Bab 8 Pacar Kontrakku

"Jadilah pacarku," ucapnya menyentuh dagu Aurora.

Aurora terkejut hingga matanya pun melotot tak percaya. Ia mendorong tubuh Tristan hingga lelaki itu tergerak menjauhinya.

"Kau gila? Aku sudah memiliki kekasih," jawab Aurora.

"Aku tidak peduli, aku butuh kamu sebagai pacar kontrakku," ucap Tristan lagi tak mempedulikan penolakan Aurora.

"Kamu benar-benar sinting Tristan!" Sahut Aurora lalu pergi meninggalkan Tristan.

Tristan mengejar Aurora lalu mencekal tangan gadis itu hingga tubuhnya membentur tubuh Tristan.

"Sepertinya kamu melupakan sesuatu nona," ucap Tristan membelai wajah cantik Aurora.

"Aku paling gak suka dibantah apalagi mendengar penolakan, aku mau kamu jadi pacarku. Pacar kontrakku. Jadi mau tidak mau kamu harus menerima takdirmu nona," ucapnya sangat mendominasi.

"Menjauh lah dariku pria gila! Aku gak akan jadi pacar kamu meskipun cuma kontrak!" tolak Aurora berusaha menjauh.

Namun Tristan masih memegang tangan Aurora sehingga sulit sekali bagi Aurora untuk melepaskan diri darinya.

"Lepasin aku brengsek!" teriak Aurora jengah.

"Aku gak peduli kamu setuju atau gak Aurora Zanita, aku mau kamu yang menjadi pacarku, maka tak ada yang bisa mengubah itu," sahut Tristan semakin semena-mena.

"Aku gak bisa putus dari Arvin hanya untuk menuruti manusia rimba seperti kamu!" tolak Aurora tegas.

"Oh ya? Aku akan membuat dia sendiri yang meninggalkan kamu nona," sahut Tristan dengan senyum smirk nya.

"Terserah apa kata kamu, aku gak peduli Tristan, Arvin itu mencintai aku, jadi gak semudah itu membuat dia berhenti mencintaiku," jawab Aurora melepaskan diri dari genggaman Tristan, lalu pergi meninggalkannya.

Tristan melepas genggaman tangannya dan menatap kepergian Aurora dengan ekspresi misteriusnya.

Setelah pulang kuliah, seperti biasa Arvin menjemput Aurora di persimpangan fakultasnya. Karena jadwal Arvin hari ini kebetulan sama dengan Aurora, selesai kuliah pada pukul 13.00.

"Halo sayang, udah lama nunggu?" Tanya Arvin ketika tiba di sisi Amara.

"Nggak kok, aku belum lama nunggu," jawab Aurora tersenyum lalu berjalan mendekati Arvin.

Bersamaan dengan itu Tristan sedang berjalan menuju parkiran. Tanpa sengaja ia melihat sepasang sejoli itu sedang bercengkrama.

"Cih sok romantis," gumamnya merasa jijik namun tetap memperhatikan mereka.

Arvin memberikan helm kepada Aurora lalu memakaikan di kepala gadis cantik itu.

"Yuk pulang," ucapnya setelah selesai memakaikan helm.

Aurora mengangguk kemudian duduk di jok belakang motor Arvin. Ia mulai berpegangan pada Arvin dan melingkarkan tangannya di tubuh pria yang dicintainya itu. Setelah itu pun motor Arvin berlalu.

Melihat mereka pergi, Tristan tersenyum sinis.

"Aurora, kamu telah mengusikku dengan kesadaranmu sendiri dan kini kamu harus menanggungnya. Akan ku buat pria yang kamu cintai itu pergi meninggalkan kamu," ucapnya percaya diri lalu bergegas menuju mobilnya.

Sesampainya di rumah, Tristan disambut oleh opa nya yang saat ini sedang duduk di ruang keluarga. Berhubung kamar Tristan ada di lantai 2 dan melewati ruang keluarga, maka opa yang sedang duduk di tempat itu pun melihat cucu nya melintas.

"Tristan," panggil opa.

Tristan menoleh lalu mendekat ke arah opa nya. Ia mencium tangan opa yang sangat disayangi dan dihormatinya itu.

"Opa udah sehat?" tanya Tristan lalu duduk di sofa yang berada di hadapan Opa.

"Seperti yang kamu lihat Tristan, opa baik-baik saja. Tapi keadaan opa gak selamanya begini kan?" jawab opa terdengar ambigu.

"Opa ngomong apa sih," sahut Tristan memang tak mengerti.

"Opa sudah tua Tristan, mungkin umur opa sudah tak lama lagi," ujar Opa dengan menatap Tristan.

"Apaan sih opa, kok gitu ngomongnya," jawab Tristan merasa khawatir.

"Opa serius Tristan, sebelum opa mati opa ingin sekali melihat kamu menikah. Tapi karena saat ini kamu masih menempuh kuliah akhir, rasanya gak mungkin untuk menikahkan kamu," jawab Opa dengan nada serius.

"Ya ampun Opa, emang nikah itu semudah itu apa, banyak hal yang harus dilalui opa. Seperti misalnya pengenalan antar pasangan, pengenalan keluarga, hubungan antar pasangan dan sebagainya," sahut Tristan menjelaskan.

"Justru itu, karena tidak mungkin menikah dalam waktu dekat, opa ingin bertemu dengan pacarmu, agar opa yakin kalau cucu opa ini benar-benar akan menikah suatu hari nanti," jawab opa.

"Kamu punya kekasih kan?" tanya opa nya lagi.

"Iya, punya dong Opa," jawab Tristan berbohong. Sejak kapan ia memiliki kekasih? Perempuan aja banyak yang ditolaknya dengan alasan tak suka perempuan manja.

Padahal tak semua perempuan bersifat manja, namun mindset Tristan sudah terbentuk seperti itu. Sehingga sulit sekali para wanita untuk mengambil hatinya.

Karena hal itu juga Opa nya semakin merasa khawatir. Ia tak mau jika cucu tersayangnya pada akhirnya melakukan hubungan yang menyimpang, maka dengan memanfaatkan sakitnya, opa ingin memaksa Tristan agar bersikap senormalnya pria, yaitu memiliki pendamping.

"Opa mau bertemu dengan dia ya, opa ingin tahu apakah pilihan kamu adalah orang yang tepat atau tidak," pinta opa.

"Aku akan segera membawanya kepada Opa, aku akan bicara dulu padanya," jawab Tristan seolah sudah memiliki kekasih.

Opa manggut-manggut senang. "Kamu adalah penerus bisnis keluarga ini Tristan, jika kamu bisa mempertahankan hubungan dengannya sampai kamu lulus dan bisa meneruskan perusahaan, maka semua aset yang menjadi milikmu bisa kamu gunakan. Tapi jika kamu gagal dan terhenti di tengah jalan, maka aset itu tidak bisa kamu gunakan sampai kamu menemukan pasanganmu kembali," ancam opa.

Tristan terkejut mendengar perkataan opa nya.

"Opa, tapi apa itu ga terlalu berlebihan," ucap Tristan berusaha berkompromi.

"Tentu saja tidak Tristan, itu hal yang mudah bukan? Kau hanya tinggal membawa pasanganmu kepada opa dan menikah dengannya setelah kamu meneruskan perusahaan," jawab opa nya tak ada toleransi.

"Baiklah opa, jika itu yang opa inginkan, aku akan penuhi," jawab Tristan menurut.

Hanya opa lah yang membuat Tristan sedikit mengalah, karena ia sangat menyayangi opa. Terutama saat ini opa tidak bisa dibantah karena kesehatannya sedang menurun. Bisa terjadi hal yang tidak diinginkan jika Tristan tidak menuruti opa nya.

"Bagus, gitu dong, baru namanya cucu opa," sahut opa menepuk-nepuk bahu Tristan.

"Kapan kamu akan membawa kekasihmu kepada opa?" tanya Opa tak sabaran.

"Secepatnya aku akan bawa dia ke opa, aku harus berbicara dulu padanya opa," jawab Tristan.

"Oke baiklah, opa bisa menunggu, tapi jangan terlalu lama, paling lambat Minggu depan ya," jawab opa lalu tersenyum senang kepada Tristan.

"Minggu depan?" tanya Tristan memastikan ia tak salah dengar.

"Iya, bisa kan?" jawab Opa.

"Bisa opa," sahut Tristan meyakinkan.

"Oh iya siapa nama pacarmu Tris?" tanya Opa yang baru teringat jika dia belum kenal dengan kekasih cucunya itu.

"Namanya Aurora opa," jawab Tristan mantap.

Terpopuler

Comments

Rabiatuladawia Ade

Rabiatuladawia Ade

wow tristan PD banget ngaku pacar aurora.😂
padahal dia tau bahwa aurora sangat membenci nya

2023-11-15

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3 Pertemuan Tak Sengaja
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7 Jadilah Pacarku
8 Bab 8 Pacar Kontrakku
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13 Memiliki Maksud Lain
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17 Pacar
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20 Mencuri Ciuman
21 Bab 21 Kecewa
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25 Hukuman
26 Bab 26 Bebaskan Aku
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30 Tak Pernah Jatuh Cinta
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33 Mencium (lagi?)
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36 Jadilah Istriku
37 Bab 37
38 Bab 38 Kau Milikku (18+)
39 Bab 39
40 Bab 40 Hampir Kehilangan Kesucian
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43 Bukan lagi kekasih kontrak
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46 Kau ingin lari dariku?
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49 Semakin ingin menikahi
50 Bab 50 Melakukan itu atau menikah (18+)
51 Bab 51 Keputusan
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54 Tak akan melepaskan
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59 Jangan pernah tinggalkan aku
60 Bab 60
61 Bonus Visual Tokoh Utama
62 Bab 61
63 Bab 62
64 Bab 63
65 Bab 64
66 Bab 65 Menahan Hasrat ( 18+ )
67 Bab 66
68 Bab 67
69 Bab 68
70 Bab 69 Menginginkan lebih
71 Bab 70
72 Bab 71
73 Bab 72
74 Bab 73
75 Bab 74 Tristan Mencintai Aurora?
76 Bab 75 Tak Bisa Hidup Tanpanya
77 Bab 76
78 Bab 77
79 Bab 78
80 Bab 79 Terkejut
81 Bab 80 Buktikan (18+)
82 Bab 81 Kesucian yang hilang (21+)
83 Bab 82 Bucin Akut
84 Bab 83 Jatah (18+)
85 Bab 84 Tidak Akan Memaksa
86 Bab 85 Menonton Film (21+)
87 Bab 86 Takdir yang sesungguhnya (21+)
88 Bab 87 Tak Bisa Dibantah
89 Bab 88 Belajarlah Mencintaiku (18+)
90 Bab 89 Berhenti kuliah
91 Bab 90 Panggil Aku Sayang (21+)
92 Bab 91 Belum Bisa Mempercayainya
93 Bab 92 Aku Suka Jika Kau Menurut
94 Bab 93 Apa yang Kalian Lakukan?
95 Bab 94 Jangan Mendekatiku
96 Bab 95 Apakah Kau Masih Mencintainya?
97 Bab 96 Mulai Belajar Mencintaimu
98 Bab 97 Sifat Paranoid
99 Bab 98 Pengantin Baru
100 Bab 99 Menginap
101 Bab 100 Layani Aku
102 Bab 101 Pergi Berbulan Madu
103 Bab 102 Pembuka Bulan Madu
104 Bab 103 Kau Adalah Canduku (21+)
105 Bab 104 Dinner
106 Bab 105 Wisata
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3 Pertemuan Tak Sengaja
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7 Jadilah Pacarku
8
Bab 8 Pacar Kontrakku
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13 Memiliki Maksud Lain
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17 Pacar
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20 Mencuri Ciuman
21
Bab 21 Kecewa
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25 Hukuman
26
Bab 26 Bebaskan Aku
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30 Tak Pernah Jatuh Cinta
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33 Mencium (lagi?)
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36 Jadilah Istriku
37
Bab 37
38
Bab 38 Kau Milikku (18+)
39
Bab 39
40
Bab 40 Hampir Kehilangan Kesucian
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43 Bukan lagi kekasih kontrak
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46 Kau ingin lari dariku?
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49 Semakin ingin menikahi
50
Bab 50 Melakukan itu atau menikah (18+)
51
Bab 51 Keputusan
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54 Tak akan melepaskan
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59 Jangan pernah tinggalkan aku
60
Bab 60
61
Bonus Visual Tokoh Utama
62
Bab 61
63
Bab 62
64
Bab 63
65
Bab 64
66
Bab 65 Menahan Hasrat ( 18+ )
67
Bab 66
68
Bab 67
69
Bab 68
70
Bab 69 Menginginkan lebih
71
Bab 70
72
Bab 71
73
Bab 72
74
Bab 73
75
Bab 74 Tristan Mencintai Aurora?
76
Bab 75 Tak Bisa Hidup Tanpanya
77
Bab 76
78
Bab 77
79
Bab 78
80
Bab 79 Terkejut
81
Bab 80 Buktikan (18+)
82
Bab 81 Kesucian yang hilang (21+)
83
Bab 82 Bucin Akut
84
Bab 83 Jatah (18+)
85
Bab 84 Tidak Akan Memaksa
86
Bab 85 Menonton Film (21+)
87
Bab 86 Takdir yang sesungguhnya (21+)
88
Bab 87 Tak Bisa Dibantah
89
Bab 88 Belajarlah Mencintaiku (18+)
90
Bab 89 Berhenti kuliah
91
Bab 90 Panggil Aku Sayang (21+)
92
Bab 91 Belum Bisa Mempercayainya
93
Bab 92 Aku Suka Jika Kau Menurut
94
Bab 93 Apa yang Kalian Lakukan?
95
Bab 94 Jangan Mendekatiku
96
Bab 95 Apakah Kau Masih Mencintainya?
97
Bab 96 Mulai Belajar Mencintaimu
98
Bab 97 Sifat Paranoid
99
Bab 98 Pengantin Baru
100
Bab 99 Menginap
101
Bab 100 Layani Aku
102
Bab 101 Pergi Berbulan Madu
103
Bab 102 Pembuka Bulan Madu
104
Bab 103 Kau Adalah Canduku (21+)
105
Bab 104 Dinner
106
Bab 105 Wisata

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!