bab 8

” mbak, titipannya mami udah?” tanyaku pada mbak Desi yang sedari tadi sibuk di bagasi mobil.

” udah tinggal berangkat aja” jawab mbak Dedi lalu masuk mobil duduk di sampingku.

” mbak Desi laper nggak, aku mau beli gorengan sekalian aja kalau mbak Desi pengen makan apa?”

” mbak Desi Masih kenyang, tadi di kasih seblak sama bang Dika dek”

” mau gorengan?” tawarku sekali lagi.

” bolehh” jawab mbak Desi sambil nunduk.

aku memarkirkan mobil di di pinggir jalan dan berlari kecil menuju angkringan gorengan langgananku sama kak Laskar kalau lewat daerah sini. kalau sama kak Labib boro-boro mampir, kalau dia tahu aku makan gorengan bisa kena ceramah aku.

aku kembali ke mobil setelah membeli gorengan sekitar dua puluh ribu. aku memberikannya pada mbak Desi. sepanjang perjalan ke rumah sakit gorengan udah ludes masuk perutku sama perut mbak Desi. gorengan disana emang terkenal enak . aku aja sampai masih kurang.

aku keluar dari mobil setelah ku parkir kan dengan aman, sedangkan mbak Dedi mengambil barang titipan mami. Kami berdua berjalan menyusuri koridor dan berhenti di ruangan VIP.

aku membuka pintu kamar mamo dan disambut tatapan dari keluargaku. kalian tahu siapa yang paling tidak suka dengan kehadiranku? Kak Laskar, memang ya tuh orang kalau Deket sama aku bawaannya sensi Mulu. pas aku di Semarang aja, bilang kangen, rumah sepi kagak ada aku. iya sepi lah kagak ada teman berantemnya.

” Tuan putri telah kembali ke istana” kata kak Laskar yang langsung ku tabok lengannya.

” istana gundul itu” kataku tidak terima.

” Sampai rumah jam berapa dek?” tanya papi yang lagi nyiapin mami buah.

” sore Pi, jalan macet banget tadi”

” udah pulang berarti mau kuliah kan dek?” tanya masih yang masih menguyah buah apel yang udah di kupas papi.

” iya, tapi Lisa nggak mau jurusan kedokteran ya mi, Lisa mau jadi guru aja, daripada ambil kedokteran ”

” loh kok gitu, kan biar kak Laskar ada yang bantuin” kata mami tidak setuju.

” nih orang tua, sakit aja masih protes, syukur kek anaknya mau kuliah ” batinku dalam hati.

” yaaa, kalau mami mau anaknya kuliah ya terima aja kalau Lisa ambil jurusan PGMI, kalau nggak mau ya udah Lisa malah seneng nggak kuliah”

” terus nanti kalau udah lulus mau ngajar dimana dek?” tanya mami nyerah.

” ikut uti lah di Jogja, Lisa juga udah bilang sama uti kalau nanti udah lulus mau ngajar di sekolahannya uti”

” oke mami setuju, tapi jangan sering bolos kuliahnya” kata mami mewanti -wanti anaknya itu kalau bolos kuliah.

” hehehe, tau aja mi” kataku cengengesan.

” ada yang mau nitip gak, Labib mau ke kantin rumah sakit, laper ” kata kak Labib berdiri dari duduknya.

” Lisa mau kak, es krim rasa strawberry ya” ucapku tersenyum kearah kak Labib.

” Laskar Es krim durian”

” yang lain” tanya kak Labib memastikan. setelah tidak ada yang nitip lagi kak Labib keluar.

” mi, kalau nanti Lisa nikah tapi kuliahnya belum lulus boleh gimana?”

” emang ada yang mau sama anak Mami ” goda mami yang disambut gelak tawa semua orang yang ada di ruangan mami, apalagi kak Laskar tawanya paling kenceng.

” ya Lisa kan cuma nanya doang, siapa tahu kan ada yang datang mau ngelamar anak mami yang cantik ini”

” nggak masalah kalau papi, yang penting orangnya baik, sopan iya kan mi” mami hanya mengangguk setuju.

” gur dulu lah yang nikah, jangan di langkahi ” ucap kak Laskar tidak terima.

”lah kak Laskar kelamaan nggak ngelamar mbak Alfi, di rebut orang baru tahu rasa” sungutku.

” sembarangan tu mulut kalau ngomong” ucap kak Laskar menjitak kepalaku yang ku balas dengan gigitan di tangan kanannya.

Hay guys 🥰🥰🥰

Jangan bosan-bosan ya dengan karyaku yang satu ini 😂😂😂

Memang rada aneh sih tapi terimakasih buat kalian yang udah mampir🤗🤗🤗

terus dukung karyaku ya 😂

Salam manis dariku 🤗🥰🥰

Jangan lupa jempolnya like , komen, vote dan hadiahnya 😂😂🥰🥰

terimakasih🥰😂😂