''
''
''
Sesampai nya di rumah telinga Tyas mendengar suara tawa terbahak dan cekikikan dari bara dan Jihan semakin membuat hati Tyas panas meradang di perhatikan dua manusia di ruang keluarga itu, sama sekali tidak menyadari kedatangan Tyas wanita itu melipat tangan di dada,
''Jihan,'' panggil Tyas dengan suara datar,
''Ya mbak,'' jawab Jihan juga kaget langsung menoleh ke sumber suara
''Bisa naik ke atas sekarang,'' titah Tyas tegas
''Aku masih mau lihat ini,'' tunjuk Jihan ke layar tv
''Lihat lah di atas, di kamar mu juga ada tv kan,'' ucap Tyas lagi ''cepat lah sedikit aku mau bicara dengan SUAMIKU,'' lanjut Tyas dengan menekan kata suami bara membuang muka ke samping tidak suka,
''Bicara saja kenapa harus mengusir Jihan dari sini, memang nya kenapa kalau Jihan ada,'' tegas Bara
''Mas Bara tidak apa apa aku naik saja ke atas aku juga sudah ngantuk,'' ucap Jihan tidak enak hati,
''Sekarang bicara lah apa yang ingin kamu bicarakan pada ku,'' ucap Bara datar
''Aku hanya ingin tau ada masalah apa sebenar nya kamu sama denis, kenapa Denis bisa Semarah itu pada mu,'' tanya Tyas ingin tau dan penasaran
''Denis marah bukan urusan ku, kenapa kamu tidak tanya sendiri sama kekasih mu itu,'' ucap bara terlihat santai bagi nya pembicaraan nya dengan Tyas tidak lah penting apa lagi yang di bicarakan Denis, Bara tidak suka
''Tadi pagi sampai siang Denis masih baik baik saja setelah bertemu dengan papa nya Denis langsung marah marah dan selalu menyebut nama mu,'' terang Tyas tiba tiba Bara tertawa sumbang membuat Tyas mengerut kan kening nya
Bara hanya tidak habis pikir, dengan Denis Boby pasti meminta Denis untuk mencontoh sosok Bara,
''Apa kekasih mu tidak bilang sama kamu, dia terlihat bodoh dan mengenaskan di depan ku saat Boby ayah nya menyebut Denis seperti anak tk saat memegang kendali perusahaan lihat lah perusahaan kecil saja kekasih mu itu tidak mampu mengelola nya bagai mana dia bisa menjadi pewaris tunggal Airo group, jadi siapa yang bodoh aku atau Denis, dan semakin terlihat bodoh saat kekasih mu itu menyalah kan ku, aku tidak melakukan apa apa dan tidak berbuat apa apa, hanya saja Boby meminta kekasih mu itu belajar dari ku menjadi kan ku contoh dalam mengelola perusahaan itu saja lalu di mana salah nya diri ku,'' terang Bara geram suara tawa tadi menghilang berganti senyum mengejek,
''Pria seperti itu kah yang kamu banggakan dan perjuangkan,'' lanjut Bara nada suara nya terdengar mengejek dan meremehkan
''Tidak mungkin hanya karna itu Denis marah,'' sanggah Tyas tidak percaya,
''Menurut mu, di mana Harga diri laki laki saat ada orang menjatuhkan Hargi dirinya di depan orang lain apa lagi orang itu ayah Denis sendiri, jika tidak mau seperti itu maka bangkit dan belajar lah dari kesalahan, perusahaan kecil yang dulu nya baik baik saja kini semakin bobrok di tangan Denis mungkin bentar lagi akan gulung tikar,'' lanjut Bara berkata
Tyas diam terpaku kini wanita itu sudah bisa merangkai akar permasalahan kekasih nya dengan Bara, Tyas juga ingin Denis mengalah kan Bara dalam dunia bisnis akan tetapi melihat situasi sangat lah tidak mungkin, Denis bisa lebih unggul dari Bara,
''Ternyata aku memang salah pilih orang, seandainya aku memutuskan Denis dan mau menerima pernikahan ku dengan Bara, siapa yang tida mau bersanding dengan nya, tapi aku sangat mencintai Denis,'' gumam Tyas dalam hati pikiran nya kini bimbang meneruskan pernikahan nya dengan Bara sangat lah tidak mungkin Bara terlanjur membenci nya,
''Oh iya Bar kamu jangan terlalu dengan dan akrab dengan Jihan , bukan nya apa tidak enak sama orang mana ada adik ipar dan kakak ipar akrab dan dekat,'' sinis Tyas mengalih kan pembicaraan
''Kenapa memang nya kalau aku dekat dengan Jihan, cemburu kah kamu! atau kamu menyesal sudah mengabaikan SUAMI MU ini dan ingin kembali memulai dari awal, tapi sayang nya aku tidak akan mau dan tidak Sudi sejak kamu menawarkan perceraian aku merasa tidak pernah menikahi wanita mana pun, jadi seandai nya aku dekat dengan jihan jangan salah kan aku dan adik mu, kenapa kamu tidak berkaca dan melihat diri mu sendiri, pantas kah seorang istri makan di luar dengan pria lain dan terlihat mesra dan intim, menjijik kan,'' ucap bara penuh rasa jijik dan benci,
''Siapa juga yang ingin kembali dengan mu aku juga ogah, hanya saja jangan dekat dengan adik ku,'' lanjut Tyas berkata
''Kalau begitu jangan pernah melarang ku dengan dengan adik mu, karna Jihan lebih bisa menghargai ku tidak seperti diri yang sama sekali tidak menghargai ku jalan dengan pria lain di tempat umum, apa kamu ingin aku mendapat kan bukti perselingkuhan mu, agar kita bisa segera bercerai,'' seringai jahat terpancar di wajah tampan Bara membuat Tyas diam bergeming tidak tau harus menjawab apa
''Bodoh nya aku, mulai sekarang aku akan lebih hati hati, aku tidak mau bercerai sekarang karir ku sedang bagus bagus nya, aku harus menunggu karir ku stabil dulu, dan harus mencari cara agar Bara terlihat bersalah saat bercerai nanti,''
seringai licik tersimpan di raut wajah cantik Tyas wanita itu harus mendapat bukti apa pun itu yang membuat bara bersalah dan terpojok kedekatan nya dengan Jihan mungkin, biarlah Tyas mengorbankan adik nya Tyas tidak perduli,
Bara berlalu pergi meninggal kan Tyas di ruang keluarga, rasanya gerah kesal dan marah saat berdekatan dengan Tyas, saat sampai di ujung tangga Bara kaget melihat Jihan berdiri di ujung tangga
''Kamu belum tidur,'' Tampa menjawab pertanyaan Bara, Jihan menarik pria itu masuk kedalam kamar Bara,
''Mas Bara kenapa mbak Tyas menanyakan kak Denis ada apa memang nya, rasa nya sangat tidak pantas seorang istri marah pada suami demi pria lain,'' kesal Jihan saat tadi mendengar ucapan Tyas
''Kenapa kamu sangat berbeda dengan kakak mu itu,'' ucap bara seraya mendekati sofa
''Mbak Tyas dulu tidak seperti itu, dia sangat baik dan lemah lembut, seingat Jihan semenjak mama sama papa tidak merestui hubungan nya dengan kak Denis mbak Tyas jadi berubah, kasar dan ketus terlihat jahat,'' terang Jihan
Gadis itu duduk di sofa menghadap balkon yang terbuka pintu kacanya membuat angin malam dari luar dingin menerpa wajah nya,
Bara menghela nafas nya pelan, entah kenapa pria itu dapat merasakan gundah di hati Jihan, wajar Jihan bersedih dengan sikap saudara kandung nya yang sudah banyak berubah
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments