Draft

Kak Labib kembali dengan eskrim pesanan ku. Tak hanya pesananku saja, kak Labib juga membelikan cemilan untuk kita semua. Dia memang kakak paling pengertian.

” ini kan punya Lisa” aku menarik es krim strawberry ku yang di rebut kak Laskar.

” gue juga mau Lis” kak Laskar kembali merebutnya dan menggigitnya hampir setengah.

” kak Laskar kan rasa durian, ihh” aku memukul lengan kak Laskar dengan kesal.

” buat kamu aja” ucap kak Laskar dengan entengnya.

” dasar manusia setan” ucapku kesal lalu keluar kamar inap mami.

aku duduk disalah satu kursi paling pojok di kantin rumah sakit dengan eskrim rasa strawberry di tanganku.

” halo mas” ucapku saat panggilan video menampilkan wajah mas Rendy yang lagi rebahan.

” assalamualaikum sayang, kebiasaan kan kalau telponan nggak salam dulu” ucap mas Rendy .

” iya-iya mas, assalamualaikum ” aku tersenyum manis melihat mas Rendy menunjukkan jempolnya memberiku apresiasi.

” lagi dimana, kok mas denger rame banget”

” di kantin rumah sakit mas”

” jangan kebanyakan makan es krim dek, nanti radangnya kumat” kata mas Rendy saat melihat ku makan es krim.

Aku hanya menganggukkan kepala dengan es krim yang masih ada di mulutku.

” mau kuliah ambil jurusan apa?”

” PGMI mas, nanti kalau udah lulus ngajarnya di Jogja ”

” kok jauh banget dari rumah, mau ngekos apa pulang pergi”

” bahaya dek kalau mau ngekos sendiri, bawa temen dari jakarta aja kalau nggak mas kirim orang buat nemenin lisa” imbuh mas Rendy padahal aku belum jawab apa-apa.

” nggak kok mas, nanti Lisa tidurnya di rumah Mbah uti, orang sekolahnya Deket banget sama rumahnya mbak uti”

” jangan Sampek ngekos ya, kalau mau ngekos bilang dulu sama mas, nanti mas kirim orang buat nemenin kamu, bahaya kalau cewek ngekos sendirian”

” mas, tadi mami bilang sama aku, kalau ada cowok yang datang ke rumah mau ngelamar aku kata mami langsung di terima” godaku membuat mas Rendy bangun dari rebahan santainya.

” kok bisa gitu, kan mas udah bilang tunggu dua tahun lagi mas akan datang kerumah kamu, nggak bisa gitu dong” ucap mas Rendy nggak terima.

” santai aja mas, belum ada yang datang kerumah kok, pada takut sama papi deh kayaknya” aku tersenyum melihat mas Rendy mengacak-acak rambutnya.

” emang mami langsung Nerima kalau ada cowok yang ngelamar kamu?”

” iya mami bilang gitu, ya maaf aja mas nanti kalau ada cowok yang datang kerumah” aku kembali menggoda mas Rendy, padahal itu cuma akal-akalan ku aja, aku cuma mau lihat reaksi mas Rendy gimana. Mana ada mami buat kayak gitu yang ada aku di suruh kuliah Mulu daripada pacaran.

” kamu belum bilang mami ya kalau udah punya pacar?” tanya mas Rendy penuh harap aku sudah memberitahu mami kalau kami pacaran. Aku melihat mas Rendy menghembuskan nafasnya dengan berat tanda kecewa.

” mas kalau libur main kesini, biar mami sama papi tahu kalau Lisa udah pacaran beneran, kalau Lisa cuma bilang udah punya pacar mami nggak bakalan percaya”

” nanti kalau mas cuti langsung ke Jakarta, Lisa jangan Nerima lamaran cowok lain, tunggu mas”

” siap mas, Lisa tunggu mas ke jakarta” bahagia banget aku mas Rendy mau ke jakarta.

Aku kembali ke kamar inap mami. Sudah sepi, tinggal papi yang sudah tidur di sofa, sedangkan mami membaca buku entah apa aku tidak tahu.

” mbak Desi mana mi?”

” beliin mami makanan di depan, mau pulang ya?”

” iya, besok kan acara tunangan Zaskia”

” oh iya, mami Sampek lupa, untung tadi dokter bilang besok pagi udah boleh pulang” ucap mami menepuk keningnya.

” Lisa pulang dulu mi” pamit ku mencium pipi mami.

” hati-hati ya”

” iya”

...****************...

Hay guys 🥰🥰