Aku Mencintaimu

Gadis yang di panggil itu menghentikan langkah tanpa mengeluarkan suara, ia takut jika Delmond mendengar suaranya yang bergetar.

"Kau mau ikut aku keluar? Mungkin kita bisa mencoba untuk menemui kedua orang tuamu lagi," ujar Delmond.

"Kenapa? Anda sudah tidak suka saya tinggal di rumah anda?" Tanya Ayya dengan suara mulai bergetar tanpa membalik badan.

"Kenapa kau mengatakan itu? Aku hanya ingin kau bisa bersama dengan keluarga mu, hanya itu." Jawab Delmond bergerak melewati Ayya.

"Apa setelah aku kembali pada keluargaku. Anda tidak ingin menemuiku lagi?" Tanya Ayya memberanikan diri.

"Tentu saja tidak. Lagi pula untuk apa aku menemuimu lagi, dan cara itu juga bisa membuatmu dalam bahaya,"

"Kenapa?"

Delmond membalik badan dan melihat bola mata Ayya yang memerah.

"Sudah 2 bulan kau tinggal di sini, kau belum tahu siapa aku? Baiklah, aku akan memperkenalkan diri padamu. Aku seorang buronan polisi, aku juga seorang bandar narkoba dan juga pembunuh bayaran. Jika kau masih berada di sisiku, kau pasti hanya akan mati sia-sia." Ujar Delmond kembali membalik badan mulai melangkah lagi.

DEG!

Ayya membeku saat mendengar pengakuan dari mulut laki-laki itu langsung. Ia tak menduga jika laki-laki yang telah menyelamatkannya itu adalah seorang bandar narkoba dan sebagainya.

"Tapi aku nyaman denganmu... A-aku mencintaimu...." Ujar Ayya dengan air mata yang sudah membasahi wajah.

Gadis itu tidak bisa lagi menahan diri untuk tidak mengatakan tentang perasaannya pada Delmond, laki-laki yang baru saja ia tahu ternyata juga seorang pembunuh.

Delmond menghentikan langkah saat mendengar ucapan Ayya.

"Jangan membuang-buang waktumu hanya untuk mencintai seorang laki-laki yang salah."

"Dan bukannya aku sudah memperingatimu dari awal lagi? Jangan pernah kau menyimpan rasa padaku?" Lanjut Delmond tanpa membalik badan.

"Apa mencintai adalah hal yang salah? Apa seseorang itu bisa memastikan di mana hatinya nanti akan berlabuh? Apa bisa seperti itu? Jika bisa, aku pasti akan tetap memilih mu... Karena aku sangat nyaman berada di sisimu, aku seperti menemukan tempat perlindungan paling aman saat bersama dengan mu..." Kata Ayya memberanikan diri mengeluarkan isi hati, tak peduli laki-laki itu ingin menilainya seperti apa, ia hanya ingin mengatakan tentang perasaannya yang sesungguhnya.

"Kau bisa mencintai siapapun yang kau inginkan, asalkan itu bukan aku." Ujar Delmond melangkah meninggal Ayya.

Gadis itu menangis tersedu-sedu. "Jahat..." Lirih gadis itu kembali masuk ke dalam kamar.

Tenyata Delmond tidak benar-benar pergi, dia hanya berdiri diam di tempat yang terlindung dari pandangan Ayya.

Aku harus segera membawa gadis itu kembali pada keluarganya. Batin Delmond lagi-lagi mengeluarkan rokok jika hatinya dalam kegundahan.

,,,

Bruk!

"Auwww!!" Pekik Tiya saat ia bertabrakan dengan Ayya yang baru saja keluar dari toilet.

Dan jus yang di bawa oleh Tiya membasahi bajunya.

Byur!

"Arkh!" Ayya kaget saat Tiya menyiram sedikit sisa air jus ke Wajahnya yang membuat cadar Ayya basah.

"Apa kau buta! Mata kamu itu letaknya di mana hah!" seru Tiya menunjuk-nunjuk dahi gadis bercadar itu.

"Tapikan mbak juga yang menabrak saya tadi, mbak," ujar Ayya membela diri masih dengan nada di lembutkan.

"Ada apa sih, Ayya? kok kamu mau berbicara dengan wanita kayak dia?" Tanya teman Tiya mendekati mereka berdua.

Ayya? Kenapa nama gadis ini sama dengan mamaku?. Batin Ayya heran.

"Ini, ni perempuan kampung! bisa-bisanya dia menabrak ku!" Ketus Tiya menunjuk-nunjuk bahu Ayya dengan cara mendorong gadis itu.

"Kenapa cadarmu basah?" Tanya Delmond yang baru saja dari menerima panggilan sambil mendekati ketiga wanita tersebut. Delmond juga melihat Tiya yang tadi mendorong-dorong bahu Ayya memakai jari.

Tiya dan temannya tertegun melihat laki-laki tampan yang kental dengan wajah blasteran itu.

"Tidak, ini hanya basah sedikit," jawab Ayya menunduk.

"Cih!" Sinis Tiya.

Kebetulan ada seorang pelayan yang lewat membawa nampan berisikan jus melon.

Delmond langsung mengambil jus tersebut dan.........

Byurrrrrr

Laki-laki itu menyiram jus tersebut ke wajah Tiya, ternyata laki-laki itu tadi melihat semua apa yang terjadi.

Ayya kaget sambil menutup mulut tak percaya dengan apa yang baru saja di lakukan Delmond. Kedua gadis itu juga tak kalah kagetnya.

Orang-orang yang berada di resto itu juga hanya bisa melongo melihat adegan tersebut, karena mereka juga sangat mengenal siapa Bos Delmond.

Terpopuler

Comments

Endank Susilowaty

Endank Susilowaty

bisa juga bos delmond bls dendamnya ayya

2023-11-02

0

Mbak Rin

Mbak Rin

good delmond

2023-08-31

0

Rahma Inayah

Rahma Inayah

good delmont ..yg kampungan tu k tia bkn ayya .km tia sbntr sja menikmati kemewahan selabh nya akn mendekam di penjara krn kasus penipuan

2023-08-27

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!