kencan?

Kencan?

Aku menjalani hari-hari berikutnya dengan penuh ketenangan dan kedamaian. Benar-benar aman tanpa ada satu masalah apapun. Tapi anehnya ketegangan ini mulai membuatku panik. Rasanya tidak mungkin kalau hidup baruku semulus ini.

"Bagus, misi untuk hari ini telah selesai dan aku hanya perlu bersantai." Aku bergumam saat mengecek telponku.

Saat ini aku berada di sebuah taman hiburan. Dengan duduk di sebuah kursi aku menghela nafas lega. Misiku yang sebelumnya di berikan Princess adalah membantu anak-anak yang tersesat kembali ke Ibunya. Untungnya itu berjalan sukses. Karna aku sekarang ada di sebuah taman hiburan, aku ingin makan permen kapas. Sudah lama sekali sejak terakhir kali aku memakannya.

Sebenarnya aku tidak terlalu suka rasanya yang manis dan lengket. Tapi ini adalah salah satu makanan yang membuatku bernostalgia. "Aris?"

"Ya?" Aku mendongak untuk melihat siapa yang memanggil namaku. Oh, itu Mayra.

"Sedang apa kamu di tempat ini? Kencan ya?" Mayra berujar sembari tersenyum jahil. Tapi entah mengapa rasanya ada setitik kebencian di antara matanya. Mungkin itu hanya perasaanku saja.

"Tidak, aku hanya ingin bersantai karna ini akhir pekan." Aku menjawab mengikuti saran Princess.

Mayra duduk di sisiku. "Tumben kamu keluar? Biasanya juga kamu menghabiskan akhir pekan di kamar dengan buku-bukumu itu."

"Ah, tidak juga... Aku hanya ingin menghirup udara segar hahaha..." Aku merasa agak canggung.

Karna sepertinya Mayra tidak berniat untuk memulai percakapan berikutnya, aku membuka mulutku. "Kamu sendiri sedang apa di sini? Apakah kamu datang bersama Rania?"

"Hm? Tadinya ingin begitu tapi saat aku sedang menunggu Rania, aku mendapat kabar kalau dia tidak jadi ikut karna acara keluarga." Sepertinya Mayra benar-benar ingin bermain bersama dengan Rania. Aku bahkan dapat merasakan aura kesedihannya.

"Tuan! Ajak dia bermain!" Princess berteriak.

'Tapi... Bukankah itu seperti kencan?' Aku membatin untuk menjawab kalimatnya.

"Mengapa Tuan ragu? Bukankah ini salah satu keinginan Anda? Berkencan dengan wanita idaman." Princess berujar dengan teriakan yang memekik.

Aku memijat kepalaku karna pusing mendengar teriakan Princess. Memang benar sih. Tapi aku tidak pernah menginginkan kencan di saat SMP. Paling tidak tunggu aku memasuki SMA. Kalau sekarang kesannya aku masih anak-anak.

"Lakukan saja Tuan! Belum tentu Anda juga bertemu dengannya lagi bukan?"

"Benar juga..."

"Apa?" Mayra bertanya, sepertinya dia mendengar gumaman ku.

"Em... Karna kita kebetulan sudah bertemu bersama, mari bermain."

Mayra menatapku cukup lama setelah aku mengatakan itu. Ah, ini dia yang membuat canggung. "K-kalau kamu tidak mau ya sudah tidak apa-apa...."

'Ah! Princess! Aku maluu!⊙⁠﹏⁠⊙'

"Tidak apa-apa Tuan. Itu latihan mental untuk seorang lelaki kuat." Sepertinya Princess menghiburku.

Saat aku hendak berdiri dan berniat untuk pergi, Mayra menggenggam tanganku. "Ayo!"

Saat itu ia tersenyum tulus lalu menarikku menuju salah satu wahana bermain. Sejujurnya aku tidak pernah berkencan sama sekali. Kalau di tanya apa kesanku pada event bernama kencan ini, aku akan jawab dengan satu kata. 'Melelahkan'.

Sebenarnya bukannya tidak pernah juga, aku pernah melakukan kencan pura-pura bersama rekanku. Tentunya untuk sebuah misi. Selain itu tidak ada lagi kencan. Ah, mungkin aku pernah berjalan-jalan bersama dan menghabiskan waktu berdua, tapi itu dengan Adikku. Jadi itu tidak termasuk kencan bukan?

Hari mulai gelap saat aku dan Mayra berada dalam sebuah mobil. Mobil Pamanku tentunya, ia menjemputku atas perintah Bibi. Jessica ikut bersama Paman, ia duduk di samping kursi kemudi. Aku dan Mayra duduk di kursi penumpang bagian belakang.

Mayra menyandarkan kepalanya ke bahuku. Matanya terpejam dan sudut bibirnya naik. Ia masih memeluk lenganku. Ia berbisik dengan lembut. "Terimakasih untuk hari ini, aku sangat senang."

Aku tidak mengatakan apapun. Ku pikir diam adalah pilihan terbaik untuk saat ini. Aku tidak tau sudah seperti apa rupa wajahku sekarang, tapi berdua dengan gadis idaman itu MENYENANGKAN! Tapi agak terasa canggung juga. Karna ada Jessica dan Paman.

Pertama-tama, Paman mengantar Mayra ke rumahnya terlebih dulu. Barulah ia kembali ke rumah. "Apakah kalian berkencan?"

Yang memulai percakapan adalah Paman. Jessica hanya mendengus seolah ia sedang kesal. Aku tidak tau apa alasan di baliknya, tapi sepertinya ia marah kepadaku. Aku menggeleng. "Kami kebetulan bertemu saat sedang berada di taman hiburan."

"Memangnya Aris ngapain ke taman hiburan coba? Tadi bilangnya mau ke perpustakaan kota." Jessica bertanya dengan nada kesal.

"Em... Tiba-tiba kepengen permen kapas, jadi bertukar arah." Aku tertawa canggung di akhir kalimat.

"Kan kalau memang mau ke Taman hiburan kita bisa bareng." Dia berujar dengan wajah yang sepertinya sedang kesal.

'Princess, aku jadi Curiga, sepertinya gadis ini menyukaiku.' Aku membatin segera.

"Sayang sekali karna Princess tidak memiliki tubuh nyata. Jika ada, Princess bisa membantu Tuan untuk memindai Jessica." Princess segera menjawab.

'Ku pikir tidak perlu. Itukan hanya sebuah tebakan biasa saja.' Batinku.

Tak lama setelah perdebatan kecil itu, kami segera pulang. Saat sampai di rumah, aku hanya ingin tidur karna lelah. Ahh, bahkan saat sedang menjalankan misi tersulit saja aku tidak selelah ini.

"Princess, kapan kira-kira kamu bisa berevolusi?" Aku bertanya karna tiba-tiba teringat.

"Princess masih mengkalkulasikan seluruh Poin Tuan. Princess masih belum tau kapan pastinya, tapi Princess tau kalau dalam waktu dekat ini mungkin evolusi Princess akan segera terjadi."

"Aku menantikan itu. Aku selalu ingin memiliki hewan berbulu yang duduk di bahuku." Gumamku.

Tepat ketika aku ingin tidur, ponselku berdering. Ku lihat siapa yang menelpon. Tertulis di sana satu kata yang mampu membuatku bertanya-tanya. 'Ayah'

Selain itu, itu bukan panggilan telpon biasa. Itu panggilan video. Hm... Haruskah aku menjawabnya?

"Jawab saja Tuan. Mungkin itu bisa menjadi petunjuk untuk identitas Anda."

Hm... Princess benar, aku kekurangan informasi mengenai dunia asing ini. Dan sepertinya aku atau Mayra itu bukan orang yang seharusnya ada di tempat ini. Aku tau dari melihat Paman dan keluarganya yang tidak berkemampuan istimewa sepertiku.

Aku kemudian menerima panggilan telponnya. Tapi... Mengapa yang muncul adalah kucing?

"Halo Nak, apakah yang terdengar suara Ayah atau suara kucing?" Kucing itu bersuara seperti pria tua. Mendengar dari kalimatnya sepertinya dia adalah Ayahku di dunia ini.

"Hm... Itu masih suara Ayah. Memangnya kenapa?"

"Ah, tidak, Ayah sekarang sedang belajar berbicara bahasa binatang. Bagaimana studymu di sana?"

"Sejauh ini baik-baik saja Ayah."

"Bagaimana dengan kemampuanmu? Coba perlihatkan kepada Ayah. Sudah sejauh apa kamu berkembang." Kucing di layar telpon berubah menjadi manusia. Itu adalah sosok pria yang rupanya hampir menyerupai wajahku.

Aku menuruti keinginannya. Aku juga berubah menjadi kucing. Karna aku suka kucing hitam, maka aku berubah ke bentuk kucing hitam. Karna aku sudah berlatih keras belakangan ini. Aku sudah berlatih sempurna. Dan mampu berubah sepenuhnya menjadi kucing. "Waah, itu sempurna. Itu prestasi yang luar biasa di keluarga kita. Normalnya perubahan bentuk sempurna seperti itu biasa di capai di usia dua puluhan. Kamu memang jenius."

Sejujurnya aku menangkap kekhawatiran dari raut wajah Ayah. Meski itu sangat tipis karna di sembunyikan. "Apa yang Ayah khawatirkan? Katakan saja. Ayah tidak perlu menyembunyikannya. Aku bukan Anak kecil lagi."

Ayah terlihat menghela nafas. "Nak, apakah kamu sungguh baik-baik saja? Bagaimana dengan keberuntungan mu? Atau emosimu? Atau kehidupan di sekitarmu? Apakah kamu merasakan ada yang berubah dan berada di batas tidak normal?"

Aku mengernyitkan Dahi. Meski Ayah mengatakan kekhawatirannya, ia masih tidak mengatakan yang sebenarnya. "Sebenarnya tidak ada yang buruk, dan setahuku semuanya berada dalam batas normal."

Terlihat Ayah menghela nafas lega mendengarnya. "Ah, iya, Pamanmu berkata kalau kamu baru saja selesai berkencan, apakah benar?"

"Tidak kok. Kami hanya kebetulan bertemu." Ujarku. Memikirkan sesuatu yang di salah pahami sebagai kencan, membuatku merasa canggung.

"Yang benar? Pipimu memerah tuh."

"Tidak..."

"Hahaha... Baiklah Ayah percaya. Sudah dulu ya. Ayah tau kamu pasti lelah." Ayah tersenyum saat aku mengangguk. Percakapan Ayah dan Anak pun berakhir hingga di sana.

Terpopuler

Comments

ɑׁׅꪱׁׁׁׅׅit𖤐~น่ารัก

ɑׁׅꪱׁׁׁׅׅit𖤐~น่ารัก

SMP anak2 dari mana dh remaja atuh🥲🤣🤭

2023-10-15

3

lihat semua
Episodes
1 Kita akan bersama selamanya
2 Mencoba untuk mati
3 Kembali ke sekolah
4 Kecelakaan kecil
5 'Menggali kebenaran'
6 Kelanjutan misi
7 Kemampuan Mayra
8 kencan?
9 Mimpi
10 Madam Teresa
11 Dua anak kucing
12 'Academy Of Special Ability'
13 Hari pertama di Akademi
14 Alice room
15 Kim Hany
16 Aku bukan manusia
17 Sihir api
18 Berlatih tanding
19 Mimpi burukku
20 Bu Glora
21 Invasi
22 Luka
23 Terbangun
24 Pertempuran di mulai
25 Kemenangan dan Kesedihan
26 Sayap Hitam
27 Ajakan
28 Ingatan
29 Ingatan 2
30 Kencan dengan wanita idaman
31 Malam terakhir di bawah bulan emas
32 Interogasi
33 Penyusup kecil
34 Teman lama
35 Euryale
36 Rutinitas liburan
37 Liburan
38 Dimensi Mistik
39 Siren di sungai
40 Istana para siren
41 Tahun ajaran ke tiga
42 Makan bersama
43 Pesta perayaan
44 'Bintang Harapan'
45 Misi pertama.
46 Menjadi Iblis sempurna.
47 Ismaya Risa.
48 Dewa Iblis.
49 Perang?
50 Aku dan Euryale.
51 'Sparkling Die'
52 Pesanku untuk Darton
53 Menunggu
54 Vixen Vixana
55 Telur Iblis
56 Anak-anak Iblis
57 Yurei
58 Yurei 2
59 Perjalanan Keluarga
60 Amukan Dewa Iblis
61 Jujur
62 Misi Khusus
63 Menjadi Iblis kecil
64 Reiscent si Rusa
65 Rusa betina
66 Keinginan Rusa
67 Mengubah ras
68 Anak baru
69 Xin
70 Menepati janji
71 Dimensi Taman Iblis
72 Bagaimana kencan kalian?
73 Princess to Prince
74 Dewi Mimpi
75 pesta kecil
76 Kien
77 Berkunjung ke Region Nusantara
78 Misi 'Sparkling Die' lagi
79 Istri Darton?
80 Malam tanpa bulan
81 Bolos kerja.
82 Nenek.
83 Nenek 2.
84 Numpang sarapan.
85 Gajer si Ahli Racun.
86 Gajer dan niatnya.
87 Pertemuan Mayra dan Nenek.
88 Gajer dan masa lalunya.
89 Ayah dan Anak.
90 Menjadi pengawal rahasia.
91 Bersaing dengan Ninja.
92 Bentuk tempur.
93 Perluasan Dimensi Taman Iblis.
94 Kembali dalam diam.
95 Mayra dan Amora.
96 Rahasia Amora.
97 Hilangnya Mayra.
98 Rune sihir misterius.
99 Moana, Iblis darah.
100 Hanya Milikku!
101 Pasca kabut ungu.
102 Anak kalung misterius.
103 Kedatangan Harvest.
104 Ratu para Dewa.
105 Terhindar dari hukuman.
106 Rahasia Mayra.
107 Sumur misterius.
108 Sumur Bencana.
109 Lonia Ravens
110 Kebohongan kecil.
111 Harapan penjaga Hutan
112 Eon, Iblis yang di kutuk.
113 Eon dan Eris.
114 Ibu Naga yang kehilangan Anaknya.
115 Amukan Iblis Gagak.
116 Locarina, surga para Vegetarian.
117 Buah, Buah, dan Sayur.
118 Malam di penginapan.
119 Hutan Apelna.
120 Tur kecil oleh peri kecil.
121 Firasat.
122 Curiga.
123 Putus hubungan.
124 Rinman, tema lama.
125 Terpojok.
126 Spectra dan rencananya.
127 Di mulainya rencana besar.
128 Tanya jawab.
129 Percakapan panjang antar kekasih.
130 Rapat para Iblis.
131 Rapat para Iblis 2.
132 Squad 'Villain super'
133 Menciptakan tanah kematian.
134 Menuju 'Mermaiden' surga bawah air.
135 Jebakan balas jebakan.
136 Kristan Clostera.
137 Menantu dan mertua
138 Steak daging Naga Laut.
139 Mengunjungi Vixen.
140 Reiscent dan Vixen.
141 Bersantai
142 Crusher
143 Teror Dewa Iblis
144 Salju organ
145 Pangeran kecil
146 Reinhard.
147 Ini waktunya untuk serius.
148 Pertarungan akhir.
149 Bangun.
150 Pulang.
151 Chapter spesial 1.
152 Chapter Spesial 2.
153 Chapter spesial 3.
Episodes

Updated 153 Episodes

1
Kita akan bersama selamanya
2
Mencoba untuk mati
3
Kembali ke sekolah
4
Kecelakaan kecil
5
'Menggali kebenaran'
6
Kelanjutan misi
7
Kemampuan Mayra
8
kencan?
9
Mimpi
10
Madam Teresa
11
Dua anak kucing
12
'Academy Of Special Ability'
13
Hari pertama di Akademi
14
Alice room
15
Kim Hany
16
Aku bukan manusia
17
Sihir api
18
Berlatih tanding
19
Mimpi burukku
20
Bu Glora
21
Invasi
22
Luka
23
Terbangun
24
Pertempuran di mulai
25
Kemenangan dan Kesedihan
26
Sayap Hitam
27
Ajakan
28
Ingatan
29
Ingatan 2
30
Kencan dengan wanita idaman
31
Malam terakhir di bawah bulan emas
32
Interogasi
33
Penyusup kecil
34
Teman lama
35
Euryale
36
Rutinitas liburan
37
Liburan
38
Dimensi Mistik
39
Siren di sungai
40
Istana para siren
41
Tahun ajaran ke tiga
42
Makan bersama
43
Pesta perayaan
44
'Bintang Harapan'
45
Misi pertama.
46
Menjadi Iblis sempurna.
47
Ismaya Risa.
48
Dewa Iblis.
49
Perang?
50
Aku dan Euryale.
51
'Sparkling Die'
52
Pesanku untuk Darton
53
Menunggu
54
Vixen Vixana
55
Telur Iblis
56
Anak-anak Iblis
57
Yurei
58
Yurei 2
59
Perjalanan Keluarga
60
Amukan Dewa Iblis
61
Jujur
62
Misi Khusus
63
Menjadi Iblis kecil
64
Reiscent si Rusa
65
Rusa betina
66
Keinginan Rusa
67
Mengubah ras
68
Anak baru
69
Xin
70
Menepati janji
71
Dimensi Taman Iblis
72
Bagaimana kencan kalian?
73
Princess to Prince
74
Dewi Mimpi
75
pesta kecil
76
Kien
77
Berkunjung ke Region Nusantara
78
Misi 'Sparkling Die' lagi
79
Istri Darton?
80
Malam tanpa bulan
81
Bolos kerja.
82
Nenek.
83
Nenek 2.
84
Numpang sarapan.
85
Gajer si Ahli Racun.
86
Gajer dan niatnya.
87
Pertemuan Mayra dan Nenek.
88
Gajer dan masa lalunya.
89
Ayah dan Anak.
90
Menjadi pengawal rahasia.
91
Bersaing dengan Ninja.
92
Bentuk tempur.
93
Perluasan Dimensi Taman Iblis.
94
Kembali dalam diam.
95
Mayra dan Amora.
96
Rahasia Amora.
97
Hilangnya Mayra.
98
Rune sihir misterius.
99
Moana, Iblis darah.
100
Hanya Milikku!
101
Pasca kabut ungu.
102
Anak kalung misterius.
103
Kedatangan Harvest.
104
Ratu para Dewa.
105
Terhindar dari hukuman.
106
Rahasia Mayra.
107
Sumur misterius.
108
Sumur Bencana.
109
Lonia Ravens
110
Kebohongan kecil.
111
Harapan penjaga Hutan
112
Eon, Iblis yang di kutuk.
113
Eon dan Eris.
114
Ibu Naga yang kehilangan Anaknya.
115
Amukan Iblis Gagak.
116
Locarina, surga para Vegetarian.
117
Buah, Buah, dan Sayur.
118
Malam di penginapan.
119
Hutan Apelna.
120
Tur kecil oleh peri kecil.
121
Firasat.
122
Curiga.
123
Putus hubungan.
124
Rinman, tema lama.
125
Terpojok.
126
Spectra dan rencananya.
127
Di mulainya rencana besar.
128
Tanya jawab.
129
Percakapan panjang antar kekasih.
130
Rapat para Iblis.
131
Rapat para Iblis 2.
132
Squad 'Villain super'
133
Menciptakan tanah kematian.
134
Menuju 'Mermaiden' surga bawah air.
135
Jebakan balas jebakan.
136
Kristan Clostera.
137
Menantu dan mertua
138
Steak daging Naga Laut.
139
Mengunjungi Vixen.
140
Reiscent dan Vixen.
141
Bersantai
142
Crusher
143
Teror Dewa Iblis
144
Salju organ
145
Pangeran kecil
146
Reinhard.
147
Ini waktunya untuk serius.
148
Pertarungan akhir.
149
Bangun.
150
Pulang.
151
Chapter spesial 1.
152
Chapter Spesial 2.
153
Chapter spesial 3.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!