Bab 4

Aurora saat ini sedang pergi ke restoran bersama ayah dan ibunya yaitu Risa Dan Harun Dirgantara.

Sudah lama mereka tidak makan di luar bertiga, Harun sibuk mengurus perusahaannya sehingga tak memiliki waktu untuk sekedar makan bersama di luar.

Hari ini, karena hari libur, Harun akhirnya mengajak istri dan putrinya untuk makan bersama di restoran.

Saat sedang ingin memesan makanan, ternyata mereka bertemu dengan teman lama Harun yang baru saja tiba di restoran itu, yaitu Arya Herdiansyah beserta istri dan kedua anaknya.

Terakhir mereka bertemu ketika Harun menikah, sepertinya sudah 24 tahun tak pernah bertemu. Harun pun langsung melambaikan tangan lalu berdiri menghampiri teman lamanya itu, mengajaknya untuk bergabung bersamanya.

Arya yang melihat teman lamanya itu sangat senang dan segera mengajak istri dan kedua anaknya untuk ikut duduk bersama keluarga Harun.

"Arya, lama sekali kita tak pernah bertemu," ucap Harun ketika Arya telah bergabung bersamanya.

"Iya kita terlalu sibuk masing-masing ya Run. Sebenarnya aku belum lama baru pulang dari Italia, aku kemarin-kemarin mengurus bisnisku di sana," jawab Arya.

"Jadi selama 24 tahun kita tak bertemu itu karena kamu di Italia?" Tanya Harun merasa terkejut.

"Sebenarnya nggak 24 tahun juga sih, 4 tahun setelah menghadiri pernikahan kamu, aku masih di Indonesia, lalu setelahnya pergi ke Italia karena bisnisku di sana berkembang pesat. Namun istri dan anakku sudah ada di Indonesia sejak 5 tahun lalu," jawab Arya.

"Oh begitu," jawab Harun singkat

"Iya, istriku ingin anak-anakku sekolah di Indonesia saja, sepertinya dia sudah bosan di Italia. Dia sudah kangen dengan tempat kelahirannya ," jawab Arya menggoda istrinya.

"Wah hebat sekali ya kamu, dalam waktu 20 tahun udah jadi pengusaha sukses bahkan salah satu deretan perusahaan terbesar di Indonesia," sahut Harun merasa kagum.

"Biasa aja kok Run, kamu juga aku lihat cukup besar perusahaannya," sahut Arya memuji ketekunan Harun.

"Iya tapi tak sampai luar negeri seperti kamu," ucap Harun merendah. Lalu mereka pun sama-sama tertawa.

"Eh iya kita keasikan ngobrol sampai lupa ngenalin anak-anak," ucap Harun yang teringat akan anaknya. Arya tidak tahu jika Harun mengangkat anak yang saat ini ada bersamanya.

"Oh iya, ini anak kamu? Cantik sekali," ucap Arya menatap Aurora kagum.

Aurora memang gadis berusia 18 tahun yang sangat cantik. Rambutnya panjang bergelombang berwarna coklat, hidung yang juga mancung dengan wajah seperti blesteran. Cukup cantik untuk ukuran wanita Asia seusianya.

"Iya dia putriku satu-satunya, kenalkan namanya Aurora," jawab Harun lalu meminta putrinya untuk menyapa keluarga Arya.

"Halo Om, Tante, saya Aurora Zanita, biasa dipanggil Aurora," ucapnya sopan.

Suara Aurora itu membuat sepasang mata yang sedari tadi hanya diam saja, mulai bergerak melihat wanita di depannya. Ia memperhatikan wanita yang saat ini sedang memperkenalkan dirinya dengan ramah itu.

Aurora pun tak sengaja menatap sepasang mata yang saat ini sedang memandangnya tajam. Untuk sesaat bola mata mereka bertemu. Aurora sangat terkejut melihat laki-laki yang sedang duduk memandangnya adalah laki-laki yang pernah ia temui sebelumnya. Dia adalah lelaki yang kemarin ditabrak oleh Arvin.

"Mengapa dunia ini sempit sekali? Bukankah dunia ini harusnya begitu luas?" batin Aurora.

"Halo Aurora, kamu cantik sekali," ucap Arya dengan senyum lembutnya lalu menoleh ke arah Tristan dan Putri, kedua anaknya untuk membalas sapaan Aurora, dan juga memperkenalkan dirinya.

Tristan Herdiansyah, adalah putra pertama Arya yang baru tinggal di Indonesia selama 5 tahun ini. Usianya 3 tahun lebih tua dari Aurora. Dia memiliki perawakan yang tegap dan tinggi serta kulit putih bersih. Hidung mancung dan alis yang cukup tebal menjadi nilai plus bagi lelaki ini.

Tidak seperti ayahnya, Tristan ini memiliki sifat yang sangat dingin dan juga sedikit sombong. Tapi justru karena sifat itulah yang membuatnya terlihat semakin tampan dan mahal.

Dengan malas Tristan memperkenalkan dirinya. "Siang Om dan Tante, nama saya Tristan Herdiansyah."

Ia menatap dan tersenyum pada Harun dan Risa, lalu pandangannya terhenti pada Aurora. Gadis yang pernah mempermalukan dan menghinanya tempo hari. Senyum ramah di wajahnya berubah menjadi senyum smirk yang terasa menyeramkan bagi Aurora.

Aurora segera membuang pandangannya ke arah lain. Memusingkan sekali menatap mata laki-laki seperti Tristan.

Suasana tegang itu akhirnya dicairkan oleh Putri, anak bungsu Arya yang juga adiknya Tristan. "Halo om, Tante dan Kak Aurora, aku Putri, salam kenal ya."

"Halo putri, kamu cantik sayang," ucap Risa ramah membuat wajah Putri merona malu.

"Terima kasih Tante," ucapnya dengan malu-malu.

"Tristan juga tampan sekali loh," tambah Harun memperhatikan Tristan.

"Terima kasih untuk pujiannya Om," jawab Tristan.

Kemudian mereka pun melanjutkan untuk memesan makanan di restoran itu. Ketika sedang menunggu makanan dihidangkan, pandangan Tristan sesekali melihat Aurora. Ia ingin sekali membalas perlakuan tidak sopan gadis itu kepadanya tempo hari.

Aurora yang merasakan sedang diperhatikan pun menjadi tak tenang duduknya. Ia merasa seperti sedang terancam kali ini.

"Oh iya Aurora, kamu sekolah atau kuliah?" Tanya Dian, ibunya Tristan.

"Saya kuliah Tante, kebetulan baru masuk di Universitas X," jawab Aurora tersenyum.

"Wah, kebetulan sekali, Tristan juga kuliah di Universitas itu, udah semester 6 mau masuk semester 7 nanti," jawab Dian senang.

Aurora yang semula tersenyum hangat langsung berubah jadi bermuram durja. "Satu kampus dengan singa ini? Kenapa sial sekali," pikirnya.

Tristan yang mendengar percakapan itu pun tak lepas memandang Aurora dengan tatapan seperti ingin menerkam.

"Iya dia baru lulus di Fakultas Ekonomi jurusan bisnis," Risa menambahkan.

"Wah itu jurusan yang sama dengan Tristan, iya kan Tris?" Tanya Arya kepada anaknya itu.

Tristan mengangguk lalu tersenyum kepada Risa dan Aurora.

"Kamu akan jadi adik tingkat ku Aurora, sepertinya aku harus membuat acara penyambutan untukmu," ucapnya dengan tersenyum manis menyembunyikan senyum smirk nya.

Entah kenapa mendengar itu Aurora menjadi bergidik ngeri. Firasatnya menjadi tidak enak. Tiba-tiba saja dia menyesal sudah memaki Tristan saat itu sampai membuang uang di depannya.

Tentu saja Tristan tak membutuhkan uangnya. Harta Tristan bahkan berkali-kali lipat lebih banyak darinya.

"Ah Aurora, kamu emang benar-benar bodoh, bisa-bisanya berbuat begitu pada raja rimba seperti Tristan," ucapnya dalam hati merutuki dirinya sendiri.

"Aku bilang kita akan bertemu lagi cewek sok galak, tak ku sangka takdir lah yang membawa aku bertemu lagi denganmu, dan takdir juga yang memudahkan aku untuk membalas kamu sepertinya. Sehingga aku tak perlu repot-repot mencari keberadaan kamu," ucap Tristan dalam hati.

Tidak ada pertemuan yang menjadi kebetulan, semua itu adalah takdir dari sebagian skenario-Nya.

Terpopuler

Comments

Bella syaf

Bella syaf

aku dari bukumu yang sebelah Thor, mampir disini eh ternyata banyak foto bertebaran 🙈😍

2024-09-01

1

Rabiatuladawia Ade

Rabiatuladawia Ade

kok saya jadi cemas sama aurora?
apa tristan akan menjahati aurora atau malah jatuh cinta ?

2023-11-15

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3 Pertemuan Tak Sengaja
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7 Jadilah Pacarku
8 Bab 8 Pacar Kontrakku
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13 Memiliki Maksud Lain
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17 Pacar
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20 Mencuri Ciuman
21 Bab 21 Kecewa
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25 Hukuman
26 Bab 26 Bebaskan Aku
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30 Tak Pernah Jatuh Cinta
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33 Mencium (lagi?)
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36 Jadilah Istriku
37 Bab 37
38 Bab 38 Kau Milikku (18+)
39 Bab 39
40 Bab 40 Hampir Kehilangan Kesucian
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43 Bukan lagi kekasih kontrak
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46 Kau ingin lari dariku?
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49 Semakin ingin menikahi
50 Bab 50 Melakukan itu atau menikah (18+)
51 Bab 51 Keputusan
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54 Tak akan melepaskan
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59 Jangan pernah tinggalkan aku
60 Bab 60
61 Bonus Visual Tokoh Utama
62 Bab 61
63 Bab 62
64 Bab 63
65 Bab 64
66 Bab 65 Menahan Hasrat ( 18+ )
67 Bab 66
68 Bab 67
69 Bab 68
70 Bab 69 Menginginkan lebih
71 Bab 70
72 Bab 71
73 Bab 72
74 Bab 73
75 Bab 74 Tristan Mencintai Aurora?
76 Bab 75 Tak Bisa Hidup Tanpanya
77 Bab 76
78 Bab 77
79 Bab 78
80 Bab 79 Terkejut
81 Bab 80 Buktikan (18+)
82 Bab 81 Kesucian yang hilang (21+)
83 Bab 82 Bucin Akut
84 Bab 83 Jatah (18+)
85 Bab 84 Tidak Akan Memaksa
86 Bab 85 Menonton Film (21+)
87 Bab 86 Takdir yang sesungguhnya (21+)
88 Bab 87 Tak Bisa Dibantah
89 Bab 88 Belajarlah Mencintaiku (18+)
90 Bab 89 Berhenti kuliah
91 Bab 90 Panggil Aku Sayang (21+)
92 Bab 91 Belum Bisa Mempercayainya
93 Bab 92 Aku Suka Jika Kau Menurut
94 Bab 93 Apa yang Kalian Lakukan?
95 Bab 94 Jangan Mendekatiku
96 Bab 95 Apakah Kau Masih Mencintainya?
97 Bab 96 Mulai Belajar Mencintaimu
98 Bab 97 Sifat Paranoid
99 Bab 98 Pengantin Baru
100 Bab 99 Menginap
101 Bab 100 Layani Aku
102 Bab 101 Pergi Berbulan Madu
103 Bab 102 Pembuka Bulan Madu
104 Bab 103 Kau Adalah Canduku (21+)
105 Bab 104 Dinner
106 Bab 105 Wisata
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3 Pertemuan Tak Sengaja
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7 Jadilah Pacarku
8
Bab 8 Pacar Kontrakku
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13 Memiliki Maksud Lain
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17 Pacar
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20 Mencuri Ciuman
21
Bab 21 Kecewa
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25 Hukuman
26
Bab 26 Bebaskan Aku
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30 Tak Pernah Jatuh Cinta
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33 Mencium (lagi?)
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36 Jadilah Istriku
37
Bab 37
38
Bab 38 Kau Milikku (18+)
39
Bab 39
40
Bab 40 Hampir Kehilangan Kesucian
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43 Bukan lagi kekasih kontrak
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46 Kau ingin lari dariku?
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49 Semakin ingin menikahi
50
Bab 50 Melakukan itu atau menikah (18+)
51
Bab 51 Keputusan
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54 Tak akan melepaskan
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59 Jangan pernah tinggalkan aku
60
Bab 60
61
Bonus Visual Tokoh Utama
62
Bab 61
63
Bab 62
64
Bab 63
65
Bab 64
66
Bab 65 Menahan Hasrat ( 18+ )
67
Bab 66
68
Bab 67
69
Bab 68
70
Bab 69 Menginginkan lebih
71
Bab 70
72
Bab 71
73
Bab 72
74
Bab 73
75
Bab 74 Tristan Mencintai Aurora?
76
Bab 75 Tak Bisa Hidup Tanpanya
77
Bab 76
78
Bab 77
79
Bab 78
80
Bab 79 Terkejut
81
Bab 80 Buktikan (18+)
82
Bab 81 Kesucian yang hilang (21+)
83
Bab 82 Bucin Akut
84
Bab 83 Jatah (18+)
85
Bab 84 Tidak Akan Memaksa
86
Bab 85 Menonton Film (21+)
87
Bab 86 Takdir yang sesungguhnya (21+)
88
Bab 87 Tak Bisa Dibantah
89
Bab 88 Belajarlah Mencintaiku (18+)
90
Bab 89 Berhenti kuliah
91
Bab 90 Panggil Aku Sayang (21+)
92
Bab 91 Belum Bisa Mempercayainya
93
Bab 92 Aku Suka Jika Kau Menurut
94
Bab 93 Apa yang Kalian Lakukan?
95
Bab 94 Jangan Mendekatiku
96
Bab 95 Apakah Kau Masih Mencintainya?
97
Bab 96 Mulai Belajar Mencintaimu
98
Bab 97 Sifat Paranoid
99
Bab 98 Pengantin Baru
100
Bab 99 Menginap
101
Bab 100 Layani Aku
102
Bab 101 Pergi Berbulan Madu
103
Bab 102 Pembuka Bulan Madu
104
Bab 103 Kau Adalah Canduku (21+)
105
Bab 104 Dinner
106
Bab 105 Wisata

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!