orang bilang tempat paling nyaman adalah rumah. Sekitar jam tiga sore aku baru sampai di rumah. Padahal tadi targetnya jam sebelas siang udah sampai rumah. bukannya aku kelayapan dulu ya, tapi jalanan tadi tuh macet banget.
Aku menyapa mbak Desi saat masuk ke rumah. dia adalah salah satu mbak yang kerja di rumah. Umurnya juga masih muda, tapi semangat kerjanya luar biasa.
” mau istirahat dulu dek?” tanya mbak Desi. Oh iya kalian jangan salah paham dulu ya, kenapa mbak Desi memanggilku dek, semua yang kerja di rumah kalau manggil aku juga dek kok, kalau di panggil non rasanya agak gimana gitu, jadi aku suruh mereka memanggil ku dek aja, kalau nggak ya nama aja nggak papa.
” capek banget mbak, istirahat dulu deh, nanti malem baru ke rumah sakit”
” mau dimasakin apa dek?” kata mbak Desi sedikit berteriak karena aku udah naik ke lantai dua ke kamar.
” nasi goreng mbak, kangen buatan mbak Desi” jawabku sebelum masuk kamar.
aku merebahkan tubuhku dan mengambil hp yang sedari tadi masih ada di dalam tas. pesan dari mas Rendy banyak banget. aku membacanya dengan senyum yang menghiasi wajahku. Kalau ada yang lihat mungkin mereka ngira aku orang gila kali senyum-senyum sendiri.
” udah Sampek rumah dek?”
” kok nggak kasih tahu mas kalau udah Sampek”
” apa masih di jalan?”
” jangan ngebut nyetirnya”
” kalau udah Sampek jangan lupa hubungin mas”
aku membalas pesan mas Rendy, dan bilang aku udah sampai di rumah dengan selamat.
” bagaimana keadaan mami kamu?” balas mas Rendy cepat banget.
” belum tahu mas, aku belum ke rumah sakit, rencananya nanti malam sama mbak Desi, Lisa mau istirahat dulu, capek banget soalnya di jalan tadi macet total”
” ya udah istirahat aja dulu, nanti malam mas telpon”
aku meletakan hp diatas meja rias dan bersiap menjemput mimpi indah.
...****************...
” mbak, nanti berangkat ke rumah sakit sama mbak Desi ya” ucapku sambil menyantap nasi goreng buatan mbak Desi.
” loh tadi kata bang Surya mau di jemput dek, sekalian mau ambil barang mami katanya”
” nanti Lisa bilang sama bang Surya nggak usah pulang, sekalian aja barang mami yang mau diambil nanti Lisa bawain”
” ouhh ya udah, mau berangkat jam berapa dek?”
” habis sholat isya' mbak, jam setengah delapan ya”
” oke, mbak ambil barang pesanan mami dulu biar nggak kelupaan nanti”
Sepeninggalan mbak Desi, aku hanya menyantap makananku dan sesekali membalas pesan dari mas Rendy.
Selesai makan aku kembali ke kamar dan bersiap untuk sholat isya' karena tadi aku kelamaan di dapur sampai tidak mendengar suara azan.
Aku mengambil hp ku yang bunyi terus dari tadi. Ternyata telepon dari mas Rendy.
” assalamualaikum ”
” waalaikumsalam, habis sholat ya” ucap mas Rendy saat melihatku masih mengenakan mukena.
” iya mas, ini mau siap-siap ke rumah sakit”
” lohh, belum di rumah sakit too? Mas kira udah dirumah sakit makanya mas telepon”
” belum mas, ini lagi mau siap-siap ”
” ya udah nanti kalau udah Sampek rumah sakit bilang ya, nanti mas telepon”
” siap mas”
”ya udah matiin telponnya ”
” mas aja yang matiin”
mas Rendy mematikan sambungan telepon karena aku masih sibuk dengan bedak yang ada di tanganku.
Hai guys, 🥰 jangan bosen² ya dengan tulisanku yang campur aduk ini😂😂😂
Terimakasih buat kalian yang selalu ngedukung karya-karya ku🤗🤗
Jangan lupa dukung ya guys, 🥰
like, komen, vote, dan jangan lupa hadiahnya ya 🥰🤗🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments