Bab 3 Pertemuan Tak Sengaja

Hari ini adalah pengumuman ujian masuk Perguruan Tinggi yang telah diikuti Aurora. Dengan senang ia membaca pengumuman itu dan mencari namanya. Ia ingin sekali bisa berkuliah satu kampus dengan kekasihnya, Arvin.

Aurora begitu senang ketika menemukan namanya lulus dari ujian itu dan diterima menjadi mahasiswa di Perguruan Tinggi pilihannya. Namun ia terkejut karena ternyata ia diterima pada pilihan fakultas yang kedua, yaitu Fakultas Ekonomi.

Aurora inginnya diterima di Fakultas Hukum, agar bisa satu fakultas bersama Arvin. "Ah sedih sekali, gak bisa bareng Arvin kuliahnya," batinnya.

"Gimana Ra? Kamu diterima nggak?" Tanya mamanya yang baru saja datang dari dapur membawa minuman dan cemilan.

"Diterima sih ma, tapi bukan di Hukum," jawab Aurora kecewa.

"Memangnya kamu diterima dimana?" Tanya mama sambil memberikan gelas berisi susu pada Aurora.

Aurora menerima susu itu lalu meminumnya, setelah itu meletakkan di atas meja sebelah kursi yang ia duduki saat ini.

"Aku masuk Fakultas Ekonomi, pilihan kedua aku," jawabnya lesu.

"Ekonomi juga bagus kok sayang, nanti kamu kan bisa aplikasikan ilmu ekonomi kamu ketika kamu bekerja di perusahaan," ucap Risa menjelaskan.

"Iya sih tapi kan aku jadinya gak satu fakultas sama Arvin ma, padahal aku pengennya bisa kuliah bareng dia," jawab Aurora jujur.

Risa tersenyum mendengar alasan putrinya menjadi tak bersemangat. "Kamu kan masih bisa ketemu dia di kampus sayang, kalian masih satu kampus loh."

Risa memang telah mengetahui hubungan putrinya dan Arvin. Ia juga pernah bertemu dengan lelaki itu beberapa kali. Arvin adalah lelaki yang tampan, berkulit hitam manis dengan wajah lebih mengarah ke wajah Timur Tengah. Risa senang dengan Arvin karena ia adalah laki-laki yang baik dan bertutur kata lembut.

"Iya sih, tapi kan kadang suka beda jadwal mah, dan gak bisa sering ketemu kaya kuliah satu fakultas," jawab Aurora lagi.

"Ya udah gak apa-apa Ra, yang penting masih satu kampus, daripada beda kampus malah lebih susah lagi kan? Seenggaknya kalian nanti bisa pulang bareng," sahut Risa menenangkan putri kesayangannya.

Aurora mengangguk, membenarkan perkataan ibunya. Tiba-tiba Bi Imah menghampiri mereka

"Non, nuwun Sewu, itu ada Den Arvin di ruang tamu," ucap Bi Imah kepada Aurora.

"Oh iya Bi, aku akan temuin dia sekarang, makasi ya Bi," jawab Aurora senang.

"Oh iya Bi, tolong bikinin minum sekalian buat Arvin ya, biar dia bisa nunggu sambil minum," ucapnya lagi lalu ia bergegas untuk mengganti pakaiannya.

"Kamu mau pergi sama Arvin ya Ra?" Tanya Risa memperhatikan putrinya yang sedang berganti pakaian.

"Iya mah, aku kemarin janji pergi sama Arvin, aku sampe lupa karena pengumuman ujian tadi," sahut Aurora sambil berdandan tipis.

"Hmm ya udah deh kalo gitu, mama nemuin Arvin dulu ya," ucap Risa lalu pergi menemui Arvin.

Aurora yang telah selesai bersiap pun ikut turun menghampiri kekasihnya itu.

"Maaf ya Vin lama," ucap Aurora yang saat ini sudah berada di hadapan Arvin.

"Ga apa-apa kok Ra, yuk kita berangkat," ajak Arvin lalu berpamitan kepada Risa.

"Tante, kita pergi dulu ya," pamit Arvin bersalaman dengan Risa.

"Iya, hati-hati ya Vin bawa motornya, Tante titip Aurora ya," sahut Risa dengan senyuman.

"Siap Tante," sahut Arvin dengan gaya memberi hormat.

"Aku juga pamit ya ma," ucap Aurora mencium tangan mamanya.

"Iya, ya udah sana, pulang nya jangan terlalu malam ya," ucap Risa mengingatkan Aurora.

Aurora mengangguk dengan penuh senyuman kepada Risa, lalu ia berjalan menjauh menuju motornya Arvin.

Aurora dan Arvin segera berangkat menggunakan motor Arvin. Aurora tak masalah jika kekasihnya hanya memiliki motor, karena baginya bisa bersama Arvin sudah membuatnya senang.

Dalam perjalanan, Arvin mengendarai motornya dengan kecepatan sedang. Namun entah kenapa tiba-tiba mobil di depannya mendadak berhenti sehingga membuat Arvin terlambat mengerem motornya dan menabrak mobil itu dari belakang. Sang pengemudi mobil yang mendapat hantaman dari belakang pun kaget.

Rupanya mobil itu berhenti karena melihat kucing sedang menyebrang jalan, sehingga mau tak mau ia menghentikan mobilnya secara mendadak. Namun karena kesal ditabrak dari belakang, pria tampan itu pun segera keluar dari mobil nya dan menghampiri Arvin.

"Lo gimana sih bawa motornya? Hati-hati dong jangan main tabrak aja kaya gini, kepala gue sampe terbentur tau!" Pekik lelaki itu.

"Maaf mas, tapi anda duluan yang berhenti mendadak jadi saya gak sempat untuk ngerem motor saya," ujar Arvin terdengar sopan membela dirinya.

"Tetep aja Lo salah, harusnya Lo bisa rem yang kuat begitu mobil depan Lo berhenti. Lihat nih mobil gue jadi rusak," balas pria itu sedikit berteriak sambil menunjukkan letak kerusakan pada mobilnya.

Arvin yang melihat mobil belakangnya jadi sedikit tergores itu pun merasa bersalah.

"Bagaimana ini, uang pun aku gak punya kalo suruh ganti," batinnya.

Melihat kebingungan yang terpancar dari wajah Arvin, Aurora yang dari tadi diam akhirnya melangkah mendekat pada pria tampan si pengemudi mobil itu.

"Heh, dari segi mana pun yang salah itu kamu tau, kamu yang berhenti mendadak dan buat pacar aku nabrak kamu, kalo kamu gak berhenti mendadak juga dia gak akan nabrak kamu!" ucap Aurora tak kalah galak dengan pria itu.

"Kamu siapa? Malah ikut-ikutan urusan laki-laki," sahut pria itu kesal.

"Gak penting aku siapa, yang jelas sekali salah ya tetep salah. Dan kamu itu salah!" sahut Aurora sambil menunjuk wajah pria dihadapannya.

"Jangan nunjuk-nunjuk ya kamu gak sopan!" Tukas pria itu menepis tangan Aurora dengan kesal.

"Eh udah-udah jangan malah ribut disini dong sayang," Arvin berusaha melerai mereka dan memegang lengan Aurora berharap bisa meredakan kekesalan kekasihnya itu. Namun Aurora sudah terlanjur panas dengan sikap pira sombong di depannya ini.

"Mobil cuma tergores aja kamu berlebihan. Kamu gak bisa benerin mobil belakang kamu ini? Oke aku yang kasih uang buat kamu benerin itu!" ucap Aurora dengan kesal lalu mengambil puluhan lembar uang ratusan ribu dan melemparkannya tepat di tempat kerusakan mobil pria itu.

"Itu uang buat kamu pergi ke bengkel untuk benerin baret di mobil mahal kamu ini. Dan ingat, jangan pernah ganggu aku atau pacarku lagi," ucap Aurora lalu menarik Arvin agar menjauh dari lelaki itu.

Laki-laki itu pun merasa sangat terkejut dan kesal karena sudah dipermalukan dan diinjak-injak harga dirinya oleh perempuan yang tak dikenalnya.

Belum pernah ada yang berani menghinanya seperti ini.

"Liat aja nanti cewek sombong, kita pasti akan ketemu lagi, melalui takdir atau aku sendiri yang mencari kamu," ucapnya tersenyum SMIRK.

Terpopuler

Comments

Rabiatuladawia Ade

Rabiatuladawia Ade

wah siapa cowok itu?
apa akan jadi orang ketiga antara arvin dan aurora?

2023-11-15

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3 Pertemuan Tak Sengaja
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7 Jadilah Pacarku
8 Bab 8 Pacar Kontrakku
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13 Memiliki Maksud Lain
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17 Pacar
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20 Mencuri Ciuman
21 Bab 21 Kecewa
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25 Hukuman
26 Bab 26 Bebaskan Aku
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30 Tak Pernah Jatuh Cinta
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33 Mencium (lagi?)
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36 Jadilah Istriku
37 Bab 37
38 Bab 38 Kau Milikku (18+)
39 Bab 39
40 Bab 40 Hampir Kehilangan Kesucian
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43 Bukan lagi kekasih kontrak
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46 Kau ingin lari dariku?
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49 Semakin ingin menikahi
50 Bab 50 Melakukan itu atau menikah (18+)
51 Bab 51 Keputusan
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54 Tak akan melepaskan
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59 Jangan pernah tinggalkan aku
60 Bab 60
61 Bonus Visual Tokoh Utama
62 Bab 61
63 Bab 62
64 Bab 63
65 Bab 64
66 Bab 65 Menahan Hasrat ( 18+ )
67 Bab 66
68 Bab 67
69 Bab 68
70 Bab 69 Menginginkan lebih
71 Bab 70
72 Bab 71
73 Bab 72
74 Bab 73
75 Bab 74 Tristan Mencintai Aurora?
76 Bab 75 Tak Bisa Hidup Tanpanya
77 Bab 76
78 Bab 77
79 Bab 78
80 Bab 79 Terkejut
81 Bab 80 Buktikan (18+)
82 Bab 81 Kesucian yang hilang (21+)
83 Bab 82 Bucin Akut
84 Bab 83 Jatah (18+)
85 Bab 84 Tidak Akan Memaksa
86 Bab 85 Menonton Film (21+)
87 Bab 86 Takdir yang sesungguhnya (21+)
88 Bab 87 Tak Bisa Dibantah
89 Bab 88 Belajarlah Mencintaiku (18+)
90 Bab 89 Berhenti kuliah
91 Bab 90 Panggil Aku Sayang (21+)
92 Bab 91 Belum Bisa Mempercayainya
93 Bab 92 Aku Suka Jika Kau Menurut
94 Bab 93 Apa yang Kalian Lakukan?
95 Bab 94 Jangan Mendekatiku
96 Bab 95 Apakah Kau Masih Mencintainya?
97 Bab 96 Mulai Belajar Mencintaimu
98 Bab 97 Sifat Paranoid
99 Bab 98 Pengantin Baru
100 Bab 99 Menginap
101 Bab 100 Layani Aku
102 Bab 101 Pergi Berbulan Madu
103 Bab 102 Pembuka Bulan Madu
104 Bab 103 Kau Adalah Canduku (21+)
105 Bab 104 Dinner
106 Bab 105 Wisata
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3 Pertemuan Tak Sengaja
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7 Jadilah Pacarku
8
Bab 8 Pacar Kontrakku
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13 Memiliki Maksud Lain
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17 Pacar
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20 Mencuri Ciuman
21
Bab 21 Kecewa
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25 Hukuman
26
Bab 26 Bebaskan Aku
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30 Tak Pernah Jatuh Cinta
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33 Mencium (lagi?)
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36 Jadilah Istriku
37
Bab 37
38
Bab 38 Kau Milikku (18+)
39
Bab 39
40
Bab 40 Hampir Kehilangan Kesucian
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43 Bukan lagi kekasih kontrak
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46 Kau ingin lari dariku?
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49 Semakin ingin menikahi
50
Bab 50 Melakukan itu atau menikah (18+)
51
Bab 51 Keputusan
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54 Tak akan melepaskan
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59 Jangan pernah tinggalkan aku
60
Bab 60
61
Bonus Visual Tokoh Utama
62
Bab 61
63
Bab 62
64
Bab 63
65
Bab 64
66
Bab 65 Menahan Hasrat ( 18+ )
67
Bab 66
68
Bab 67
69
Bab 68
70
Bab 69 Menginginkan lebih
71
Bab 70
72
Bab 71
73
Bab 72
74
Bab 73
75
Bab 74 Tristan Mencintai Aurora?
76
Bab 75 Tak Bisa Hidup Tanpanya
77
Bab 76
78
Bab 77
79
Bab 78
80
Bab 79 Terkejut
81
Bab 80 Buktikan (18+)
82
Bab 81 Kesucian yang hilang (21+)
83
Bab 82 Bucin Akut
84
Bab 83 Jatah (18+)
85
Bab 84 Tidak Akan Memaksa
86
Bab 85 Menonton Film (21+)
87
Bab 86 Takdir yang sesungguhnya (21+)
88
Bab 87 Tak Bisa Dibantah
89
Bab 88 Belajarlah Mencintaiku (18+)
90
Bab 89 Berhenti kuliah
91
Bab 90 Panggil Aku Sayang (21+)
92
Bab 91 Belum Bisa Mempercayainya
93
Bab 92 Aku Suka Jika Kau Menurut
94
Bab 93 Apa yang Kalian Lakukan?
95
Bab 94 Jangan Mendekatiku
96
Bab 95 Apakah Kau Masih Mencintainya?
97
Bab 96 Mulai Belajar Mencintaimu
98
Bab 97 Sifat Paranoid
99
Bab 98 Pengantin Baru
100
Bab 99 Menginap
101
Bab 100 Layani Aku
102
Bab 101 Pergi Berbulan Madu
103
Bab 102 Pembuka Bulan Madu
104
Bab 103 Kau Adalah Canduku (21+)
105
Bab 104 Dinner
106
Bab 105 Wisata

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!