bab 19

“ya Muhammad Rendy Gozali, Ankahtuka wa zawwajtuka makhtubataka Lisa Salsabila Anastasia binta Lucas Rifky Alatas alal mahri khomsi milyun Rubiah hallan.”

“Qobiltu nikahaha wa tazwijaha alal mahril madzkuur”

“ Barakallahu laka wa jama’a bainakuma fî khair. Barakallahu likulli wahidin minkuma fi shahibihi wa jama’a bainakuma fî khairin. Rabbana, atina fid dunya hasanah, wa fil akhirati hasanah, wa qina adzaban nar. Al Fatihah.

Semua tamu undangan mengaminkan doa yang dipanjatkan oleh Abah. bahkan kulihat ummik dan mami menangis terharu.

Aku diantar Lena dan Zaskia agar bertemu dengan mas Rendy karena selama akad aku masih ada dikamar melihat mas Rendy di layar tv mengucapkan akad nikah.

Aku mencium tangan mas Rendy dan dia membacakan doa diatas ubun-ubun ku.

Mas Rendy memegang ubun-ubun ku dan membacakan doa, aku mengaminkannya dengan hati yang bergetar.

“Barakallahu likulli wahidin minna fi shahibihi. Allahumma inni as`aluka khairaha wa khaira ma jabaltaha ‘alaihi wa a’udzu bika min syarriha wa min syarri ma jabaltaha ‘alaihi”

aku dan mas Rendy menandatangani kartu nikah dan tersenyum melihat mami yang menatapku dengan haru.

selesai dengan kartu nikah aku dan mas Rendy berjalan berdampingan menuju dekorasi yang udah disiapkan untuk berfoto-foto.

aku tersenyum melihat Lena dan Zaskia yang berpelukan sambil menangis.

Aku dan mas Rendy udah ada di atas panggung dekorasi kalau orang Wonosobo bilangnya padi-padi. Sesuai arahan pemandu acara aku dan mas Rendy sungkem sama Abah dan ummik bergantian. aku mengaminkan semua doa yang dipanjatkan Abah dan ummik.

Aku menangis saat sungkem dengan mami dan papi, nggak tahan rasanya melihat mami menangis terharu melihat putrinya sudah menikah.

“ jadi istri yang baik dek, jangan membantah suami, sekarang adek bulan tanggung jawabnya mami sama papi lagi, sekarang adek udah tanggung jawabnya mas Rendy” ucap mami mencium puncak kepalaku.

“ aku titipkan anakku padamu mas” kata papi saat mas rendy sungkem dan mencium tangan papi.

“ doain Rendy Pi, insyaallah Rendy akan membahagiakan Lisa”

“ jangan kecewakan papi mas”

“ jadi istri yang berbakti sama suami dek, apa kata suami jangan di bantah. Lakukan selama adek bisa” pesan papi.

Aku mencium tangan papi dan kembali mengeluarkan air mata. aku mengusap air mataku saat mau foto bersama keluarga. mas Rendy menatap ku lalu kembali menoleh ke depan.

aku mengandeng tangan mas Rendy dan tersenyum bahagia saat fotografernya memotret kami semua.

Selesai foto-foto dengan keluarga dan kerabat sekarang giliran teman dan sahabatku yang foto. Aku kembali tersenyum memperlihatkan lesung di pipi kiriku.

“ Ren cium pipi Lisa lah biar sweet ” kata membuat yang lain tertawa.

mas Rendy mencium pipi kiriku seperti yang di bilang Lena.

“ aaaa, sweet banget” teriak temen-temenku yang lihat mas Rendy mencium pipi kiriku.

“ jadi pengen nikah deh” kata Niza membuat yang lain ketawa.

“ jangan turun dulu Selfi bentar” kata Zaskia yang udah siap dengan hpnya.

“ satu, dua, tiga, cisss” kata Zaskia dengan pose bibir manyun.

“ sekali lagi ya” kata Zaskia membuat teman-teman mas Rendy menunggu lama.

Foto dengan teman-teman mas Rendy nggak terlalu bawel kayak temenku, karena temen hampir cowok semua ceweknya cuma sedikit.

Aku melepaskan gandengan di lengan mas Rendy berniat duduk, rasanya kakiku udah gemetar kelamaan berdiri.

“ mbak mau foto” kata tamu undangan meminta foto.

Aku dan mas Rendy kembali berdiri melayani tamu undangan yang ingin foto bareng. Mas Rendy mengambil tanganku dan di taruh di lengannya karena di sampingku di cowok yang minta foto tadi. Aku menatap mas Rendy sekilas dan tersenyum.

Aku kembali tersenyum memperlihatkan lesung pipiku. Bukannya mau pamer lesung pipi ya, emang kalau senyum bakal kelihatan jadi kalian jangan salah paham ya.

aku menatap Lena dan ngomong minta minum. aku memperagakan orang minum agar Lena paham.

“ minum” ucapku dengan tangan seperti menuangkan sesuatu kedalam mulut.

“ haus?” tanya mas Rendy melihatku yang ngomong ke Lena.

“ pengen minum air dingin mas, haus banget” kataku menatap mas Rendy.

Mas Rendy turun meninggalkanku diatas sendirian. nggak sendirian juga sih, ada ponakan ku dan ponakan mas Rendy yang jadi pendamping pengantin, kalau disini bilangnya pengapit nganten. Mas Rendy mengambil air mineral dingin yang ada di kulkas depan dan memberikannya padaku.

“ jadi nggak?” tanya Lena yang udah tahu aku minta apa.

“ Uda kok” aku menunjukkan air mineral yang berikan mas Rendy.

Aku dan mas Rendy turun kebawah menyapa tamu undangan. rasanya aku ingin kabur ke kamar dan merebahkan badanku. Rasanya aku udah nggak kuat berjalan.

Mas Rendy memegang tanganku yang ada memeluk lengan kanannya. dia terus menoleh kearahku. mungkin dia tahu kalau aku udah nggak tahan ingin istirahat.

Aku duduk di samping teman mas Rendy dan tersenyum. Saat mereka menyapaku. Kulihat mas Rendy iku tersenyum menyapa teman-temannya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!