PENYESALAN YANG TERLAMBAT #1

Alda gak bisa menahan perasaannya lagi. Dia pun menangis sejadi-jadinya di atas tempat tidur. Saat itu, dia juga ingin mati agar bisa berkumpul dengan kedua orangtuanya.

Tiba-tiba, hujan turun dengan deras disertai angin. Petir saling menyambar disertai angin kencang. Tirai di jendela kamar Alda juga berterbangan dan air hujan merangsek masuk dari kisi-kisi jendela.

"Aldaaa ...."

terdengar suara lembut seperti suara mamahnya. Alda pun bangkit dari tempat tidur. Suara itu sangat jelas.

"Alda ..., ikutlah denganku ...."

Suara itu terdengar lagi. Alda mencari asal suaranya. Dia pun menyibak tirai jendela dan melihat sesosok bayangan yang memakai gaun seperti punya mamahnya.

"Ma-mamah?"

Wajah bayangan itu gak begitu jelas karena air hujan turun dengan sangat deras. Dia berdiri di balkon dengan kedua tangan mengarah padanya. Alda pun membuka daun pintu itu dan angin kencang langsung menyambutnya.

Seketika air hujan membasahi wajah dan tubuh Alda. Namun, dia gak perduli. Bayangan itu masih berdiri di sana.

"Ayolah, Alda. Ikutlah denganku ...."

"Mau kemana, mah? Di luar hujan. Lagipula ini kan di lantai atas!" sahut Alda yang mengira bayangan itu adalah mamahnya.

"Tidak apa-apa, Alda ..., kamu gak akan merasakan sakit sedikit pun."

Bayangan itu terus merayunya. Dengan sedikit ragu, Alda berjalan menuju padanya. Petir kembali menggelegar. Alda sangat terkejut dan berusaha sadar.

"Alda takut, mah!"

"Tidak apa-apa, Alda. Ayolah ...."

Bayangan itu masih mengulurkan tangannya. Alda semakin dekat dengannya. Tiba-tiba, Alda tersadar kalau wajah bayangan itu seperti yang dilihatnya semalam.

"Aldaaa ...."

Ada suara lain dari belakang Alda. Gadis itupun menoleh. Di sana ada neneknya yang memanggilnya.

"Alda! Kenapa kamu berdiri disitu saat hujan? Nanti kamu sakit!"

Alda gak menyahut. Dia kembali menoleh ke arah bayangan yang disangka adalah mamahnya. Bayangan itu tersenyum kemudian menarik tangan Alda kencang. Tubuh Alda terangkat tinggi melewati batas pagar balkon. Kemudian meluncur ke bawah dan berakhir di atas tanah. Kepalanya terbentur dan mengeluarkan darah. Tubuhnya remuk dan gak bisa digerakan lagi. Sekilas Alda melihat bayangan itu tersenyum puas. Sementara, sebentar lagi Alda akan mati!

"Aldaaa! Bangun, kita harus pergi sekarang!"

Sayup-sayup Alda masih bisa mendengar suara neneknya. Eeh! Bukankah dia sudah mati?

Sekuat tenaga, Alda membuka matanya. Ternyata dia masih berada di atas tempat tidur. Rupanya tadi Alda hanya bermimpi.

Alda pun bergegas bangun. Neneknya duduk di kursi roda dengan mata melotot.

"Kenapa sih kamu tidurnya kebluk bener? Tadi Bik Rumsih sudah bangunin kamu tapi kamu gak denger juga!"

"Maaf, nek. Alda ketiduran. Tapi, dari tadi Bik Rumsih gak kesini, kok!" sanggah Alda.

"Aah! Kamu aja yang kebluk. Sudahlah, matikan lampu kamar dan kunci pintunya sebelum turun ke bawah. Mobilnya sudah menunggu dari tadi!"

"Baik, nek!"

Hanya itu yang bisa dijawab Alda. Tapi, bagaimana neneknya bisa naik ke lantai atas dengan kursi rodanya? Aakh! Alda jadi linglung.

Alda pun kembali menutup tirai jendela dan memastikan semuanya sebelum pergi. Hatinya bergetar ketika menutup pintu kamar yang sudah ditempatinya sejak kecil.

Akibat sifat Alda yang egois semuanya hilang dalam sekejap. Mamah dan papahnya, Bik Tinah dan kenangan di rumah itu. Penyesalan selalu datang terlambat.

Mimpinya barusan adalah keinginan di dalam hati yang terdalam. Jika harus memilih, Alda ingin mati saja! Entah apa yang akan terjadi padanya nanti.

Ketika sudah sampai di lantai bawah, nenek dan Bik Rumsih sudah menunggu di luar. Sopir mobil sewaan sedang menata koper di dalam mobil.

"Bagaimana barang-barangku yang lain, nek? Aku sangat menyukai tempat tidurku yang sangat empuk!"

"Di rumah nenek juga ada temoat tidur. Nanti disewakan aja atau dijual semuanya. Buat apa juga gak ditempati!" sahut neneknya datar.

"Tapi, ini kan rumah peninggalaan mamah sama papah, nek. Kalau sudah dewasa, aku mau kembali tinggal disini!" ungkap Alda tentang masa depannya nanti.

"Gak usah dipikirkan soal nanti. Harusnya kamu mawas diri. Gara-gara kamu semuanya harus berakhir. Apa kamu masih punya hak atas rumah ini?"

"Nenek! Tentu aja, aku berhak. Ini kan rumah orangtuaku!"

Nenek Alda gak menyahut lagi. Dia memberi kode kepada Bik Rumsih untuk membawanya masuk ke dalam mobil.

Sepertinya gak ada gunanya Alda mengungkapkan perasaannya. Akhirnya Alda memilih diam dan ikut masuk ke dalam mobil.

Mobil pun mulai berjalan pelan. Alda menoleh ke belakang dan melihat rumahnya terakhir kali. Tiba-tiba, Alda terbelakak. Dia melihat bayangan mamah dan papahnya berdiri di halaman rumah. Apakah Alda bisa melihat hantu?

Mereka melambaikan tangan seakan mengucapkan perpisahan.Tanpa terasa air mata Alda mengalir dan ikut melambaikan tangan kepada bayangan orang tuanya.

"Maafkan Alda, mah, pah ...."

*****

Episodes
1 AKIBAT TERLALU SAYANG #1
2 AKIBAT TERLALU SAYANG #2
3 KEHILANGAN #1
4 KEHILANGAN #2
5 BAYANGAN MENYERAMKAN #1
6 BAYANGAN MENYERAMKAN #2
7 PENYESALAN YANG TERLAMBAT #1
8 PENYESALAN YANG TERLAMBAT #2
9 MALAM PERTAMA DI RUMAH MENYERAMKAN #1
10 MALAM PERTAMA DI RUMAH MENYERAMKAN #2
11 MISTERI BANGKU KOSONG #1
12 MISTERI BANGKU KOSONG #2
13 MISTERI BANGKU KOSONG #3
14 HALU APA NYATA #1
15 HALU APA NYATA #2
16 RAPUH #1
17 RAPUH #2
18 KETEMPELAN MAKHLUK GAIB #1
19 KETEMPELAN MAKHLUK GAIB #2
20 MENGEJAR MAKHLUK GAIB #1
21 MENGEJAR MAKHLUK GAIB #2
22 JANGAN CERITAKAN SIAPA AKU! #1
23 JANGAN CERITAKAN SIAPA AKU! #2
24 PEMBALASAN PENUNGGU BANGKU KOSONG #1
25 PEMBALASAN PENUNGGU BANGKU KOSONG #2
26 PEMBALASAN PENUNGGU BANGKU KOSONG #3
27 MENGUNGKAP ARWAH PENDENDAM #1
28 MENGUNGKAP ARWAH PENDENDAM #2
29 MENGUNGKAP ARWAH PENDENDAM #3
30 PEREMPUAN ANEH MISTERIUS #1
31 PEREMPUAN ANEH MISTERIUS #2
32 PEREMPUAN ANEH MISTERIUS #3
33 MISTERI YANG PERLAHAN TERUNGKAP #1
34 MISTERI YANG PERLAHAN TERUNGKAP #2
35 PEMBALASAN TERAKHIR #1
36 PEMBALASAN TERAKHIR #2
37 PEMBALASAN TERAKHIR #3
38 ARWAH TERPASUNG #1
39 ARWAH TERPASUNG #2
40 ARWAH TERPASUNG #3
41 HARI TERAKHIR #1
42 HARI TERAKHIR #2
43 HARI TERAKHIR #3
44 HARI TERAKHIR #4
45 MISTERI ARWAH PENASARAN #1
46 MISTERI ARWAH PENASARAN #2
47 MISTERI ARWAH PENASARAN #3
48 MISTERI ARWAH PENASARAN #4
49 CINTA YANG BELUM SEMPAT MEKAR #1
50 CINTA YANG BELUM SEMPAT MEKAR #2
51 KEMBALI KE ALAMNYA #1
52 KEMBALI KE ALAMNYA #2
53 MISTERI ARWAH PENARI #1
54 MISTERI ARWAH PENARI #2
55 MISTERI ARWAH PENARI #3
56 DITEMBAK KETOS #1
57 DITEMBAK KETOS #2
58 DITEMBAK KETOS #3
59 TUMBAL SANG PENARI #1
60 TUMBAL SANG PENARI #2
61 TUMBAL SANG PENARI #3
62 BALAS DENDAM ARWAH PENARI #1
63 BALAS DENDAM ARWAH PENARI #2
64 MISTERI ARWAH KORBAN PEMBULLYAN #1
65 MISTERI ARWAH KORBAN PEMBULLYAN #2
66 MISTERI ARWAH KORBAN PEMBULLYAN #3
67 BALAS DENDAM ARWAH KORBAN PEMBULLYAN
68 BALAS DENDAM ARWAH KORBAN PEMBULLYAN #2
69 BALAS DENDAM ARWAH KORBAN PEMBULLYAN #3
70 AKHIR TRAGIS SANG PEMBULLY #1
71 AKHIR TRAGIS SANG PEMBULLY #2
72 AKHIR TRAGIS SANG PEMBULLY #3
73 TAKDIR KEMATIAN #1
74 TAKDIR KEMATIAN #2
75 TAKDIR KEMATIAN #3
76 TERIKAT TAKDIR #1
77 TERIKAT TAKDIR #2
78 TERIKAT TAKDIR #3
79 PURNAMA MERAH #1
80 PURNAMA MERAH #2
81 PURNAMA MERAH #3
Episodes

Updated 81 Episodes

1
AKIBAT TERLALU SAYANG #1
2
AKIBAT TERLALU SAYANG #2
3
KEHILANGAN #1
4
KEHILANGAN #2
5
BAYANGAN MENYERAMKAN #1
6
BAYANGAN MENYERAMKAN #2
7
PENYESALAN YANG TERLAMBAT #1
8
PENYESALAN YANG TERLAMBAT #2
9
MALAM PERTAMA DI RUMAH MENYERAMKAN #1
10
MALAM PERTAMA DI RUMAH MENYERAMKAN #2
11
MISTERI BANGKU KOSONG #1
12
MISTERI BANGKU KOSONG #2
13
MISTERI BANGKU KOSONG #3
14
HALU APA NYATA #1
15
HALU APA NYATA #2
16
RAPUH #1
17
RAPUH #2
18
KETEMPELAN MAKHLUK GAIB #1
19
KETEMPELAN MAKHLUK GAIB #2
20
MENGEJAR MAKHLUK GAIB #1
21
MENGEJAR MAKHLUK GAIB #2
22
JANGAN CERITAKAN SIAPA AKU! #1
23
JANGAN CERITAKAN SIAPA AKU! #2
24
PEMBALASAN PENUNGGU BANGKU KOSONG #1
25
PEMBALASAN PENUNGGU BANGKU KOSONG #2
26
PEMBALASAN PENUNGGU BANGKU KOSONG #3
27
MENGUNGKAP ARWAH PENDENDAM #1
28
MENGUNGKAP ARWAH PENDENDAM #2
29
MENGUNGKAP ARWAH PENDENDAM #3
30
PEREMPUAN ANEH MISTERIUS #1
31
PEREMPUAN ANEH MISTERIUS #2
32
PEREMPUAN ANEH MISTERIUS #3
33
MISTERI YANG PERLAHAN TERUNGKAP #1
34
MISTERI YANG PERLAHAN TERUNGKAP #2
35
PEMBALASAN TERAKHIR #1
36
PEMBALASAN TERAKHIR #2
37
PEMBALASAN TERAKHIR #3
38
ARWAH TERPASUNG #1
39
ARWAH TERPASUNG #2
40
ARWAH TERPASUNG #3
41
HARI TERAKHIR #1
42
HARI TERAKHIR #2
43
HARI TERAKHIR #3
44
HARI TERAKHIR #4
45
MISTERI ARWAH PENASARAN #1
46
MISTERI ARWAH PENASARAN #2
47
MISTERI ARWAH PENASARAN #3
48
MISTERI ARWAH PENASARAN #4
49
CINTA YANG BELUM SEMPAT MEKAR #1
50
CINTA YANG BELUM SEMPAT MEKAR #2
51
KEMBALI KE ALAMNYA #1
52
KEMBALI KE ALAMNYA #2
53
MISTERI ARWAH PENARI #1
54
MISTERI ARWAH PENARI #2
55
MISTERI ARWAH PENARI #3
56
DITEMBAK KETOS #1
57
DITEMBAK KETOS #2
58
DITEMBAK KETOS #3
59
TUMBAL SANG PENARI #1
60
TUMBAL SANG PENARI #2
61
TUMBAL SANG PENARI #3
62
BALAS DENDAM ARWAH PENARI #1
63
BALAS DENDAM ARWAH PENARI #2
64
MISTERI ARWAH KORBAN PEMBULLYAN #1
65
MISTERI ARWAH KORBAN PEMBULLYAN #2
66
MISTERI ARWAH KORBAN PEMBULLYAN #3
67
BALAS DENDAM ARWAH KORBAN PEMBULLYAN
68
BALAS DENDAM ARWAH KORBAN PEMBULLYAN #2
69
BALAS DENDAM ARWAH KORBAN PEMBULLYAN #3
70
AKHIR TRAGIS SANG PEMBULLY #1
71
AKHIR TRAGIS SANG PEMBULLY #2
72
AKHIR TRAGIS SANG PEMBULLY #3
73
TAKDIR KEMATIAN #1
74
TAKDIR KEMATIAN #2
75
TAKDIR KEMATIAN #3
76
TERIKAT TAKDIR #1
77
TERIKAT TAKDIR #2
78
TERIKAT TAKDIR #3
79
PURNAMA MERAH #1
80
PURNAMA MERAH #2
81
PURNAMA MERAH #3

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!