✨Kisah Ali dan Hana Part 1✨
"Oke... Oke... Kita mulai dari mana ini umi?" tanya Ali kepada istri tercintanya.
"Terserah abi aja..." jawab Hana dengan lembut pada suaminya.
"Jadi dulu itu..." cerita Ali memulai kisahnya dengan Hana.
Flashback on...
"Ini buku punya siapa yah?" tanya Ali sambil membolak-balik kan buku yang tergeletak di salah satu meja yang tengah ia bersihkan.
"Mungkin punya perempuan yang tadi deh..." ucap Ali sambil mengingat-ingat perempuan yang beberapa menit lalu duduk di meja no 10.
Setelah selesai membersihkan meja-meja yang kotor Ali pun memutuskan untuk pulang ke rumah. Sesampainya di rumah Ali segera membersihkan badannya yang terasa lengket akibat bekerja seharian.
Allahuakbar... Allahuakbar...
Mendengar suara adzan berkumandang Ali pun bersiap-siap pergi ke masjid untuk menunaikan sholat maghrib sekaligus sholat isya jamaah.
Tok...tok...tok...
"Assalamualaikum..." ucap seorang pria dengan baju koko berwarna putih yang melekat ditubuhnya sambil mengetuk pintu rumah Ali.
"Waalaikum salam..." balas Ali sambil berjalan ke arah pintu.
"Ayo berangkat jamaah bareng..." ucap pria tersebut yang pasti sudah Ali kenal ketika pintu rumah terbuka.
"Iya ayo Gas... Aku udah siap ini..." balas Ali sambil memakai peci dikepalanya.
Ya. Dia adalah Bagas. Sahabat yang selalu menemani Ali dalam keadaaan susah maupun senang. Ali sangat bersyukur karena memiliki sahabat baik seperti Bagas.
Semenjak kedua orangtua Ali meninggal hanya keluarga Bagaslah yang selalu membantu nya hingga bisa bekerja seperti sekarang ini.
Kemudian Ali menutup pintu pintu rumahnya dan tak lupa menguncinya juga. Mereka berdua berjalan sambil berbicang-bincang hingga tak terasa akhirnya sampai di masjid.
Setelah selesai sholat maghrib dan isya berjamaah...
"Gas aku pengen tanya sesuatu sama kamu..." ucap Ali mengawali pembicaraan.
"Tanya apa Al? Jangan-jangan tentang cewek yah?" tebak Bagas sambil menunjuk ke arah Ali.
"Kamu bisa baca pikiran ku apa Gas?" tanya Ali balik.
"Kan aku cuman nebak Al... Eh ternyata bener yah..." jawab Bagas.
"Iya aku mau cerita ini... Dengerin lho yah... Awas kalau aku dikacangin..." ucap Ali sebelum memulai ceritanya.
"Iya iya... Santai aja si..." balas Bagas.
Ali pun mengajak Bagas agar masuk ke dalam rumah. Dengan cepat Ali masuk ke kamar untuk mengambil buku yang sempat ia bawa dari restoran tadi sore.
"Apa itu Al?" tanya Bagas ketika melihat Ali keluar sambil membawa sesuatu ditangan nya.
"Ini yang mau aku tunjukkan sama kamu..." jawab Ali menyodorkan buku yang bersampul biru muda pada Bagas.
"Unik dan cantik... Seperti pemiliknya mungkin..." ucap Bagas sambil membuka lembaran demi lembaran buku tersebut.
Tepat ketika akhir lembaran, Bagas menemukan sebuah alamat yang mungkin adalah alamat si pemilik buku.
"Li... Coba kamu liet alamat ini deh..." ucap Bagas sambil menunjuk kan sebuah alamat yang berada dilembaran terakhir buku.
"Apa mungkin ini alamat pemilik buku ini?" tanya Ali sambil menunjuk buku yang berada ditangan Bagas.
"Mungkin saja... Tapi disini tidak ada namanya... Apa kita harus ke alamat ini untuk mengembalikan bukunya?" jawab Bagas yang disertai pertanyaan.
"Kebetulan besok minggu... Jadi lebih baik kita coba cari alamat ini Gas... Siapa tau bener kan?" jawab Ali.
"Iya juga yah... Ya udah kita lanjutkan besok yah... Soalnya udah malam ini..." ucap Bagas sambil menutup buku bersampul biru tersebut.
"Iya udah deh... Besok jam 9... Mumpung aku free..." ucap Ali.
"Iya iya ini bukunya... Aku pulang dulu yah... Assalamualaikum..." ucap Bagas sambil memberikan buku tersebut pada Ali.
"Oke... Waalaikum salam... Hati-hati dijalan..." balas Ali sebelum Bagas keluar dari rumahnya.
Karena hari sudah hampir larut malam Ali pun memutuskan untuk tidur. Seperti biasa ketika jam 3 Ali terbangun untuk melakukan sholat tahajud.
"Dekatkan lah aku dengan jodoh ku Ya Allah... Hanya engkau lah yang tahu... Jadikanlah dia wanita terbaik agar aku bisa selalu bersyukur padamu Ya Allah... karena bisa menjadi orang yang paling beruntung bisa memiliki nya..." doa Ali dalam sholat tahajud nya.
Setelah selesai sholat, Ali pun duduk dimeja kerjanya yang terkesan sangat sederhana. Ali pun tersenyum ketika melihat buku yang tadi sore ia bawa dari restoran.
Karena penasaran Ali pun membuka lembaran demi lembaran buku tersebut dengan hati-hati. Dalam hatinya Ali merasa tertegun ketika membaca beberapa kalimat dalam lembaran yang ada dalam dibuku.
Bahagia itu sederhana
You mencinta
Sang pencipta
Cukup
✨Cinta sederhana ✨
08.30
Ali pun sudah siap didalam kamar nya dengan menggunakan sarung dan baju koko ditambah peci yang selalu melekat seperti biasanya. Entah karena apa Ali merasa dirinya sangat bersemangat pada hari itu.
Tok...tok...tok...
Dengan segera Ali keluar dari kamarnya untuk membukakan pintu. Terlihat Bagas yang juga sama seperti Ali memakai sarung, baju Koko dan juga peci hitam yang ikut melengkapinya.
"Ini aku bawakan nasi goreng buatan ibu..." ucap Bagas sambil memberikan sebungkus nasi goreng panas.
"Makasih yah Gas..." ucap Ali menerima bungkusan tersebut dengan tak henti-hentinya bersyukur karena mendapat rezeki.
09.00
Setelah selesai sarapan Ali dan juga Bagas telah bersiap untuk pergi ke alamat yang ada dibuku tersebut. Mereka berdua akhirnya pergi menggunakan motor kesayangan milik Bagas.
Satu jam yang kemudian....
"Apa bener Li ini alamat nya?" tanya Bagas ketika mereka berhenti disebuah rumah mewah bercat putih.
"Insya Allah ini bener alamatnya..." jawab Ali sambil melihat kembali alamat yang tertera dibuku.
"Oke semoga kita ngga salah alamat... Ayo kita turun..." ucap Bagas sambil mematikan mesin motornya.
"Iya ayo..." balas Ali lalu turun dari motor.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Hendrik Hendrik
thor kapan nikah si idris sama nandanya...
2022-04-29
0
AL Vinoor
of ajalah aku,ceritanya membosankan.
2022-01-29
0
Martua Raja Siregar
gimana nich alurnya thor
jadi bingung bacanya
2021-09-23
0