Bu Glora.
Banyak yang berubah sejak pertarunganku dengan Nightmare. Latih tanding dengan Pak Kepala Sekolah juga tidak lagi di bahas oleh siapapun. Pak Kepala sekolah tidak menghukumku, namun dia memindahkan ku ke kelas Iblis. Tapi Karna Ardan dan Xin adalah Iblis tipe Naga, mereka berbeda kelas denganku.
Usiaku yang hampir memasuki tujuh belas tahun juga membuatku mengingat kalimat Maya di masa lalu. Itu adalah saat aku bermimpi dan dia menusuk jantungku dengan lima jarinya. Aku ingat dia berkata kalau kami akan bertemu lagi. Jujur saja ini membuatku gugup.
Karna kami juga telah naik ke kelas dua, kelas pelatihan juga mengadakan kelas baru. Tapi lebih banyak pertarungan dan praktek di banding belajar. Selain itu Academy juga merekrut guru baru. Itu adalah seorang wanita dengan nama Glora. Penampilannya seperti seseorang dengan usia dua puluhan. Dia dari Ras Siluman.
Ras siluman adalah Ras yang juga di sebut Evolusioner. Mereka adalah Binatang atau tumbuhan yang terlahir dengan kekuatan dan kecerdasan yang tinggi. Membuat mereka bisa berlatih sihir atau memiliki kekuatan. Selain itu mereka juga bisa berubah bentuk ke bentuk humanoid tapi tidak sempurna. Jika Siluman binatang, maka dia akan memiliki sedikit karakteristik tubuh aslinya. Seperti tanduk, ekor, atau sebagainya. Sedangkan Siluman tumbuhan, juga memiliki karakteristik tubuh aslinya saat berubah ke bentuk humanoid. Misalnya beberapa helai daun di rambutnya atau beberapa karakteristik lain.
Dan Bu Glora adalah Siluman tumbuhan. Dia memiliki kulit yang seputih lobak putih. Alis, bulu mata, dan rambut yang sama hijaunya dengan daun lobak putih. Selain itu penampilannya nyaris sempurna seperti manusia, itu menandakan bahwa kekuatannya sangat tinggi. Itu membuat Bu guru itu populer di antara banyaknya siswa-siswi.
Tapi aku selalu di targetkan olehnya. Dia sepertinya sangat membenciku. Aku dapat merasakan kalau kebenciannya telah merasuk ke dalam jiwanya. Aku tak tau apa yang dia inginkan, tapi dia terlihat senang dan bahkan bahagia saat aku sengsara. Selain itu aku merasakan firasat buruk tentangnya.
Seperti siang ini. Saat aku hendak kembali ke asrama. Sebenarnya ini salah Princess karna dia pikir Bu Glora adalah sayuran. Dia duduk di sisi salah satu tanaman yang ada di jalan menuju asrama murid. Lalu beberapa helai daun di antara rambutnya di lihat oleh Princess, kucing rakus pecinta sayuran. Akibatnya, gaya rambut Bu Glora berantakan dan dia sangat marah kepadaku karna tidak memperhatikan Kucing roh peliharaanku.
Aku menerima tamparan di pipi sebagai hukuman. Saat aku pikir itu berlebihan, teringat olehku saat Xinfey menjelaskan kalau daun di kepala siluman tumbuhan itu seperti tanduk di kepala Iblis. Itu melambangkan harga diri mereka, tentu saja akan sangat tersinggung jika di sentuh atau bahkan hendak di makan.
Karna amarah Bu Glora pula, Princess takut untuk keluar dari dalam pakaianku. "Sudah tidak apa-apa. Guru itu sudah pergi."
"Tuan, aku sangat takut... Bukankah nanti juga dia yang mengajar? Tuan tua sedang tidak ada di Academy, jika Tuan pergi ke kelas pelatihan, aku bermain dengan siapa?" Kepalanya menyembul dari saku seragamku. Aku mengusap kepalanya.
"Katanya Mayra sakit, kamu bisa menemaninya. Dia ada di asramanya untuk beristirahat."
"Ide bagus! Kakak itu lebih baik dari pada guru Lobak!" Princess melompat keluar dari saku seragamku. Lalu berlarian ke arah asrama wanita. Guru Lobak? Hehe lucu juga namanya.
Saat aku sampai di asrama, hal pertama yang aku lakukan adalah minum jus jeruk yang di buat Xinfey kemarin. "Aris, sepertinya ada yang salah dengan pipimu."
"Ah, ini? Bu Glora memukulku tadi." Jawabku santai.
"Apa!? Bukannya itu keterlaluan. Aku tau dia memang tidak menyukai Tuan, tapi memukul itu sudah berlebihan!" Xinfey segera ikut berkomentar. Dia sedang memasak makan siang.
Ardan sepertinya sependapat dengan Xinfey. "Tidak, kali ini salahku. Bu Glora duduk di antara tanaman yang di tanam di jalan menuju asrama murid. Dan Princess mengira dia adalah tanaman karna daun di kepalanya itu. Dia ingin memarahi Princess dan aku. Tapi karna dia sangat kesal, dia hanya menamparku lalu pergi."
Ardan dan Xinfey mengangguk-angguk dengan tawa tertahan. Para Siluman memang sering menimbulkan kesalahpahaman, apalagi siluman tanaman. "Lalu di mana Princess sekarang?"
Ardan bertanya saat ia menyeka sudut matanya yang berair. "Dia takut untuk mengikuti kelas pelatihan. Sekarang aku menitipnya dengan Mayra."
Tak lama Xinfey menghidangkan makanan di meja makan. "Tapi apa yang dia lakukan di antara tanaman?"
Xinfey bertanya saat sedang duduk. "Aku tidak tau."
Aku menjawab sekenanya saja. "Tapi jujur saja aura dan perasaan yang ditimbulkan dari kehadirannya mirip dengan Nightmare."
"Apakah dia Adiknya?" Ardan bertanya.
Aku menggeleng. "Itu tidak mungkin, Nightmare adalah seorang mahluk dari ras Iblis. Tapi Glora adalah Siluman. Tidak mungkin keduanya adalah Kakak adik."
Lalu pembicaraan terhenti karna kami harus makan siang. Setelah selesai bersiap-siap, kami melanjutkan langkah ke kelas pelatihan. "Tapi tidak ada salahnya untuk berhati-hati. Aku selalu merasa kalau ada sesuatu yang dia rencanakan."
Ardan dan Xinfey mengangguk pelan. Pengajar di kelas pelatihan kali ini Bu Glora. Ini pertama kalinya dia mengajar di kelas pelatihan, biasanya dia mengajar di kelas Siluman. Guru yang biasanya mengajar berkata kalau Bu Glora akan mengajar tentang 101 racun ampuh miliknya. Mulai dari yang ringan hingga yang terberat, hingga menyebabkan kematian. Aku sudah mempelajari ini dari buku di ruang rahasia. Tapi racun yang aku pelajari lebih banyak. Jika aku tidak salah ingat, buku yang aku pelajari di sebut '1000 Racun umum.'. Selain buku itu, ada lagi sepuluh set buku mengenai racun lainnya. Karna membaca adalah favoritku, aku hampir menguasai semuanya.
Saat kami hendak keluar dari area asrama murid, beberapa murid berkumpul di jalan. Jika aku tidak salah mengingat itu adalah area di mana Bu Glora duduk di sana. Sebelum Xinfey berinisiatif mendekat, aku menghentikannya. "Jangan mendekati area itu. Beberapa ekstrak tanaman langka di letakkan di sana. Dari aromanya aku tau ini sesuatu yang tidak baik. Semacam racun ringan."
"Lalu kita harus bagaimana?" Xinfey bertanya.
"Kalian diam saja di sini. Ku pikir aku bisa mengatasi ini."
Saat aku melangkah beberapa langkah ke depan, Ardan menghentikanku. "Bagaimana jika kamu juga terpapar racun? Apakah kau yakin dirimu akan baik-baik saja?"
"Aku sudah hampir mati beberapa kali karna racun yang lebih kuat, ini bukan apa-apa untukku." Aku meyakinkan mereka dengan senyuman penuh percaya diri. Ardan hanya menghela nafas tapi Xinfey mengerutkan dahi.
Sebenarnya ini memang bukan apa-apa untukku. Bahkan racun ringan ini bisa di jadikan cemilan untuk Vy. Racun ini bisa membuat Vy tumbuh lebih kuat. Itu juga caraku selamat dari ambang kematian saat mempelajari racun. Vy menyerap semuanya dan menggunakannya untuk memperkuat dirinya sendiri. Aku memerintahkan agar Vy juga menyerap racun yang telah mempengaruhi para siswa.
Dari pada racun sebenarnya ini lebih pantas di sebut obat. Ini mempengaruhi orang yang mencium aromanya menjadi seperti orang bodoh. Kesulitan berpikir dan beberapa indikasi lainnya. Tapi ada yang berbeda dari racun ini. Racun ini memiliki aroma khas yang biasanya tercium dari sekitar tubuh Bu Glora.
Bu Glora ini benar-benar mencurigakan. Jelas dia merencanakan sesuatu yang jahat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 153 Episodes
Comments