Mencoba untuk mati

Mencoba untuk mati.

Aku membuka mataku. Kepalaku terasa pening saat aku bangun. Dan apakah sekarang hujan?

Aku melihat ke sekeliling. Di dominasi dengan warna dinding kuning cerah, aku dapat membedakan dengan jelas kalau ruangan ini adalah kamar mandi. Dan aku berada di bawah pancuran shower. Kamar mandi ini terlalu mewah untuk keluargaku. Lalu bagaimana bisa aku bangun dalam keadaan sedang mandi? Ini jelas ada yang salah.

Aku mengambil handuk yang tergantung di dinding, lalu memakainya. Sejenak ku pandangi diriku dalam pantulan cermin. Wajah ini... Memang wajahku. Tapi sepertinya sepuluh tahun lebih muda. Sekitar empat belas atau lima belas tahun. Apakah ini mimpi?

Aku menggigit telapak tangan kananku dengan tenaga extra. Sialan. Itu sakit. Bahkan ada darah. Tunggu, jadi ini nyata?

Aku mengacak rambutku dengan gusar. Bagaimana mungkin ini nyata? Tapi rasa sakit tidak mungkin menipuku. Harus kah aku bunuh diri untuk membuktikannya?

"Ariiiiisss!!! Cepat Nak! Ini sudah siang! Kamu tidak ingin terlambat?!"

Itu suara Ibu! Itu aneh, karna ia menyebutkan namaku. Biasanya wanita itu akan memanggilku dengan 'anak sialan' atau 'anak haram'. Ini pasti hanya khayalan. Ku pikir tidak apa-apa untuk menikmatinya sedikit. Jarang-jarang aku dapat tinggal di rumah yang bagus dan memiliki Ibu yang baik.

"Sshh..." Mungkin aku harus membebat luka ini dengan perban dulu. Aku menggigit terlalu keras dan menimbulkan luka seperti di gigit monyet. Yah, diriku monyetnya.

Aku membuka pintu kamar mandi. Entah mengapa tempat ini terlalu tak nyata untukku. Kamar anak laki-laki biasa dengan beberapa action figure di pajang di lemari. Jujur saja, ini adalah benda yang paling ingin aku miliki saat remaja. Lalu beberapa ratus buku di lemari. Di sisi lain ada banyak buku yang lebih tebal. Saat aku membuka satu buku tebal. Itu adalah sebuah ensiklopedia!

Sungguh! Semua yang ada di kamar ini adalah barang-barang yang paling aku inginkan di masa lalu. Semuanya! "Ariiis! Cepat Nak!"

Ah, aku masih belum berpakaian. Aku mendekat ke lemari. Mengikuti insting tubuhku. Seharusnya aku murid SMP. Mungkin di kelas tiga. Ya, aku melirik meja belajar. Di sana ada tas yang sepertinya sudah di rapihkan. Saat itu ada buku tulis yang tertutupi dengan sampul batik. Buku itu memiliki nama pemiliknya. Ku pikir akan bertuliskan namaku.

Tapi bukan. Di sana, tertulis nama 'Harist Fernada'. Itu bukan namaku. Namaku hanya 'Aris' saja. Ini membuatku merasa ini semua tidak nyata. Mungkin dugaanku sebelumnya benar. Mungkin aku harus bunuh diri dulu untuk memastikan kenyataan. Ku pikir tidak apa-apa, aku sangat yakin ini bukan kenyataan karna namaku dan nama tubuh ini berbeda. Juga aku membuka mata saat sedang mandi, lalu aku yang menjadi sepuluh tahun lebih muda. Aku sangat yakin kalau ini adalah ilusi. Aku yakin ini ilusi dari orang dengan bakat pembuat ilusi. Aku harus bangun. Meski duniaku sangat keras, aku yakin akan ada buah manisnya.

Aku melangkah keluar kamar. Kamar ini ada di lantai dua. Sedangkan kamar ini tidak terpisah dengan lantai pertama. Dari tangga dan pagar pembatas dalam, aku dapat melihat lantai pertama. Mungkin jatuh di ketinggian ini seharusnya membuatku mati.

Aku menjatuhkan diri dari lantai dua. Jatuh dengan suara keras dan rasa sakit yang meremukkan tulang. Tapi aku tidak mati. Aku hanya cedera berat. "Aris!"

Lihatlah wajahnya. Itu jelas adalah Ibuku. Janda bermulut kasar yang selalu menyiksaku sejak aku kecil. Tapi air matanya membuatku muak!

Ia memegang pisau dapur. Wajahnya tampak khawatir kepadaku. Aku mengambil pisau di tangannya. Lalu dengan semua kekuatanku yang tersisa aku menusuk posisi tepat di jantungku. Sakit, nafas yang tercekat dan darah yang mengalir terbalik. Bersamaan dengan itu, tubuhku tampaknya mati rasa.

Aku berharap saat aku membuka mata, kenyataanlah yang menyambutku. Sialnya aku muncul di tempat yang sama dengan yang sebelumnya. Aku muncul di kamar mandi. Apa sebenarnya ini?!

Aku tak percaya kalau ini kenyataan. Sangat tidak percaya. Bahkan jika rasa sakit itu nyata, aku lebih ingin kembali ke kehidupan pahitku.

Dengan handuk membalut tubuh, aku melangkah ke dapur. Di sana ada Ibu yang tampaknya sedang memasak sarapan. Ada pula sosok laki-laki dewasa yang sedang membaca koran di meja makan. Apakah orang ini adalah Ayahku?

"Aris? Kenapa belum bersiap Nak?" Wanita itu tersenyum lembut.

Sungguh suatu kemustahilan. "Boleh aku pinjam pisaunya?"

Ibu terlihat bingung, namun masih memberikan pisau itu kepadaku. Lalu aku memotong nadi yang berdenyut di leherku. Aku melihat darah menyembur mengenai wajah Ibu. Aku merasa seolah tak memiliki leher lagi, nafasku tak lagi lancar, dan aku kehilangan kesadaran. Hal yang terakhir kali aku dengar adalah teriakan khawatir Ibu.

Serius! Sebenarnya apa yang terjadi kepadaku?!

Aku lagi-lagi muncul di kamar mandi!

Aku mematikan shower, lalu memakai handuk. Menatap bayangan diriku di cermin. Penampilan yang masih sama. Tak ada luka di tubuhku seolah aku yang mati dua kali sebelumnya hanya ilusi. Ini terlalu tidak nyata.

Sejak tadi aku belum menggunakan bakatku. Mungkin saja jika aku tak dapat menggunakannya, aku benar-benar berada dalam ilusi seseorang.

Dengan asumsi baru, aku mencoba berubah ke bentuk wanita. Di cermin masih aku, hanya dengan rambut panjang dan wajah cantik khas wanita muda. Dadaku masih bidang dan di bawah sana masihlah berbatang. Aku mencoba menjadi kucing. Hanya hidung yang berubah, selain itu ada kumis serta telinga kucing di kepalaku. Tanganku berubah hanya separuhnya. Lalu kakiku dari bagian telapak hingga lutut, berubah menjadi kaki belakang kucing.

Kemampuanku memang masih berfungsi. Ini persis seperti ketika aku masih remaja. Tiruanku masih belum sempurna, dan aku hanya mampu meniru beberapa bagian saja. Semua hal persis seperti yang aku impikan. Ibu yang baik, barang-barang yang aku inginkan, menjadi anak tunggal di keluarga kecil yang bahagia, serta sekolah seperti biasa. Ini semua persis seperti keinginan di hati kecilku.

Tapi masih ada yang aneh. Mengapa aku kembali muda? Dan mengapa aku masih dapat kembali hidup setelah dua kali mati? Ku pikir percobaan bunuh diri ke tiga mungkin berhasil.

Ku tatap cakar kucing yang menjadi telapak tanganku. Cakar sebesar ini seharusnya cukup untuk membelah daging. Aku mengeluarkan semua cakarku lalu menggerakkannya ke sisi jantung. Niatnya aku ingin menusuk jantungku dengan cakar itu, lalu mencabut jantungku secara paksa. Jika itu terjadi bukankah aku takkan kembali hidup.

"Hentikan!"

Aku mendengar suara Anak kecil yang berteriak keras. Seharusnya itu bukan ilusiku. Gerakanku untuk mencabut jantung berhenti. Aku mengedarkan pandangan ke kanan dan kiri. Sebagai seorang agen rahasia top, aku memiliki kewaspadaan yang tinggi. Dan di seluruh toilet ini jelas tidak ada orang lain selain aku.

"Tolong hentikan! Jika percobaan bunuh diri ketiga di lakukan, Tuan akan benar-benar mati!" Suara itu terdengar seperti Anak kecil yang akan menangis.

"Apa maksudmu? Lalu apa yang sebenarnya terjadi padaku. Jelaskan atau aku akan mencabut jantungku." Aku berujar demikian karna anak kecil tak terlihat itu sepertinya tidak ingin aku mati.

"Tuanku... Anda sudah di transmisikan ke dunia lain oleh Nyonya."

Mendengar kata Nyonya, yang terpikir olehku hanya Maya. "Siapa Nyonyamu?"

"Nyonyaku adalah 'Queen of Darkness'. Saya di tugaskan untuk menjaga kestabilan jiwa Anda dalam tubuh baru."

"Apa maksudmu di transmisikan ke dunia lain?" Itu terlalu tidak masuk akal. Tapi jika di pikir-pikir lagi. 'Queen of Darkness' sering menjalankan aksi pencurian barang-barang aneh. Itu selalu berhubungan dengan sejarah dunia atau rahasia dunia. Ada kemungkinan ia mampu melakukan itu.

"Jiwa Anda di ambil secara paksa oleh Nyonyaku. Lalu di kirim ke dunia lain yang mirip dengan Bumi tempat Anda tinggal. Sebuah dunia artificial yang di beri nama 'Our life'. Dengan hadirnya saya, saya akan bantu Anda untuk beradaptasi di dunia baru. Selain itu, saya tau Anda adalah maniak misi. Anda merasa tidak hidup bila tidak menjalankan satu misi pun. Maka saya akan menggantikan Atasan Anda untuk memberikan misi kepada Anda." Suara itu terdengar senang. Sepertinya suara itu bergema dalam pikiranku.

"Lalu... Apakah Nyonyamu, ada di dunia ini juga?" Aku bertanya dengan gugup.

"Ya, dan Saya tak di izinkan untuk memberitahukan hal-hal tentangnya kepada Anda."

Aku hanya bisa mengingat kalimat terakhir yang Maya ucapkan sebelum aku muncul di dunia asing ini. Jika tak salah, kalimat itu berbunyi. 'Ssst... Abang, sebentar lagi kita bukan Kakak Adek loh. Lain kali saat bertemu, kamu panggil aku 'Sayang' ya?'

Terpopuler

Comments

ɑׁׅꪱׁׁׁׅׅit𖤐~น่ารัก

ɑׁׅꪱׁׁׁׅׅit𖤐~น่ารัก

plis selalu di kamar mandi teros ya🤣😭/Facepalm/

2023-10-15

3

ɑׁׅꪱׁׁׁׅׅit𖤐~น่ารัก

ɑׁׅꪱׁׁׁׅׅit𖤐~น่ารัก

sia² kalo gitu percobaan bunuh diri nya kalo balik lagi🥲

2023-10-15

3

ɑׁׅꪱׁׁׁׅׅit𖤐~น่ารัก

ɑׁׅꪱׁׁׁׅׅit𖤐~น่ารัก

ternyata dulunya ibunya baik juga /Slight/

2023-10-15

3

lihat semua
Episodes
1 Kita akan bersama selamanya
2 Mencoba untuk mati
3 Kembali ke sekolah
4 Kecelakaan kecil
5 'Menggali kebenaran'
6 Kelanjutan misi
7 Kemampuan Mayra
8 kencan?
9 Mimpi
10 Madam Teresa
11 Dua anak kucing
12 'Academy Of Special Ability'
13 Hari pertama di Akademi
14 Alice room
15 Kim Hany
16 Aku bukan manusia
17 Sihir api
18 Berlatih tanding
19 Mimpi burukku
20 Bu Glora
21 Invasi
22 Luka
23 Terbangun
24 Pertempuran di mulai
25 Kemenangan dan Kesedihan
26 Sayap Hitam
27 Ajakan
28 Ingatan
29 Ingatan 2
30 Kencan dengan wanita idaman
31 Malam terakhir di bawah bulan emas
32 Interogasi
33 Penyusup kecil
34 Teman lama
35 Euryale
36 Rutinitas liburan
37 Liburan
38 Dimensi Mistik
39 Siren di sungai
40 Istana para siren
41 Tahun ajaran ke tiga
42 Makan bersama
43 Pesta perayaan
44 'Bintang Harapan'
45 Misi pertama.
46 Menjadi Iblis sempurna.
47 Ismaya Risa.
48 Dewa Iblis.
49 Perang?
50 Aku dan Euryale.
51 'Sparkling Die'
52 Pesanku untuk Darton
53 Menunggu
54 Vixen Vixana
55 Telur Iblis
56 Anak-anak Iblis
57 Yurei
58 Yurei 2
59 Perjalanan Keluarga
60 Amukan Dewa Iblis
61 Jujur
62 Misi Khusus
63 Menjadi Iblis kecil
64 Reiscent si Rusa
65 Rusa betina
66 Keinginan Rusa
67 Mengubah ras
68 Anak baru
69 Xin
70 Menepati janji
71 Dimensi Taman Iblis
72 Bagaimana kencan kalian?
73 Princess to Prince
74 Dewi Mimpi
75 pesta kecil
76 Kien
77 Berkunjung ke Region Nusantara
78 Misi 'Sparkling Die' lagi
79 Istri Darton?
80 Malam tanpa bulan
81 Bolos kerja.
82 Nenek.
83 Nenek 2.
84 Numpang sarapan.
85 Gajer si Ahli Racun.
86 Gajer dan niatnya.
87 Pertemuan Mayra dan Nenek.
88 Gajer dan masa lalunya.
89 Ayah dan Anak.
90 Menjadi pengawal rahasia.
91 Bersaing dengan Ninja.
92 Bentuk tempur.
93 Perluasan Dimensi Taman Iblis.
94 Kembali dalam diam.
95 Mayra dan Amora.
96 Rahasia Amora.
97 Hilangnya Mayra.
98 Rune sihir misterius.
99 Moana, Iblis darah.
100 Hanya Milikku!
101 Pasca kabut ungu.
102 Anak kalung misterius.
103 Kedatangan Harvest.
104 Ratu para Dewa.
105 Terhindar dari hukuman.
106 Rahasia Mayra.
107 Sumur misterius.
108 Sumur Bencana.
109 Lonia Ravens
110 Kebohongan kecil.
111 Harapan penjaga Hutan
112 Eon, Iblis yang di kutuk.
113 Eon dan Eris.
114 Ibu Naga yang kehilangan Anaknya.
115 Amukan Iblis Gagak.
116 Locarina, surga para Vegetarian.
117 Buah, Buah, dan Sayur.
118 Malam di penginapan.
119 Hutan Apelna.
120 Tur kecil oleh peri kecil.
121 Firasat.
122 Curiga.
123 Putus hubungan.
124 Rinman, tema lama.
125 Terpojok.
126 Spectra dan rencananya.
127 Di mulainya rencana besar.
128 Tanya jawab.
129 Percakapan panjang antar kekasih.
130 Rapat para Iblis.
131 Rapat para Iblis 2.
132 Squad 'Villain super'
133 Menciptakan tanah kematian.
134 Menuju 'Mermaiden' surga bawah air.
135 Jebakan balas jebakan.
136 Kristan Clostera.
137 Menantu dan mertua
138 Steak daging Naga Laut.
139 Mengunjungi Vixen.
140 Reiscent dan Vixen.
141 Bersantai
142 Crusher
143 Teror Dewa Iblis
144 Salju organ
145 Pangeran kecil
146 Reinhard.
147 Ini waktunya untuk serius.
148 Pertarungan akhir.
149 Bangun.
150 Pulang.
151 Chapter spesial 1.
152 Chapter Spesial 2.
153 Chapter spesial 3.
Episodes

Updated 153 Episodes

1
Kita akan bersama selamanya
2
Mencoba untuk mati
3
Kembali ke sekolah
4
Kecelakaan kecil
5
'Menggali kebenaran'
6
Kelanjutan misi
7
Kemampuan Mayra
8
kencan?
9
Mimpi
10
Madam Teresa
11
Dua anak kucing
12
'Academy Of Special Ability'
13
Hari pertama di Akademi
14
Alice room
15
Kim Hany
16
Aku bukan manusia
17
Sihir api
18
Berlatih tanding
19
Mimpi burukku
20
Bu Glora
21
Invasi
22
Luka
23
Terbangun
24
Pertempuran di mulai
25
Kemenangan dan Kesedihan
26
Sayap Hitam
27
Ajakan
28
Ingatan
29
Ingatan 2
30
Kencan dengan wanita idaman
31
Malam terakhir di bawah bulan emas
32
Interogasi
33
Penyusup kecil
34
Teman lama
35
Euryale
36
Rutinitas liburan
37
Liburan
38
Dimensi Mistik
39
Siren di sungai
40
Istana para siren
41
Tahun ajaran ke tiga
42
Makan bersama
43
Pesta perayaan
44
'Bintang Harapan'
45
Misi pertama.
46
Menjadi Iblis sempurna.
47
Ismaya Risa.
48
Dewa Iblis.
49
Perang?
50
Aku dan Euryale.
51
'Sparkling Die'
52
Pesanku untuk Darton
53
Menunggu
54
Vixen Vixana
55
Telur Iblis
56
Anak-anak Iblis
57
Yurei
58
Yurei 2
59
Perjalanan Keluarga
60
Amukan Dewa Iblis
61
Jujur
62
Misi Khusus
63
Menjadi Iblis kecil
64
Reiscent si Rusa
65
Rusa betina
66
Keinginan Rusa
67
Mengubah ras
68
Anak baru
69
Xin
70
Menepati janji
71
Dimensi Taman Iblis
72
Bagaimana kencan kalian?
73
Princess to Prince
74
Dewi Mimpi
75
pesta kecil
76
Kien
77
Berkunjung ke Region Nusantara
78
Misi 'Sparkling Die' lagi
79
Istri Darton?
80
Malam tanpa bulan
81
Bolos kerja.
82
Nenek.
83
Nenek 2.
84
Numpang sarapan.
85
Gajer si Ahli Racun.
86
Gajer dan niatnya.
87
Pertemuan Mayra dan Nenek.
88
Gajer dan masa lalunya.
89
Ayah dan Anak.
90
Menjadi pengawal rahasia.
91
Bersaing dengan Ninja.
92
Bentuk tempur.
93
Perluasan Dimensi Taman Iblis.
94
Kembali dalam diam.
95
Mayra dan Amora.
96
Rahasia Amora.
97
Hilangnya Mayra.
98
Rune sihir misterius.
99
Moana, Iblis darah.
100
Hanya Milikku!
101
Pasca kabut ungu.
102
Anak kalung misterius.
103
Kedatangan Harvest.
104
Ratu para Dewa.
105
Terhindar dari hukuman.
106
Rahasia Mayra.
107
Sumur misterius.
108
Sumur Bencana.
109
Lonia Ravens
110
Kebohongan kecil.
111
Harapan penjaga Hutan
112
Eon, Iblis yang di kutuk.
113
Eon dan Eris.
114
Ibu Naga yang kehilangan Anaknya.
115
Amukan Iblis Gagak.
116
Locarina, surga para Vegetarian.
117
Buah, Buah, dan Sayur.
118
Malam di penginapan.
119
Hutan Apelna.
120
Tur kecil oleh peri kecil.
121
Firasat.
122
Curiga.
123
Putus hubungan.
124
Rinman, tema lama.
125
Terpojok.
126
Spectra dan rencananya.
127
Di mulainya rencana besar.
128
Tanya jawab.
129
Percakapan panjang antar kekasih.
130
Rapat para Iblis.
131
Rapat para Iblis 2.
132
Squad 'Villain super'
133
Menciptakan tanah kematian.
134
Menuju 'Mermaiden' surga bawah air.
135
Jebakan balas jebakan.
136
Kristan Clostera.
137
Menantu dan mertua
138
Steak daging Naga Laut.
139
Mengunjungi Vixen.
140
Reiscent dan Vixen.
141
Bersantai
142
Crusher
143
Teror Dewa Iblis
144
Salju organ
145
Pangeran kecil
146
Reinhard.
147
Ini waktunya untuk serius.
148
Pertarungan akhir.
149
Bangun.
150
Pulang.
151
Chapter spesial 1.
152
Chapter Spesial 2.
153
Chapter spesial 3.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!