''
''
''
Tyas menatap sinis adik nya, kedekatan nya dengan bara bukan nya Tyas takut bara dan Jihan saling jatuh cinta akan tetapi yang Tyas takut kan bara memberitahu semua nya pada Jihan lalu adik nya itu memberitahu kedua orang tua nya,
''Lebih baik aku bicarakan ini dulu dengan Bara,'' gumam Tyas kemudian Tyas menghampiri bara di kamar nya,
''Bar aku mau bicara,'' ucap Tyas masuk kedalam kamar bara,
''Lain kali ketuk pintu dulu kalau mau masuk ke kamar orang,'' tegas bara tidak suka,
''Ya maaf, aku hanya mau bilang kalau kamu mau dekat dengan Jihan tidak apa apa, asal jangan sampai Jihan tau tentang kita,'' ucap Tyas penuh harap Bara tidak bercerita apa apa
''Adik mu bukan orang bodoh dari awal dia sudah curiga tanpa aku bercerita dia sudah tau semua nya,'' mata Tyas membola seketika panik menyerang wanita itu,
''Terus sekarang bagai mana,'' tanya Tyas lagi bara hanya menggidik kan bahu,
''Jangan seperti itu dong Bar, kalau kita ketauan kamu juga yang bahaya mau mama mu sakit,'' ancam Tyas namun Bara tak bergeming sama sekali
''Sejauh ini apa kamu pernah dapat teguran dari orang tuamu atau pertanyaan tentang pernikahan pura pura mu, jika tidak ada itu artinya jihan tidak mengadu dan bercerita sama orang tua mu, lalu apa yang kamu takut kan,'' ucap bara dengan nada datar,
''Aku akan bicarakan ini dulu sama Jihan,'' ucap Tyas berlalu pergi dari kamar Bara,
Di dapur Jihan sedang sibuk dengan masakan nya, tidak menyadari kedatangan sang kakak yang menatap dirinya dari belakang,
''Mbak Tyas, tumben sudah pulang,'' tanya Jihan kaget dan heran jam lima sore sang kakak sudah ada di rumah
''Iya ada yang ingin aku bicarakan sama kamu,'' ucap Tyas datar
''Mbak Tyas mau bicara apa,'' tanya Jihan ingin tau
''Kamu sudah bilang sama mama soal hubungan ku dengan Bara,'' tanya Tyas Langsung ke inti nya
''Tidak! itu bukan masalah ku, aku tau mbak Tyas punya alasan sendiri kenapa melakukan hal itu, jika tidak suka sama mas Bara kenapa harus menerima pernikahan ini mbak Tyas bisa kan menolak nya,'' tutur Jihan pelan,
''Kamu tau sendiri kan Jihan! Aku sudah lama pacaran sama Denis, dan aku tidak bisa menolak ke inginan papa sama mama yang ingin sekali berbesanan dengan keluarga lais, aku sempat meminta mama sama papa agar kamu saja yang menikah sama Bara, tapi mama sama papa gak setuju mereka bilang kuliah mu belum selesai, aku juga belum menikah gak baik di langkahi,'' tutur Tyas pelan
''Entah lah mbak aku tidak tau harus berkata apa, terserah mbak Tyas yang menjalani, aku akan tetap menutup mulut sampai mbak tyas menyelesaikan masalah pernikahan mbak sama mas Bara, aku hanya takut ada banyak hati yang terluka nanti saat kalian mengatakan ingin bercerai, mama dan juga Tante Kinasih yang sangat menaruh harapan besar sama pernikahan mbak dan mas Bara,'' ucap Jihan
''Mbak tau nanti akan mbak pikir kan bagaimana cara menyampaikan sama mereka, agar tidak ada yang terluka,'' ucap Tyas pelan
''Makasih ya kamu sudah menutupi semua nya tidak bilang sama mama,'' lirih Tyas
Wanita itu sebenar nya senang menikah dengan Bara akan tetapi bukan masalah hubungan pernikahan nya, tapi karna pernikahan nya dengan bara karir Tyas sebagai desainer meroket berkembang pesat dalam waktu kurang dari tiga bulan,
Jihan tersenyum getir, gadis itu ikut memikirkan perasaan para orang tua seandainya mereka tau apa yang terjadi dengan pernikahan Tyas dan Bara, terutama Kinasih ibu nya Bara, pasti kesehatan nya akan drop
makan malam telah tiba malam ini Tyas ikut serta makan bersama, Tyas merasa Jihan dan Bara sangat akrab terlihat dari cara mereka berinteraksi bara tak segan melempar senyum pada Jihan, sedang bara selalu bersikap datar terhadap nya,
''Mas Bara mau nambah lagi, ini masih banyak lho,'' seru Jihan melempar senyum seraya menunjuk lauk yang ada di meja hasil masakan nya,
''Sudah cukup aku sudah kenyang,''
tolak bara pria itu makan sangat lahap masakan Jihan sangat cocok di lidah nya, semenjak ada Jihan bara tidak pernah makan malam di luar selalu di rumah makan malam bersama Jihan sang adik ipar, seharusnya kegiatan itu ia lakukan dengan Tyas istri nya,
''Mbak Tyas tambah lagi ya, ini masih banyak,'' lanjut Jihan bicara sama kakak nya,
''Sudah Han! Aku sudah kenyang,'' Tyas juga menolak untuk tambah wanita itu sudah sangat kenyang meski tidak menolak masakan adik nya memang sangat enak, sudah lama Tyas tidak merasakan masakan rumahan,
''Ya sudah Jihan simpan ini di kulkas saja besok bisa di panaskan lagi art masih bisa memakan nya,''
Selesai makan Jihan masih di dapur membereskan piring kotor dan menyimpan lauk yang masih ada untuk di simpan besok masih bisa di angetin dan dimakan, Tyas membantu sang adik mencuci piring kotor, sedang Bara bergegas menuju ruang keluarga seperti biasa
''Mbak tinggal ya ini sudah selesai,'' ucap Tyas
''Iya mbak ini Jihan juga sudah mau selesai,'' jawab Jihan namun gadis itu masih mengambil buah di kulkas seperti biasa memotong nya membawa secangkir kopi untuk bara dan coklat panas untuk dirinya Teman ngobrol dan nonton TV,
Sementara Tyas menghampiriBara ada sesuatu yang ingin Tyas sampaikan sama pria yang menjadi suami nya itu,
''Bar bisa kita bicara sebentar,'' ucap Tyas Bara hanya melirik sekilas wanita yang berdiri tak jauh dari nya itu,
''Mau bicara apa bicara saja di sini,'' ucap Bara datar,
''Kamu menyukai adik ku,'' tanya Tyas ingin tau bara memutar bola mata nya jengah
''Kenapa memang nya,'' ucap bara masih dengan nada datar
''Ya tidak apa apa hanya saja tunggu lah sampai perceraian kita,'' ucap Tyas
''Apa hubungan mu dengan Denis menunggu sampai perceraian kamu bahkan jarang pulang,'' Tyas membulat kan matanya
''Maksud aku kamu cepat sekali akrab dengan Jihan,'' ucap Tyas lagi
''Aku akan baik sama orang yang juga baik dengan ku, Jadi apa ada yang salah,'' ucap bara menatap tajam Tyas,
Pria itu semakin membenci Tyas yang hanya memperalat diri nya hanya untuk karir nya sementara Denis memperalat Tyas untuk misi balas dendam nya, Bara sudah tau semua nya,
''Susah ngomong sama kamu ya, yang jelas aku tidak mau kamu menyakiti adik ku aku tidak rela,'' ucap Tyas sudah menyadari ke hadiran sang adik dia berhenti bicara
''Perempuan gila, tidak mungkin aku suka sama Jihan,'' gumam bara dalam hati,
Meski hati bara tidak pernah mengungkiri dia akrab dengan Jihan menurut nya Tyas dan Jihan sangat lah jauh berbeda Jihan yang baik hati dan lemah lembut, Tyas yang berambisi besar dalam karir nya tidak pernah memikir kan perasaan orang lain dengan menerima pernikahan ini pasti ada banyak hati yang akan tersakiti jika saja perceraian antara dirinya terjadi
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Di sini lah KeEGOISAN Ortu harus di pertanyakan..Gak semua Perjodohan berakhir bahagia..
2025-03-09
0