Kota kemuning...
Semenjak Bai Yuan mengalami mimpi buruk di malam itu,kondisi kesehatannya menurun drastis.mantan kepala keluarga Baik itu kembali pada kondisi buruknya.
Beruntung Xue Ying dengan sabar mengganti peran Bai Xian mengurus segala hal yang di butuhkan untuk pemulihan Bai Yuan.
"Uhuk.. uhuk..! pulanglah Nak, paman sudah tidak apa apa! " seru Bai Yuan meminta Xue Ying istirahat, karena tak enak telah membantunya setengah hari ini.
Xue Ying mendekat sambil tersenyum. "Usah pedulikan Ying'er paman! paman tetap lah istirahat,Ying'er masih ada yang ingin di kerja kan! " jawabnya,menolak seruan Bai Yuan tak lama,gadis manis itu berbalik kembali meninggalkan kamar Paman angkatnya.namun langkahnya terhenti saat di luar daun pintu, Xue Ying mendapati dua orang dewasa berdiri dengan tingkah seperti sedang mencari sesuatu.
"Siapa kalian? " tegur Xue Ying dengan sikap waspada. perlahan ia mendekati dua orang tersebut.
Melihat Xue Ying, kedua lelaki dewasa itu merasa lega dan buru buru menyapa. "Maaf nona,kami ingin bertanya?! apa benar ini adalah kediaman Bai Yuan? "
"m... Benar.tapi kalian belum menjawab pertanyaanku tadi?! " sahut Xue Ying mengambil sikap dengan melipat kedua tangannya bertingkah menjadi Nona Rumah.
"Ah,, iya. Nona benar! saya adalah Bai Yuen dan ini adalah saudara saya Bai Ming" tutur Bai Yuen menganalkan diri dan Bai Ming.
Mendengar keduanya adalah dari keluarga Bai, sontak Xue Ying menegaskan sikapnya.amarah tergambar jelas pada raut wajahnya, hingga matanya lebih besar dua kali dari sebelumnya.
"Bai Yuen dan Bai Ming? ck,,, jangan berpura pura sopan! katakan, apa maksud dari kedatangan kalian mencari paman Yuan? " Xue Ying berdecit,ia bertanya dengan suara sedikit lantang dan menekan.
Xue Ying sendiri sudah tau tentang semua perlakuan keluarga Bai pada paman dan kakak angkatnya,dari cerita Bai Xian. jadi tidak ada alasan baginya menunjukkan rasa hormat pada dua anggota keluarga Bai yang ada di hadapnya saat ini.
Bai Yuen dan Bai Ming saling tatap, mendapat perlakuan tak sopan dari gadis belia itu, namun ketika hendak menjelaskan "Siapa yang datang, Ying'er? " dengan langkah sedikit di seret,Bai Yuan keluar dari kamarnya lalu mendelik seketika saat beradu tatap dengan dua orang yang seharusnya tidak mungkin menemuinya dan Sontak, Mata Bai Yuan membelalak,wajahnya seketika menggelap.amarahnya berkecamuk dan meledak ledak.sayang,dirinya tidak memiliki daya untuk memuntahkan semua itu.Bai Yuan hanya bisa meredam dengan susah payah,hingga tubuhnya bergetar hebat mengingat semua perlakuan dari kedua Bai padanya.
"Saudara Yuan?! " sentak Bai Ming dan Bai Yuen,lalu gegas menerobos masuk tanpa memperdulikan Xue Ying yang masih berdiri di tengah daun pintu.
Beruntung Xue Ying segera menyingkir. jika tidak, mungkin tubuhnya akan tertabrak oleh kedua pria dewasa itu.
"Saudara?! bagaimana keadaan mu? " entah pura pura atau tulus, namun akting keduanya benar benar patut di acungi jempol.
"Ying'er? apa paman sudah mati? " Bai Yuan menatap Xue Ying yang masih berdiri di daun pintu,Ia berucap lirih tanpa memandang wajah Yuen dan Ming yang tengah menggoncang kedua bahunya.
Mendapat pertanyaan.Xue Ying sangat tanggap lalu menjawab, "Iya paman. paman sudah mati bagi keluarga Bai! " ketusnya menyindir Yuen dan Ming.
"Tutup mulut mu gadis kecil! " bentak Bai Ming,dengan sorot mata tajam. ia sedikit tersinggung dengan sindiran Xue Ying.
"Siapa yang kau bilang gadis kecil, heuh..? jangan berpura pura sopan! katakan. apa mau kalian! " lantang Xue Ying tak mau kalah memasang wajah menantang.bahkan aura nya sudah meluap luap dan sudah sangat siap untuk di ledakkan.
Bai Ming tak merespon gadis itu.ia kembali beralih pada Bai Yuan,yang juga memasang wajah muak padanya juga Bai Yuen.
"Saudara Yuan,melihat dari sikapmu. sepertinya kau pun tak menginginkan kedatangan kami berdua?! baiklah jika seperti itu.tujuan kami hanya ingin meminta stempel perjanjian empat keluarga yang masih ada pada mu! " ujar Bai Yuen yang sebenarnya, ia sama muaknya dengan Bai Yuan dan Xue Ying.
Mendengar maksud dari kedatangan keduanya,Bai Yuan hanya mengangguk pelan tanpa menatap.akhirnya ia semakin yakin bahwa dirinya benar benar telah di anggap mati oleh keluarga Bai.
"Jadi seperti itu? pulanglah.stempel itu tidak ada pada ku! " seru Bai Yuan sambil membuang nafas pelan, meski tak cukup melegakan rasa sesak di dadanya.
Namun Bai Yuen dan Bai Ming tak lantas percaya."Tidak mungkin! jangan bercanda dgn kami! kami datang jauh jauh hanya untuk stempel itu! " Bai Yien berkata dengan nada sedikit lantang namun segera Xue Ying menyergah.
"Siapa yang mengundang kalian datang kemari,, Heuh? siapa...? " Bentak Xue Ying, lalu mendekati keduanya yang masih berhadapan dgn Bai Yuan tanpa jarak.
"Apa paman Yuan mengundang kalian? Sadar dirilah kalian! tuan rumah sudah menyilahkan kalian pergi,maka bersikaplah seperti tamu yang sudah terusir? " Lantang,Xue Ying benar benar menunjukan ketegasannya. sedangkan kedua Bai memandang Gadis itu dengan tatapan membunuh.
"Apa? kalain mau bertarung, aku layani kalian berdua di luar jika kalian ingin bertarung! " Xue Ying tak suka dgn tatapan benci kedua Bai padanya.ia pikir sekalian saja menantang keduanya bertarung. namun keduanya tak menggubris tantangan Xue Ying. karena stempel perjanjian empat keluarga adalah fokusnya saat ini.
"Saudara, aku bertanya sekali lagi dan jawablah! karena aku pikir, kami datang dan memintanya baik baik,katakan! diamana stempel itu? " kali ini, Bai Yuen bertanya dengan wajah sedikit mengancam.
"Apa aku terlihat sedang bercanda? aku sangat serius, yang kalian cari tidak ada padaku. aku tidak membawa apapun dari kediaman keluarga 'Itu' selain sakit hati dari apa yang kalian semua lakukan pada keluargaku" jelas Bai Yuan dgn tegas, yang membuat kedua Bai langsung bungkam.
"Fyuuuhhh.... " Bai Ming membuang nafas.
"Baiklah! kami berdua memilih percaya kali ini, tapi...? "
"Kali ini? " Xue Ying menyambar perkataan Bai Ming.
"Selamanya kalian tak perlu datang lagi ke rumah ini. 'kali ini'..? jika kalian berkata seperti itu, artinya akan ada lain kali! " Tegasnya.
Dua Bai benar benar di buat gusar oleh Gadis belia yang mereka anggap sangat lancang.keduanya bahkan mengepalkan tangan menahan emosi.
"Aku ingatkan padamu bocah! jangan cari perkara dengan kami. kami tidak sesabar yang kau lihat saat ini! " ujar Bai Yien memberikan peringatan pada Xue Ying.
Namun Bai Yuan tak tinggal diam, ia menepuk pundak Bai Yuen, "Maka sebaiknya, kalian pergilah sekarang! " serunya.
"Cih,, kau pikir jika bukan karena stempel itu, kami akan sudi bahkan untuk mencarimu?kau tau, aku lebih senang membawa kabar tentang kematian mu dari pada stempel itu! "hardik Bai Yuen, menunjukan sifat aslinya pada Xue Ying.
" Kami pergi. tapi ingat! akan ada lain kali karena aku pasti menghitung perlakuan kalian berdua hari ini" sembari mengangkat tegak telunjuknya mengancam.
Kedua Bai pun melangkah keluar tanpa permisi, bahkan Bai Ming membanting daun pintu dengan sangat keras untuk meluapkan rasa kesalnya.
Saat keduanya keluar dan berada di pelataran rumah, Xue Ying berkata lantang "Apa kalian menganggap bahwa aku tak menghitung ancaman kalian? "
Swoooosssss......
______________
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
ꪶꫝHIDAYAT
Next 13
2023-12-30
1
Dhika aja
semangat terus thor
2023-10-15
0
Xue Ying Perlu hajar saja Duo Bai
2023-10-04
1