✨1 banding 3✨
Idris menarik kursi kosong dan duduk berhadapan dengan Nanda. Ditatapnya wanita yang tak pernah Idris kenal itu. Dan kenyataan yang membuat Idris hancur adalah menikahi perempuan yang ada dihadapannya saat ini.
"Terima kasih sebelumnya karena sudah mau menemui saya..." ucap Nanda memulai.
"Pastinya pak Anton sudah memberitahu tentang pernikahan itu bukan? Lalu apa pendapat dan jawaban kamu?" tanya Nanda meminum jus alpukat yang tadi ia pesan.
"Untuk membalas jasa kedua orang tua saya... Maka saya menerima pernikahan ini... Tapi dengan satu syarat..." jawab Idris berusaha meyakinkan dirinya.
"Apa syaratnya?" tanya Nanda penasaran.
"Jika Nona nantu sudah menjadi istri saya... Maka Nona harus berhijab..." jawab Idris dengan mantap.
Sungguh terkejutnya Nanda mendengar syarat dari laki-laki didepannya saat ini.
"Apa tidak ada syarat yang lain?" tanya Nanda.
"Satu sudah lebih dari cukup Nona..." jawab Idris.
"Baiklah kalau begitu... Saya pun punya 3 syarat setelah kita menikah nanti..." ucap Nanda sambil menyilangkan kedua kakinya.
"Silahkan ajukan saja syarat itu Nona... Insya Allah saya tidak akan keberatan..." ucap Idris.
Belum sempat Nanda mengajukan persyaratannya pelayan restoran datang. Pelayan tersebut menyajikan jus alpukat tepat didepan Idris. Setelah selesai menyajikan pesanan dari Nanda, pelayan itu kembali ke dapur tanpa berkata sepatah kata pun.
"Silahkan diminum... Itu jamuan dari saya..." ucap Nanda yang membuat Idris mengangguk tanda paham.
"Terima kasih..." ucap Idris dengan ragu.
"Sama-sama..." balas Nanda.
Idris meminum jus alpukat untuk membasahi tenggorokan nya yang mulai kering. Lalu kembali menatap wanita didepannya dengan lekat.
"Baiklah... Syarat yang pertama adalah kamu ngga boleh ikut campur urusan pribadi saya... Kedua kita berdua nggak akan melakukan hubungan suami istri seperti pasangan biasanya... Dan ketiga kamu harus berpura-pura menjadi suami saya didepan ayah saya nanti... Agar beliau tidak curiga dengan saya... Itu saja..." ucap Nanda yang membuat Idris terkejut.
Satu banding tiga?.
"Tapi kenapa kita ngga boleh berhubungan? Sedangkan kita sudah sah..." tanya Idris.
"What??? Apa kamu lupa? Kamu menikah dengan saya cuman sebagai alat pelunas hutang pak Anton dan sebagai suami palsu saya... Ingat itu baik-baik..." jawab Nanda yang tersebar sinis.
"Apa???" ucap Idris tak percaya dengan perkataan yang baru saja Nanda ucapkan.
"Silahkan tanda tangani surat perjanjian ini... Selepas perusahaan R Group lunas setelah enam bulan... Maka kita sudah tidak ada hubungan lagi..." ucap Nanda menyodorkan map dan pulpen diatasnya.
Sungguh hancur hati Idris. Apa arti dari pernikahan ini?. Dirinya hanya untuk alat pelunas hutang?. Waktu enam bulan?.
"Idris!" panggil Nanda yang membuat Idris tersadar dari lamunannya.
"Ayo tanda tangan..." perintah Nanda.
Berusaha untuk tegar akhirnya Idris menandatangani surat perjanjian itu. Nanda tersenyum ketika Idris selesai menorehkan tanda tangannya diatas kertas putih.
"Oh ya? Minggu depan saya akan menjemput kamu untuk ke rumah saya... Ingat satu hal, belajarlah berpura-pura didepan ayah saya nanti... Jangan membuat dia curiga..." ucap Nanda sambil menandatangani surat perjanjian itu juga.
"Baik..." balas Idris.
Sudah Idris tak mampu lagi untuk berbicara. Lidahnya kelu. Menerima kenyataan yang sangat menyakitkan seperti ini.
"Baiklah kalau begitu saya pergi dulu... Terima kasih sudah menandatangani surat perjanjian ini..." ucap Nanda bangkit dari kursi sambil memasukkan surat perjanjian itu kedalam tasnya.
Idris hanya menganggukkan kepalanya. Setelah itu Nanda keluar dari restoran menuju tempat parkir. Dan menaiki mobil kesayangannya untuk pulang ke kediaman.
"Ya Allah kuatkan hamba mu ini..." ucap Idris sambil menangkup wajahnya pasrah.
Setelah itu Idris beranjak dari tempat duduknya. Lalu berjalan menuju parkiran dimana motor kesayangannya terparkir. Menaikinya dan meninggalkan restoran dengan perasaan yang campur aduk.
Ditengah perjalanan Idris berhenti sejenak di sebuah taman yang lumayan ramai. Mungkin hati Idris akan merasa lebih membaik jika ia berada di tempat yang tenang.
Idris melangkahkan kakinya menuju sebuah bangku taman yang kosong. Duduk termenung disana. Hanya untuk menjernihkan pikiran dan perasaannya yang sedang campur aduk.
Tak berapa lama ada seorang wanita menghampiri Idris. Wanita itu memakai pakaian berwarna putih hingga menutupi mata kaki dan mengenakan hijab dikepalanya.
"Permisi..." ucap wanita itu.
"Iya?" ucap Idris seraya menoleh.
"Boleh saya duduk disini?" tanya wanita itu.
"Oh silahkan..." jawab Idris sembari bergeser.
Wanita cantik itu duduk dengan jarak yang lumayan jauh dengan Idris. Ada beberapa buku tebal ditangan kiri wanita itu. Mungkin saja ia seorang mahasiswi. Pikir Idris.
"Boleh kenalan?" tanya Idris yang merasa bosan.
"Boleh..." jawab wanita itu dengan anggukan kepala.
"Saya Zafran Idris... Panggil saja Idris... Kalau kamu?" ucap Idris memperkenalkan dirinya dengan tangan mengatup didepan dada.
"Saya Hayfa Lutfiyah... Panggil saya Hayfa..." balas Hayfa dengan senyum yang terukir diwajahnya.
"Salam kenal yah..." ucap Idris.
"Iya..." balas Hayfa singkat.
Mereka berdua berbincang-bincang hingga adzan dhuhur terdengar. Idris yang mendengar adzan langsung tersadar jika dia harus segera pulang ke rumah. Begitu pun Hayfa ia juga harus pergi kuliah.
"Sudah adzan mas... Saya pamit... Mau sholat dhuhur terlebih dahulu..." ucap Hayfa seraya bangkit dari tempat duduknya.
"Oh iya-iya..." ucap Idris yang ikut bangkit.
"Kalau begitu saya duluan yah... Assalamualaikum..." ucap Hayfa dengan kepala tertunduk.
"Waalaikum salam... Hati-hati..." balas Idris.
Setelah berpamitan Hayfa melangkahkan kakinya meninggalkan Idris dibangku taman. Lalu menyeberangi jalan raya ketika lampu berwarna merah. Kemudian Hayfa pergi menuju masjid terdekat untuk melaksanakan sholat dhuhur sebelum kuliahnya dimulai.
Berbeda dengan Idris yang langsung pulang ke rumahnya. Setibanya dirumah, Idris melihat bu Irma yang tengah duduk di bangku teras. Wanita itu tersenyum ketika Idris mencium tangannya. Lalu merangkul Idris agar masuk ke dalam rumah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Jeng Anna
Lohh Mbak Hayfa kuliah hari Minggu?
2022-07-21
1
Nasira✰͜͡ᴠ᭄
nyicil bab 🙏 .
2021-09-19
0
Ali Fahrudin
aku like menjadi 2022,biar tahun depan makin sukses. Amiin
2021-08-04
1