Pulang

"Xian'er pulaaaanngg!!! " suara seorang remaja yang kedatanganya sudah di nanti sejak beberapa jam lalu oleh Bai Yuan yang terbaring di atas ranjang akhirnya terdengar.

Bai Xian masuk ke rumahnya yang terbuat dari kayu dan hanya memiliki satu ruangan yang di jadikan kamar tanpa adanya ruang tamu maupun dapur di dalamnya.keduanya memanfaatkan aliran sungai kecil di samping rumah sebagai pemandian alami juga kegiatan lainya.

Bai Yuan tersenyum lega mendengar suara teriakan putranya, meskipun ia tak bisa bergerak bebas dan hanya bisa berjalan pelan saja.

"Ayah?!hari ini Xian'er membawa makanan enak juga beberapa obat obatan untuk ayah! " senyum khas remaja tanggung itu mengukir jelas menyempurnakan ketampanan wajahnya.

Ia menunjukkan dua kantong berukuran sedang berisi dua kebutuhan berbeda,yaitu makanan dan obat obatan herbal,sementara Bai Yuan membalas dgn senyum kelegaan mendapati anaknya yang nampak bersemangat.

"Siapa orang baik yang memberimu semua itu nak? " tanya Bai Yuan, yang jelas paham bahwa sesuatu yang di bawa oleh Bai Xian tentu merupakan pemberian.

Bai Xian tak lekas menjawab! ia menaruh kedua kantong itu di nakas kayu kecil yang sudah rapuh karena rayap di samping ranjang ayahnya.

"Dermawan itu adalah paman Jung Ho, ayah! " jawabnya,seraya meraih tangan kurus ayahnya.tangan yang dulu begitu kekar dan kuat,tangan yang dulu begitu lihai mengayun dan memainkan berbagai senjata, kini tampak lumpuh kehilangan semuanya.

Bai Xian merasa getir setiap kali mengusap usap telapak tangan ayahnya, namun ia memaksa diri dgn berpura pura menganggap semuanya tetap baik baik saja.

"Saudara Ho lagi! dia membuat kita berhutang terlalu banyak! entah apakah kelak kita bisa membayar semua budinya atau tidak?? " ucap Bai Yuan seperti merasa tidak enak hati pada kebaikan seorang Jung Ho. karena memang Jung Ho lah sosok yang selalu membantu dirinya juga Bai Xian.

Namun Bai Yuan segera memalingkan Wajah, saat mengingat semua anggota keluarganya yang sampai saat ini tak ada satupun dari mereka tergerak sekedar menjenguknya.ia berusaha mengepalkan tangan meski lemah,ada kemarahan dan dendam,juga perasaan menyesal karena ia pernah menjadi bagian dari klan Bai yang akhirnya hanya di buang begitu saja.

Bai Yuan juga menyesal karena setelah melakukan semuanya demi nama besar klan, yang ia dapat justru adalah perlakuan buruk dan keji dari anggota keluarganya dan sama sekali tak memberikan wajah padanya.

Bai Xian yang melihat perubahan wajah ayahnya sangat mengerti apa yang tengah di pikirkan oleh ayahnya.remaja itu pun mengingatkan ayahnya dgn berkata...

"Ayah?!kita tak perlu memikirkan orang orang yang tak perduli dgn ke adaan kita! menjauh dari orang orang seperti itu adalah cara terbaik untuk merawat diri kita dari amarah dan sesal! " ujar Bai Xian menenangkan gejolak amarah yang berkecamuk dalam hati Bai Yuan.

"Kau benar anakku! maafkan ayah yang selalu saja mengingat mereka, yang padahal mereka sudah menganggap kita tidak ada! "ujar Bai Yuan sadar,bahwa ia seperti telah menyinggung diri sendiri dgn mengingat klan Bai.

"m... " angguk Bai Xian.

"Kalau begitu, Xian'er akan merebus obat obatan ini dulu! sementara itu, ayah makanlah makanan yang aku bawa itu! " Bai Xian meraih satu kantong berisi obat obatan kemudian mangayuh langkah keluar dari kamar sempit ayahnya menuju halaman belakang yang di jadikan dapur terbuka.

Tak lama setelah Wu Jian selesai merebus tanaman herbal menjadi air ramuan obat juga Bai Yuan yang selesai dgn makanannya, segera air herbal buatan Bai Xian di minum hingga habis satu gelas.

"Kemarilah Xian'er!! " seru Bai Yuan sambil menepuk pinggir bibir ranjangnya meminta putranya duduk di sana.

Bai Xian tak menolak,remaja itu langsung duduk di tempat yang di tunjuk oleh ayahnya.

"Apa kau tak lagi mengikuti pelatihan di akademi?? ayah menanyakan ini karena sepertinya ayah tak lagi melihatmu berlatih seperti biasanya" ujar Bai Yuan dengan suara pelan.

Sebagai seorang ayah,ia tentu merutuki keadaanya yang menjadi penyebab anaknya yang tak lagi ingin berlatih dan hanya fokus mengurus dirinya.

Namun Bai Xian tetaplah Bai Xian,ia hanya menanggapi pertanyaan ayahnya dengan senyum lembut.. "Ayah,,Semua itu menjadi tidak penting lagi ketika ada hal yang jauh lebih penting! " pungkasnya.

Bai Yuan tak menyalahkan putranya, ia hanya menggelengkan kepala dan kembali menyesali ke kondisi nya.

"Dulu,, ayah pernah menjelajah ke kedalaman hutan terlarang ini dan ayah pernah menemukan sebuah gua di sana yang tak sempat ayah masuki karena mendengar suara mengerikan dalam gua tersebut! " entah apa tujuan Bai Yuan, yang tiba tiba menceritakan pengalaman itu pada putranya.

Sementara Bai Xian tak berniat memotong dan memberikan ayah nya waktu untuk bercerita.

"Waktu itu ayah bersama tuan muda Zhang Shan dan Nona Yu An,kami bertiga sengaja memasuki ke kedalaman hutan terlarang mencari Tanaman Roh Anggrek semusim untuk patriak Wu Yan,kepala akademi pedang langit yang sedang sakit"

"Sampai hari ini ayah masih penasaran dgn gua itu, karena ayah sempat melihat sebuah cahaya yang beberapa kali memancar dari dalam gua itu, namun karena tuan muda Zhang dan Nona Yu An. ayah harus mengurungkan niat dan memilih pergi dari sana"

"Ayah sempat mencari keberadaan gua itu beberapa bulan sesudahnya, namun tak lagi ayah temukan! "

"Bahkan terakhir kali saat ayah sudah memilikimu, ayah kembali ke sana dan tak beruntung menemukannya, sebaliknya,beberapa bulan setelah itu ayah mendapat penyakit ini! "

"Sampai hari ini, ayah selalu tidak tau yang menjadi sebab bagi penyakit ku ini,tapi entah kenapa? ayah masih sering memikirkan tentang keberadaan gua itu! " tandasnya mengakhiri cerita dgn menghembuskan nafas panjang.

"Apakah ayah ingin aku mencari gua itu? "

"Tidak!! " Bai Yuan segera memotong ucapan putranya.

"Bahkan ayah harap,Xian'er tak pernah berfikir untuk memasuki kedalaman hutan terlarang ini!! Ayah hanya sedang mengingat masa lalu dgn menceritakan salah satu petualangan ayah!! " lanjutnya mengingatkan Bai Xian dgn tegas.

"Kecuali satu hal!sebagai putra ku, ayah sangat ingin melihatmu seperti yang lainya! ayah akan sangat bangga jika dapat melihatmu tumbuh dan bertambah kuat! "

"Namun sebaliknya, ayah justru telah merebut semua waktumu dgn kondisi ayah seperti ini! " ujarnya dengan mata nanar, menatap Bai Xian.

"Ayah? jika memang ayah berharap seperti itu, maka Xian'er akan mulai berlatih! namun tidak di Akademi, aku akan berlatih di hutan ini semampu Xian'er! "

"Lagipula, Xian'er bisa meminjam kitab di perpustakaan yang ada di Akademi pedang langit dan aku bisa menyalinnya, sepertinya cara itu adalah yang terbaik! " ujar Bai Xian yang tak ingin mengecewakan harapan ayahnya.

Meski minatnya pada kultivasi dan beladiri tak seperti dulu, namun setelah di pikirkan hal itu tetap di perlukan, menilik bahwa ia dan ayahnya hidup di belantara hutan.

____________________

Terpopuler

Comments

Ayahnya Putra Fajar

Ayahnya Putra Fajar

kedua

2024-04-03

0

Ayahnya Putra Fajar

Ayahnya Putra Fajar

Wu Jian main disini

2024-04-03

0

®️O©️K

®️O©️K

bagus, semangat bro Bai💪💪

2024-03-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!