Bai Xian

Bai Xian

Bai Xian

Kota Daun Perak, Benua Selatan!

Bruak..

Suara benda hancur menarik perhatian banyak warga yang berlalu lalang di pusat kota tersebut,namun tak ada satupun di antaranya yang tergugah untuk melakukan sesuatu dan memilih tetap acuh.

Bai Xian,remaja tanggung berusia hampir 15 tahun mengerang sakit dgn tangan menyikap perut akibat menghantam sebuah guci keramik berukuran lumayan besar yang terpajang di luar sebuah toko khusus barang koleksi.

Sementara Bai wo,Luan Wei dan Shu Cai,Tiga remaja yang menyebabkan tubuh Bai Xian terpental dan menghancurkan barang toko tersenyum puas.

"haahh.... entah kenapa, aku selalu merasa senang tiap kali melihatmu kesakitan? "ucap Bai Wo membuang nafas lega,seringai remeh di tunjukan pada Bai Xian yang tak berdaya.

Sejatinya, Bai Wo sendiri adalah kakak sepupu Bai Xian,namun semenjak Bai Xian dan ayahnya di usir dari keluarga Bai, semua anggota keluarga itu selalu berlaku kejam padanya dan ayahnya yang sampai kini terbaring sakit.entah dgn cara menghina ataupun dgn tindakan seperti yang di lakukan Bai Wo saat ini.

Bai Yuan, ayah dari Bai Xian yang dulu merupakan kepala keluarga Bai di usir dari kediamannya semenjak di ketahui mengidap penyakit misterius yang di deritanya sedari Bai Xian berusia 7 tahun, meski sudah berusaha mengobati dgn berbagai metode, namun tetap tanpa perubahan, yang akhirnya Bai Yuan hanya di anggap melakukan pemborosan harta keluarga.

Kelamaan,penyakit itu melumpuhkan Bai Yuan yang kemudian memberi anggota keluarga Bai lainya peluang untuk mengusirnya hingga sekarang.

Yin Xi, ibu Bai Xian bahkan dengan tega meninggalkan suami beserta putra semata wayangnya di saat keduanya benar benar membutuhkan sosoknya.

Wanita itu memilih pergi dan kembali ke keluarga Yin sekaligus memutuskan semua hubungan dgn Bai Yuan dan membiarkan Putranya begitu saja.

Kejam?! mungkin itu kata yang tepat. namun ini adalah dunia kultivator, di mana mereka yang tak lagi bisa memberikan konstribusi apapun akan di anggap sampah dan pantas untuk di tinggalkan.

"Kalian lagi?! " wajah pemilik toko Merah padam,mengetahui barang dagangannya yang cukup berharga hancur.

Tuan Jung Ho,si pemilik toko menghardik perbuatan Bai Wo dan dua teman lainya yang membuatnya mengalami kerugian.

"Bangunlah!!! " ucap Jung Ho sambil meraih kedua bahu Bai Xian membantunya berdiri.

"Te,, terimakasih paman Ho?! " ujar Bai Xian dgn wajah tertunduk karena merasa bersalah telah menghancurkan barang milik Jung Ho.

"m... apa kau baik baik saja? bagaimana tubuhmu? apa ada yg terluka? " Jung Ho sedikit memeriksa kondisi Bai Xian memastikan barangkali bocah itu terluka.

"Tidak paman, Aku tidak apa apa! " timpal Bai Xian, yang masih merasa tidak enak.

Jung Ho sedikit lega,Bai Xian tidak mengalami luka.senior itu kemudian menatap ketiga remaja yang membuat ulah dan mengakibatkan Guci keramiknya hancur.

"Kalian? apa aku harus berkunjung ke kediaman kalian untuk menagih kerugian yang kalian akibatkan? atau kalian sendiri yang membayar ganti rugi?? " Jung Ho sedikit memberi penekanan,agar ketiga pembuat onar itu menganggap ucapanya serius.

Nyatanya hal itu berhasil, Bai Wo dan dua lainya bersedia mengganti rugi. "Lihatlah!! kau yang memecahkan guci itu, tetapi kami yang harus mengganti rugi!!! dasar sampah!! " Cibir Bai Wo,sambil menyerahkan beberapa koin emas pada Jung Ho.

"Awas saja kau!! " ancam Luan Wei, memasang wajah benci pada Bai Xuan yang masih tertunduk di sisi Jung Ho.

"Haihh.... sekarang pergilah kalian!! aku tidak mau kalian membuat ulah lagi di toko ku ini!! " seru Jung Ho,menyuruh ketiga remaja pembuat onar itu pergi.

Ketiganya pun berlalu, setelah Jung Ho mengusir mereka meninggalkan Bai Xian yang tampak tak berdaya dgn tangan masih mendekap perutnya.Jung Ho melirik ke arah Bai Xian,ia merasa kasian dgn remaja tanggung yang selalu di perlakukan tidak adil oleh semua orang.

"Bagaimana keadaan saudara Bai Yuan sekarang, nak Xian?? " Tanya Jung Ho dgn suara pelan mengalun di telinga putra dari Bai Yuan itu.

Pandangan Bai Xian merambat perlahan pada sosok Jung Ho.ia harus mendongakkan wajah agar dapat bertatap muka dgn pemilik toko itu.

"Ayah? keadaan ayah sama seperti sebelum sebelumnya paman"suara Bai Xian sedikit getir, matanya nanar tatkala putra Bai Yuan itu mengatakan ke adaan ayahnya pada Jung Ho.

Jung Ho membuang nafas, lalu sedikit berjongkok agar sejajar dgn Bai Xian.. " kenapa kau seperti begitu sedih nak? bukankah selama ini kau sangat tegar dan sabar mengurusi ayahmu? jangan pernah menampakkan sisi rapuh mu itu!! "

"Anak lain se usiamu, belum tentu memiliki bakti seperti dirimu nak Xian!kebanyakan dari mereka lebih memilih berkonsentrasi pada kultivasi dan kekuatan dari pada mengurusi orang lain, bahkan orang tuanya sendiri! " pungkas Jung Ho,memuji sosok ramaja yang ia tatap saat ini.

Hati Bai Xian menghangat sekaligus terenyuh menerima perkataan Jung Ho.. ia sedikit mendelik pada sosok lelaki yang seusia ayahnya tersebut.

"Bukan ttg ke adaan ayah, tetapi apa paman tau? selama kami pindah di hutan,hanya paman Jung Ho lah satu satunya orang yang menanyakan ttg ke adaan ayah dan masih menganggap keberadaan seorang Bai Yuan! " ujar Bai Xian, yang air matanya sedikit merembes.

Ia terharu karena di saat semua orang menganggap ayahnya telah mati dan dirinya adalah seorang sampah,hanya seorang Jung Ho lah yang acap kali menanyakan kabar dan keadaan ayahnya juga tak memandang dirinya sebagai sampah.

"Haihhh..... sudahlah!! walau demikian, paman ini tak bisa berbuat apapun selain barharap Semoga ayah mu segera pulih dari penyakitnya! " tandas Jung Ho,sembari kembali berdiri tegak lalu menepuk pelan pundak Bai Xian memberi dukungan moral.

"Lalu bagaimana ttg pelatihan mu, nak Xian?? "

"m.... " Bai Xian menggeleng.

"Kenapa??" tanya Jung Ho heran yang menurutnya,Bai Xian adalah anak yang cepat tanggap mempelajari apapun.

Setahunya, Bai Xian sewaktu berumur 7tahun ketika masih di kediaman Klan Bai, ia adalah anak yang pintar dan dapat mengingat pelajaran apapun dengan cepat.

"Kerena fokus mengurusi ayah ku paman!" pungkasnya menjawab Jung Ho.

Sekali lagi,sang pemilik toko itu menghela nafas. ia sama sekali tak habis fikir,remaja seusia Bai Xian yang seharusnya tengah giatnya berlatih dan belajar di suatu akademi, justru melewatkan waktu waktunya dan memilih mengurusi ayahnya seorang diri.ia sangat bersimpati sekaligus kagum dgn putra dari sahabatnya sewaktu muda itu.

' Kau benar benar di berkahi langit dgn memiliki putra seperti Bai Xian, saudara Yuan! ' gumamnya membatin.ia sedikit iri dgn Bai Yuan yang berputra seperti Bai Xian.

"Baiklah paman mengerti!! lalu setelah ini, kemana tujuan mu, nak Xian?? "

"Pulang! "ucap Bai Xian singkat

"m... kalau seprti itu, bawalah ini sebagai bekal dan belilah beberapa obat untuk ayahmu! " seru Jung Ho,menyodorkan beberapa keping emas.

Bai Xian sempat menolak, namun Jung Ho sedikit memaksa dgn berbagai alasan yang akhirnya Bai Xian mau menerima kebaikan dari Jung Ho.

"Aku akan mengingat setiap kebaikan, dan akan membalas dari setiapnya kelak! paman? sekali lagi, Xian'er berterimakasih! " tutur Bai Xian menjurah Hormat.

"m... sekarang pergilah! barangkali ayahmu sudah lama menunggu kepulanganmu!! "

"Aku pamit pergi paman Ho?? " tandas Bai Xian seraya membawa langkahnya meninggalkan Jung Ho, yang masih menatap punggung putra dari sahabatnya itu.

"Aku yakin, suatu saat kau akan jadi orang hebat Bai Xian putra Bai Yuan! "

_____________________________

Terpopuler

Comments

Yanka Raga

Yanka Raga

oke thor 👍

2024-04-06

0

Ida. Rusmawati.

Ida. Rusmawati.

/Smile/

2024-04-04

0

Ayahnya putra fajar ㊍㊍

Ayahnya putra fajar ㊍㊍

pertama

2024-04-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!