Dua minggu setelah pesta perayaan ulang tahun perusahaan Sullivan. Ya, Rain semakin gencar untuk mengetahui kegiatan apa saja yang dilakukan oleh Sunny.
Seperti saat ini contohnya. Rain sedang berada di salah satu pusat perbelanjaan, yang kebetulan sekali sedang ada event perlombaan dance, dan Sunny pun diundang oleh pihak panitia sebagai salah satu pengisi acara.
Suasananya sangat meriah, karena memiliki ketertarikan yang sama, Rain pun juga turut menjadi penonton perlombaan tersebut.
Hingga saat Sunny tampil di atas panggung menampilkan koreografi dance yang mengagumkan, badannya meliuk-liuk mengikuti irama musik, yang diputar.
Rain sampai terpukau melihat penampilan Sunny. Ia tak menyangka jika Sunny bisa melakukan dance yang membuat sepasang mata ingin terus melihatnya.
“Dia benar-benar luar biasa, sekaligus mempesona!' gumam Rain penuh kekaguman.
Ya Sunny sedang menampilkan dance lagu Rover milik salah satu idolanya yaitu KAI EXO. Dibantu dengan para penari latar pria, ia nampak begitu sexy.
Wajah Rain seketika memanas, ia merasakan api cemburu menyelimuti dirinya.
“Seharusnya aku yang berada di sana, bukan si penari latar itu, kurang ajar sekali dia menyentuh wanitaku," gerutu Rain dalam hati.
Hei Bung, koreografinya memang seperti itu, ada sedikit sentuhan antar penari latar dan penari utama ck...
Hingga berakhirnya penampilan Sunny mendapatkan tepuk tangan yang meriah dari penonton.
“Wah penampilan kak Sunny tadi sangat bagus dan menghibur sekali, terima kasih Kak Sunny," ujar pemandu acara.
Sunny membungkuk 90° tanda terima kasih. Ia juga merasa senang jika penonton menyukai penampilannya di atas panggung.
“Nah selain penampilan dari Kak Sunny kami juga memberikan kesempatan kepada penonton yang ingin unjuk gigi di atas panggung ini, ada yang bersedia?" pemandu acara.
“Hadirin bisa mengangkat tangan jika bersedia," ujar pemandu acara lagi. Seketika Rain mengangkat tangannya.
“Oh ternyata ada yang mengangkat tangan, Kakak yang mengenakan topi hitam silahkan naik ke panggung!" seru pemandu.
Rain bergegas naik ke atas panggung.
“Nah Kakak, karena Kakak sudah di sini dance apa yang ingin kakak tampilkan?" tanya pemandu acara.
Dia membisikkan sesuatu ke pemandu tersebut, si pemandu terlihat menganggukkan kepala dan bicara pada tim.
“Baiklah sebentar lagi kita akan menyaksikan penampilan dari... Em, siapa nama Anda?"
“Panggil saja X," jawab Rain.
“Ah baiklah, sebentar lagi kita akan menyaksikan penampilan Mr. X."
Setelah semuanya sudah siap untuk tampil Rain memberikan aba-aba pada pemandu acara.
“Oke untuk penampilan selanjutnya kita saksikan penampilan dance dari Mr. X, beri tepuk tangan yang meriah semuanya!"
Musik mulai mengalun, tubuh Rain yang lentur bergerak sesuai irama musik bersama dengan penari latar.
Banyak kaum hawa berteriak penuh kekaguman, dengan penampilan Rain yang tertutup tapi masih menampilkan kesan sexy itu.
“Lihat itu tangan dan kakinya sangat kokoh dan sexy," ujar penonton 1
“Kau benar, sayang wajahnya tertutup oleh topi, apa dia malu jika wajahnya tidak tampan?" ujar penonton 2
“Yang benar saja, mungkin justru dia ingin terlihat misterius hingga tak ingin menampilkan wajahnya yang tampan di hadapan publik," sahut penonton 3, dan masih banyak lagi.
Hingga saat penampilan Rain berakhir suasana kembali riuh dengan tepuk tangan penonton.
Sunny juga menyaksikan penampilan Rain, ia mengakui penampilan Rain memang sangat bagus tapi ia tak menyukai gayanya yang sok keren dan terkesan sombong.
“Apa-apaan dia itu, bahkan ia tak mengucapkan terima kasih di akhir penampilannya huh benar-benar sombong, mana sok misterius pula," batin Sunny menggerutu.
Rain mengedarkan pandangannya ke seluruh penonton dan menemukan sosok Sunny di sana, kemudian ia menyeringai tipis.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Saat ini Rain sudah kembali ke kediaman pribadinya, ia merebahkan tubuhnya di kasur. Sejenak ia teringat pada percakapannya dengan Mr. Kendrick Sullivan di pesta perayaan ulang tahun perusahaan dua minggu yang lalu.
“Putrimu sangat mengagumkan, ia terlihat memiliki intelektual yang tinggi," puji Rain.
“Terima kasih atas pujiannya, Sunny adalah putri kami satu-satunya, aku sendiri sebagai orang tua merasa bangga, putriku mampu dan sangat berprestasi."
“Maaf jika saya bertanya pada hal yang menyangkut privasi—"
“Apa itu?"
“—apakah putri Anda sudah memiliki kekasih?"
“Ah soal itu, sepertinya belum, dia bilang kalau dia sudah memiliki kekasih, dia akan langsung mengenalkannya pada kami, tapi entah mengapa hingga saat ini, ia tak pernah dekat dengan laki-laki."
Rain mengangguk mendengar penjelasan Mr. Kendrick.
“Apakah Anda memiliki kriteria khusus untuk calon menantu?" tanya Rain coba-coba.
“Ah, soal itu, memang sedikit ada, bagaimana pun juga harus diketahui bibit, bebet, dan bobotnya tapi satu hal yang paling penting itu juga tergantung putri kami, apakah nyaman atau tidak, karena di zaman modern ini orang tua tidak bisa terus memaksakan keinginannya pada anak mereka—"
“— apalagi jika itu menyangkut jodoh, dan pernikahan, karena bagaimana pun juga yang akan menjalani kehidupan rumah tangga adalah anak kami, bukan kami. Jadi keputusan terakhir soal pasangan kami serahkan pada anak kami," jelas Mr. Kendrick.
Ya, Rain setuju dengan penjelasan Mr. Kendrick, ini sudah zaman modern, seharusnya tidak ada lagi perjodohan seperti zaman kolonial atau dinasti, tapi semua itu tak menyurutkan semangat Rain untuk mencoba meminang Sunny.
Ia muda, tampan, kaya, sukses, dan sangat berbakat. Wanita mana pun tak sanggup menolak pesonanya.
Hari ini adalah hari libur, akhirnya ia bisa merasakan yang namanya kebebasan, tadi pagi rumahnya juga sudah dibersihkan oleh para pelayan.
Rain bergegas menuju sebuah toko perhiasan untuk melihat-lihat, barangkali ada yang cocok.
Benar saja saat ia melihat-lihat, ia menemukan sebuah cincin yang sesuai seleranya.
“Boleh aku lihat cincin ini?" tanya Rain sambil menunjuk sebuah cincin.
“Ah, tentu saja boleh, Tuan. Silahkan!" jawab seorang pegawai toko perhiasan tersebut sambil mengambil cincin yang ditunjuk oleh Rain.
Rain melihat dengan seksama, ia tersenyum tipis, cincin yang ia pilih nampak sederhana namun elegan.
“Aku pilih yang ini."
“Wah, Anda memang memiliki selera yang bagus, Tuan!"
“Bisa kau buat sepasang?" pintanya pada pegawai.
“Tentu, saya akan mengurus surat-suratnya, Tuan. Silahkan tunggu sebentar."
Rain masih setia menunggu, sesekali ia melihat ponsel pintarnya untuk memantau pekerjaan.
“Ini cincin yang Anda pesan, Tuan dan ini surat-suratnya."
Rain segera membayar cincin tersebut dan menerima barangnya, setelah itu ia pulang dan mempersiapkan rencananya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Setelah sampai di sebuah markas, ia memanggil anak buahnya untuk mendiskusikan sesuatu. Mereka mengangguk saat diberi arahan oleh Rain. Berdoa saja semoga misinya berhasil.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Sedangkan Sunny saat ini sedang sibuk menari di sebuah studio dance.
“Seperti biasa, kau tak pernah mengecewakanku, Sunny!" seru pelatih dance.
Terima kasih atas pujiannya, aku merasa harus latihan agar lebih baik lagi setiap harinya."
“Istirahatlah terlebih dahulu, kau sudah berlatih keras hari ini."
Sunny bergegas duduk dan minum air mineral yang dibawanya. Ia merasa nafasnya akan habis.
“Ah, yaampun aku lelah sekali." ujar Sunny sambil merebahkan tubuhnya di lantai.
TBC
Penampilan Sunny saat di atas panggung
Penampilan Rain saat di atas panggung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
➳βC᭄ ☠💤💤OFF💤💤(vika)
org tua yg pengertian banget
2023-11-07
0
⧼⎳ Bukan siapa-siapa
kacian kamu, Uncle Hujan🤭
2023-10-14
0
⧼⎳ Bukan siapa-siapa
Ya Salam, Oppa-Oppa, hadir selalu 😍
2023-10-14
0