Bagian 4

Happy Reading!

Rain, Galaksi, dan Jupiter sudah sampai di Red Sun club. Club ini milik Rain tentunya. Begitu mereka masuk, semua atensi pengunjung terarah pada mereka bertiga.

Penampilan yang begitu maskulin, nan nampak gagah menjadi daya tarik bagi siapa pun yang melihatnya.

Saat tiba di bar untuk memesan minuman ada tiga orang wanita dengan pakaian yang kurang bahan hingga mempertontonkan asetnya.

”Maukah tiga Pangeran tampan ini bergabung dengan kami?" bisik salah seorang wanita ke telinga Rain diakhiri dengan tiupan bermaksud menggoda.

“Memang apa yang kau punya?" balas Rain dengan tanya seraya berbisik.

“Apa pun yang kau minta akan kuberikan padamu, Master," jawab wanita itu.

“Begitukah?" tanya Rain dengan senyum yang menggoda, tak lupa tangannya sudah bergerilya kemana pun mengikuti insting animalia-nya, membuat wanita tersebut sudah bergerak gelisah karena rangsangan dari Rain.

Rain masih tersenyum tipis, dan sedikit menyeringai melihat reaksi wanita karena rangsangan yang ia berikan.

“Dasar wanita rendahan baru seperti ini saja sudah terangsang," batin Rain meremehkan.

Bagaimana dengan kedua sahabatnya, Galaksi sudah tak tahu menghilang ke mana, sementara Jupiter berlenggak-lenggok dengan seorang wanita tadi di lantai dansa.

Rain masih dengan kegiatannya, sepertinya dia begitu ahli membuat wanita bertekuk lutut dan mengerang nikmat.

Saat wanita itu akan mencapai klimaksnya, seketika permainan Rain berhenti dan dengan kejam ia mendorong wanita itu untuk menjauhi dirinya.

“Pergi, cari saja orang lain untuk meneruskan kegiatanmu, aku tidak sudi!" usirnya pada wanita itu.

Wanita tersebut tentu saja kaget, baru saja ia akan merasakan surga kenikmatan, Rain justru mendorongnya hingga terjatuh dan mengusirnya terang-terangan.

“Mengapa, kita belum sampai adegan utama," kata wanita itu bertanya-tanya.

“Dan melakukan hal itu denganmu? Maaf saja aku tidak akan pernah sudi, lagi pula kau pasti sudah sering melakukannya dengan beberapa pria, bukan?!" tanya Rain sinis.

“Hiks... Kau, kau benar-benar jahat!" maki wanita itu pada Rain sambil menunjuk-nunjuk wajah Rain.

Rain hanya memandang rendah, tidak peduli wanita itu mau menangis keras bahkan sampai berguling-guling sekali pun. Kemudian ia pergi dari situ. Ia menuju ruang pribadinya.

“Kau tidak bisa pergi begitu saja!" pekik wanita itu merasa tak terima dengan perlakuan Rain.

“Kenapa tidak bisa? Aku pemilik tempat ini, jadi aku bebas melakukan apa pun di sini, termasuk memecatmu menjadi wanita malam, di club-ku, itu bukan perkara yang sulit," ucap Rain tegas. Membuat wanita itu hanya membisu.

Dia bukanlah orang berada, kesulitan ekonomi membuatnya mau tidak mau bekerja sebagai wanita penghibur di club, dan Red Sun adalah pilihannya, tempat ini terkenal, banyak orang-orang besar yang menyambangi tempat ini, hanya sekedar melepas penat.

Sekalipun dia bekerja di Red Sun cukup lama, dia belum pernah bertemu dengan sang pemilik tempat ini. Bisa dibilang ini adalah pertama kali mereka bertemu, dan bodohnya ia menggali lubang untuknya sendiri, karena memaksa pemilik untuk bermain dengannya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Rain hanya menghisap rokok di ruang pribadinya, ia merokok saat hanya stress melanda.

Meski ia seorang badjingan setidaknya ia tidak pernah tidur dengan seorang wanita. Ia memang tipe pemilih, bahkan di tempat tinggalnya pun ia tidak pernah membawa pulang seorang perempuan.

Tak heran sahabat bahkan orang tuanya menjuluki tempat tinggalnya sebagai kuil suci.

Saat sedang merenung sembari menghisap cerutu, terdengar suara pintu diketuk. Ternyata itu adalah kedua sahabatnya.

“Kalian sudah selesai bersenang-senang?" tanya Rain.

“Aku hanya menikmati lantai dansa, Bung. Tidak sepertinya yang menikmati malam panas," ujar Jupiter matanya sambil melirik ke arah Galaksi.

“Oh ayolah, aku hanya tak ingin menolak rezeki, itu saja. Kalian tahu mereka itu cantik-cantik dan sangat berpengalaman," ujar Galaksi.

Jupiter mendengus, sedangkan Rain terlihat tidak acuh. Galaksi dengan para wanitanya memang satu paket yang tak terpisahkan.

“Koleksi wanitamu bahkan sebanyak koleksi benda antik di museum kota," komentar Rain.

“Kuharap mereka tidak akan patah hati karena ditinggal saat Galaksi sudah merasa bosan," timpal Jupiter.

Sementara yang menjadi objek sindiran hanya tertawa saja, “ Hei, itu bukan salahku. Salahkan mereka yang dengan mudah menaruh hati, padahal sudah kuperingatkan bahwa aku tak ingin berkomitmen dalam hubungan."

“Hanya wanita bodoh yang jatuh hati dengan mudah pada Galaksi," ujar Rain menanggapi.

“Aku setuju!" Jupiter juga sependapat dengan Rain.

“Kalian berlebihan membuatku seperti orang jahat," ucap Galaksi.

Saat mereka sedang bercengkrama, datanglah pelayan membawa minuman pesanan mereka, setelah menyajikan pelayan itu pamit undur diri.

“Omong-omong soal kejadian tadi, bagaimana kira-kira nasib Mr. Osaki?" tanya Galaksi sambil menyesap tequila.

“Entahlah, aku berharap dia mati secepatnya, karena aku sudah menembak organ vitalnya," jawab Rain.

“Kau dan permainan pistolmu sangat mengerikan," komentar Galaksi.

“Wajar saja, sewaktu ia masih muda, ia selalu menjadi penembak jitu bayaran," timpal Jupiter.

Rain tersenyum tipis, benar sewaktu ia berkuliah di Amerika, dia menjadi penembak jitu, hanya untuk sekedar menambah uang saku.

“Itu pekerjaan yang menyenangkan, berkat pekerjaan itu, aku jadi mengerti tipe-tipe seseorang," jawab Rain.

“Benar juga, beruntung kita bertemu satu tahun setelahnya dan sialnya aku juga terperangkap dalam pekerjaan gelap tersebut dan kami menjadi partner," jelas Galaksi.

“Gajinya pasti besar," ujar Jupiter.

“Lumayan untuk ukuran mahasiswa seperti kami kala itu," jawab Rain.

Ketiganya larut dalam obrolan ringan sambil menikmati minuman masing-masing.

Dua jam kemudian...

Rain, Galaksi masih dalam keadaan sadar, sedangkan Jupiter sudah tumbang saja, sambil meracau tak jelas.

“Huh, adikmu Rain, benar-benar," ujar Galaksi.

“Dia bahkan lebih banyak minum hari ini dari pada biasanya, apa ada masalah yang mengganggunya?" tanya Rain.

“Kurasa tidak," jawab Galaksi.

“Eung, Kak kau berjanji membelikan pizza untukku," racau Jupiter.

“Ah tidak, tidak hanya pizza, tapi steak juga, sushi, ramyeon, daging panggang," lanjutnya masih meracau karena pengaruh alkohol.

Hal itu membuat dia orang yang lebih tua darinya mendengus kesal.

“Apa di otaknya tidak ada yang lain, selain makanan?!" kesal Galaksi.

“Sayangnya otak jeniusnya akan bekerja jika perutnya sudah diisi oleh makanan," jawab Rain sekenanya.

“Dasar Bambi tiang," gerutu Galaksi.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Setelah pulang dari club Rain dan Galaksi pulang ke kediaman milik Rain, mereka menginap, tak lupa juga Rain harus rela memapah Jupiter yang sudah mabuk berat dibantu oleh Galaksi.

“Untuk kesekian kalinya aku berkunjung ke kuil suci, sudah lama sekali," ujar Galaksi.

“Memangnya apa yang kalian cari di rumah pria lajang sepertiku?" tanya Rain.

“Makanan, tentu saja hanya itu. Apa kau ada makanan? Jujur saja aku merasa lapar," ujar Galaksi.

“Hubungi saja restoran 24 jam, atau kau mau makan ramen instan?" tawar Rain.

“Hanya itu?" tanya Galaksi.

“Iya mungkin. Selama ini aku hanya memesan makanan via online," jawab Rain.

“Lalu apa fungsi dapur di rumahmu, juga fungsi kulkas?" tanya Galaksi lagi.

“Serius kau bertanya hal semacam itu?" tanya Rain balik.

“Aku hanya penasaran, mungkin saja kau akan menjawabnya," ujar Galaksi.

Rain hanya berbaring di sofa yang terdapat pada kamar tamu yang dipakai oleh Jupiter. Sementara Galaksi fokus pada ponselnya. Entah apa yang ia lihat, mungkin foto wanita sexy.

“Fungsi kulkas di rumahku adalah untuk menyimpan makanan, dan untuk membuat minuman menjadi lebih dingin dan menyegarkan,—"

“— lalu fungsi dapur adalah untuk memasak ramen dan memasak air serta untuk menghangatkan makanan," jelas Rain dengan wajah tanpa dosa.

Galaksi hanya terbengong mendengar jawaban dari Rain. Benar-benar diluar nalar manusia normal.

“Anda sangat cerdas sekali, Presdir," ujar Galaksi dengan wajah datarnya.

Visualisasi penampilan Rain, Galaksi dan Jupiter:

Rain

Galaksi

Jupiter

Pesanan minuman tiga Pangeran tampan

Absinthe (Rain)

Martini Blue (Jupiter)

Tequila (Galaksi)

TBC

Terpopuler

Comments

💫0m@~ga0eL🔱

💫0m@~ga0eL🔱

pengen kasih gift buat pria ganteng. jiwa miskin ku meronta 😭
cuma kasih ini aja ⭐⭐⭐⭐⭐+ subscribe, maaf y 🙏

2024-10-03

0

◌ᷟ⑅⃝ͩ●ιиɑ͜͡✦Amita Sahara ⍣⃝కꫝ

◌ᷟ⑅⃝ͩ●ιиɑ͜͡✦Amita Sahara ⍣⃝కꫝ

parah km Rain

2023-10-19

0

◌ᷟ⑅⃝ͩ●ιиɑ͜͡✦Amita Sahara ⍣⃝కꫝ

◌ᷟ⑅⃝ͩ●ιиɑ͜͡✦Amita Sahara ⍣⃝కꫝ

Rain si Badboy

2023-10-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!