Aurora

Aurora

Bab 1

Gadis itu bernama Aurora Zanita. Ia adalah seorang yatim piatu yang ditinggal di sebuah gubuk oleh pamannya sendiri.

flashback On

Malam yang dingin, hujan terasa begitu deras jatuh ke bumi. Terlihat seorang pria sedang berjalan mengendap-endap menuju suatu gubuk seperti saung yang terdapat di pinggir jalan. Kemudian ia meletakkan seorang bayi yang terlihat baru lahir belum menginjak seminggu di saung tersebut. Hujan sedang turun dengan derasnya, namun bayi itu hanya berbekal kain dan juga selimut kecil yang menyelimuti tubuhnya.

Pria itu meletakkan sang bayi secara perlahan lalu menyelimutinya, bersamaan dengan itu sebuah mobil melintasi jalan tersebut. Mobil itu ditumpangi oleh sepasang suami istri yang telah lama menikah, namun belum juga dikaruniai seorang anak. Dalam pandangan yang tertutup hujan, samar-samar sang istri melihat yang dilakukan pria itu.

“Mas, berhenti dulu sebentar di sana,” ucapnya kepada sang suami sambil menunjuk saung yang tak jauh dari jaraknya saat ini.

“Mau ngapain sayang?” tanya suaminya heran.

“Aku lihat ada laki-laki seperti mau buang bayi di situ,” jawab Risa resah.

Mendengar itu Harun, sang suami pun segera menepikan mobilnya tepat di depan gubuk itu. Lalu dengan tak sabaran Risa keluar sendiri menghampiri laki-laki tersebut.

“Sedang apa bapak di sini di malam hujan seperti ini?" suara Risa mengagetkan lelaki itu saat baru saja meletakkan bayi mungil di gubuk itu.

Ia terdiam, rasanya ingin kabur tapi pasti akan terkejar oleh mobilnya, tapi kalau jujur nanti bisa di penjara.

Sungguh buah simalakama.

Harun, suami Risa segera menyusul turun dari mobil, dan menghampiri mereka.

"Kenapa sayang?" tanya nya kepada istrinya lalu menatap punggung lelaki yang masih terdiam itu.

Lelaki itu semakin ciut nyalinya, benar-benar takut sekali jika dimasukkan dalam penjara karena membuang seorang bayi.

Akhirnya mau tidak mau dia membalikkan badan menghadap suami istri itu lalu menundukkan kepalanya.

Risa langsung mengambil bayi yang tergeletak itu lalu menggendongnya.

"Pak, sebenarnya ada apa ini? Kenapa bayi ini seperti ingin ditinggalkan?" tanya Risa.

"Anu Nyonya..hmmm," laki-laki itu terlihat bingung untuk merangkai kata.

Risa dan Harun dengan sabar menanti perkataan yang akan dikeluarkan oleh lelaki itu.

"Maaf Tuan, Nyonya, saya..saya..terpaksa membawa bayi itu ke sini, berharap nantinya akan ada yang mengadopsi," ucapnya takut dengan kepala tertunduk.

"Maksudnya? Bapak mau buang bayi ini?" tanya Risa tak percaya.

"Maaf nyonya, tolong jangan laporkan saya pada polisi Nyonya, saya terpaksa melakukan ini," jawab si bapak dengan memohon.

"Lalu, kenapa Bapak melakukan ini?" Tanya Harun penasaran.

Lelaki itu tertunduk. Merasa bingung ingin menjelaskan dari mana alasan dia ingin membuang bayi itu.

"Jelaskan saja pada kami pak," ucap Harun lembut.

"Ini sebenarnya anak adik saya, tapi pacarnya tak mau bertanggung jawab karena ingin kembali keluar negeri, adik saya merasa frustasi. Lalu beberapa hari setelah melahirkan kemudian ia mendengar kabar bahwa lelaki yang menghamilinya meninggal dalam kecelakaan pesawat. Lalu adik saya bunuh diri," ceritanya lalu menitikkan airmata.

Risa yang mendengarnya pun tertegun, merasa iba dengan kisah bayi ini. Ia pandangi bayi mungil itu dengan tatapan sedih.

"Lalu kenapa bayi tak bersalah ini mau dibuang?" tanya Risa tak habis pikir.

"Saya dan istri saya hanyalah orang miskin nyonya, kami tak mampu membiayai anak ini, makanya saya bawa ke sini. Sebenarnya saya ingin ke panti asuhan, tapi saya takut jika alasan ini tidak diterima dan malah memenjarakan saya," jelasnya masih memohon.

Risa menatap Harun lalu menatap bayi mungil yang berada di gendongannya. "Kita adopsi saja bagaimana mas? Bukankah kita sudah lama menanti buah hati?"

Harun terlihat berfikir sebentar, kemudian menyetujui usul istri tercintanya. Kebetulan memang mereka sudah lama menanti buah hati, maka tak ada salahnya mengadopsi bayi ini untuk menjadi anak mereka.

"Baiklah, kita akan mengadopsi anak ini, tapi dengan syarat," jawab Harun.

Kening Risa berkerut. "Syarat? Syarat apa mas?"

Harun menatap lelaki yang membuang bayi itu.

"Kami akan mengadopsi bayi ini tapi dengan perjanjian bahwa kelak bapak tidak akan muncul dalam kehidupan kami dan mengakui apapun tentang kebenaran ini," ucap Harun terlihat tegas.

Lelaki itu pun menyetujuinya. "Baik Tuan, akan saya ikuti perjanjian Tuan. Saya tidak dipenjara saja sudah bersyukur Tuan," sahutnya sedikit terlihat lega.

"Baik, mari kita pergi ke rumah saya, untuk menandatangani berkas perjanjian ini," ucap Harun kepada lelaki itu.

"Baik Tuan," jawab lelaki itu pasrah.

"Baik, mari masuk mobil saya," ajak Harun kepada lelaki paruh baya itu lalu memberikan payung yang dibawanya.

Sedangkan dia menggunakan payung yang sama dengan istrinya menuju mobilnya.

Lelaki itu pun hanya bisa pasrah mengikuti kemana arah mobil membawanya.

Sesampainya di rumah Harun Dirgantara, lelaki yang bernama Adam itu pun melihat dengan tatapan kagum. Rumah dua tingkat yang sangat besar, bahkan jarak dari pintu pagar ke pintu rumah terdapat taman yang menyejukkan mata serta air mancur yang cantik.

Dalam hatinya ia bersyukur, keponakannya akan dirawat oleh orang kaya seperti ini, jadi tak perlu merasakan hidup susah seperti dirinya saat ini. Ia pun berjalan mengikuti langkah Harun dan Risa masuk ke dalam rumahnya yang besar itu.

“Silahkan duduk pak,” ucap Harun ketika mereka telah memasuki ruang tamunya.

“Terima kasih Tuan, panggil saja saya Adam Tuan,” jawab Pria itu lalu duduk di kuris yang telah ditunjukkan oleh Harun.

Setelah meminta dibuatkan minuman, Harun pergi menuju kamarnya lalu mengambil beberapa kertas kosong dan dibawanya lagi ke ruang pertemuan tadi. Harun menuliskan beberapa kalimat yang menjelaskan bahwa bayi yang saat ini akan diadopsinya adalah sepenuhnya miliknya dan keluarga bayi itu tidak boleh datang serta membuat pengakuan apapun tentang bayi itu di kemudian hari hingga tutup usia.

Setelah menuliskan beberapa poin penting, Harun menempelkan materai pada kolom tandatangan nama Adam, lalu menyerahkan kepada pria itu untuk disetujui.

Adam menerima berkas itu lalu membaca poin-poin itu dengan seksama. “Boleh aku bertanya?”

“Silahkan,” sahut Harun ramah.

“Apakah aku bisa menemuinya suatu saat nanti?” tanya nya ragu.

“Jika hanya menemuinya boleh pak, namun sesuai dengan poin pada surat itu, jika kalian bertemu maka tidak ada pengakuan apapun yang menunjukkan kepemilikan bayi itu atau asal usul bayi itu,” jawab Harun tegas.

“Baiklah Tuan, saya menyetujuinya,” ucap Adam lalu membubuhkan tanda tangannya pada kolom yang tertera. Setelah itu ia menyerahkan kembali dokumen tersebut kepada Harun.

Lalu Harun mengeluarkan selembar cek dan menuliskan angka 200 juta dalam cek tersebut dan menyerahkannya kepada Adam.

“Apa ini Tuan?” tanya Adam bingung.

“Anggap saja ini adalah kompensasi dari kami untuk bapak,” jawab Harun bermaksud baik.

Terpopuler

Comments

Caecilia

Caecilia

malaikat kecil yg tk berdosa, beruntung ketemu sama org baik yg mau mengadopsi

2023-09-18

2

Meyginia

Meyginia

Aku hadir ya kak.. semangat nulisnya..

2023-09-10

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3 Pertemuan Tak Sengaja
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7 Jadilah Pacarku
8 Bab 8 Pacar Kontrakku
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13 Memiliki Maksud Lain
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17 Pacar
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20 Mencuri Ciuman
21 Bab 21 Kecewa
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25 Hukuman
26 Bab 26 Bebaskan Aku
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30 Tak Pernah Jatuh Cinta
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33 Mencium (lagi?)
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36 Jadilah Istriku
37 Bab 37
38 Bab 38 Kau Milikku (18+)
39 Bab 39
40 Bab 40 Hampir Kehilangan Kesucian
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43 Bukan lagi kekasih kontrak
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46 Kau ingin lari dariku?
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49 Semakin ingin menikahi
50 Bab 50 Melakukan itu atau menikah (18+)
51 Bab 51 Keputusan
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54 Tak akan melepaskan
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59 Jangan pernah tinggalkan aku
60 Bab 60
61 Bonus Visual Tokoh Utama
62 Bab 61
63 Bab 62
64 Bab 63
65 Bab 64
66 Bab 65 Menahan Hasrat ( 18+ )
67 Bab 66
68 Bab 67
69 Bab 68
70 Bab 69 Menginginkan lebih
71 Bab 70
72 Bab 71
73 Bab 72
74 Bab 73
75 Bab 74 Tristan Mencintai Aurora?
76 Bab 75 Tak Bisa Hidup Tanpanya
77 Bab 76
78 Bab 77
79 Bab 78
80 Bab 79 Terkejut
81 Bab 80 Buktikan (18+)
82 Bab 81 Kesucian yang hilang (21+)
83 Bab 82 Bucin Akut
84 Bab 83 Jatah (18+)
85 Bab 84 Tidak Akan Memaksa
86 Bab 85 Menonton Film (21+)
87 Bab 86 Takdir yang sesungguhnya (21+)
88 Bab 87 Tak Bisa Dibantah
89 Bab 88 Belajarlah Mencintaiku (18+)
90 Bab 89 Berhenti kuliah
91 Bab 90 Panggil Aku Sayang (21+)
92 Bab 91 Belum Bisa Mempercayainya
93 Bab 92 Aku Suka Jika Kau Menurut
94 Bab 93 Apa yang Kalian Lakukan?
95 Bab 94 Jangan Mendekatiku
96 Bab 95 Apakah Kau Masih Mencintainya?
97 Bab 96 Mulai Belajar Mencintaimu
98 Bab 97 Sifat Paranoid
99 Bab 98 Pengantin Baru
100 Bab 99 Menginap
101 Bab 100 Layani Aku
102 Bab 101 Pergi Berbulan Madu
103 Bab 102 Pembuka Bulan Madu
104 Bab 103 Kau Adalah Canduku (21+)
105 Bab 104 Dinner
106 Bab 105 Wisata
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3 Pertemuan Tak Sengaja
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7 Jadilah Pacarku
8
Bab 8 Pacar Kontrakku
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13 Memiliki Maksud Lain
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17 Pacar
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20 Mencuri Ciuman
21
Bab 21 Kecewa
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25 Hukuman
26
Bab 26 Bebaskan Aku
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30 Tak Pernah Jatuh Cinta
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33 Mencium (lagi?)
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36 Jadilah Istriku
37
Bab 37
38
Bab 38 Kau Milikku (18+)
39
Bab 39
40
Bab 40 Hampir Kehilangan Kesucian
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43 Bukan lagi kekasih kontrak
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46 Kau ingin lari dariku?
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49 Semakin ingin menikahi
50
Bab 50 Melakukan itu atau menikah (18+)
51
Bab 51 Keputusan
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54 Tak akan melepaskan
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59 Jangan pernah tinggalkan aku
60
Bab 60
61
Bonus Visual Tokoh Utama
62
Bab 61
63
Bab 62
64
Bab 63
65
Bab 64
66
Bab 65 Menahan Hasrat ( 18+ )
67
Bab 66
68
Bab 67
69
Bab 68
70
Bab 69 Menginginkan lebih
71
Bab 70
72
Bab 71
73
Bab 72
74
Bab 73
75
Bab 74 Tristan Mencintai Aurora?
76
Bab 75 Tak Bisa Hidup Tanpanya
77
Bab 76
78
Bab 77
79
Bab 78
80
Bab 79 Terkejut
81
Bab 80 Buktikan (18+)
82
Bab 81 Kesucian yang hilang (21+)
83
Bab 82 Bucin Akut
84
Bab 83 Jatah (18+)
85
Bab 84 Tidak Akan Memaksa
86
Bab 85 Menonton Film (21+)
87
Bab 86 Takdir yang sesungguhnya (21+)
88
Bab 87 Tak Bisa Dibantah
89
Bab 88 Belajarlah Mencintaiku (18+)
90
Bab 89 Berhenti kuliah
91
Bab 90 Panggil Aku Sayang (21+)
92
Bab 91 Belum Bisa Mempercayainya
93
Bab 92 Aku Suka Jika Kau Menurut
94
Bab 93 Apa yang Kalian Lakukan?
95
Bab 94 Jangan Mendekatiku
96
Bab 95 Apakah Kau Masih Mencintainya?
97
Bab 96 Mulai Belajar Mencintaimu
98
Bab 97 Sifat Paranoid
99
Bab 98 Pengantin Baru
100
Bab 99 Menginap
101
Bab 100 Layani Aku
102
Bab 101 Pergi Berbulan Madu
103
Bab 102 Pembuka Bulan Madu
104
Bab 103 Kau Adalah Canduku (21+)
105
Bab 104 Dinner
106
Bab 105 Wisata

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!