BAB 09 : Rahasia Ali.

Fatih menganggukkan kepalanya setelah mendengar jawaban Liana, lalu ia menyalakan mesin motornya. Ia segera memakai helmnya, begitu juga dengan Liana. Fatin mulai menarik gasnya perlahan setelah kakak perempuannya sudah duduk membocenginya.

"Tadi siapa ?" tanya Liana setelah motor mereka berjalan menjauhi taman, karena ia juga melihat sosok pemuda yang terlihat seumuran dengan kakak laki-lakinya mengobrol dengan dengan adik laki-lakinya ini.

Fatih paham siapa yang dimaksud oleh kakaknya. "Tadi seniorku di minimarket, mba." jawabnya, tanpa menolehkan kepalanya, karena ia sedang mengendarai motornya, dan pandangannya fokus ke depan.

"Owh." Liana menyahutnya dengan singkat. terdengar seperti tak tertarik mencari tau tentang senior adiknya itu.

Tak membutuhkan waktu yang lama, Fatih dan Liana telah sampai di depan rumah. Liana lebih dulu turun dari motornya dan masuk ke dalam rumah sambil salam. Sedangkan Fatih memindahkan motor milik kakaknya ini ke dalam garasi. Setelah selesai, ia pun menyusul masuk ke dalam rumah.

Tak lupa juga Fatih mengucapkan salam, ia pun segera ke kamar mandi setelah mendengar salamnya di jawab oleh abi Alif. Ia telah mencuci kedua tangan dan kakinya, baru saja keluar dari kamar mandi, ummi Nana memanggilnya, Fatih menoleh. "Ada apa, ummi ?"

"Kamu sudah sarapan ?" tanya sang ummi kepada Fatih, dia baru saja selesai menjebur semua pakaian satu keluarga. Dia mencuci semuanya dengan bantuan mesin cuci.

"Belum, ummi. Tadi aku sudah makan pisang goreng, jadi masih sedikit kerasa kenyang." Fatih menjawabnya.

"Kalau masih lapar, ummi sudah sediain di meja makan. Ummi, abi, sama masmu sudah sarapan, tinggal kamu sama mbamu yang belum." sahut ummi Nana, lalu ia berjalan kaluar dari dapurnya.

"Makasih, ummi."

.....

Hari telah akan siang, jam dinding sudah menunjukkan angka 11. Fatih yang sudah selesai makan siangnya, dan akan siap untuk berangkat kerja. Ia segera keluar dari kamar setelah mengganti pakaiannya dengan seragam kerjanya. Dia memiliki 3 seragam kerja yang sama, jadi setiap harinya, ia rutin menggantinya.

Fatih segera mendekati 3 orang yang sedang berada di ruang tengah menonton tv. Ia menyalami abi tangan Alif, ummi Nana, dan Ali, Fatih tak melihat Liana, ia menduga kakak perempuannya itu pastinya sudah sibuk dengan buku-buku barunya di dalam kamarnya.

Tiba-tiba abi Alif bersuara. "Nanti sampaikan pesan abi ke seniormu, ya."

Fatih yang sedang duduk di lanti dekat pintu depan rumah sambil memakai kedua sepatu hitamnya, ia menoleh ke arah abinya. "Iya, bi."

Ummi Nana dan Ali yang penasaran, segera memandang abi Alif. Ali pun betanya sekaligus mewakili rasa penasarannya sang Ummi. "Ada apa, abi ? Pesan apa yang abi ingin Sampaikan ke seniornya Fatih."

Saat abi Alif akan menjawab, ummi Nana dan Ali menunggu jawabannya, tiba-tiba terdengar suara Fatih mengucapkan salam keluar rumah.

"Assalamualaikum." ucap Fatih berpamitan.

"Wa'alaikumussalam." abi Alif, ummi Nana, dan Ali menjawab salam anak itu bersamaan.

Fatih pun keluar dari rumahnya, seperti biasa dia berangkat ke tempat ia bekerja dengan berjalan kaki. Dia melihat hpnya, jam sudah pukul 11.15 wib, lalu ia kembali memasukkannya ke dalam sakunya. Setiap berangkat jam shif siang, ia sholat dzuhur di tempat kerjanya.

Di waktu bersamaan di rumah abi Alif dan sekeluarga di rumah. Abi Alif pun menjawab pertanyaan Ali. "Seniornya Fatih punya niat baik untuk mengajak adikmu Liana ta'aruf."

Fatih sudah bercerita tentang niatan Nathan kepada abinya yang ingin mengajak Liana ta'aruf. Abi Alif tak menolak, justru ia mengatakan syarat-syarat dasar ta'aruf kepada Fatih untuk disampaikan kepada Nathan, itu pun kalau Nathannya benar-benar serius. Karena Fatih sudah menjelaskan sosok Nathan itu seperti apa.

Ummi Nana mengangguk-anggukkan kepalanya, ia setuju-setuju saja bila anak gadisnya itu juga menerima ajakan ta'aruf dari sosok Nathan yang selalu mengantarkan Fatih pulang. Dia jadi teringat saat dirinya muda dulu, ketika usianya sama dengan putrinya itu, abi Alif mengajak diri yang masih baru berumur 19 tahun.

Sedangkan Ali, ia terdiam mendengar penjelasan abinya. Dirinya bukan iri, malahan ia merasa was-was sosok Nathan ini. Karena selama ini Liana selalu menjaga jarak dengan lawan jenisnya, karena berusaha menjadi seorang muslim yang taat. Dan selama ini laki-laki yang selalu dekat dengan Liana hanya abi Alif, Ali, dan Fatih.

Ali memang tidak pernah bertemu dengan Nathan. Tetapi sifat sosok Nathan yang dibicarakan abi Alif sesuai apa yang diceritakan Fatih, sifat tingkah laki-laki itu seperti main-main. Tapi ia menepis pikirannya itu, ia tak ingin suudzon yang tidak-tidak terhadap senior dari adiknya itu.

Mungkin sudah ada kurang dari 10 laki-laki yang tertarik kepada Liana, dan mengajaknya ta'aruf. Akan tetapi seperti dibahas sebelumnya, Liana menolak setelah membaca CV ajakan ta'aruf, dengan alasannya tidak ada yang cocok.

Abi Alif tersenyum melihat Ali terdiam tak menjawab. "Kapan salah satu jagoan abi yang paling besar ini membawa kabar baik ?" tanyanya kepada Ali yang terlihat tidak peduli dengan penjelasannya barusan.

Ali menghela nafasnya. "Entahlah, bi. Aku mau fokus dengan pekerjaan dulu, lagian juga aku belum jadi guru PNS seperti abi dan ummi." jawabnya.

Abi Alif terkekeh mendengarnya, sedangkan ummi Nana hanya tersenyum mendengarnya, karena ia sedang fokus menonton acara berita di tv. Abi Alif pun bersuara lagi. "Jangan kira abi nggak tau, kalau kamu punya sampingan di sela-sela pekerjaanmu."

Seketika Ali menoleh dan memandang abinya dengan ekspresi terkejutnya. Bahkan ummi Nana juga terkejut mendengarnya, ia juga menoleh dan memandang suaminya dan putranya itu bergantian.

"Apa maksud abi ?" tanyanya Ali dengan perasaan tak begitu tenang, karena ia sudah merahasiakan sampingannya dari siapapun, bahkan dari keluarganya sendiri.

Abi Alif tertawa kecil. "Jangan pura-pura nggak tau ya."

Ali tetap diam, dia tak berkata apapun. Ummi Nana pun berkata kepada Ali. "Kamu punya sampingan ? Kok nggak kasih tau ? Emang sampinganmu apa ?" tanyanya bertubi-tubi.

Ali masih saja tetap diam. Abi Alif yang melihat putranya ini terus diam dan tak mau menjawab, ia pun mulai bercerita, beberapa hari setelah kepulangan Fatih dari Surabaya. Anak itu menunjukkan sebuah buku kepadanya. Buku yang pernah Fatih beli sewaktu masih mengabdi dirinya di pesantren. Buku itu berjudul 'Cara Menjalankan Kehidupan Agar Meraih Kedamaian Hati'.

Awalnya abi Alif tak terlalu ambil pusing ketika membaca judulnya. Namun Fatih menunjukkan siapa nama penulisnya di dalam buku itu. 'HambaNya Allah' itulah nama penanya, abi Alif merasa tak asing dengan nama sebutan itu, karena sudah banyak orang yang menyembunyikan namanya dengan sebutan nama Hamba Allah.

Fatih yang merasa masih ingat, ia pun mulai menceritakan saat dirinya masih duduk di kelas 5 SD. Ia teringat dulu saat Ali mengajaknya jalan-jalan ke taman, tiba-tiba ada seorang laki-laki remaja datang membawa buku proposal. Dia semacam butuh bantuan dana seikhasnya untuk mengadakan sebuah acara.

Episodes
1 BAB 01 : Penculikan.
2 BAB 02 : Pulang Dan Awal Mula.
3 BAB 03 : Kerja Di Minimarket.
4 BAB 04 : Lelah Karena Bekerja.
5 BAB 05 : Malam Minggu ke Taman.
6 BAB 06 : Setan Berwujud Manusia.
7 BAB 07 : Mengantar Liana.
8 BAB 08 : Nathan.
9 BAB 09 : Rahasia Ali.
10 BAB 10 : CV Ta'aruf.
11 BAB 11 : Membahas Niat Nathan.
12 BAB 12 : Kuliah Kelas Karyawan ?
13 BAB 13 : Menerima.
14 BAB 14 : Pembelajaran Baru.
15 BAB 15 : Bersabar Dan Berusaha.
16 BAB 16 : Lupa Dan Ingat.
17 BAB 17 : Berkunjung.
18 BAB 18 : Pertemuan.
19 BAB 19 : Lebih Cepat Lebih Baik.
20 BAB 20 : 2 Gadis Kembar.
21 BAB 21 : Berbeda Keyakinan.
22 BAB 22 : Pemuda Tak Asing.
23 BAB 23 : Putus Cinta.
24 BAB 24 : Jalur Halal Atau Haram.
25 BAB 25 : Keluarga Adrian Fernando.
26 BAB 26 : Kisah Siti Khadijah.
27 BAB 27 : Wanita Asing.
28 BAB 28 : Menguji Atau Ragu.
29 BAB 29 : Perintah Untuk Berfikir.
30 BAB 30 : Anita Gladys.
31 BAB 31 : Tulus Dalam Beribadah.
32 BAB 32 : Tipu Daya.
33 BAB 33 : Mahluk Ghaib.
34 BAB 34 : 5 Bulan Setelahnya.
35 BAB 35 : Nama Orang Tua.
36 BAB 36 : Sedang Menengahi.
37 BAB 37 : Keras Kepala.
38 BAB 38 : Bisa Dimana Saja.
39 BAB 39 : Penyakit Hati.
40 BAB 40 : Kerja Keras.
41 BAB 41 : Mengabaikan Kewajiban.
42 BAB 42 : Hawa Nafsu.
43 BAB 43 : Rindu ?
44 BAB 44 : Umat Akhir Zaman.
45 BAB 45 : Sebelum Cahaya.
46 BAB 46 : Meminta Izin.
47 BAB 47 : Keputusan.
48 BAB 48 : Berpamitan.
49 BAB 49 : Berangkat Dan Kejutan.
50 BAB 50 : Dalam Perjalanan.
51 BAB 51 : Tidur Di Masjid.
52 BAB 52 : Bertemu Orang Baik.
53 BAB 53 : Naik Taksi.
54 BAB 54 : Cerita Supir Taksi.
55 BAB 55 : Telah Sampai.
56 BAB 56 : Mendapat Kamar Kost.
57 BAB 57 : Sarapan Pagi.
58 BAB 58 : Wawancara.
59 BAB 59 : Lebih Prima.
60 BAB 60 : Mengajak Berbicara.
61 BAB 61 : Memilih Menahan Diri.
62 BAB 62 : Merasa Pengecut.
63 BAB 63 : Ruang Rindu.
64 BAB 64 : Membersihkan Toilet.
65 BAB 65 : Setelah Satu Bulan.
66 BAB 66 : Berbagi Makanan.
67 BAB 67 : Lauhul Mahfudz.
68 BAB 68 : Obrolan Malam.
69 BAB 69 : Pergi Ke Caffe.
70 BAB 70 : Riko Mengerjai Fatih.
71 BAB 71 : Pulang Ke Kost.
72 BAB 72 : Di Hari Libur.
73 BAB 73 : Gadis Bercadar.
74 BAB 74 : Bulan Ramadhan.
75 BAB 75 : Bertemu Kembali.
76 BAB 76 : Ngabuburit.
77 BAB 77 : Ramadhan Di Hari Ke-9.
78 BAB 78 : Dibawa Pergi.
79 BAB 79 : Keluarga Kandung.
80 BAB 80 : Tumbuh Sehat.
81 BAB 81 : Permintaan Monika.
82 BAB 82 : Berpamitan.
83 BAB 83 : Fatih Dan Victoria.
84 BAB 84 : Pergi Ke Bogor.
85 BAB 85 : Sampai Di Lokasi.
86 BAB 86 : Keluarga Besar Fernando.
87 BAB 87 : Berdiskusi.
88 BAB 88 : Perasaan Bimbang.
89 BAB 89 : Pamit Dari Kost.
Episodes

Updated 89 Episodes

1
BAB 01 : Penculikan.
2
BAB 02 : Pulang Dan Awal Mula.
3
BAB 03 : Kerja Di Minimarket.
4
BAB 04 : Lelah Karena Bekerja.
5
BAB 05 : Malam Minggu ke Taman.
6
BAB 06 : Setan Berwujud Manusia.
7
BAB 07 : Mengantar Liana.
8
BAB 08 : Nathan.
9
BAB 09 : Rahasia Ali.
10
BAB 10 : CV Ta'aruf.
11
BAB 11 : Membahas Niat Nathan.
12
BAB 12 : Kuliah Kelas Karyawan ?
13
BAB 13 : Menerima.
14
BAB 14 : Pembelajaran Baru.
15
BAB 15 : Bersabar Dan Berusaha.
16
BAB 16 : Lupa Dan Ingat.
17
BAB 17 : Berkunjung.
18
BAB 18 : Pertemuan.
19
BAB 19 : Lebih Cepat Lebih Baik.
20
BAB 20 : 2 Gadis Kembar.
21
BAB 21 : Berbeda Keyakinan.
22
BAB 22 : Pemuda Tak Asing.
23
BAB 23 : Putus Cinta.
24
BAB 24 : Jalur Halal Atau Haram.
25
BAB 25 : Keluarga Adrian Fernando.
26
BAB 26 : Kisah Siti Khadijah.
27
BAB 27 : Wanita Asing.
28
BAB 28 : Menguji Atau Ragu.
29
BAB 29 : Perintah Untuk Berfikir.
30
BAB 30 : Anita Gladys.
31
BAB 31 : Tulus Dalam Beribadah.
32
BAB 32 : Tipu Daya.
33
BAB 33 : Mahluk Ghaib.
34
BAB 34 : 5 Bulan Setelahnya.
35
BAB 35 : Nama Orang Tua.
36
BAB 36 : Sedang Menengahi.
37
BAB 37 : Keras Kepala.
38
BAB 38 : Bisa Dimana Saja.
39
BAB 39 : Penyakit Hati.
40
BAB 40 : Kerja Keras.
41
BAB 41 : Mengabaikan Kewajiban.
42
BAB 42 : Hawa Nafsu.
43
BAB 43 : Rindu ?
44
BAB 44 : Umat Akhir Zaman.
45
BAB 45 : Sebelum Cahaya.
46
BAB 46 : Meminta Izin.
47
BAB 47 : Keputusan.
48
BAB 48 : Berpamitan.
49
BAB 49 : Berangkat Dan Kejutan.
50
BAB 50 : Dalam Perjalanan.
51
BAB 51 : Tidur Di Masjid.
52
BAB 52 : Bertemu Orang Baik.
53
BAB 53 : Naik Taksi.
54
BAB 54 : Cerita Supir Taksi.
55
BAB 55 : Telah Sampai.
56
BAB 56 : Mendapat Kamar Kost.
57
BAB 57 : Sarapan Pagi.
58
BAB 58 : Wawancara.
59
BAB 59 : Lebih Prima.
60
BAB 60 : Mengajak Berbicara.
61
BAB 61 : Memilih Menahan Diri.
62
BAB 62 : Merasa Pengecut.
63
BAB 63 : Ruang Rindu.
64
BAB 64 : Membersihkan Toilet.
65
BAB 65 : Setelah Satu Bulan.
66
BAB 66 : Berbagi Makanan.
67
BAB 67 : Lauhul Mahfudz.
68
BAB 68 : Obrolan Malam.
69
BAB 69 : Pergi Ke Caffe.
70
BAB 70 : Riko Mengerjai Fatih.
71
BAB 71 : Pulang Ke Kost.
72
BAB 72 : Di Hari Libur.
73
BAB 73 : Gadis Bercadar.
74
BAB 74 : Bulan Ramadhan.
75
BAB 75 : Bertemu Kembali.
76
BAB 76 : Ngabuburit.
77
BAB 77 : Ramadhan Di Hari Ke-9.
78
BAB 78 : Dibawa Pergi.
79
BAB 79 : Keluarga Kandung.
80
BAB 80 : Tumbuh Sehat.
81
BAB 81 : Permintaan Monika.
82
BAB 82 : Berpamitan.
83
BAB 83 : Fatih Dan Victoria.
84
BAB 84 : Pergi Ke Bogor.
85
BAB 85 : Sampai Di Lokasi.
86
BAB 86 : Keluarga Besar Fernando.
87
BAB 87 : Berdiskusi.
88
BAB 88 : Perasaan Bimbang.
89
BAB 89 : Pamit Dari Kost.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!