Ayya kaget saat melihat wajah wanita yang baru saja membalik badan, ia masih ingat jika ia pernah bertemu dengan wanita itu sebelumnya di sebuah mini market saat pertama kali ia datang ke kota ini.
"S-siapa kau? Kenapa kau begitu mirip dengan wajah istriku?" Tanya Adam pada Ayya dengan kedua bola mata yang memerah menahan tangis.
Ayya terdiam bingung ingin menjawab, karena dia sama sekali tidak memiliki bukti apapun yang ia bawa untuk datang ke Villa kedua orang tuanya.
"Assalamualaikum." Terdengar suara Arkan dan Frey.
"Waalaikumsalam" jawab Dara.
Arkan dan Frey menyerjit saat melihat Delmond berada di rumah Papanya, tapi saat melihat wajah Ayya yang begitu mirip dengan Mama Dara, membuat kedua pemuda itu kaget.
"Siapa kau? Kenapa wajahmu begitu mirip dengan Mama?" Tanya Arkan menatap gadis itu.
Ayya juga masih teringat dengan wajah Arkan yang membayar belanjaannya tempo hari, tapi Arkan tidak mengenali wajah Ayya yang saat itu memakai masker.
Beruntung saja tadi Tiya membuat cadar gadis itu basah semasa di resto, dan akhirnya Ayya tak memakai cadar datang ke Villa keluarganya.
Mendapat pertanyaan dari laki-laki yang tak gadis itu kenal dan juga tadi pertanyaan Papa Adam padanya.
Ayya di buat semangkin gugup dan tegang. Gadis itu memegang lengan Delmond yang berdiri di dekatnya.
Delmond mengerti jika saat ini gadis itu sedang tegang, jari-jari Ayya juga begitu dingin.
"Dia Ayya putri anda yang hilang. Tapi maaf kami kehilangan kalung berlian yang seharusnya menjadi bukti, tapi bagiku itu bukan lah satu masalah besar, karena kita bisa ke rumah sakit dan membuat tes DNA untuk membuktikan jika dia memang putri anda. Bukan begitu Tuan Adam?" Tanya Delmond pada Papa Adam dengan raut wajah sangat tenang.
Papa Adam mengangguk setuju mendengar ucapan Delmond.
"Bohong... Mereka ini pembohong! Aku anak Papa dan Mama yang asli, lihatlah aku bahkan mempunya kalung berlian ini!" Seru Tiya yang baru saja datang dan mendengar semua perkataan mereka.
Dara menjadi bingung, tak tahu yang mana putri kandungnya yang sesungguhnya.
"Lalu, yang mana satu putri kandungku?" Tanya Dara dengan kedua bola mata yang tak lepas dari wajah putri kandungnya alias Ayya asli.
Mendengar pertanyaan Mama Dara, Ayya menjadi semangkin tak percaya diri. Inilah yang gadis itu takuti kenapa dia tidak ingin datang ke rumah orang tuanya jika dia tidak membawa kalung itu sebagai bukti.
Gadis itu mengerat pegangannya pada lengan Delmond.
"A-aku mahu pulang... Mari kita pulang saja, sebelum kita di usir oleh keluarga ini..." Lirih Ayya menunduk saat air mata susah membasahi kedua pipinya.
Delmond mengambil tangan Ayya yang berada di lengannya kemudian menggenggam tangan gadis itu.
"Kau tidak perlu takut jika kita berada di tempat yang benar... Tidak ada siapapun yang bisa menyakiti mu jika kau bersama ku." Kata Delmond menatap dalam wajah gadis yang membuatnya emosi tadi di resto karena berani mengganggu Ayya.
"Dia itu pasti bohong, Ma. Laki-laki ini seorang buronan dan juga bandar narkoba. Wanita itu pasti anak buahnya yang dia kirim untuk memeras harta kekayaan Papa!!!" Teriak Tiya tak ingin jika sampai ia di singkirkan dari rumah itu dan kehilangan segala-galanya.
Arkan menatap wanita yang mengaku adiknya saat mendengar ucapan wanita itu baru saja.
"Kau yakin dengan ucapan-mu barusan? Apa kau tahu? Bos Delmond bahkan jauh lebih kaya raya jika di bandingkan dengan kekayaan Papa, lalu, untuk apa dia melakukan itu?" Ujar Arkan.
Skakmat!
Tiya bungkam mendengar ucapan Arkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Mbak Rin
dasar ular msh ndak nyadar....masukkan pnjara az si ayya palsu tu
2023-08-31
0
Rahma Inayah
kom blm up thot padhl ceritanya lagi seru2 nya tiap hr nunggui notip tp kok blm up2.
2023-08-31
0
Ibu Wawa
lanjut lagi bun,sudah dua hari gak up bun
2023-08-30
0