” dek, udah jam tujuh Lo, jadi pergi ke rumahnya mas Rendy gak” mami menggoyangkan badanku yang masih ingin tidur. Tapi mendengar nama mas Rendy aku langsung bangun dan masuk kamar mandi. Mami yang melihat tingkahku hanya geleng-geleng kepala.
aku turun ke bawah dan langsung dapat pertanyaan dari papi.
” udah pesen tiket pesawat kan?”
aku menepuk keningku. bodohnya aku Sampek kelupaan tidak pesen tiket pesawat. akhirnya kami sepakat menggunakan mobil untuk ke rumah mas Rendy.
aku bahkan belum kasih tahu Lena kalau belum pesen tiket, untungnya dia juga kesiangan bangunnya.
” kok Sampek lupa nggak beli tiket sih Lis” kata Lena duduk di bangku belakang.
” namanya juga lupa Len” jawabku memasang sabuk pengaman, sedangkan mas Rendy mu;si menjalankan mobilnya.
Sepanjang perjalanan perutku tiba-tiba laper banget minta di isi. Mas Rendy menghentikan mobilnya di sebuah restoran di pinggir jalan.
selesai makan kami kembali melanjutkan perjalanan yang melelahkan.
” mas kalau capek bilang ya, nanti gantian” ucapku menoleh kearah mas Rendy. Kan kasian kalau nyetir jakarta ke Wonosobo.
” kamu istirahat aja, nanti kalau udah Sampek rumah mas kasih tahu, tidur sekalian biar gak rewel” kata mas Rendy mengundang tawa Lena.
” mas Rendy punya saudara berapa?” tanyaku.
” tiga cowok semua. Makanya pas mas Rendy bilang sama umik mas punya pacar langsung suruh ngenalin”
” mas anak terakhir kan?” tebak ku.
” kok tahu” jawab mas Rendy heran.
” beneran, mas Rendy anak terakhir?”
” iya, kamu kok tahu” tanya mas Rendy penasaran menoleh ke arahku sekilas lalu hadap ke depan lagi fokus ke jalan.
” nebak aja sih” ucapku. Mas Rendy hanya mengangguk. padahal kelihatan banget kalau mas Rendy anak terakhir. kata orang-orang sih kalau anak terakhir ti punya dunianya sendiri, bodo amat gitu sama orang lain. Nah itu aku temuin di diri mas Rendy saat aku jalan sama Zaskia nah mas Rendy kan ikut tuh, bukannya ikut ngobrol malah asik main gemes padahal ada suaminya Zaskia loh, hehe,buat kalian yang kepo kapan Zaskia nikah padahal kemarin kan baru lamaran. Iya tahu cuman kalau aku tuh bilangnya ya suami Kia. orang pas pacaran aja aku sering manggil suaminya Kia daripada namanya.
” mas aku tidur ya, tiba-tiba nganguk banget”
” udah mas suruh tidur dari tadi kan”
” hehe, maaf ya mas Lisa tinggal tidur”
...****************...
Aku terbangun saat mas Rendy berhenti di pom bensin. Lena juga ikut terbangun. aku memegang kepalaku, masih ngantuk sih tapi males banget tidur lagi.
” masih lama mas” tanyaku pada mas Rendy. Kulihat mas Rendy tersenyum melihatku. aku menurunkan kaca depan mobil dan melihat wajahku khas bangun tidur. Kerudungku bahkan mleyot sana sini.
” tinggal masuk gang itu udah sampai ” jawab mas Rendy mulai menjalankan mobilnya lagi.
” ehh, berhenti disitu mas, aku mau ke toilet sebentar”
” Len, udah mau Sampek, mau ikut ke toilet gak?”
Lena mengangguk kepalanya. Aku mengambil alat make up ku yang sengaja ku taro dasbor depan.
Aku dan Lena kembali ke mobil dengan wajah yang udah cantik lah ya tentunya. Masa iya mau ketemu calon mertua muka bantal kan nggak mungkin.
” udah” kata mas Rendy saat aku duduk disampingnya.
” iya” jawabku singkat.
Aku menatap sekeliling melihat bangunan tingkat tiga dengan santri-santri yang udah siap dengan kitab di tangan mereka.
Aku menatap mas Rendy heran. Bukannya aku tidak ngerti dengan situasi ini. Tapi apa bener mas Rendy seorang Gus.
” Lis, Lo nggak bilang kalau Rendy Gus, gue jadi nggak enak keluar mobilnya” protes Lena.
” aku juga baru tahu sekarang Len, mas Rendy nggak pernah bilang kalau di putra Kiai.
” gimana dong” tanya Lena takut.
” dek, ayok ” suara mas Rendy membuatku tersadar dari lamunanku.
” Iya mas,”
” itu di kursi belakang kayaknya ada jilbab aku deh Len, coba pake itu dulu deh”
Lena memakai jilbabku. Kami berdua keluar mobil disambut hangat oleh keluarga mas Rendy.
Aku mencium tangan ummik mas Rendy. Aku kaget saat ummik memelukku dan Lena bergantian.
” maaf ya Tante, Lisa dan Lena pakainya nggak sopan,” kataku sungkan.
” ya Ndak papa to” jawab ummik tertawa.
Aku tersenyum mendengar ummik ngomong sama mas Rendy. Oh jadi aku sama mas Rendy nggak jauh beda ceritanya. yang satu nggak mau di suruh ngajar di pesantren yang satu nggak mau kuliah.
Guys-guys jangan pada bosen ya 🥰🥰
Terimakasih udah selalu dukung karyaku.🤗🤗
Jangan lupa ya, komen like, vote, dan hadiahnya di pencetin biar aku tambah semangat lagi nulisnya😂😂😂
Seperti biasa Salam manis dari akuhh 🤗🤗🥰🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments