''
''
''
Sebulan telah berlalu, hubungan Bara dan Tyas masih sama, tepat nya sudah hampir tiga bulan pernikahan nya, Jihan semakin curiga selama kepulangan nya ke Indonesia tak pernah sekali pun melihat Tyas dan Bara mesra selayak nya pasangan suami istri, justru mereka jarang sekali bertemu Tyas seperti biasa pulang larut malam pergi saat bara sudah berangkat ke kantor, namun Jihan tidak berani bertanya,
Hari ini Jihan pulang sedikit terlambat tidak seperti biasa nya sore hari sudah berada di rumah san masak untuk makan malam nya dengan sang kakak ipar, saat melewati kamar di sebelah nya entah kenapa jihan sangat penasaran beberapa kali Jihan melihat Bara masuk ke kamar itu,
''Kamar mbak Tyas ada di sana melewati kamar ku tapi mas Bara selalu masuk ke kamar ini,'' gumam Jihan entah dorongan dari mana tangan nya menegang hendel pintu dan memutar nya
''Tidak terkunci,'' batin nya
Jihan masuk ke kamar di mana bara tempati selama tinggal di rumah itu, aroma maskulin menyeruak masuk ke rongga hidung Jihan, menatap sekeliling, rapi tapi kamar itu tidak tampak kosong lama Tidak di tinggali, seperti ada kehidupan di sana,
''Kamar ini lama tidak di tinggali pasti bau nya pengap, tapi ini tidak,'' gumam Jihan melihat meja rias tampak barang pria berada di atas meja kecil itu tantangan yang selalu Bara kenakan juga ada di atas meja,
''Benarkah mas Bara tinggal disini, kenapa tidak tinggal di kamar mbak tyas,'' gumam Jihan lagi, tidak menyadari baju bara yang berserakan di atas lantai tepat nya di depan kamar mandi,
''Jihan,'' panggil Bara saat baru ke luar dari kamar Mandi
''Mas Bara,'' buru buru Jihan menutup matanya dengan kedua telapak tangan nya Bara keluar dari kamar Mandi hanya mengenakan handuk yang melilit sebatas pinggang nya tangan nya sedang mengeringkan rambut nya yang basah menggunakan handuk kecil,
''Mas Bara maaf aku tidak tau mas Bara ada di sini,'' kilah Jihan bicara apa ada nya, yang sebenar nya gadis itu sangat penasaran, bara tersenyum tipis
''Kenapa menutup matamu sedang kamu masih mencuri pandang dari sela jari ku itu,'' mendengar ucapan sang kakak ipar Jihan buru buru berbalik badan memunggungi kakak ipar nya, satu kata malu itu yang Jihan rasakan saat ini,
''Mas Bara tuh! Kenapa mandi di sini bukan nya di kamar mbak Tyas,'' gerutu Jihan,
hening tidak ada jawaban dari Bara Jihan masih membelakangi Bara
''Karna ini kamar ku! ada yang salah,'' Jihan membuka tangan nya saat mendengar suara bara tepat di depan nya pria itu juga sudah tampak mengenakan baju rumahan seperti biasa nya,
''Ya kan seharusnya mas Bara mandi di kamar mbak Tyas bukan di sini,'' ucap Jihan lagi
''Sudah ku bilang ini kamar ku,'' ucap Jihan seraya berjalan menuju meja rias mengambil sisir dan menyisir rambut nya,
''Ya kan mas bara dan mbak Tyas suami istri, seharusnya tinggal satu kamar bukan nya tinggal di kamar terpisah seperti ini,'' ucap Jihan mengikuti langkah bara kemudian gadis itu duduk di kursi kecil yang ada di depan meja rias bara hanya tersenyum samar tidak ada niat untuk menutupi hubungan nya dengan Tyas,
''Pernikahan kami hanya status tidak dengan kenyataan nya,'' jawab Bara berjalan menuju sofa dan menjatuhkan bobot tubuh nya,
''Maksud mas Bara,'' Jihan beranjak dan menyusul bara duduk di sofa, menyilangkan kaki dan bertopang dagu bersiap mendengar cerita kakak ipar nya karna Jihan sangat penasaran,
''Ya seperti yang kamu lihat sekarang aku di kamar ini, kami tidur terpisah sejak hari pertama pernikahan,'' terang Bara,
''Kenapa seperti itu,'' tanya Jihan lagi,
''Kakak mu sendiri yang meminta seperti ini dia bahkan menawarkan perceraian setelah satu tahun pernikahan,'' lanjut bara menjelas kan,
''Kenapa tidak menolak saja sebelum pernikahan, apa mbak Tyas pikir pernikahan sebuah permainan rumah rumahan, aku tau mbak Tyas sudah punya kekasih mas Denis,'' lirih Jihan ''dan kenapa mas Bara juga tidak menolak pernikahan ini,'' tanya Jihan ingin tau,
''kalau mama ku yang memintanya sulit untuk ku menolak, tadi nya ku pikir aku akan menerima pernikahan ini belajar mencintai, akan tetapi kakak mu sudah menolak terlebih dulu dan menawarkan perceraian,'' tutur bara pelan
''tadi aku bertemu dengan mama nya mas bara, apa Tante Kinasih sudah sehat dulu aku sempat mendengar Tante di merawat di luar negri,'' tanya Jihan lagi
''Heum tidak begitu kenyataan nya, mama masih sering drop karna itu aku takut menolak permintaan nya, bagi ku yang terpenting sekarang kesehatan mama soal aku dan Tyas biar ku pikirkan nanti,''
''Kalau seperti ini akan rumit PR buat mas Bara kesehatan Tante Kinasih lebih utama,'' tutur Jihan lirih
''Biar aku bicara perlahan sama mama, nanti tidak sekarang,'' lanjut Bara,
''Mas Bara sudah makan,'' tanya Jihan ingin tau
''Belum ku pikir kamu sudah pulang dan masak seperti biasa nya, tadi aku tidak melihat mu di dapur di meja makan juga tidak ada apa apa,'' tutur Bara
''Maaf aku terlambat pulang hari ini banyak sekali kegiatan ku di kampus,'' lirih Jihan
''Tidak apa apa aku mengerti kita makan di luar saja bagai mana,'' ucap Bara memberi usul,
''Ya sudah Jihan mandi dulu ya,'' Bara hanya tersenyum sebagai jawaban, Jihan bergegas ke luar dari kamar Bara memasuki kamar nya sendiri bergegas mandi dan mengganti pakaian nya selang tifa puluh menit kemudian Jihan sudah selesai bara mengerut kan kening nya saat kepala Jihan muncul di pintu kamar nya,
''Kamu sudah selesai,'' tanya bara tidak melihat tubuh Jihan,
''Sudah ini,'' Jihan membuka pintu kamar Bara lebar,
''Cepat sekali, biasa nya kan cewek paling lama bersiap,'' ucap bara seraya mengambil jam tangan nya yang tergeletak di meja rias
''Jihan mandi terus pakai baju, tidak membutuh kan waktu lama,'' jelas Jihan pelan
''Tidak dandan makeup,'' ucap bara lagi,
''Tidak Jihan hanya pakai cusion dan pelembab bibir lipglos, itu saja,'' jawab nya santai ''jadi alami cantik nya,'' ucap jihan seraya mengedip ngedip kan mata nya
Bara melempar senyum tipis menanggapi adik ipar nya yang sedikit konyol menurut nya,
Malam itu bara dan Jihan untuk pertama kali pergi bersama hanya berdua makan di sebuah cafe tidak jauh dari area rumah, tidak ingin berlama lama di luar rumah setelah makan langsung pulang, tanpa mereka tau sepasang mata menatap tak suka dengan kedekatan Jihan dan Bara
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Kikan dwi
siapa tuh ??? sampai sini masih aman,blm ada konflik nya....
2023-09-07
0