✨Rencana✨
Kediaman Anton...
"Nak...Papah ingin memberitahu sesuatu pada mu..." ucap Anton yang duduk di sofa bersama dengan Irma disampingnya.
"Iya pah...Ada apa?" tanya ku setelah duduk di sofa yang berseberangan dengan Irma dan Anton.
"Umur papah kan sudah tua...Jadi papah memutuskan untuk berhenti mengurus perusahaan...Papah ingin kamu yang menggantikan posisinya...Kamu mau kan?" ucap Anton sambil menyeruput teh hangat buatan Irma.
"Insya Allah pah...Tapi Idris harus ke pesantren dulu pah...Soalnya kan Idris masih mengabdi di pesantren...Jadi harus pamit dulu sama abah..." jawab ku tersenyum.
"Kalau itu bagusnya kamu lebih baik ijin dulu sama pak kyai dan sekalian cari ridhonya supaya kamu bisa melanjutkan perjalanan yang lebih baik di masa depan..." ucap Irma dengan lembut.
"Mungkin itu baiknya nak...Jadi papah kasih waktu kamu 3 hari yah...Setelah itu kamu yang akan ngurus perusahaan...Gimana?" ucap Anton memberikan penawaran pada ku.
"Iya pah...Makasih...Insya Allah...Idris bakal buat papah sama mamah bangga dan bahagia..." ucap ku dengan senang hati.
"Papah sudah menyuruh Arul untuk membantumu mengurus perusahaan...Dia adalah orang kepercayaan papah nak...Jadi kalau kamu ada apa-apa minta bantuan dari Arul saja yah..." ucap Anton panjang lebar.
"Iya pah...Dengan ridho kalian berdua Idris sanggup kok buat ngejalaninnya... Bismillah..." ucap ku dengan yakin.
"Terima kasih kamu memang anak yang bisa dihandalkan dan juga dipercaya nak..." ucap Anton.
"Sama-sama pah..." balas ku.
Tak lama kemudian datanglah Fika dengan membawa kue coklat hangat di atas nampan.
Membuat kami semua hanyut dalam wangi yang begitu harum yang berasal dari kue coklat tersebut.
"Ya Allah...Anak perempuan papah pinter banget..." ucap Anton ketika Fika menghidangkannya diatas meja.
"Iya donk pah...Ini adalah hasil dari belajar membuat kue dari bidadarinya papah lho..." ucap Fika yang membuat kami semua bingung.
"Bidadari?" tanya ku bingung.
"Iya...kan papah punya bidadari yang cantik...Jago masak lagi...Iya kan pah?" balas Fika sambil mengedipkan sebelah matanya pada Anton.
"Kamu ngga tau? Papah punya bidadari? Ya Allah... ketinggalan jaman banget kamu..." ucap Anton yang membuat ku tersenyum kikuk.
"Emang siapa pah? Papah punya istri muda?" tanya Irma yang membuat Fika dan Anton tertawa.
"Iya nggak donk mah...Bidadari ku itu cuma kamu seorang mah...Mana mungkin papah pindah ke lain hati..." ucap Anton yang membuat Irma tersipu malu.
"Bisa aja sii papah..." ucap Irma sambil memukul lengan Anton.
"Ciee muka mamah merah tuh pah..." ucap Fika sambil menutup mulutnya.
"Udah...udah...Mari kita makan kue coklat nya..." ucap Irma agar tidak terlihat malu.
"Tunggu dulu mah..." ucap Fika.
"Ada apa?" tanya Irma heran.
"Kita potong dulu donk kuenya...Gimana sii..." jawab Fika mengeluarkan pisau untuk memotong kue coklat nya.
Kemudian Fika memotong kue coklat menjadi 4 bagian yang cukup besar. Kami semua yang melihat kue coklat tersebut merasa tidak tahan untuk memakannya.
"Suapin donk mah..." ucap Anton dengan wajah yang membuat Irma luluh.
"Iya ini..." ucap Irma lalu menyuapi suaminya di depan aku dan Fika.
"Dek...Mas juga donk...Kaya mamah sama papah..." ucap ku dengan wajah yang memelas agar Fika mau menyuapi ku seperti mamah dan juga papah.
"Oke...ini..." ucap Fika lalu menyodorkan sepotong kue pada ku.
"Aaaa..." ucap Fika sepeti ibu yang sedang menyuapi anak bayinya.
Ketika aku akan memakan kue cokelat tersebut Fika justru membalikkan nya dan memakannya sendiri. Irma dan Anton yang melihat tingkah kami berdua tertawa.
"Awas kamu yah..." ucap ku dengan kesal.
Fika menjulurkan lidahnya seperti anak kecil di depanku. Untung saja Fika adikku jika tidak sudah ku tendang jauh-jauh bahkan sampai ke bulan sekali pun.
Akhirnya aku mengambil bagian yang tersisa di atas piring putih. Dengan jailnya Fika mencoret mukaku dengan coklat yang lumer di kuenya. Membuat ku semakin geram padanya.
Secara tiba-tiba aku menggelitik perut Fika hingga Ia tertawa dengan keras. Fika memohon agar aku berhenti menggelitikinya tapi aku justru semakin gencar.
"Hahahaha..." tawa ku setelah berhasil membalaskan perbuatan Fika padaku tadi.
Kediaman Luthfi...
Tampak keluarga yang damai dan juga tentram sedang makan malam bersama di ruang makan yang cukup mewah bagi kalangan bawah. Tersedia berbagai macam makanan yang ada di atas meja seperti sate, ayam bakar, sayur kangkung, dan juga aneka makanan lainnya.
"Ay! Kemarin cowok yang sama kamu siapa?" tanya Rei sambil memasukan sesendok makanan ke mulutnya.
"Cowok? Kamu lagi deket sama seseorang?" tanya Hana melihat ke arah anak perempuan satu-satunya.
"Cuman temen kok umi...Kak...Ngga lebih..." jawab Hayfa.
"Namanya siapa Ay?" tanya Ali pada anak bungsunya.
"Mas Idris abi..." jawab Hayfa menunduk.
"Nama yang bagus...seperti anaknya mungkin..." ucap Hana memuji.
"Kelihatannya sii anaknya sholeh umi...Rei udah pernah lihat soalnya..." ucap Rei.
"Dimana?" tanya Hana penasaran.
"Di masjid agung Al-Ghozali umi..." jawab Hayfa sebelum Rei yang menjawabnya.
"Kamu kenal udah lama Ay?" tanya Ali setelah selesai makan.
"Belum lama abi..." jawab Hayfa.
"Gimana kalau kita main ke rumahnya aja abi?" usul Hana.
"Kerumahnya? Ide bagus itu..." jawab Ali.
"Kalau kamu udah punya calon belum Rei?" tanya Hana yang membuat Rei tersedak.
"Belum umi..." jawab Rei setelah meminum segelas air putih dari Hayfa.
"Kenapa?" tanya Ali.
"Ngga papa abi...Bukannya ngga punya tapi belum dapat yang terbaik..." jawab Rei tersenyum manis ke Ali.
"Masya Allah kak...Idaman deh..." ucap Hayfa mengacungkan 2 jempolnya pada Rei.
"Ya udah... Sekarang...Kalian berdua fokus sama tujuan masing-masing dan jangan lupa utamakan akhirat...Baru dunia...Paham..." ucap Ali menasehati kedua anaknya.
"Iya abi...Kami berdua minta doanya semoga selalu diberi kelancaran dalam proses belajar dan bekerja..." ucap Rei.
"Amin...Umi doakan semoga kalian berdua mendapatkan apa yang kalian usahakan selama ini..." balas Hana kemudian mengusap wajah cantiknya dengan kedua telapak tangannya.
"Amin..." ucap kami semua kompak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
☠ᵏᵋᶜᶟ༄༅⃟𝐐𝐌ɪ𝐌ɪ🧡ɪᴍᴏᴇᴛᴛ𝐀⃝🥀
pengennya sih, Idris sama Hayfa aja, tapi pasti nggak mungkin lah ya. tak sesuai dengan judul
2022-05-07
0
Ali Fahrudin
dikelilingi wanita Sholehah
2021-08-04
0
Lai La Suryadi
thor kebnyakn pemeranx
2021-06-01
0