Bab 5

Hari ini adalah hari pertama Aurora masuk kuliah setelah pengumuman kelulusannya. Sebagai mahasiswa baru, tentu akan ada pengenalan kampus oleh kakak tingkat yang biasa disebut ospek.

Aurora datang dengan mengenakan kemeja atasan putih dan rok hitam sesuai dengan ketentuan mahasiswa baru pada Universitas itu. Tak lama kemudian acara ospek pun dimulai, semua kakak tingkat yang bertugas sudah berkumpul di lapangan dengan para mahasiswa baru berbaris di hadapan mereka.

Tugas hari ini adalah mahasiswa baru diminta untuk mengumpulkan tanda tangan 10 kakak tingkatnya pada jurusan yang sama. Tristan yang juga menjadi senior tertua di jurusannya ikut andil dalam ospek mahasiswa baru.

Kepopuleran dirinya karena ketampanan dan juga kekayaan yang dimilikinya, membuatnya mudah memiliki kekuasaan pada acara tersebut, meskipun ia bukanlah anggota organisasi yang bertugas.

Targetnya hanya satu, Aurora.

Saat sudah ada di lokasi, mata Tristan terus menyapu seluruh lapangan yang ada di hadapannya, mencari sosok Aurora di antara orang yang sedang berbaris. Tak lama ia pun melihat sosok yang dicarinya, gadis berambut panjang bergelombang berwarna coklat yang saat ini sedang tergerai. Terlihat indah tertiup angin.

“Perhatian ya semuanya saya minta salah satu dari kalian untuk maju ke depan sekarang,” ucap Tristan dengan suara lantangnya.

Mahasiswa baru yang semula kagum dengan ketampanannya pun kini tertunduk takut. Ganteng-ganteng tapi kok galak banget, pikir mereka.

Mata Tristan langsung terpaku pada Aurora. “Kamu yang rambutnya beda sendiri, maju ke depan,” ucapnya sambil menunjuk Aurora yang saat ini sedang menatapnya.

Aurora yang sudah menebak akan dikerjai oleh Tristan pun sudah tidak terkejut lagi. Ia pun melangkah ke hadapan Tristan dengan hati yang berani. “Sungguh sial, aku harus membayar perbuatanku di saat-saat seperti ini,” batinnya.

“Salah satu dari kalian harus memikul pekerjaan yang lebih berat dari yang lain, dan kamu,” ucap Tristan terhenti ketika Aurora telah tiba di hadapannya. Ia memperhatikan Aurora dari atas hingga ke bawah.

“Kenapa dia terlihat imut mengenakan baju ini?” batinnya.

“Kamu harus mencari tandatangan senior sebanyak 50 orang, kalau kamu gak berhasil membawa itu pada saya dalam 2 jam ini, maka teman-teman kamu yang lain akan mendapat hukuman!” perintah Tristan kepada Aurora.

Aurora memandang Tristan tak suka, sungguh menyusahkan sekali manusia rimba ini, pikirnya.

“Baik, saya akan membawa 50 tanda tangan yang anda minta sebelum 2 jam,” ucap Aurora menantang lalu pergi meninggalkan Tristan yang masih menatapnya kesal.

“Saat-saat seperti ini dia masih saja berdiri di atas kesombongannya,” ucap Tristan dalam hati.

Kemudian mahasiswa baru yang lain pun mulai bergerak untuk mencari tandatangan dari kakak tingkat mereka. Namun tugas mereka tidak seberat Aurora, karena hanya diminta 10 tandatangan saja.

Aurora yang mulai berkeliling mencari tandatangan pun memulai dari taman fakultas yang terlihat ramai. Ia mendatangi kakak tingkatnya satu persatu untuk dimintai tandatangan.

Tanpa menyerah Aurora terus mencari tandatangan kesana-kemari. Jika ia merasa lelah, maka ia akan berhenti sejenak untuk mengistirahatkan dirinya. Aurora memiliki penyakit bawaan dari lahir. Mungkin karena dulunya ia adalah anak yang tidak diharapkan kehadirannya oleh orang tua kandungnya, sehingga ia tumbuh dengan kondisi jantung yang tidak normal. Ia pun akan mudah terengah-engah atau mudah lelah.

Ketika tak sengaja Tristan melewati tempat Aurora beristirahat, ia pun menghampiri gadis itu.

“Kamu dikasih tugas kenapa malah enak-enakan di sini? Kamu mau semua teman sekelas kamu menanggung hukuman?” Pekik Tristan membuat Aurora kaget.

Sesaat jantungnya berdebar karena kagetnya, kemudian ia bisa mengontrol jantungnya untuk kembali berdetak normal.

“Aku cuma mau istirahat aja sebentar,” jawabnya berusaha terdengar biasa saja.

“Tugas kamu itu 50 tandatangan ya, bukan seperti yang lain,” sangkal Tristan.

“Aku tahu,” sahut Aurora cuek.

Merasa kesal karena sikap angkuh Aurora, Tristan pun melangkah mendekati Aurora lalu menarik tangannya hingga Aurora bangkit dari duduknya. Kini jarak mereka menjadi sangat dekat, bahkan hembusan nafas Tristan pun dapat Aurora rasakan.

“Denger ya Nona Aurora Zanita, ketika aku berbicara, jangan pernah kamu jawab dengan kalimat memuakkan seperti tadi, aku paling tidak suka bantahan apalagi orang yang angkuh seperti kamu!” ucapnya di depan wajah Aurora dengan tangan mencengkram lengannya.

“Aku hidup bukan untuk membuatmu menyukaiku Tuan Tristan Herdiansyah,” jawab Aurora dengan sorot mata tak suka. Membuat Tristan semakin ingin marah.

“Belum ada 2 menit kalimat itu keluar dari mulutku tapi kamu sudah berani-beraninya membantah!” pekiknya marah.

“Jangan kamu pikir karena kamu perempuan aku tidak berani untuk menghukum kamu?” tanya Tristan dengan senyum menyeringai.

“Aku memang tak akan berbuat kasar pada perempuan, tapi aku akan melakukan hukuman dengan cara lain, bahkan yang mungkin takkan bisa kamu lupakan seumur hidup kamu!” ucap Tristan memperingatkan Aurora lalu melepaskan cengkraman nya pada lengan gadis itu.

Ia pun berjalan menjauhi Aurora, namun terhenti sejenak. “Ingat, waktu kamu cuma 1 jam lagi untuk mengumpulkan tugas yang aku berikan,” ucapnya lagi lalu kembali melanjutkan jalannya tanpa menatap Aurora.

Aurora menatap punggung Tristan dengan tatapan benci. Ia menendang botol kosong yang terletak tak jauh dari kakinya.

“Dasar Tristan brengsek!” makinya dengan perasaan kesal.

Aurora kembali berjalan mencari kakak tingkat yang sekiranya belum menandatangani kertas yang ia bawa. Ia kembali menghampiri satu persatu kakak tingkatnya itu dan dimintanya untuk menadatangani kertas yang dibawanya.

Karena Aurora memiliki paras yang cantik dan terlihat berbeda dari mahasiswa yang lain, maka mendapat 50 tandatangan tidaklah begitu sulit. Hanya dalam waktu 30 menit dari sisa waktunya, ia bisa mengumpulkan sebanyak 50 tandatangan.

Aurora pun berjalan mencari keberadaan Tristan di tempat khususnya. Yaitu sebuah ruangan yang menjadi tempat khusus Tristan bersama teman-temannya berkumpul. Ia mendapat informasi itu dari salah satu kakak tingkatnya yang lain.

Aurora pun masuk tanpa permisi, berjalan dengan angkuh menuju seseorang yang menjadi tujuannya. Tristan bersama ke-3 temannya terlihat kaget karena tiba-tiba ruangan mereka dikunjungi oleh wanita berparas cantik dengan rambut coklat itu.

Aurora berenti tepat di hadapan Tristan yang sedang duduk. Ia melemparkan kertas yang berisikan tandatangan kakak tingkatnya itu di pangkuan Tristan. “Aku udah penuhin semua permintaan kamu, semua sudah lengkap 50 tandatangan,” ucap Aurora dengan angkuhnya lalu meninggalkan Tristan tanpa menunggu respon dari pria itu.

Tristan yang terkejut dan belum sempat memberikan respon apapun merasa sangat kesal karena ditinggal pergi begitu saja dengan Aurora. Ia mengambil kertas yang ada di pangkuannya itu lalu menatapnya lekat. Kemudian ia remas kertas itu dan melemparkannya ke sembarang arah.

“Gadis kurang ajar, rupanya peringatanku tak dihiraukan sama sekali ya,” geramnya.

“Siapa itu Tan?” tanya Reza penasaran.

“Iya tumben banget ada cewek blasteran begitu di kampus kita,” timpal Indra.

“Percuma cantik kalo attitude nya gak ada,” sahut Tristan kesal membuat teman-temannya saling berpandangan.

Terpopuler

Comments

Rabiatuladawia Ade

Rabiatuladawia Ade

kurang respeck sama sifat Aurora.
meski kesal sama tristan tapi tetap harus sopan dgn senior nya.
di tambah lagi dgn kesombongan nya. makin ngak suka. kan kasian tristan berasa ngak di hargai sama yunior nya
tapi semoga sifat itu hanya saat di hadapan tristan ajah.

2023-11-15

0

Meyginia

Meyginia

Krn Aurora udh tau niat kamu ap tris... hehe

2023-09-11

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3 Pertemuan Tak Sengaja
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7 Jadilah Pacarku
8 Bab 8 Pacar Kontrakku
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13 Memiliki Maksud Lain
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17 Pacar
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20 Mencuri Ciuman
21 Bab 21 Kecewa
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25 Hukuman
26 Bab 26 Bebaskan Aku
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30 Tak Pernah Jatuh Cinta
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33 Mencium (lagi?)
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36 Jadilah Istriku
37 Bab 37
38 Bab 38 Kau Milikku (18+)
39 Bab 39
40 Bab 40 Hampir Kehilangan Kesucian
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43 Bukan lagi kekasih kontrak
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46 Kau ingin lari dariku?
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49 Semakin ingin menikahi
50 Bab 50 Melakukan itu atau menikah (18+)
51 Bab 51 Keputusan
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54 Tak akan melepaskan
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59 Jangan pernah tinggalkan aku
60 Bab 60
61 Bonus Visual Tokoh Utama
62 Bab 61
63 Bab 62
64 Bab 63
65 Bab 64
66 Bab 65 Menahan Hasrat ( 18+ )
67 Bab 66
68 Bab 67
69 Bab 68
70 Bab 69 Menginginkan lebih
71 Bab 70
72 Bab 71
73 Bab 72
74 Bab 73
75 Bab 74 Tristan Mencintai Aurora?
76 Bab 75 Tak Bisa Hidup Tanpanya
77 Bab 76
78 Bab 77
79 Bab 78
80 Bab 79 Terkejut
81 Bab 80 Buktikan (18+)
82 Bab 81 Kesucian yang hilang (21+)
83 Bab 82 Bucin Akut
84 Bab 83 Jatah (18+)
85 Bab 84 Tidak Akan Memaksa
86 Bab 85 Menonton Film (21+)
87 Bab 86 Takdir yang sesungguhnya (21+)
88 Bab 87 Tak Bisa Dibantah
89 Bab 88 Belajarlah Mencintaiku (18+)
90 Bab 89 Berhenti kuliah
91 Bab 90 Panggil Aku Sayang (21+)
92 Bab 91 Belum Bisa Mempercayainya
93 Bab 92 Aku Suka Jika Kau Menurut
94 Bab 93 Apa yang Kalian Lakukan?
95 Bab 94 Jangan Mendekatiku
96 Bab 95 Apakah Kau Masih Mencintainya?
97 Bab 96 Mulai Belajar Mencintaimu
98 Bab 97 Sifat Paranoid
99 Bab 98 Pengantin Baru
100 Bab 99 Menginap
101 Bab 100 Layani Aku
102 Bab 101 Pergi Berbulan Madu
103 Bab 102 Pembuka Bulan Madu
104 Bab 103 Kau Adalah Canduku (21+)
105 Bab 104 Dinner
106 Bab 105 Wisata
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3 Pertemuan Tak Sengaja
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7 Jadilah Pacarku
8
Bab 8 Pacar Kontrakku
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13 Memiliki Maksud Lain
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17 Pacar
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20 Mencuri Ciuman
21
Bab 21 Kecewa
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25 Hukuman
26
Bab 26 Bebaskan Aku
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30 Tak Pernah Jatuh Cinta
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33 Mencium (lagi?)
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36 Jadilah Istriku
37
Bab 37
38
Bab 38 Kau Milikku (18+)
39
Bab 39
40
Bab 40 Hampir Kehilangan Kesucian
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43 Bukan lagi kekasih kontrak
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46 Kau ingin lari dariku?
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49 Semakin ingin menikahi
50
Bab 50 Melakukan itu atau menikah (18+)
51
Bab 51 Keputusan
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54 Tak akan melepaskan
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59 Jangan pernah tinggalkan aku
60
Bab 60
61
Bonus Visual Tokoh Utama
62
Bab 61
63
Bab 62
64
Bab 63
65
Bab 64
66
Bab 65 Menahan Hasrat ( 18+ )
67
Bab 66
68
Bab 67
69
Bab 68
70
Bab 69 Menginginkan lebih
71
Bab 70
72
Bab 71
73
Bab 72
74
Bab 73
75
Bab 74 Tristan Mencintai Aurora?
76
Bab 75 Tak Bisa Hidup Tanpanya
77
Bab 76
78
Bab 77
79
Bab 78
80
Bab 79 Terkejut
81
Bab 80 Buktikan (18+)
82
Bab 81 Kesucian yang hilang (21+)
83
Bab 82 Bucin Akut
84
Bab 83 Jatah (18+)
85
Bab 84 Tidak Akan Memaksa
86
Bab 85 Menonton Film (21+)
87
Bab 86 Takdir yang sesungguhnya (21+)
88
Bab 87 Tak Bisa Dibantah
89
Bab 88 Belajarlah Mencintaiku (18+)
90
Bab 89 Berhenti kuliah
91
Bab 90 Panggil Aku Sayang (21+)
92
Bab 91 Belum Bisa Mempercayainya
93
Bab 92 Aku Suka Jika Kau Menurut
94
Bab 93 Apa yang Kalian Lakukan?
95
Bab 94 Jangan Mendekatiku
96
Bab 95 Apakah Kau Masih Mencintainya?
97
Bab 96 Mulai Belajar Mencintaimu
98
Bab 97 Sifat Paranoid
99
Bab 98 Pengantin Baru
100
Bab 99 Menginap
101
Bab 100 Layani Aku
102
Bab 101 Pergi Berbulan Madu
103
Bab 102 Pembuka Bulan Madu
104
Bab 103 Kau Adalah Canduku (21+)
105
Bab 104 Dinner
106
Bab 105 Wisata

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!