''
''
''
Sedari tadi Bara melirik sang adik ipar yang duduk tak jauh dari nya sedang sibuk? mengerjakan tugas kuliah, beberapa kali pria itu mendengar suara decakan dari mulut mungil gadis itu, Bara meletak kan remote tv di atas meja, beranjak dari duduk nya dan menghampiri sang adik ipar
''Butuh bantuan,'' tawar Bara seraya duduk di samping Jihan
''Tidak terimakasih,'' ucap Jihan seraya melempar senyum tipis
''Kenapa memang nya,'' tanya Bara ingin tau
''Bukan nya tidak mau, Jihan ingin usaha sendiri bagus tidak nya nilai Jihan tetap usaha sendiri,'' ucap nya lagi
''Kerja bagus,'' ucap bara seraya mengusap pelan pucuk kepala Jihan
tubuh Jihan menegang seketika saat tangan Bara lembut mengusap pucuk kepala nya, godaan Lea tadi siang menari nari di kepala nya, seketika Jihan mengendurkan tubuh nya bersikap biasa seperti semula,
''Kenapa,'' tanya Bara lembut posisi pria itu sangat dekat dengan Jihan,
''Tidak apa apa,'' jawab Jihan pelan
''Ya sudah mas ambil kan camilan mau,'' ucap Bara lembut
''Heum,'' jawab Jihan dengan deheman,
Gadis itu terus memikirkan godaan Lea, benarkah dia akan jatuh cinta dengan sang kakak ipar dan merajut jalinan cinta,
''Ah! Ini tidak benar mikirin apa sih aku,'' gumam nya pelan
''Mikir apa memang nya,'' tiba tiba bara sudah berada di samping nya dengan membawa toples berisi kue kering kesukaan Jihan,
''Kok mas Bara tau ada ini,'' tanya Jihan mengerut kan kening nya
''Kamu yang beli ya! mas tau kamu menyimpan nya di mana karna mas melihat nya '' jawab bara
''Sudah cepetan lanjutin kerjakan tugas nya,'' ucap Bara
Jihan melirik Bara sekilas yang saat itu sedang menatap dirinya,
''Ada apa,'' tanya bara lagi
''Kenapa Mas Bara bersikap seperti ini,'' batin Jihan masih melirik kakak ipar nya itu,
''Ada apa Jihan,'' Bara menjentik kan jari nya, menyadarkan Jihan dari lamunan nya
''Jihan!,'' panggil Bara lagi
''em-eh tidak apa apa,'' gagap Jihan menjawab
''mas tau mas ini tampan Jihan,'' ucap Bara percaya diri
''Idih percaya diri sekali,'' ucap Jihan sedikit menjauhkan tubuh nya tidak Jihan pungkiri Pesona Bara memang luar biasa,
''Mas Bara sebelum menikah dengan mbak Tyas apa mas Bara tidak punya kekasih,'' tanya Jihan ingin tau
''Tidak aku belum pernah jatuh cinta dengan gadis mana pun, saat aku ingin menerima pernikahan ini Tyas sudah menolak saat aku ingin belajar mencintai nya, dan lebih memilih kekasih nya,''
Jihan diam terpaku menatap buku nya, mendengar cerita Bara Jihan tau pria di samping nya itu punya hati yang lembut,
''Kenapa bertanya seperti itu, apa kamu pikir aku seperti kakak mu, di saat dia sudah punya ikatan dengan orang lain tapi di malah menjatuhkan diri nya dengan orang yang berbeda,'' ucap bara ''Apa kamu ingin jatuh cinta dengan ku Jihan,'' lanjut bara berkata spontan Jihan melebarkan matanya namun bersamaan semburat merah terlihat di pipi nya, terasa ada kupu-kupu yang hinggap di pipi nya merapat menjalan terasa geli dan panas,
''Kenapa pipi mu merah Jihan,'' Bara semakin menggoda adik ipar nya itu,
Jihan buru buru membuang wajah ke samping, menyembunyikan rona wajah nya yang semakin merah dengan ucapan Bara
''Apa jatuh cinta tidak mungkin,'' batin Jihan berusaha menetralkan degup jantung nya yang tak beraturan,
''Aku hanya bercanda Jihan, aku menyayangimu seperti adik ku sendiri, sedari kecil aku hidup sendiri ada keinginan punya adik dulu tapi kesehatan mama sangat tidak memungkin kan,'' tutur Bara pelan
''Ya tuhan dia hanya menganggap ku sebagai adik tidak lebih, apa yang kamu pikirkan Jihan jangan berharap sesuatu yang tidak mungkin,'' gumam Jihan dalam hati,
Bara terdiam melihat adik ipar nya itu masih tak bereaksi apa apa, masih membuang wajah ke samping
''Jihan kamu mendengar ku kan,'' suara Bara kembali terdengar membuyarkan lamunan Jihan
''I-iya mas jihan Dengar kok,'' terbata Jihan menjawab,
Sekarang terganti Bara yang diam menatap gadis di samping nya itu, entah kenapa perasaan nyaman selalu ada saat bersama sang adik ipar terkadang bara merasa Jihan bukan adik ipar nya, bagai mana bisa Bara tidak menganggap Jihan adik ipar nya sedang Bara tidak pernah merasa punya istri, apa karna itu entah lah bara tidak tau,
Sesaat suasana menjadi canggung antara Jihan dan bara, beberapa kali Bara berdehem untuk menetralkan suasana hati nya yang tiba tiba terasa canggung
''Kenapa jadi seperti ini ya,'' gumam Bara dalam hati, jantung nya juga berdetak tak beraturan,
''Jihan kamu mau coklat panas,'' tawar Bara bersiap beranjak dari duduk nya,
''Hah-em boleh,'' gagap Jihan gadis itu juga merasa canggung mengiyakan tawaran Bara yang ingin membuatkan coklat panas untuk diri nya,
Di lain tempat Tyas sedang sangat kesal melihat Denis terus menenggak minuman keras nya, wanita itu terus melarang berusaha merebut botol minuman di tangan Denis akan tetapi pria itu malah menyingkirkan tangan Tyas dengan Kasar,
''Kamu kenapa sih selalu seperti ini,'' keluh Tyas tidak suka
''Ini semua gara gara suami kamu itu, aku semakin benci pada nya,'' teriak Denis dengan sorot mata tajam nya
''Ya kalau kesal dengan Bara tidak harus seperti ini dan melampiaskan padaku, aku kesini butuh belaian dan kasih sayang mu, aku sudah capek seharian bekerja,'' ketus Tyas tidak suka
''Aku akan segera membalas perbuatan mu Bara,'' teriak denis melempar botol minuman ke arah tembok hancur pecahan beling bertebaran dimana mana,
''Kamu sudah gila Denis, nanti kalau pecahan kaca itu mengenai ku bagai mana,'' wanita itu semakin kesal melihat kelakuan kekasih nya
''Pergi saja kamu, keluar dari apartemen ku keberadaan mu disini semakin membuat ku kesal saja,'' teriak Denis tepat di depan wajah Tyas
Wanita itu mengeram kesal, tanpa banyak kata Tyas meraih tas nya dan keluar dari apartemen Denis,
''Keterlaluan memang nya apa yang sudah Bara lakukan sampai membuat Denis Semarang itu,'' gumam Tyas dengan Kasar menekan tombol lif
''Ada apa sih sebenar nya sampai Denis begitu dendam dengan Bara,'' gumam Tyas lagi wanita itu tidak mengerti ada dendam apa antara Denis dan Bara
Sejak Tyas mengatakan di jodoh kan dengan Bara Denis sangat senang dan menyarankan Tyas untuk menerima perjodohan itu, Denis terus tersenyum penuh arti seakan menemukan cara untuk menjatuh kan Bara melalui Tyas sayang nya Bara sudah mengetahui rencana busuk Denis yang ingin menghancurkan diri nya melalui Tyas melalui pernikahan pura pura itu,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments