✨Nasihat✨
Kediaman Firma...
20.00
Nanda duduk di ujung ranjangnya yang empuk. Teringat dengan kejadian tadi siang. Dimana dia menyuruh seorang laki-laki untuk berpura-pura sebagai calon suaminya. Hal yang tak terduga pun Nanda rasakan.
Ayahnya menerima calon suami palsunya itu. Berbeda jika kekasihnya yang berkunjung, pasti ayahnya tidak akan seramah itu.
Tok...tok...tok...
"Masuk!" ucap Nanda.
Setelah diperbolehkan akhirnya ayah Rama masuk ke dalam kamar Nanda yang tidak terkunci. Ayah Rama berjalan dengan perlahan dan menghampiri putrinya yang tengah duduk di pinggiran ranjang. Ayah Rama duduk di sebelah Nanda lalu mengusap rambut putrinya dengan lembut.
"Ada apa ayah?" tanya Nanda memandang ke arah ayah Rama.
"Ayah ingin tanya sesuatu sama kamu..." jawab ayah Rama.
"Silahkan ayah..." ucap Nanda.
"Hari ini ayah bersyukur karena kamu telah dilamar oleh seseorang yang selalu ayah tunggu-tunggu selama ini...Tetapi ayah hanya ingin memastikan apakah kamu masih punya hubungan sama Rio?" tanya ayah Rama setelah menarik napas dalam-dalam.
"Maksud ayah? Kenapa ayah tanya seperti itu?" tanya Nanda terkejut setelah mendengar pertanyaan dari ayahnya.
"Ayah hanya ingin memastikan... Nak... Asal kamu tau... Rio itu bukan anak baik-baik..." jawab ayah Rama lembut sekaligus memberitahu.
"Maksud ayah apa?" tanya Nanda sedikit meninggi kan suara nya.
"Itu memang kenyataan... Rio bukanlah anak yang baik... Ayah sudah melihat dari wajahnya dan tingkah lakunya..." jawab ayah Rama.
"Ayah! Kenapa ayah bisa berpikir Rio bukan anak baik-baik? Rio itu sayang sama Nanda..." ucap Nanda yang mulai emosi.
"Nak... Suatu saat nanti kamu bakal tau siapa Rio yang sebenarnya..." ucap Rama mengelus puncak kepala Nanda.
"Ayah! Cukup! Ayah ngga boleh mandang Rio kaya gitu... Intinya aku masih sayang sama Rio... Titik!" ucap Nanda bangkit dan berdiri di depan ayahnya.
"Nak... Itu memang kenyataan... Maka dari itu ayah ingin kamu memutuskan hubungan dengan dirinya..." ucap ayah Rama ikut berdiri.
"Pokoknya ayah ngga boleh lagi bicara tentang Rio yang enggak-enggak!" ucap Nanda meninggikan suaranya.
"Tapi nak... Kamu harus dengerin ayah dulu... Kamu sudah di lamar oleh nak Idris... Dan ayah minta sama kamu tolong jangan sia-siakan orang seperti dia..." ucap ayah Rama sambil menyentuh lengan Nanda.
"Nggak ayah! Cukup!" ucap Nanda menepis tangan ayah Rama dengan kasar.
"Nak... Ayah cuma ingin menasihati kamu itu aja... Ayah nggak ingin kamu berhubungan dengan orang yang nggak jelas... Itu saja nak... Tolong dengerin ayah..." ucap ayah Rama mendekati Nanda.
"Ayah... Aku udah bilang sama ayah... Aku nggak punya hubungan lagi sama Rio... Tapi tolong jangan sekali-kali ayah menghina dia... Semua Nanda udah lakuin buat ayah..." balas Nanda.
"Iya nak... Ayah paham... Tapi tolong... Dengerin ayah kali ini aja... Walau kamu sudah tidak punya hubungan lagi sama Rio... Tapi hati kamu nggak bisa dibohongi..." ucap ayah Rama.
"Udah ayah... Daripada aku emosi mending ayah keluar dari kamarku... Sekarang..." ucap Nanda dengan dada yang naik turun menahan emosi.
"Tapi ayah belum selesai bicara... Aaaaa..." ucap ayah Rama terhenti karena dadanya tiba-tiba terasa sangat sakit. Nanda yang melihat ayahnya seperti itu segera mendekatinya.
"A-ayah... Ayah kenapa?" tanya Nanda sambil memegang tangan ayah Rama yang meremas bajunya dengan kuat.
"Nak..." ucap ayah Rama terbata karena sesak napas.
"Ayah! Ayah! Ayah bangun ayah!" ucap Nanda sambil menepuk pipi ayahnya agar bangun tapi tidak ada hasilnya juga. Akhirnya Nanda menelpon Alex agar segera menemui nya di lantai 2.
Setelah mendapat telepon dari anak majikannya, Alex segera memasuki kediaman Firma. Dengan cepat Alex berlari menuju lantai 2. Lebih tepatnya ke kamar Nanda.
Sesampainya di sana ternyata pintu kamar Nanda sedikit terbuka. Dengan ragu Alex membukanya dan melihat majikannya sedang memegang dadanya karena sesak napas. Alex menghampiri bosnya dan Nanda.
"Nona..." panggil Alex.
"Cepat bawa ayah ku ke rumah sakit..." ucap Nanda khawatir.
"Baik nona..." balas Alex lalu mengalungkan tangan ayah Rama ke pundaknya. Dengan perlahan Nanda dan Alex berjalan sambil memapah ayah Rama yang masih sesak napas.
Rumah Sakit....
Sesampainya dirumah sakit ayah Rama langsung mendapatkan perawatan di ruang UGD. Nanda duduk bersama dengan Alex yang masih setia berdiri di depan pintu menunggu dokter keluar dari ruangan.
"Semua ini salahku..." ucap Nanda sambil menangkup wajahnya.
"Sabar nona... Ini cobaan..." balas Alex mengelus pundak Nanda dengan lembut.
Nanda pun melihat ke arah Alex yang sedang mengelus pundaknya. Kemudian Nanda berdiri dan memeluk Alex dengan erat. Alex sedikit terkejut karena tiba-tiba Nanda memeluknya dan menangis.
"Sabar nona..." ucap Alex sambil mengusap punggung Nanda dengan ragu.
Tiba-tiba seorang dokter muda keluar dari UGD membuat Nanda segera melepaskan pelukannya. Nanda dan Alex menghampiri dokter tersebut yang bernama Daniel sesuai dengan nametag yang menempel di jas putihnya.
"Bagaimana keadaan ayah saya dok?" tanya Nanda khawatir.
"Pasien harus dirawat beberapa hari karena kondisinya sedang tidak membaik..." jawab dokter Daniel.
"Terima kasih dok..." ucap Nanda.
"Sama-sama... Setelah pemeriksaan selesai nanti pasien akan dipindahkan ke bangsal... Apakah ada yang ditanyakan lagi?" ucap dokter Daniel sambil membenarkan jas putihnya.
"Tidak dok terima kasih..." ucap Alex dengan cepat.
"Baiklah kalau begitu saya pergi dulu..." ucap dokter Daniel lalu pergi meninggalkan Nanda dan Rama didepan ruang UGD.
Setelah selesai membayar semua biaya pengobatan ayahnya, Nanda segera pergi ke kamar tempat ayahnya berada. Dengan setianya Alex menemani bosnya yang tertidur dengan selang infus yang menempel ditangannya dan juga selang oksigen di hidung mancungnya.
"Alex kamu mau makan apa?" tanya Nanda setelah masuk ke dalam kamar.
"Tidak usah nona... Jadi merepotkan..." ucap Alex sambil bangkit dari sofa.
"Tidak apa-apa... Biar aku mempunyai teman makan..." ucap Nanda.
"Baiklah jika itu mau nona... Silahkan..." ucap Alex menunduk.
Kemudian Nanda memesan paket ayam bakar komplit melalui aplikasi gojek. 20 menitan akhirnya pesanan Nanda pun sampai. Nanda dan Alex pun makan malam bersama di sofa.
Sebenarnya Alex merasa heran dengan sifat anak majikannya itu. Terkadang cuek, dingin tapi terkadang perhatian dan ramah. Tapi Alex merasa bersyukur karena Nanda sudah mulai berubah sedikit demi sedikit, setelah bertahun-tahun lamanya Alex bekerja di kediaman Firma sebagai sopir mobil sekaligus orang kepercayaan ayah Rama.
Pesantren...
Idris berjalan ke ndalem pak kyai sambil membawa sekantong keresek pemberian dari bu Irma tadi pagi. Kemudian Idris mengetuk pintu sebanyak 3 kali. Tak butuh waktu lama pintu ndalem pun terbuka dan memperlihatkan sosok wanita cantik dengan balutan hijab di kepalanya membuatnya terlihat sempurna.
"Ada apa yah mas Idris?" tanya ning Rekha setelah pintu terbuka.
"Mau ketemu sama abah ning..." jawab Idris.
"Abah ada didalam biar aku panggil dulu... Silahkan masuk mas Idris..." ucap ning Rekha dengan sopan lalu menghilang dibalik tirai yang menghubungkan ruang tamu dengan kamar.
Akhirnya Abah datang dari balik tirai dengan tongkat yang setia ia gunakan ketika berjalan. Abah duduk disofa dengan bantuan ning Rekha. Kemudian Idris mencium tangan Abah sebagai tanda penghormatan untuk gurunya.
"Gimana Idris?" tanya Abah.
"Alhamdulillah abah... Sebenarnya Idris kesini mau minta restu dari abah..." jawab Idris.
"Emang kamu mau menikah?" tanya Abah yang langsung paham.
"Iya abah... Maka dari itu Idris mau minta restu dari abah..." jawab Idris.
Prang!.
Abah dan Idris menoleh ke asal suara. Dimana segelas air berwarna hijau dengan es batu pecah mengenai kaki seseorang. Terlihat ning Rekha berdiri mematung sambil melihat ke arah pecahan gelas yang jatuh mengenai kakinya.
"Ada apa nak?" tanya Abah khawatir.
Belum sempat ning Rekha menjawab pertanyaan dari Abah, ibu nyai datang dengan tergesa-gesa.
"Ada apa ndu?" tanya ibu nyai khawatir setelah melihat gelas yang pecah dibawah kaki anaknya.
"Ngga papa umi..." balas ning Rekha lalu pergi dari ruang tamu meninggalkan Idris, Abah dan juga ibu nyai.
Ibu nyai yang melihat kaki putrinya terluka tentu saja sangat khawatir. Kemudian ibu nyai memerintahkan khodimahnya untuk membersihkan pecahan gelas tadi. Idris dan Abah pun masih bertanya-tanya di dalam hatinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Biasanya orang tau sesuatu hal ttg pacar anaknya yg anaknya sendiri gak tau,Makanya ortu ngelarang..
2023-09-15
1
☠ᵏᵋᶜᶟ༄༅⃟𝐐𝐌ɪ𝐌ɪ🧡ɪᴍᴏᴇᴛᴛ𝐀⃝🥀
sudah tak ada harapan untuk ku, ehh.. Ning Rekha 💔💔💔
2022-05-07
0
☠ᵏᵋᶜᶟ༄༅⃟𝐐𝐌ɪ𝐌ɪ🧡ɪᴍᴏᴇᴛᴛ𝐀⃝🥀
hancur.. hancur hatiku 💔💔💔
2022-05-07
0