kedatangan adik ipar

Bara menghentikan langkah kaki nya saat melihat ada sosok lain di dapur wanita itu bukan Tyas di rumah itu tidak ada sosok lain selain Tyas dan diri nya, bahkan Tyas jarang sekali pulang apa lagi masuk ke dapur

''Kamu siapa,'' suara berat Bara mengagetkan Jihan yang sedang asik membuat minuman di dapur

''Oh hai ini pasti Bara ya aku Jihan,'' ucap nya tersenyum ramah

''Mbak Tyas gak cerita ya,? aku sekarang tinggal di sini kuliah disini, pingin juga nyobain kuliah di Indonesia,'' ucap nya lagi,

"Mas Bara mau apa? mau aku buatin minuman juga," tawar Tyas pada Bara

"Heum boleh," jawab Bara

"Maaf ya aku tidak bisa datang di acara pernikahan mas Bara dan mbak Tyas, waktu itu aku lagi sibuk sibuk nya, tidak bisa ikut mama sama papa pulang," ucap Jihan

"Tidak apa apa tidak penting juga," jawab Bara bergumam

"Mbak Tyas apa belum pulang," tanya Jihan Sedari ia sampai belum melihat sang kakak

"Aku gak tau," jawab Bara cuek

"Mbak Tyas memang seperti itu dari dulu suka sekali telat pulang kadang sampai larut malam, tapi sekarang tidak kan secara kan sudah punya suami masak ia kebiasaan lama masih tidak bisa di rubah," celoteh Tyas

Sedang Bara hanya menyimak duduk di pantry dapur menunggu minuman nya yang di buat kan sang adik ipar datang, Bara sama sekali tidak perduli dengan Tyas begitu juga dengan Tyas yang tidak pernah perduli dengan Bara

"Ini hanya ada hot coklat tidak ada apa apa disini, ini aja Jihan bawa dari Jerman apa mbak Tyas tidak pernah makan di rumah, di kulkas kosong tidak ada isi nya hanya ada sayuran beberapa, mas Bara sudah makan," tanya Jihan lagi

"Sudah tadi sebelum pulang aku sudah makan di luar," jawab Bara dengan nada datar nya

"Jadi mbak Tyas dan mas Bara tidak pernah makan di rumah ya, art di rumah ini juga sekarang pulang semua dulu kan mereka nginep di sini,'' ucap Tyas lagi merasa ada banyak yang berubah dengan rumah nya,

"Aku tidak tau mereka seperti itu semenjak aku tinggal disini,'' jawab Bara cepat

"Besok saja aku akan belanja bahan makanan tidak mungkin setiap hari harus makan makanan beli sesekali kan pengen juga makan makanan rumahan masak sendiri,"

Bara diam tidak menjawab, Jihan dan Tyas sangat jauh berbeda Jihan lebih ceria dan ramah, sedang Tyas menurut Bara sedikit congkak

''Mas Bara aku tadi sempat pesan makanan ini agak banyak aku pikir mbak Tyas sudah pulang ternyata belum mas Bara makan lagi ya biar aku siap kan,''

Bara tidak menjawab rasa nya enggan tapi sial nya perut Bara kembali lapar dengan rasa sedikit malu dan tidak enak hati bara mendekat ke meja makan

''Mas Bara nasi nya mau sedikit apa banyak,'' tanya Jihan bersiap mengambil nasi

''Sedikit saja aku tadi sudah makan,'' jawab Bara

''Segini cukup ya,'' Jihan meletak kan piring berisi nasi putih di hadapan Bara untuk pertama kali nya Bara di layani wanita lain saat di meja makan selain mama nya yang seharusnya itu tugas Tyas sebagai istri,

''Aku kangen sekali masakan Indonesia sudah lama sekali tidak merasakan masakan seperti ini,'' ucap Jihan menyantap makanan nya

setelah selesai makan Jihan dan Bara lanjut nonton tv di ruang keluarga kedua nya terlibat obrolan hangat, tidak ada orang lain di rumah itu, hanya berdua Tyas juga belum pulang sampai larut malam Jihan dan Bara kedua nya sudah ngantuk

''Mas Bara kamar mbak Tyas di sini bukan di sana,'' ucap Tyas saat melihat bara akan membuka pintu kamar di sebelah nya,

''Oh iya aku lupa,'' ralat bara menggaruk kepala nya yang tak gatal

''Aneh mas bara ini? Sudah sebulan menikah masak iya lupa kamar sendiri,'' gumam Jihan memasuki kamar nya,

Jam sudah menunjukan pukul dua belas dini hari, deru mesin mobil Tyas mulai memasuki pekarangan rumah nya, dengan wajah dan baju berantakan Tyas tampak sangat lelah perlahan membuka pintu rumah nya,

''Sudah sepi apa anak itu sudah tidur,'' gumam Tyas melihat jam yang melingkar di pergelangan tangan nya sudah menunjuk kan pukul dua belas tengah malam

''Sudah malam rupanya pasti anak itu sudah tidur,'' Tyas melanjut kan langkah nya menuju kamar nya saat melewati kamar sang adik Tyas berhenti sejenak tangan nya terulur membuka pintu kamar adik nya ada rasa rindu di hati Tyas hampir dua tahun tidak bertemu dengan adik nya itu

''Mbak Tyas apa itu mbak,'' tanya Jihan terbangun saat mendengar pintu kamar nya terbuka karna Jihan belum benar benar tidur,

''Heum? ini mbak kamu lanjut tidur saja ya kita ngobrol besok pagi saja,'' ucap Tyas

''apa mbak Tyas baru pulang,'' tanya Jihan lagi

''Heum,'' jawab Tyas seraya menutup kembali pintu kamar adik nya,

''Jam berapa ini, malam sekali mbak Tyas pulang,'' Jihan melihat jam kecil yang ada di atas meja nakas nya jam sudah menunjuk kan pukul dua belas tengah malam

''Kenapa kebiasaan mbak Tyas masih sama tidak berubah padahal sudah punya mas Bara kelihatan nya mas Bara orang nya baik,'' gumam Jihan menarik selimut nya kembali

Di kamar sebelah Jihan tepat nya kamar Bara pria itu masih duduk melihat ke arah luar jendela kamar nya, selalu seperti ini Tyas pulang larut malam, terkadang tidak pulang sama sekali,

Bara merenung apa jadi nya jika mama nya tau rumah tangga yang baru di bangun nya tidak sesuai dengan harapan keluarga nya, terutama sang mama yang sangat menaruh harapan besar terhadap Tyas untuk kebahagiaan Bara

''Maaf kan Bara mah, Bara tidak bisa memberi kebahagian untuk mama, Bara takut mama kecewa bagai mana bara bercerita dengan mama, gadis yang mama pilih tidak sesuai harapan mama,''

Hati Bara galau setelah menerima pesan mama nya yang meminta nya secepat nya memberinya seorang cucu, bagai mana Bara bisa memberikan cucu untuk mama nya sedang dia dan Tyas tinggal di kamar berbeda

Di kamar yang lain tepat nya kamar Tyas wanita itu juga sedang galau bagai mana kalau sang adik mengetahui keadaan rumah tangga nya dengan Bara

''Apa aku bicara dengan Bara saja ya untuk bersandiwara saat di depan Jihan,'' gumam Tyas

''Tapi apa Bara mau pria itu kan cuek dan dingin,'' gumam nya lagi,

Entah hal konyol apa yang Tyas pikir kan semua belum ada di otak nya masih memikir kan dan belum menemukan jawaban

Terpopuler

Comments

Kikan dwi

Kikan dwi

semangat trs kak 😊

2023-08-18

0

lihat semua
Episodes
1 pernikahan
2 permintaan sang mama
3 kedatangan adik ipar
4 menolak bersandiwara
5 lupa kedua kali
6 teman baru
7 belum ada rasa cinta
8 rencana tyas
9 Jihan tau
10 bicara
11 makan malam
12 makan siang
13 godaan
14 canggung
15 kekesalan tyas
16 pahatan sempurna
17 menyadari perasaan
18 sebatas ipar
19 Kamu jual aku beli
20 gagal
21 macam tutul
22 bukti video
23 menjelaskan
24 saling memiliki
25 Affair with kakak ipar
26 dukungan sahabat
27 perdebatan adik kakak
28 bersitegang
29 Cemburu
30 menolong
31 keinginan Kinasih
32 harga mati
33 merasa bersalah
34 Segudang alasan
35 ketakutan jihan
36 Hukuman
37 Rencana denis
38 rencana di atas rencana
39 wanita simpanan
40 curiga
41 mengikuti alur
42 Di banding kan
43 nasehat bernada perintah
44 Bukan jaman Siti norbaya
45 kecurigaan Irina
46 shock
47 tidak akan mengulang hal yang sama
48 Dua bulan
49 hamil
50 pingsan
51 rapuh
52 menjelas kan,
53 Bersaing,
54 pergi
55 penjelasan Bara
56 menemukan
57 semua akan baik baik saja
58 nasehat
59 penggoda
60 belum tentu merestui
61 amarah
62 rencana pernikahan
63 beruntung
64 gengsi
65 serasa yang pertama kali
66 kehidupan baru
67 pesta
68 kembali stabil
69 Rumah kita
70 belanjaan ke dua calon nenek
71 kakak ipar
72 mantan
73 prioritas utama
74 bukan yang dulu
75 Taman bunga
76 merasa bersalah
77 merasa rendah
78 aku kamu,
79 perdebatan kedua nenek
80 maaf
81 berkunjung
82 mengemaskan
83 Anak ku
84 I love you
85 bab tamat
86 extra part
Episodes

Updated 86 Episodes

1
pernikahan
2
permintaan sang mama
3
kedatangan adik ipar
4
menolak bersandiwara
5
lupa kedua kali
6
teman baru
7
belum ada rasa cinta
8
rencana tyas
9
Jihan tau
10
bicara
11
makan malam
12
makan siang
13
godaan
14
canggung
15
kekesalan tyas
16
pahatan sempurna
17
menyadari perasaan
18
sebatas ipar
19
Kamu jual aku beli
20
gagal
21
macam tutul
22
bukti video
23
menjelaskan
24
saling memiliki
25
Affair with kakak ipar
26
dukungan sahabat
27
perdebatan adik kakak
28
bersitegang
29
Cemburu
30
menolong
31
keinginan Kinasih
32
harga mati
33
merasa bersalah
34
Segudang alasan
35
ketakutan jihan
36
Hukuman
37
Rencana denis
38
rencana di atas rencana
39
wanita simpanan
40
curiga
41
mengikuti alur
42
Di banding kan
43
nasehat bernada perintah
44
Bukan jaman Siti norbaya
45
kecurigaan Irina
46
shock
47
tidak akan mengulang hal yang sama
48
Dua bulan
49
hamil
50
pingsan
51
rapuh
52
menjelas kan,
53
Bersaing,
54
pergi
55
penjelasan Bara
56
menemukan
57
semua akan baik baik saja
58
nasehat
59
penggoda
60
belum tentu merestui
61
amarah
62
rencana pernikahan
63
beruntung
64
gengsi
65
serasa yang pertama kali
66
kehidupan baru
67
pesta
68
kembali stabil
69
Rumah kita
70
belanjaan ke dua calon nenek
71
kakak ipar
72
mantan
73
prioritas utama
74
bukan yang dulu
75
Taman bunga
76
merasa bersalah
77
merasa rendah
78
aku kamu,
79
perdebatan kedua nenek
80
maaf
81
berkunjung
82
mengemaskan
83
Anak ku
84
I love you
85
bab tamat
86
extra part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!