Chapter 03: Oktaviana

Dulu, saat Reya masih suka memuntahkan bubur sumsum melalui hidungnya. Sang ibu pernah bercerita tentang betapa sulitnya ia dan sang suami memilih nama untuk calon bayi ke empat mereka, yaitu Reya.

Mengingat janji manis saat masa berpacaran dulu. Darma dan Citra hanya menyiapkan dua nama untuk calon anak mereka di masa depan kelak. Satu untuk anak laki-laki, dan yang satunya untuk anak perempuan. Mereka bahkan sudah jauh hari berencana untuk mengikuti program dua anak lebih baik. Namun, entah karena terlalu mencintai atau satu dua faktor lainnya. Mereka baru tersadar untuk menyudahi kerja keras mereka di anak yang ke delapan, si bungsu Rasya.

Saat mengandung bayi keempatnya, Citra memilih untuk tidak memeriksa jenis kelamin si calon bayi.

“Biar jadi kejutan aja mas.”

Begitu katanya. Maka meninjau dari waktu kelahiran yang diperkirakan jatuh pada bulan oktober. Disiapkanlah dua nama, Dian jika sang bayi berjenis kelamin laki-laki, dan Shreya jika ia berjenis kelamin perempuan.

“Begitu doang?”

Itu bidan Chatterin, pemilik klinik “Wanita Korban Lelaki” atau biasa disebut dengan Klinik WKL. Satu-satunya klinik yang ada di pinggiran kota saat itu. Sesuai namanya, bidan Chatterin diberi kelebihan untuk suka berceloteh tanpa lelah. Jika mengingau saat tidur masuk dalam hitungan. Maka waktu yang dihabiskannya untuk berceloteh adalah satu kali dua puluh empat jam.

“Ya, hanya itu.” Balas Darma malas. Wanita itu tidak tahu saja betapa sulitnya hanya untuk menentukan dua nama tersebut.

“Oh Tuhan.” Bidan Chatterin menepuk kepala tidak habis pikir. “Kalian sebagai pasangan muda seharusnya lebih kreatif dalam memilih nama anak.” Ia memberi wejangan selaku yang lebih tua.

“Kami hanya ingin nama sederhana yang mudah di ingat.” Citra mengelus perutnya yang sudah memasuki usia kandungan tujuh bulan itu. “Lagipula nama itu adalah doa, dan kedua nama yang kami pilih sudah cukup untuk mendoakan segala keberuntungan dalam hidup mereka kelak.”

“Karena nama itu adalah doa, seharusnya kalian memberi nama yang lebih manjur. Bagaimana dengan Lucky putra beruntung , istimewa cantik sejahtera, bahagia dunia akhirat, atau semacamnya.” Ujar bidan Chatterin dengan bangga.

Darma mengernyit, dalam hati menolak mentah-mentah. Ia tidak sanggup memikirkan jika nama anaknya kelak justru menjadi bahan olokan.

“Bagaimana dengan Oktaviana? Bayi ini nantinya akan lahir di bulan oktober bukan.” Citra memberi pendapat, berusaha menyudahi celotehan bidan Chatterin.

“Ya! Oktaviana, sudah diputuskan. Itu nama yang sangat cocok.” Darma buru-buru menanggapi.

Seolah tidak menyerah, bidan Chatterin kembali membuka suara. “Oktaviana? Bagaimana jika anak kalian nanti berjenis kelamin laki-laki?”

“Buang saja huruf a di belakangnya. Oktavian.” Darma terenyum miring, merasa diatas angin karena telah berhasil membungkam bidan Chatterin si spesialis berceloteh.

Maka itulah keputusan pasangan muda itu untuk nama calon bayi mereka. Kombinasi dari nama yang keduanya mempunyai makna keberuntungan. Namun, seolah ingin memberikan kejutan kepada kedua orang tuanya. Bayi yang seharusnya lahir pada bulan oktober itu, justru lahir dua minggu lebih awal dari waktu yang diperkirakan.

“Bagaimana ini mas? Apa kita harus mencari nama lain?” Bayi perempuan itu lahir dengan sehat.Darma yang saat itu sudah kehabisan ide memutuskan untuk menamai putrinya dengan nama yang sebelumnya sudah mereka siapkan.

Begitulah bagaimana Reya mendapatkan nama yang penuh dengan keberuntungan itu. Namun, gadis berusia sembilan belas tahun yang saat ini sedang gemetar menahan diri untuk tidak menangis itu mencaci dirinya sendiri.

“Shreya Oktaviana, lo manusia paling t*l*l yang ada di muka bumi.”

Reya mencengkram ponselnya erat. Layar benda itu menyala, menampilkan riwayat panggilan dengan sebuah kontak bernama “Naura cute sejagat raya”.

Berita yang ia terima dari sang sahabat malam itu, cukup untuk membuat kedua tungkainya lemas. ‘Kenapa ini bisa terjadi?!’ pertanyaan itu terus menggema dalam kepalanya. Reya yakin seratus persen bahwa ia sudah mengisi data beasiswanya dengan benar. Gadis itu bahkan sudah memeriksanya sebanyak limabelas kali. Bagaimana bisa terjadi error pada data jurusan yang ia pilih. Demi kain jarik kesayangan si bungsu Rasya, Reya yakin sudah mengisi semuanya dengan benar. Bau anyir memasuki penciumannya saat Reya tanpa sadar mengigit bibirnya kelewat kencang. Rasa besi memenuhi alat perasanya.

“Reya, lo bego! Seharusnya lo periksa data itu untuk terakhir kalinya.” Jambakan kecil yang ia berikan tidak membuat rasa pusing di kepala gadis itu menghilang. Semua salah nya, Reya telah menghancurkan masa depan yang selama ini sudah susah payah ia raih. Gadis itu menangis dalam diam. Berusaha menelan rasa sakit yang mulai menggerogoti kesadarannya. Ini semua terjadi karena dia terlalu mementingkan rasa patah hati sialan itu.

Tidak! Ini tidak sepenuhnya kesalahan dirinya sendiri. Zaif! Ya, semua ini salah lelaki sialan itu! Kalau bukan karena dia, Reya tidak akan merasa patah hati hingga melakukan kesalahan sebesar ini.

Reya meninju bantal dengan sarung merah muda lusuh di hadapannya. Membenamkan wajah untuk meredam teriakan yang sudah sejak tadi ia tahan.

“AAAAAAARRRGGHHHH!!!!!”

Tentu saja, gadis itu kembali menangis. Bedanya kali ini tanpa alunan tembang kenanga yang ikut menemani.

-----****-----

Hari itu terik. Sangat amat panas terik. 38 derajat celius. Cukup untuk membuat eskrim di tangan mu meleleh dalam waktu kurang dari tiga menit. Anehnya, cuaca panas itu tidak membuat Reya terusik sama sekali. Ia berdiri di tengah lapangan, seorang diri. Seolah sedang menantang sang matahari untuk adu siapa yang lebih panas. Salah satu bintang di tata surya itu, atau isi kepalanya yang sudah mendidih sejak lima belas menit yang lalu.

Gadis itu baru saja keluar dari ruang tata usaha sekolah. Bertemu guru yang berwenang mengurus semua data yang bersangkutan dengan perkuliahannya nanti. Reya menjelaskan, A sampai Z tanpa terkecuali. Tentu saja sedikit berbohong soal patah hatinya. Bu Julia mendengarkan, sesekali mengangguk pelan.

“Tidak ada yang bisa dilakukan. Satu-satunya pilihan kamu harus melakukan pembayaran mandiri.”

Hati kecil imut dan mungil Reya mencelos. Sekuat tenaga menahan diri untuk tidak menangis. Ia memutuskan untuk tidak bertanya lagi, gadis itu bangkit setelah mengucapkan terima kasih. Namun, seolah tidak ingin membiarkan Reya dan pikirannya sendiri. Bu Julia yang memiliki nama panjang Julianti itu berkata julid. “Salah kamu sendiri toh, kenapa bisa miss data seperti itu. Jadi anak gadis itu tidak boleh sembrono.”

Beliau mengernyit kecil, mengelus perutnya yang hamil besar itu sambil berbisik amit-amit dalam hati. Tidak ingin calon anaknya di masa depan kelak ikut menjadi gadis yang sembrono.

Reya terdiam. Mencerna tindakan bijak apa yang harus ia lakukan. Menonjok ibu muda yang sedang hamil sembilan bulan lalu masuk surat kabar nasional, atau ikut berkata berang sambil menyumpahi calon anak beliau bernasib sial di masa yang akan datang. Maka setelah mengambil tiga langkah mundur, Reya hanya tersenyum kecil. Menatap Bu Julid-anti dengan pandangan iba.

“Pasti berat ya Bu, hamil sembilan bulan. Mengurus semuanya sendiri, saat suami harus kerja di luar kota. Semoga beneran kerja ya Bu, soalnya belakangan ini lagi ngetrend aksi perselingkuhan.”

“Apa maksud kamu?”

Reya mendengus saat Bu Julid-anti terpancing, ohh hormon ibu hamil.

“Ihh tetangga saya Bu, katanya kerja di luar kota, taunya tidur Bu sama biduan. Mana setelah diusut, ternyata biduannya berbatang!” Gadis itu mendelik jijik. “Kalau begitu saya pamit dulu, permisi Bu.”

Detik berikutnya bisa Reya lihat dari kaca pintu ruangan tersebut, Bu Julid-anti nampak berbicara kesal pada telepon pintar yang ada di tangannya.

Terpopuler

Comments

KLOWOR GAMING apa??

KLOWOR GAMING apa??

Aku sudah kehabisan kata-kata untuk memuji karya ini, sungguh luar biasa.

2024-01-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!