Malu

Sebenarnya bukan karena Delmond sering melihat adegan dewasa yang membuat ia trauma.

Tapi karena pembunuhan ibunya yang sangat tragis dengan keadaan t*lanj*ng dan bermandikan darah segar, membuat laki-laki 27 tahun itu mulai trauma saat kembali bayang-bayang kejadian itu berputar di otaknya. Pemandangan yang sangat mengerikan. Dan perlahan tapi pasti entah mengapa bayangan itu malah membuatnya sering merasa mual, lama-kelamaan ia mulai mengalami penyakit ganjil dalam dirinya.

,,,

Ayya mulai mengerjap, berusha untuk membuka kedua bola mata yang terasa begitu berat.

Tadi semasa Delmond sudah memberikan ia ramuan penawar obat yang dia minum, gadis itu langsung saja pingsan.

"Arkh... Kepalaku sakit sekali..." Gumam mulai mendudukkan diri sambil memegang kepalanya.

Gadis cantik itu melihat Delmond yang duduk menyilang dan menatap kearahnya.

"Kenapa aku berada di sini?" Tanya Ayya tak ingat dengan apa yang terjadi padanya beberapa waktu yang lalu.

"Kamu rasa?" Singkat Delmond mengambil rokok dan membakar kemudian menyesapnya.

Gadis itu meraba-raba kepalanya yang tidak memakai jilbab, dan juga ia melihat pakaiannya sudah di ganti.

Dengan wajah pias gadis itu kembali ,melihat ke arah Delmond.

"S-siapa yang menggantikan pakaianku? Dan mana jilbabku?" Tanya gadis itu panik ingin turun dari ranjang.

"Kau sama sekali tidak mengingat apa yang terjadi tadi?"

Ayya terdiam mendengar ucapan laki-laki di depannya. Ia berusaha keras mengingat bagaimana ia bisa berada di kamar itu dan tidur di sana.

Perlahan bayang-bayang kejadian mulai bermunculan di benaknya. Ia juga mengingat dengan jelas apa yang dia lakukan pada laki-laki bernama Bos Delmond.

Blush

Percayalah, saat ini malunya sampai ke tulang-tulang mengingat tadi dia m*nc*um pria itu. Gadis itu juga mengingat dengan Delmond yang muntah-muntah.

"A-anda tidak apa-apa?" Tanya Ayya menunduk turun dari ranjang melangkah menghampiri pintu berniat keluar.

"Tidak, aku baik-baik aja." Jawab Delmond.

"Oh, s-saya pamit dulu." Tanpa menunggu jawaban wanita itu langsung berlari ke kamar di sebelah.

Malu, malu, malu... Aku malu sekali..... Batin gadis itu dalam hati sambil menghantuk-hantuk pelan kepalanya di dinding.

Delmond turun ke bawah dan mengumpulkan semua pelayan kemudian bertanya pada mereka siapa yang sudah berani mengusik Ayya.

Mula-mula tak ada yang berani menjawab, tapi karena Delmond mempunyai CCTV tersembunyi di setiap sudut rumah itu.

Akhirnya wanita yang iri pada Ayya dan berniat menyingkirkan Ayya di hukum. Hanya saja Delmond tidak memberikan hukuman yang terlalu berat karena ia berpikir pelaku adalah seorang wanita.

,,,

Tiya berjalan dengan langkah elegan dari berbelanja dengan belanjaan yang begitu banyak. Hari ini sudah genap 1 bulan gadis itu menikmati harta kekayaan Adam.

"Sayang? Kamu sudah pulang?" Tanya Dara tersenyum senang melihat putrinya sudah kembali ke rumah.

Arkan dan Frey tidak terlalu merespon gadis itu, karena mereka berdua begitu yakin jika gadis itu bukan adiknya.

"Iya, Ma. Lihat aku bawa banyak sekali belanjaan," girang Tiya duduk di dekat Dara.

"Setiap hari kamu berbelanja seperti ini, beli apa saja?" Tanya Dara tersenyum lembut pada putri palsunya itu.

"Apa aja deh, Ma. Aku juga ada beli buat Mama kok." Gadis itu mencari baju yang dia belikan untuk Mama Dara.

"Loh, kok nggak ada. Mungkin aku lupa di mobil, Ma. Sebentar aku ambil dulu ya." Tiya berjalan keluar menuju mobil.

"Tiya.." panggil seorang ibu-ibu yang berdiri di gerbang.

Tiya yang mendengar ada yang menyebut namanya di buat kaget. Ia melihat ke arah gerbang, ternyata itu adakah ibu kandungnya.

"Sial! Apa yang perempuan tua miskin ini buat di sini! Jangan sampai dia menghancurkan semua kemewahan yang baru saja aku dapatkan." Geram Tiya mendekati pagar.

"Ibu siapa ya?" Tanya Tiya angkuh seolah tidak mengenal ibunya sendiri.

"Ini aku nak, ibu kamu... Apa yang kamu lakukan di rumah ini nak?" Tanya ibunya. Ternyata wanita paruh baya itu tak sengaja melihatnya tadi dan mengikuti Tiya pulang ke Villa Adam.

Terpopuler

Comments

Ibu Wawa

Ibu Wawa

bunda itu tidak adil untuk ayya, tadi sang nenek yang dudah nemukan Ayah kecil bukankah sudah bilang nama bayi itu ayya, masa dara gak ingat apa yang dibilang nenek itu, dan ayya sudah menikah, apa tidak lihat poto ayyakah darah dan adam, disitu yang memakai kalung itu bernama tiya, tentu akan menimbulkan curiga dong bun, perbaiki lagi bunda, gak seru. 😚😚😚😚😚

2023-08-27

6

Biva Nurhuda

Biva Nurhuda

si tiya jadi malin kundang

2023-08-26

0

Ndut Nisa

Ndut Nisa

nah loh, bagus lah biar gak bertele-tele

2023-08-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!