BAB 04 : Lelah Karena Bekerja.

Semua karyawan sudah datang, mereka pun segera mengambil bagian ruangan yang belum dibersihkan, terkadang mereka bercanda kecil. Fatih yang merupakan karyawan baru 2 minggu, sudah mulai bisa membaur. Minimarket akan mulai buka jam 7 pagi, dan waktu jam juga sudah menunjukan 7 pagi namun masih kurang 10 menit lagi.

Bersamaan itu pemilik minimarket pun datang, lalu memanggil semua karyawannya. Kegiatan rutin sebelum toko buka selain bersih-bersih adalah brefing pagi. Setelah semua berkumpul melingkar, sang pemilik mengucapkan salamnya untuk memulai brefing paginya.

Pemilik minimarket bernama pak Toha. Setelah mendengar salamnya dijawab semua karyawannya, pak Toha pun menyampaikan beberapa hal yang penting, yaitu agar semua karyawan memaksimalkan pelayanannya untuk semua pelanggan yang datang. Dan beliau memberi beberapa wejangan lainnya.

Lalu sebelum mengakhiri brefing pagi, Pak Toha memandangi Fatih. "Fatih, sekarang kamu yang memimpin do'a." ucapnya. Seketika pandangan semua karyawan beralih ke arah laki-laki remaja itu.

Fatih terbelalak mendengarnya. Lalu ia menjawab. "Maaf pak, saya ?" tangan kanannya sambil menunjuk dirinya.

Pak Toha tersenyum. "Bukankah kamu sudah diberitahu ? Setiap harinya untuk memimpin doa setelah brefing itu secara bergantian. Untuk sekarang, giliran kamu."

Fatih tersenyum sambil menggaruk pipi kanannya. "Iya pak."

Pak Toha bersuara lagi. "Bukankah kamu lulusan pesantren ? Jadi nggak perlu saya ajarkan untuk memimpin berdoanya, ya." ucapnya sambil terkekeh.

"Iya pak." sahut Fatih, lalu pandangannya memandang semua karyawan seniornya sambil tersenyum. "Sebelum kita mengawali kegiatan bekerja pada hari ini, marilah kita berdoa terlebih dahulu. Berdoalah menurut agama dan kepercayaan kita masing-masing, agar diberi kelancaran, dan keselamatan dalam bekerja, bukan hanya untuk hari ini, tapi esok dan seterusnya."

"Berdoa, dimulai." lanjutnya, semuanya pun menundukkan kepalanya sambil menengadahkan tangan, kecuali 2 karyawan laki-laki dan perempuan yang beragama non muslim, mereka menyatukan dan mengepalkan kedua tangannya.

Tak sampai 20 detik berdoa, Fatih pun menyudahi berdoanya. Mereka pun membubarkan diri dan kembali ke tugas mereka masing-masing. Sedangkan pak Toha, pergi dari tokonya, maklum dia adalah bosnya. Gudang berada di bagian belakang bangunan, Fatih dan keempat seniornya pun mulai menatakan barang-barang di sana.

.....

Hari telah sore, Fatih baru saja menyelesaikan sholat asharnya di mushola yang sudah di sediakan di belakang minimarket, lalu ia menyimpan sarung dan pecinya ke dalam tasnya. Ia melihat jam dinding di ruangan, jam sudah menunjukkan pukul 15.40 WIB, 20 menit lagi jam kerjanya akan selesai dan pulang.

Ia pun segera memanfaatkan sisa waktunya untuk membersihkan tempat mushola. Waktu jam operasional di tempat ia bekerja selama 8 jam ditambah 1 jam untuk istirahat. Di jam 12 siang sebelumnya, 15 karyawan di shif siang sudah berangkat, dan mereka akan pulang di jam 9 malam.

Untuk besok, giliran mereka masuk jam di shif pagi, sedangkan dirinya dan keempat belas karyawan seniornya berangkat di shif siang.

Tak membutuhkan banyak waktu Fatih untuk membersihkan membersihkan mushola, tak sampai 10 menit, dan karena tak begitu kotor dan berantakan. Ia pun pergi menuju gudang, untuk kembali bekerja dan memanfaatkan sisa jam kerjanya yang tinggal 10 menit lagi.

Ia melihat kedua seniornya sedang menyapu gudang bersama kelima karyawan shif siang. Saat Fatih memulai menata tumpukan kardus, salah satu seniornya duduk di lantai beralas kardus bekas, ia bersantai yang tak jauh dari Fatih. Fatih hanya menatap sekilasnya, lalu ia menata kardus lainnya.

"Huhh.., cape sekali." keluh salah satu seniornya yang bernama Nathan.

"Halah.., nggak sampai 10 menit lagi kita akan pulang." sahut Fatur yang juga merupakan karyawan senior, dirinya sedang menata beberapa kardus mie instan.

Nathan memutar kedua bola matanya malas. Ia pun memandang Fatih. "Tih, santai aja, bentar lagi juga pulang."

Fatih menghentikan kegiatannya sejenak, ia tersenyum. "Iya bang." lalu ia kembali melanjutkan kegiatannya.

Nathan terkekeh, lalu bersuara. "Bukannya mengejek ya. Biasanya karyawan baru pasti rajin-rajinnya di awal saja, sama kaya kita-kita."

Sontak Fatur menghentikan kegiatannya, salah satu ujung bibirnya berkedut atau bergetar-getar. "Nggak usah blak-blak, Than." ucapnya pura-pura tersinggung, sebenarnya ia paham, kalau rekannya itu bercanda, meski bercandanya Nathan itu terlalu jujur.

Nathan tertawa mendengarnya, di sela-sela Fatih dalam kegiatannya, ia hanya tersenyum lagi. Nathan pun berkata lagi. "Fatih, nggak usah baper ya, aku cuma bercanda. Kadang kita semua kalau bercanda memang keterlaluan, sebenarnya untuk hiburan saja, biar nggak setres juga."

Fatih yang sudah selesai menata kardus, ia menjawab. "Santai saja bang. Ada benarnya kalau kita bercanda di waktu yang tepat agar kita tetap nyaman dan tak merasa tertekan saat bekerja. Itu lebih baik, dari pada kita kerja terlalu serius terus menerus, ujung-ujungnya kita tertekan dan nggak nyaman."

Nathan tersenyum, lalu memandang Fatur yang juga baru selesai kegiatannya. "Tuh, dengerin."

Fatur diam tak menjawab, ia pun mendekati Nathan, lalu ikut duduk di samping kirinya. "Ujung-ujungnya kamu kamu ikutan duduk juga."

"Diem lu, aku juga cape." sahut Fatur, lalu ia mengambil smartphonenya untuk melihat jam. Nathan tersenyum geli sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

Fatih pun ikut duduk di samping kanannya Nathan. Nathan pun bersuara lagi. "Nah gitu dong, duduk dulu. Menikmati detik-detik waktu jam kerja akan habis."

Fatih terkekeh, lalu ia berkata. "Ada hadist Nabi yang begini.

مَنْ أَمْسَى كَالاًّ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ أَمْسَى مَغْفُوْرًا لَهُ

Yang artinya : “Barangsiapa yang di waktu sore merasa capek (lelah) lantaran pekerjaan kedua tangannya (mencari nafkah) maka di saat itu diampuni dosa baginya.“ (HR. Thabrani)"

Kudua mata Nathan terbelalak, ia kagum dengan suara lantunan Fatih yang begitu merdu, terlebih lagi ketika Fatih menjelaskan artinya. Fatur pun juga, bahkan karyawan yang berada di gudang juga tersenyum mendengarnya.

"Luar biasa sekali." ucap Nathan.

"Masha Allah, bukankah kita sudah bekerja, sekarang kita sedang duduk dan tepat di sore hari seperti saat ini. Insha Allah dosa-dosa kita akan di ampuni Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Dengan catatan kita harus ikhlas dalam bekerja."

"Anak lulusan pesantren memang bukan kaleng-kaleng." sahut Nahtan.

Fatih terkekeh, lalu menjawab. "Enggak begitu, bang. Aku begini juga masih belajar, tak luput dari kesalahan juga."

Nathan pun membalas. "Aku penasaran, kamu 'kan lulusan pesantren, apa kamu juga hafal semua isi surat di Al-Qur'an dan kitab-kitab ?"

Fatih menggeleng-gelengkan kepalanya. "Enggak semuanya, bang. Terkadang aku juga lupa. Kalau abiku, dia seorang hafiz, Isha Allah beliau hafal semuanya."

Nathan mengangguk-angguk kepalanya, ia paham siapa abi Alif yang merupakan seorang ustadz sekaligus pengajar sekolah SMA. Dan ia sudah mulai paham karakter Fatih itu seperti apa, meski baru mengenalnya selama 2 minggu, ia yakin bahwa Fatih adalah orang yang baik.

Dan baru kali ini Fatih berbicara banyak dan perlahan terbuka. Karena saat awal-awal masuk, Fatih sedikit irit berbicara seperlunya, itu pun bila ditanya, tapi tak pernah menampilkan wajah mengeluh. Mungkin selama 2 minggu ini dia sedang beradaptasi di lingkungan barunya.

Terpopuler

Comments

Raudatul zahra

Raudatul zahra

maasya Allaah Fatiiihh

2023-10-11

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 01 : Penculikan.
2 BAB 02 : Pulang Dan Awal Mula.
3 BAB 03 : Kerja Di Minimarket.
4 BAB 04 : Lelah Karena Bekerja.
5 BAB 05 : Malam Minggu ke Taman.
6 BAB 06 : Setan Berwujud Manusia.
7 BAB 07 : Mengantar Liana.
8 BAB 08 : Nathan.
9 BAB 09 : Rahasia Ali.
10 BAB 10 : CV Ta'aruf.
11 BAB 11 : Membahas Niat Nathan.
12 BAB 12 : Kuliah Kelas Karyawan ?
13 BAB 13 : Menerima.
14 BAB 14 : Pembelajaran Baru.
15 BAB 15 : Bersabar Dan Berusaha.
16 BAB 16 : Lupa Dan Ingat.
17 BAB 17 : Berkunjung.
18 BAB 18 : Pertemuan.
19 BAB 19 : Lebih Cepat Lebih Baik.
20 BAB 20 : 2 Gadis Kembar.
21 BAB 21 : Berbeda Keyakinan.
22 BAB 22 : Pemuda Tak Asing.
23 BAB 23 : Putus Cinta.
24 BAB 24 : Jalur Halal Atau Haram.
25 BAB 25 : Keluarga Adrian Fernando.
26 BAB 26 : Kisah Siti Khadijah.
27 BAB 27 : Wanita Asing.
28 BAB 28 : Menguji Atau Ragu.
29 BAB 29 : Perintah Untuk Berfikir.
30 BAB 30 : Anita Gladys.
31 BAB 31 : Tulus Dalam Beribadah.
32 BAB 32 : Tipu Daya.
33 BAB 33 : Mahluk Ghaib.
34 BAB 34 : 5 Bulan Setelahnya.
35 BAB 35 : Nama Orang Tua.
36 BAB 36 : Sedang Menengahi.
37 BAB 37 : Keras Kepala.
38 BAB 38 : Bisa Dimana Saja.
39 BAB 39 : Penyakit Hati.
40 BAB 40 : Kerja Keras.
41 BAB 41 : Mengabaikan Kewajiban.
42 BAB 42 : Hawa Nafsu.
43 BAB 43 : Rindu ?
44 BAB 44 : Umat Akhir Zaman.
45 BAB 45 : Sebelum Cahaya.
46 BAB 46 : Meminta Izin.
47 BAB 47 : Keputusan.
48 BAB 48 : Berpamitan.
49 BAB 49 : Berangkat Dan Kejutan.
50 BAB 50 : Dalam Perjalanan.
51 BAB 51 : Tidur Di Masjid.
52 BAB 52 : Bertemu Orang Baik.
53 BAB 53 : Naik Taksi.
54 BAB 54 : Cerita Supir Taksi.
55 BAB 55 : Telah Sampai.
56 BAB 56 : Mendapat Kamar Kost.
57 BAB 57 : Sarapan Pagi.
58 BAB 58 : Wawancara.
59 BAB 59 : Lebih Prima.
60 BAB 60 : Mengajak Berbicara.
61 BAB 61 : Memilih Menahan Diri.
62 BAB 62 : Merasa Pengecut.
63 BAB 63 : Ruang Rindu.
64 BAB 64 : Membersihkan Toilet.
65 BAB 65 : Setelah Satu Bulan.
66 BAB 66 : Berbagi Makanan.
67 BAB 67 : Lauhul Mahfudz.
68 BAB 68 : Obrolan Malam.
69 BAB 69 : Pergi Ke Caffe.
70 BAB 70 : Riko Mengerjai Fatih.
71 BAB 71 : Pulang Ke Kost.
72 BAB 72 : Di Hari Libur.
73 BAB 73 : Gadis Bercadar.
74 BAB 74 : Bulan Ramadhan.
75 BAB 75 : Bertemu Kembali.
76 BAB 76 : Ngabuburit.
77 BAB 77 : Ramadhan Di Hari Ke-9.
78 BAB 78 : Dibawa Pergi.
79 BAB 79 : Keluarga Kandung.
80 BAB 80 : Tumbuh Sehat.
81 BAB 81 : Permintaan Monika.
82 BAB 82 : Berpamitan.
83 BAB 83 : Fatih Dan Victoria.
84 BAB 84 : Pergi Ke Bogor.
85 BAB 85 : Sampai Di Lokasi.
86 BAB 86 : Keluarga Besar Fernando.
87 BAB 87 : Berdiskusi.
88 BAB 88 : Perasaan Bimbang.
89 BAB 89 : Pamit Dari Kost.
Episodes

Updated 89 Episodes

1
BAB 01 : Penculikan.
2
BAB 02 : Pulang Dan Awal Mula.
3
BAB 03 : Kerja Di Minimarket.
4
BAB 04 : Lelah Karena Bekerja.
5
BAB 05 : Malam Minggu ke Taman.
6
BAB 06 : Setan Berwujud Manusia.
7
BAB 07 : Mengantar Liana.
8
BAB 08 : Nathan.
9
BAB 09 : Rahasia Ali.
10
BAB 10 : CV Ta'aruf.
11
BAB 11 : Membahas Niat Nathan.
12
BAB 12 : Kuliah Kelas Karyawan ?
13
BAB 13 : Menerima.
14
BAB 14 : Pembelajaran Baru.
15
BAB 15 : Bersabar Dan Berusaha.
16
BAB 16 : Lupa Dan Ingat.
17
BAB 17 : Berkunjung.
18
BAB 18 : Pertemuan.
19
BAB 19 : Lebih Cepat Lebih Baik.
20
BAB 20 : 2 Gadis Kembar.
21
BAB 21 : Berbeda Keyakinan.
22
BAB 22 : Pemuda Tak Asing.
23
BAB 23 : Putus Cinta.
24
BAB 24 : Jalur Halal Atau Haram.
25
BAB 25 : Keluarga Adrian Fernando.
26
BAB 26 : Kisah Siti Khadijah.
27
BAB 27 : Wanita Asing.
28
BAB 28 : Menguji Atau Ragu.
29
BAB 29 : Perintah Untuk Berfikir.
30
BAB 30 : Anita Gladys.
31
BAB 31 : Tulus Dalam Beribadah.
32
BAB 32 : Tipu Daya.
33
BAB 33 : Mahluk Ghaib.
34
BAB 34 : 5 Bulan Setelahnya.
35
BAB 35 : Nama Orang Tua.
36
BAB 36 : Sedang Menengahi.
37
BAB 37 : Keras Kepala.
38
BAB 38 : Bisa Dimana Saja.
39
BAB 39 : Penyakit Hati.
40
BAB 40 : Kerja Keras.
41
BAB 41 : Mengabaikan Kewajiban.
42
BAB 42 : Hawa Nafsu.
43
BAB 43 : Rindu ?
44
BAB 44 : Umat Akhir Zaman.
45
BAB 45 : Sebelum Cahaya.
46
BAB 46 : Meminta Izin.
47
BAB 47 : Keputusan.
48
BAB 48 : Berpamitan.
49
BAB 49 : Berangkat Dan Kejutan.
50
BAB 50 : Dalam Perjalanan.
51
BAB 51 : Tidur Di Masjid.
52
BAB 52 : Bertemu Orang Baik.
53
BAB 53 : Naik Taksi.
54
BAB 54 : Cerita Supir Taksi.
55
BAB 55 : Telah Sampai.
56
BAB 56 : Mendapat Kamar Kost.
57
BAB 57 : Sarapan Pagi.
58
BAB 58 : Wawancara.
59
BAB 59 : Lebih Prima.
60
BAB 60 : Mengajak Berbicara.
61
BAB 61 : Memilih Menahan Diri.
62
BAB 62 : Merasa Pengecut.
63
BAB 63 : Ruang Rindu.
64
BAB 64 : Membersihkan Toilet.
65
BAB 65 : Setelah Satu Bulan.
66
BAB 66 : Berbagi Makanan.
67
BAB 67 : Lauhul Mahfudz.
68
BAB 68 : Obrolan Malam.
69
BAB 69 : Pergi Ke Caffe.
70
BAB 70 : Riko Mengerjai Fatih.
71
BAB 71 : Pulang Ke Kost.
72
BAB 72 : Di Hari Libur.
73
BAB 73 : Gadis Bercadar.
74
BAB 74 : Bulan Ramadhan.
75
BAB 75 : Bertemu Kembali.
76
BAB 76 : Ngabuburit.
77
BAB 77 : Ramadhan Di Hari Ke-9.
78
BAB 78 : Dibawa Pergi.
79
BAB 79 : Keluarga Kandung.
80
BAB 80 : Tumbuh Sehat.
81
BAB 81 : Permintaan Monika.
82
BAB 82 : Berpamitan.
83
BAB 83 : Fatih Dan Victoria.
84
BAB 84 : Pergi Ke Bogor.
85
BAB 85 : Sampai Di Lokasi.
86
BAB 86 : Keluarga Besar Fernando.
87
BAB 87 : Berdiskusi.
88
BAB 88 : Perasaan Bimbang.
89
BAB 89 : Pamit Dari Kost.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!