Berlatih tanding

Berlatih tanding.

Seperti yang di katakan oleh Maya, seiring waktu atribut sihir lain juga bermunculan perlahan. Namun berbeda dengan saat dahulu, aku bisa mengendalikan sihir atribut ini lebih cepat sekarang. Aku juga menguasai banyak sihir dari buku di ruang rahasia atau pengetahuan yang buku-buku itu sebutkan.

Sebenarnya aku jadi sering membolos sebab berlatih sihir atau atribut sihir. Meski Ayah dan Teman-temanku tau tentang aku yang mampu berlatih sihir, mereka tetap tutup mulut soal itu. Jadi Pak guru yang mengajar di kelas penjelmaan diam-diam menyelidikiku.

Aku ketahuan saat sedang melatih sihir Iblis. Biasanya aku memerlukan tempat yang tenang dan kosong. Seperti pulau kecil yang tidak jauh dari Akademi. Akademi berada di tepi tebing sebuah pulau. Beberapa bagiannya di bangun di atas laut. Jauh di depan Akademi sebuah kota kecil di tepi pelabuhan berdiri. Dari akademi, kamu dapat melihat beberapa pulau kosong yang berada cukup jauh dari pantai.

Di sanalah aku sesekali datang untuk melatih atau menyempurnakan sihir Iblisku. Desas-desus tentangku mulai bermunculan setiap kali aku berjalan. Sekarang adalah waktunya kelas pelatihan, kelas pelatihan di adakan di luar untuk hari ini. Selain itu, Pak kepala sekolah langsung yang mengajari kami hari ini. Entah mengapa aku malah merasa kalau ini ada hubungannya denganku saat ketahuan melatih sihir tempo hari.

Ayah bilang aku beruntung karna tidak di panggil ke ruangan kepala sekolah. Tapi sekarang aku tau kenapa aku tidak di panggil oleh kepala sekolah. Pak kepala sekolah ingin memberiku pelajaran karna aku yang diam-diam berlatih sihir sendirian. Itu yang ku pikirkan.

"Nak, kamu tumbuh mengikuti Bundamu. Bapak dan Bundamu adalah teman yang dekat di masa lalu." Itu adalah jam istirahat saat Pak Kepala sekolah mengunjungiku saat aku bersama anggota reguku.

"Lalu... Apakah Bapak akan menghukumku karna sering membolos?" Aku menggaruk kepalaku canggung. Aku dapat melirik dengan sudut mataku kalau Mayra dan Hany diam-diam menertawai pernyataanku.

Bapak kepala sekolah adalah seseorang dari Ras Dewa. Dia hanya menatapku dengan tatapan samar yang sulit di artikan. "Bapak hanya ingin bilang kalau, Bapak ingin kamu berlatih tanding dengan Bapak."

"Uhuk!" Aku tersedak air yang sempat ku minum.

"Pak?! Apakah Bapak serius?!" Aku bertanya setelah Mayra menepuk punggungku saat aku tersedak.

"Tentu. Tergantung performamu, Bapak akan memutuskan untuk menghukummu atau tidak." Bapak Kepala sekolah berujar dengan tawa misterius.

Aku meneguk ludah. Kalau jawabannya begitu, mana mungkin aku menolak tawaran ini. Saat bel masuk berbunyi lagi, sesuatu yang Pak Kepala Sekolah sebut sebagai 'Latih Tanding' di mulai. Kami berlatih tanding di lapangan. Pak Kepala Sekolah meminta agar murid-murid menyingkir keluar area lapangan. Ia juga meminta para guru agar memasangi sihir pelindung. Agar kekuatan Bapak Kepala Sekolah atau aku tidak melukai siapapun.

"Keluarkan semua kemampuanmu, Putranya Alice."

Dia bahkan menyebutkan nama Bunda. Ku pikir latih tanding ini tidak akan berakhir baik. Pak Kepala sekolah menggenggam tangannya, kemudian sebuah tombak emas dengan beberapa permata biru atau ornamen biru di atasnya muncul dalam genggaman tangannya.

Ia mulai melesat ke arahku saat salah satu guru memberi aba-aba. Aku menghela nafas dan memulai teknik pernapasan Iblis milikku. Sebenarnya setelah aku menguasai berbagai teknik sihir, roh gelap yang menyerupai asap hitam muncul dan mengatakan kalau dia adalah roh yang di lahirkan bersamaan denganku. Aku menyebutnya roh kegelapan, meski dia bilang kalau namanya adalah Vy.

Aku menangkis pukulan tombak dari Pak Kepala sekolah. Di bantu dengan Vy yang menyelimuti tanganku. Aku mampu mendengar dentingan logam yang bertubrukan. Vy juga menyelimuti tanganku yang lain, dia selalu bisa menebak jalan pikiranku, seolah dia adalah bagian dari tubuhku. Aku memberikan pukulan balik ke perut Pak Kepala sekolah.

Vy memberikan energi tambahan atau melengkapi kekurangan yang aku miliki. Itu membuat Pak Kepala Sekolah terlontar agak jauh dari yang seharusnya. "Seperti yang di harapkan dari Putranya Alice."

Pak Kepala sekolah tampaknya semakin bersemangat. Jujur saja aku juga begitu. Pak Kepala sekolah kembali melesat ke sisiku. Kali ini aku memblokirnya lagi. Tapi aku membalas dengan sihir Api yang paling aku kuasai di antara banyaknya atribut sihir.

Api hitam seukuran bola basket ku pusatkan di tanganku lalu ku layangkan ke arah Pak Kepala sekolah. Sebelum dia menghindar atau memberikan serangan balasan, aku maju untuk memberikan serangan lain.

Tapi sebelum seranganku mengenai Pak kepala sekolah, pelindung yang memisahkan kami dengan para penonton pecah. Itu mengagetkan aku dan Pak Kepala sekolah. "Bisakah kita hentikan lebih dulu? Sepertinya sesuatu terjadi di sana?"

Aku menunjuk ke arah langit yang tampak aneh. Langit terlihat gelap dan awan-awan menggulung dirinya seperti gasing berputar. Di tengah-tengah awan hitam yang berputar itu, mahluk-mahluk gelap dan aneh bermunculan. Mereka seperti Iblis. Tapi lebih kacau dan tidak terorganisir jika di bandingkan dengan para siswa dari kelas Iblis yang aku kenal.

"Aku kesal karna pertarungan kita terganggu, tapi masalah besar menunggu untuk di bereskan. Marilah Nak, kita lanjutkan lain kali." Pak kepala sekolah berujar dengan tenang. Ia menghancurkan penghalangnya agar kami bisa bebas bergerak.

Pak kepala sekolah memulai perintah untuk mengevakuasi para siswa. Aku sebenarnya juga ingin menurut. Tapi Vy terus memaksa agar aku melanjutkan pertarungan dengan target yang lain. Selain itu keinginanku untuk bertarung masih belum terpuaskan.

Para Iblis aneh itu turun ke lapangan dan mulai memburu para guru atau siswa yang belum sempat mengevakuasi diri. Di antara banyaknya monster dan para Iblis aneh, seseorang tampaknya memberikan mereka arahan. Itu adalah pria dengan sepasang tanduk dan sayap Iblis. Matanya merah menyala seperti ingin menelan orang hidup-hidup.

Vy menuntunku segera. Aku juga harus menyelamatkan teman-teman yang membutuhkan bantuan. Aku menerapkan sihir Iblis. Petir-petir hitam dari tanganku melesat ke arah para monster. Itu memberi kesempatan bagi yang lain untuk mengevakuasi diri. Para guru juga tampaknya menyiapkan serangan balasan.

Meski Ayah memerintahkanku untuk ikut mengevakuasi. Aku sudah kehilangan kendali diri. Vy sudah mengambil alih tubuhku dan memulai pertarungan. "Apa menurutmu aku akan diam saja ketika hasrat membunuhku naik ke titik teratas?"

Itu adalah suaraku. Aku yang berbicara. Tapi aku pun tidak bisa menghentikannya. Aku merasakannya, itu adalah sesuatu yang tidak bisa aku kendalikan. Itu bukan Vy. Vy bilang kalau itu keinginan membunuh atau nafsu membunuh milik Ras Iblis.

Karna para gurupun tak dapat menghentikanku, aku di biarkan saja bertarung bersama dengan para Iblis itu. Darah hitam yang lengket dan menjijikan khas Iblis berserakan di tanganku, di mana-mana juga dapat terlihat. Darah Iblis berserakan seperti kotoran. Lalu mayat-mayat Iblis berubah menjadi abu dan menghilang.

Di tengah keseruanku menghancurkan jantung Iblis dengan genggaman tanganku, seseorang tiba-tiba muncul di depanku dan menyentuh dahiku. Pikiranku terasa kosong dan kepalaku terasa berat. Sesuatu yang asing bergerak mencoba mengendalikan diriku.

Seseorang menepuk bahuku. "Jangan biarkan dirimu berada di bawah kendali Iblis lain. Kamu harus tetap terjaga untuk menyingkirkannya."

Seseorang berbisik kepadaku. Jika ingatanku tidak salah, suaranya adalah suara Maya. "Dia itu Iblis yang lebih rendah darimu loh. Kamu lebih kuat darinya. Ayo tunjukkan siapa yang berkuasa."

Ini kali pertama dia menyemangati ku. Aku pun merasa bersemangat setelah mendengarnya.

Episodes
1 Kita akan bersama selamanya
2 Mencoba untuk mati
3 Kembali ke sekolah
4 Kecelakaan kecil
5 'Menggali kebenaran'
6 Kelanjutan misi
7 Kemampuan Mayra
8 kencan?
9 Mimpi
10 Madam Teresa
11 Dua anak kucing
12 'Academy Of Special Ability'
13 Hari pertama di Akademi
14 Alice room
15 Kim Hany
16 Aku bukan manusia
17 Sihir api
18 Berlatih tanding
19 Mimpi burukku
20 Bu Glora
21 Invasi
22 Luka
23 Terbangun
24 Pertempuran di mulai
25 Kemenangan dan Kesedihan
26 Sayap Hitam
27 Ajakan
28 Ingatan
29 Ingatan 2
30 Kencan dengan wanita idaman
31 Malam terakhir di bawah bulan emas
32 Interogasi
33 Penyusup kecil
34 Teman lama
35 Euryale
36 Rutinitas liburan
37 Liburan
38 Dimensi Mistik
39 Siren di sungai
40 Istana para siren
41 Tahun ajaran ke tiga
42 Makan bersama
43 Pesta perayaan
44 'Bintang Harapan'
45 Misi pertama.
46 Menjadi Iblis sempurna.
47 Ismaya Risa.
48 Dewa Iblis.
49 Perang?
50 Aku dan Euryale.
51 'Sparkling Die'
52 Pesanku untuk Darton
53 Menunggu
54 Vixen Vixana
55 Telur Iblis
56 Anak-anak Iblis
57 Yurei
58 Yurei 2
59 Perjalanan Keluarga
60 Amukan Dewa Iblis
61 Jujur
62 Misi Khusus
63 Menjadi Iblis kecil
64 Reiscent si Rusa
65 Rusa betina
66 Keinginan Rusa
67 Mengubah ras
68 Anak baru
69 Xin
70 Menepati janji
71 Dimensi Taman Iblis
72 Bagaimana kencan kalian?
73 Princess to Prince
74 Dewi Mimpi
75 pesta kecil
76 Kien
77 Berkunjung ke Region Nusantara
78 Misi 'Sparkling Die' lagi
79 Istri Darton?
80 Malam tanpa bulan
81 Bolos kerja.
82 Nenek.
83 Nenek 2.
84 Numpang sarapan.
85 Gajer si Ahli Racun.
86 Gajer dan niatnya.
87 Pertemuan Mayra dan Nenek.
88 Gajer dan masa lalunya.
89 Ayah dan Anak.
90 Menjadi pengawal rahasia.
91 Bersaing dengan Ninja.
92 Bentuk tempur.
93 Perluasan Dimensi Taman Iblis.
94 Kembali dalam diam.
95 Mayra dan Amora.
96 Rahasia Amora.
97 Hilangnya Mayra.
98 Rune sihir misterius.
99 Moana, Iblis darah.
100 Hanya Milikku!
101 Pasca kabut ungu.
102 Anak kalung misterius.
103 Kedatangan Harvest.
104 Ratu para Dewa.
105 Terhindar dari hukuman.
106 Rahasia Mayra.
107 Sumur misterius.
108 Sumur Bencana.
109 Lonia Ravens
110 Kebohongan kecil.
111 Harapan penjaga Hutan
112 Eon, Iblis yang di kutuk.
113 Eon dan Eris.
114 Ibu Naga yang kehilangan Anaknya.
115 Amukan Iblis Gagak.
116 Locarina, surga para Vegetarian.
117 Buah, Buah, dan Sayur.
118 Malam di penginapan.
119 Hutan Apelna.
120 Tur kecil oleh peri kecil.
121 Firasat.
122 Curiga.
123 Putus hubungan.
124 Rinman, tema lama.
125 Terpojok.
126 Spectra dan rencananya.
127 Di mulainya rencana besar.
128 Tanya jawab.
129 Percakapan panjang antar kekasih.
130 Rapat para Iblis.
131 Rapat para Iblis 2.
132 Squad 'Villain super'
133 Menciptakan tanah kematian.
134 Menuju 'Mermaiden' surga bawah air.
135 Jebakan balas jebakan.
136 Kristan Clostera.
137 Menantu dan mertua
138 Steak daging Naga Laut.
139 Mengunjungi Vixen.
140 Reiscent dan Vixen.
141 Bersantai
142 Crusher
143 Teror Dewa Iblis
144 Salju organ
145 Pangeran kecil
146 Reinhard.
147 Ini waktunya untuk serius.
148 Pertarungan akhir.
149 Bangun.
150 Pulang.
151 Chapter spesial 1.
152 Chapter Spesial 2.
153 Chapter spesial 3.
Episodes

Updated 153 Episodes

1
Kita akan bersama selamanya
2
Mencoba untuk mati
3
Kembali ke sekolah
4
Kecelakaan kecil
5
'Menggali kebenaran'
6
Kelanjutan misi
7
Kemampuan Mayra
8
kencan?
9
Mimpi
10
Madam Teresa
11
Dua anak kucing
12
'Academy Of Special Ability'
13
Hari pertama di Akademi
14
Alice room
15
Kim Hany
16
Aku bukan manusia
17
Sihir api
18
Berlatih tanding
19
Mimpi burukku
20
Bu Glora
21
Invasi
22
Luka
23
Terbangun
24
Pertempuran di mulai
25
Kemenangan dan Kesedihan
26
Sayap Hitam
27
Ajakan
28
Ingatan
29
Ingatan 2
30
Kencan dengan wanita idaman
31
Malam terakhir di bawah bulan emas
32
Interogasi
33
Penyusup kecil
34
Teman lama
35
Euryale
36
Rutinitas liburan
37
Liburan
38
Dimensi Mistik
39
Siren di sungai
40
Istana para siren
41
Tahun ajaran ke tiga
42
Makan bersama
43
Pesta perayaan
44
'Bintang Harapan'
45
Misi pertama.
46
Menjadi Iblis sempurna.
47
Ismaya Risa.
48
Dewa Iblis.
49
Perang?
50
Aku dan Euryale.
51
'Sparkling Die'
52
Pesanku untuk Darton
53
Menunggu
54
Vixen Vixana
55
Telur Iblis
56
Anak-anak Iblis
57
Yurei
58
Yurei 2
59
Perjalanan Keluarga
60
Amukan Dewa Iblis
61
Jujur
62
Misi Khusus
63
Menjadi Iblis kecil
64
Reiscent si Rusa
65
Rusa betina
66
Keinginan Rusa
67
Mengubah ras
68
Anak baru
69
Xin
70
Menepati janji
71
Dimensi Taman Iblis
72
Bagaimana kencan kalian?
73
Princess to Prince
74
Dewi Mimpi
75
pesta kecil
76
Kien
77
Berkunjung ke Region Nusantara
78
Misi 'Sparkling Die' lagi
79
Istri Darton?
80
Malam tanpa bulan
81
Bolos kerja.
82
Nenek.
83
Nenek 2.
84
Numpang sarapan.
85
Gajer si Ahli Racun.
86
Gajer dan niatnya.
87
Pertemuan Mayra dan Nenek.
88
Gajer dan masa lalunya.
89
Ayah dan Anak.
90
Menjadi pengawal rahasia.
91
Bersaing dengan Ninja.
92
Bentuk tempur.
93
Perluasan Dimensi Taman Iblis.
94
Kembali dalam diam.
95
Mayra dan Amora.
96
Rahasia Amora.
97
Hilangnya Mayra.
98
Rune sihir misterius.
99
Moana, Iblis darah.
100
Hanya Milikku!
101
Pasca kabut ungu.
102
Anak kalung misterius.
103
Kedatangan Harvest.
104
Ratu para Dewa.
105
Terhindar dari hukuman.
106
Rahasia Mayra.
107
Sumur misterius.
108
Sumur Bencana.
109
Lonia Ravens
110
Kebohongan kecil.
111
Harapan penjaga Hutan
112
Eon, Iblis yang di kutuk.
113
Eon dan Eris.
114
Ibu Naga yang kehilangan Anaknya.
115
Amukan Iblis Gagak.
116
Locarina, surga para Vegetarian.
117
Buah, Buah, dan Sayur.
118
Malam di penginapan.
119
Hutan Apelna.
120
Tur kecil oleh peri kecil.
121
Firasat.
122
Curiga.
123
Putus hubungan.
124
Rinman, tema lama.
125
Terpojok.
126
Spectra dan rencananya.
127
Di mulainya rencana besar.
128
Tanya jawab.
129
Percakapan panjang antar kekasih.
130
Rapat para Iblis.
131
Rapat para Iblis 2.
132
Squad 'Villain super'
133
Menciptakan tanah kematian.
134
Menuju 'Mermaiden' surga bawah air.
135
Jebakan balas jebakan.
136
Kristan Clostera.
137
Menantu dan mertua
138
Steak daging Naga Laut.
139
Mengunjungi Vixen.
140
Reiscent dan Vixen.
141
Bersantai
142
Crusher
143
Teror Dewa Iblis
144
Salju organ
145
Pangeran kecil
146
Reinhard.
147
Ini waktunya untuk serius.
148
Pertarungan akhir.
149
Bangun.
150
Pulang.
151
Chapter spesial 1.
152
Chapter Spesial 2.
153
Chapter spesial 3.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!