"
"
"
di kantor Bara beberapa kali berdecak kesal saat Tyas terus menerus menghubungi nya meminta nya datang ke restoran x untuk makan siang, ini rencana Tyas, wanita itu sudah mengira datang junta Jihan untuk memata matai nya hubungan nya dengan Bara sang suami, nyatanya bukan keinginan Jihan sendiri yang memang sudah lama ingin tinggal di negara tempat lahir nya, masa kecil nya sebelum pindah ke Jerman tuju tahun lalu,
''Mbak tyas,'' panggil Jihan saat sudah berada di ruang VVIP restoran tersebut
''Kamu Sudah datang,'' tanya Tyas sedetik kemudian menatap gadis di belakang adik nya, pakaian nya sederhana tyas melihat dari atas ke bawah semua sederhana,
''Ini siapa Jihan, perasaan kamu baru hari ini ke kampus dan juga belum mulai kuliah,'' cerca Tyas pada adik nya
''Ini Lea teman ku kira baru hari ini kenalan dan berteman,'' terang Jihan sedang Lea tersenyum kaku rasa tidak enak hati menggelitik hati nya, datang ke tempat semewah ini baru pertama kali bagi seorang Milea
''Aku Lea mbak,'' Lea mengulur kan tangan nya akan tetapi Tyas enggan untuk menerima uluran tangan Lea itu semakin membuat Lea rendah rasanya sangat tidak pantas berada di tengah orang kaya,
''Duduk,'' titah nya datar, Lea menurut dan duduk di samping Jihan
Tyas kembali menghubungi Bara, beberapa kali tidak di angkat akan tetapi Tyas melihat Bara sedang online di aplikasi hijau itu,
''Apa sih mau nya,'' gumam Tyas,
''Aku dan Jihan sudah menunggu, cepat lah datang,'' tulis Tyas dan mengirim pesan itu pada sang suami,
Sedang Bara di kantor sedikit merasa lega saat mendapat pesan dari Tyas yang mengatakan Jihan ikut serta dalam makan siang itu, setidak nya Bara tak harus berdua dengan Tyas, pria itu sudah menyelesai kan sebagian pekerjaan nya, kemudian bergegas menuju restoran x yang sudah Tyas serloc, jika Tyas tidak bilang sama mama nya Bara tidak akan pernah Sudi menerima ajakan makan malam dari wanita yang ia nikahi hampir dua bulan ini, namun semua terselamat kan dengan hadir nya jihan di acara makan siang itu,
''Bar kamu sudah datang duduk lah disini,'' Tyas bergegas berdiri dari duduk nya menyambut kedatangan sang suami tentu saja hanya akting, Bara diam tidak menjawab dengan raut wajah dingin dan datar, duduk tanpa menghiraukan Tyas membuat wanita itu mencebik kesal
''Jihan kamu juga ada di sini,'' Bara melempar tanya dan senyum ke arah adik ipar nya itu,
''Iya! Mbak Tyas tadi menghubungi ku,'' balas Jihan, membuat Tyas semakin kesal melihat keakraban Bara dan Jihan,
''Mama tadi meminta kita datang berkunjung kalau kamu ada waktu, bilang saja aku akan meluangkan waktu ku,'' terang Jihan mencair kan suasana canggung karna sikap datar Bara pada diri nya,
''Seperti nya jadual ku sangat padat aku sibuk sekali, kamu datang saja sama Jihan,'' ucap bara masih dengan nada datar tanpa melihat ke arah Tyas
Tak berapa lama pelayan datang membawa makanan, yang sudah Tyas pesan terlebih dulu, dengan sangat cepat bara menghabiskan makanan nya dan berniat untuk segera pergi, pria itu tidak mau terus berada di dekat tyas untuk meladeninya berakting di depan Jihan,
''Cepat sekali kamu makan bar,'' tanya Tyas melihat pria di samping nya itu sudah menghabiskan makanan nya,
''Aku ada meeting setelah ini,'' ucap nya cepat
''Tapi kami belum selesai lho,'' ucap Tyas mencegah bara pergi
''Sudah sering aku melupakan makan siang ku untuk pekerjaan ku di kantor, apa lagi makan siang dengan mu itu sangat tidak penting,'' ucap nya datar menatap tajam Tyas
Jihan menghentikan aktivitas makan nya, yakin sekali bahwa keadaan rumah tangga sang kakak dan kakak ipar nya sedang tidak baik baik saja, melihat dari cara mereka bicara dan gestur tubuh nya, Bara sang kakak ipar sama sekali tidak ada raut ramah sayang atau mencintai selayak nya sikap suami terhadap istri nya
Bara berlalu pergi tanpa mengendahkan Tyas yang terus memanggil nama nya,
''Kamu sudah selesai belum, kalau belum habiskan makanan nya aku juga mau pergi,'' Tyas meletak kan sendok dan garpu sedikit kasar kemudian berlalu pergi,
''Jihan aku jadi tidak enak dengan kakak mu, apa mungkin karna kehadiran ku,'' tanya Lea tidak enak hati,
''Tidak usah di pikir kan mungkin kakak ipar ku sedang banyak pekerjaan,'' tukas Jihan yang juga sangat yakin pernikahan kakak nya tidak lah se harmonis yang Jihan sangka
''Makanan sebanyak ini tidak di makan,'' gumam Lea lagi melihat banyak nya makanan yang terhidang,
''Ta susah kita makan saja, kamu makan sepuas nya,'' ucap Jihan tersenyum,
Jihan dan Lea segera memakan makanan nya, kedua nya sampai nambah sayang jika tidak di makan Tyas sudah membayar nya apa lagi bagi lea makanan itu sangat mahal gadis itu tidak pernah memakan makanan seperti itu sebelum nya,
Di luar gedung hotel, tidak sengaja Tyas bertemu dengan mertua nya mama nya Bara, wanita itu sangat kaget dan terkejut, tak lama kemudian Jihan dan Lea juga sudah selesai,
''Mbak Tyas masih di sini,'' tanya Jihan heran saat ke luar dari hotel mendapati Tyas masih di depan hotel dengan seorang wanita paruh baya,
''Iya aku masih disini,'' jawab nya cepat ''em! Mah kenalin ini Jihan adik nya Tyas,'' ucap Tyas mengenal Jan adik nya pada sang ibu mertua ''Jihan ini mama mertua ku,'' lanjut Tyas
''Tante apa kabar,'' Jihan mengulur kan tangan menyalami ibu mertua sang kakak,
''Jihan susah besar ya, tidak kalah cantik dengan Tyas,'' ucap Kinasih menerima uluran tangan adik dari menantu nya itu,
''Kamu masih sama Jihan tidak berubah dari dulu masih seperti ini, hanya saja kamu sekarang tambah cantik,'' tutur Kinasih menilai Jihan tidak banyak berubah bentuk wajah gadis itu Kinasih sangat mengenal nya,
''Ya sudah Jihan pamit duluan Tante, mbak Tyas,'' pamit Jihan sopan dan berlalu pergi meninggal kan Tyas dan mertua nya,
''Keluarga mu sudah mengenal keluarga suami kakak mu sejak lama Jihan, Tante tadi masih mengenali mu, meski sudah lama sekali,'' tutur Lea
''Iya kedua orang tua ku memang berteman dengan keluarga kakak ipar ku,'' terang Jihan
''Apa pernikahan kakak mu hasil perjodohan,'' tanya Lea penasaran
''iya seperti nya begitu aku kurang daham,''
''Pantas saja sikap kakak mu dan suami nya seperti itu, maaf,'' ucap Lea meminta maaf di akhir kalimat
''Iya aku juga merasa, mungkin cinta belum tumbuh di hati ke dua nya,''
Jihan menimbang dan mengingat sejak kedatangan nya seminggu lebih belum pernah sekali pun Jihan melihat kakak dan kakak ipar nya terlihat mesra selayak nya pasangan yang saling mencintai,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments