Aku Takut

Gadis itu langsung bersemu merah saat sadar dengan apa yang ia lakukan. Ia menarik cepat tangan yang berada di bibir laki-laki yang mulai mencuri sekeping hatinya itu.

Kenapa aku memalukan sekali. Batin Ayya melempar pandangan kesana kemari untuk menetralkan perasaan.

"Hati-hati dalam bersikap jika kau tidak ingin tersakiti." Ujar Delmond kembali mengingatkan wanita itu.

Terlihat gadis itu tidak berani mengangkat pandangan. Ia mengambil kalung dari tangan Delmond.

"S-siapa pemilik kalung ini?" Ayya bertanya tapi masih dengan pandangan yang ditundukkan.

"Pemilik kalung itu istri kedua dari seorang pengusaha yang bernama Adam Mahardika, salah satu pengusaha paling sukses di kota ini."

"Istrinya bernama Dara Mustika, mereka mempunya 3 orang anak. Yang tertua bernama Arkan. Yang nomor 2 bernama Frey anak dari selingkuhan kakak laki-laki Tuan Adam tapi beda ibu yang berselingkuh dengan istri pertama Tuan Adam bernama Anim, tapi anak itu di besarkan dan di asuh oleh Nyonya Dara. Dan yang ketiga putri mereka yang di hanyutkan 17 tahun lalu ke sebuah sungai demi menyelamatkan bayi itu dari kejahatan Nyonya besar Yunda yang ingin membunuh Nyonya Dara beserta bayinya, dengan alasan dia tidak menyukai Nyonya Dara karena wanita itu anak dari wanita yang paling dia benci."

"Hanya sebuah kalung berlian yang Nyonya Dara titipkan pada bayi yang dia hanyutkan. Dan sekarang bayi itu sudah berusia 17 tahun." Ujar Delmond panjang lebar menjelaskan secara rinci tentang keluarga gadis di depannya.

Bagi Delmond bukan hal yang sulit untuk menemukan informasi apa saja yang sudah tertanam begitu lama. Selain bandar narkoba, Delmond juga seorang hacker handal yang tak di ragukan lagi.

Dara membeku saat mendengar semua informasi yang di sampaikan laki-laki itu.

Kedua bola mata mulai berkaca-kaca, ia tak tahu menggambarkan perasaannya seperti apa saat ini.

"Kau ingin menemui mereka?" Ulang Delmon.

Air mata yang sedari tadi ia tahan akhirnya jatuh di kedua bola mata.

"A-apa mereka akan mengakuiku?" Tanya gadis itu ragu semangkin menunduk saat mengetahui jika ternyata pemilik kalung tersebut adalah seorang yang kaya raya yang membuat gadis itu menciut tak yakin jika keluarga kaya seperti mereka akan mengakuinya.

"Kau memiliki kalung sebagai bukti untuk menunjukkan pada mereka jika kau putri yang mereka cari, dan kau juga bisa membuat tes DNA. Bukankah itu mudah?" Ujar Delmond seperti biasa terlihat begitu datar.

"Apa seperti itu?" Tanya gadis itu polos mengusap air mata.

"Hm, besok kita datang ke Villa keluargamu." Ucap laki-laki itu membalik badan ingin melangkah keluar kamar.

"Terima kasih,"

"Untuk apa?" Tanya Delmond tanpa membalik badan.

"Semuanya... Terima kasih karena anda sudah berbaik hati ingin membantu saya tanpa mengharapkan imbalan dari wanita seperti ku yang tidak mempunyai apa-apa untuk membalas kebaikan anda, Tuan." kata gadis itu.

"Tidak perlu berterima kasih." Ujar Delmond melangkah keluar kamar.

,,,

Keesokkan hari Delmond dan juga Ayya sudah bersiap untuk berangkat ke Villa Adam.

Delmond duduk di kursi penumpang bersama Ayya, sedangkan Red sedang mengemudi.

"Apa kita mau langsung saja ke rumah Tuan Adam, Bos?" Red memecah kesunyian di antara mereka bertiga.

Ayya jangan di tanya lagi, gadis itu hanya bisa diam sambil meremas jejarinya karena begitu gugup ingin bertemu dengan keluarganya.

"Iya." Singkat pria itu.

Tiba-tiba......

DOR!

DOR!

"ARKHH!" Ayya berteriak sambil menutup kedua telinga saat beberapa peluru tepat mengenai ban mobil yang di kenderai oleh Red.

Kikkkkkk!!

Red mengerem mendadak yang membuat mobil itu terpental jauh ke pinggiran.

Delmond mengeluarkan senjata api dan menembak mobil yang menembaknya tadi.

DOR! DOR!

Laki-laki itu mengeluarkan dua tembakan.

"Arkhhhh!" Ayya semangkin berteriak ketakutan masih memegang kedua telinga.

Delmond menarik gadis itu keluar dari mobil dan membawanya berlari sambil menembak beberapa orang yang keluar dari mobil hitam di belakang.

"Akhh!!" Gadis itu semangkin berteriak histeris dan ketakutan.

Delmond memasang diri untuk melindungi Ayya dari beberapa tembakan.

"Kau tidak apa-apa?" Tanya Delmond menyeret gadis itu ke sebuah tembok untuk berlindung.

"Aku takut..." Jawab gadis itu menangis ketakutan sambil memegang erat lengan Delmond.

Terpopuler

Comments

Endank Susilowaty

Endank Susilowaty

walau delmond bandar narkoba tp dia g suka kasar sm wanita

2023-11-02

0

꧁♥𝑨𝒇𝒚𝒂~𝑻𝒂𝒏™✯꧂

꧁♥𝑨𝒇𝒚𝒂~𝑻𝒂𝒏™✯꧂

walaupun berlaku kejadian tembak menembak, aku harap Delmond dan Ayya dpt melepaskan diri dan bertemu sama keluarga Ayya di mansion Adam.

2023-08-24

1

Nar Sih

Nar Sih

lanjutt bundaa👍

2023-08-24

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!