Rain dan Galaksi hanya melongo mendengar pernyataan Triton. Sesekali Rain mengorek telinganya, untuk memastikan dia tidak salah mendengar.
“Ka-ka-ka...," ucap Rain terbata.
“Kalian ini kenapa, apa kalian sudah mulai ada tanda-tanda gangguan kejiwaan sungguhan?!" kesal Triton.
“Tolong berikan aku sedikit waktu untuk memproses pernyataanmu yang terlalu mendadak itu!" pinta Rain.
“Oh, ayolah Rain, kau terlalu berlebihan, apa otak jeniusmu tak mampu memahami kata-kataku?" tanya Triton sengit.
“Kalian bagaimana bisa menjalin hubungan dan sudah berapa lama?" cecar Rain.
“Kurang lebih 2 tahun," jelas Triton.
“Bagaimana bisa kalian menjalin hubungan?" tanya Rain lagi.
“Oh ayolah, Kak. Aku dan kak Triton itu sudah merasa cocok, kami memang banyak perbedaan tapi kami saling melengkapi," kesal Cleo.
“Kau tidak tahu jika Triton ini seorang playboy yang suka gonta-ganti pasangan?"
“Aku tahu, sangat tahu. Dan aku juga tahu apa alasan dia bergonta-ganti pasangan, karena aku juga seorang dokter meskipun kami di bidang yang berbeda," jelas Cleo.
Triton tersenyum congkak, sambil melihat ke arah Rain.
“Terima kasih telah membela aku di depan sepupumu yang menyebalkan itu, Sayang," ucap Triton.
Rain hanya memijat pelipisnya yang terasa berdenyut. Astaga mimpi buruk apa dirinya semalam?
“Sudahlah, mungkin saja dengan adanya sepupumu di sampingnya, dia bisa berubah dan tidak playboy lagi," ujar Galaksi menengahi.
“Kau si lumba-lumba, kau ini cuti ke mana lama sekali? Kau sudah lama tak berkumpul dengan kami," ujar Galaksi lagi.
“Aku sedang istirahat dengan urusan kantor dan agensi, aku juga butuh hiburan, lagi pula yang sebenarnya memegang tanggung jawab perusahaan keluarga bukanlah diriku, melainkan dirinya!" balas Titan sambil menunjuk sang kakak.
“Aku lebih suka bekerja di belakang layar, ibaratkan sebuah perusahaan itu adalah pohon, aku adalah akarnya, aku lebih suka bekerja di dunia gelap, soal menjadi psikiater sekaligus desainer adalah kamuflase belaka," jelas Triton.
“Omong-omong soal dunia gelap, bagaimana jika kita bekerja sama dengan Triton?" usul Galaksi.
“Masalah apa?" tanya Triton.
“Seseorang lupa membayar utangnya, padahal sudah jatuh tempo," jelas Galaksi.
“Siapakah dia?" tanya Triton.
“Mr. Lee," jawab Galaksi.
“Aku tak ingin karena aku tidak terlibat," tolak Triton.
“Apa dasar tidak setia kawan?!" kesal Rain.
“Rain, kau ini sang penguasa dan kau punya pabrik senjata api, untuk apa kau butuh bantuanku?" tanya Triton.
“Kau lupa jika kau adalah penguji senjata api milikku?" tanya Rain.
Triton hanya meringis, oh dia sebetulnya sudah sangat malas.
“Tak ingatkah pula jika kau yang merakitnya?" lanjut Rain bertanya lagi.
“Berikan aku makanan, aku butuh asupan gizi untuk bisa berpikir dengan jernih, mungkin dengan satu buah burger dan satu gelas jus mangga sudah cukup, ah jangan lupa ekstra beef dan ekstra keju!" perintah Triton pada Galaksi.
“Aku juga tahu jika kau bukan hanya spesialis jiwa namun juga spesialis bedah, jadi aku sangat membutuhkanmu," lanjut Rain.
“Banyak permintaan sekali, kau. Hadiah apa yang akan kudapatkan jika aku membantumu?!" tawar Triton.
“Mobil terbaru," jawab Rain.
“Tidak!"
“Satu unit rumah di salah satu perumahan mewah milikku," tawar Rain.
“Aku sudah kaya," jawab Triton.
“Satu pulau pribadi atas namamu," tawar Rain lagi.
“Deal!" ucap Triton.
“Ah dasar pemeras yang handal, kucing gembrot liar!" kesal Rain dalam hati.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Sementara itu Sunny sedang sibuk mengecek laporan perusahaan sembari bersenandung lagu favoritnya.
“Ah aku sangat ingin istirahat, astaga pantatku bahkan terasa sangat panas karena terlalu lama duduk," keluh Sunny.
“Apa masih ada agenda lagi setelah ini?" tanya Sunny pada sekretarisnya.
“Tidak, Nona," jawab si sekretaris.
“Bagus, jangan biarkan siapa pun masuk. Aku ingin tidur!" ujar Sunny memberi perintah pada sekretarisnya.
“Baik, Nona," jawab sekretarisnya.
Sunny pun tertidur di meja kerjanya, dia meletakkan kepala di lipatan tangannya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
.
Triton masih betah duduk di sofa sambil makan burger pesanannya.
"Jadi kapan kau akan menemuinya?" tanya Triton.
“Nanti malam?" jawab Rain.
“Kau tak suka menunda ya?" ujar Triton sambil menyeringai.
“Aku sudah memberikan waktu untuk dia bernafas sebelumnya, dan itu tugasmu untuk memberinya kejutan," ujar Rain.
“Aku akan bersiap malam nanti, sudah lama aku tak berolahraga," jawab Triton.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Saat ini hanya ada Titan, Hera, Rain, dan Galaksi. Bagaimana dengan dua sejoli yang sama-sama menjadi dokter itu? Mereka sudah kembali ke rumah sakit karena panggilan mendadak.
Saat mereka sedang menyantap makan siang, pandangan Titan tak lepas dari Aurora yang sedari tadi melirik Rain.
“Kekasihmu, kenapa kau tak mengajaknya bergabung bersama kita?" tanya Titan pada Rain.
“Aku tak memiliki kekasih lumba-lumba, kau tahu itu dengan baik," jawab Rain jengah.
“Lalu siapa dia, sedari tadi kuperhatikan dia mencuri pandang ke arahmu, Rain? Oh jika Triton tahu hal ini ia pasti akan menertawakanmu," ujar Titan.
“Maka jangan sampai ia tahu," jawab Rain.
“Dia adalah pegawai di sini dan, ya dia adalah salah satu wanita pemuja Rain," jelas Galaksi.
“Waw, dan kau diamkan begitu saja, Ya, sebenarnya kau ini normal atau tidak?!" tanya Titan pada Rain.
“Aku normal lumba-lumba bebek, sangat normal tapi dia tak masuk tipe idealku," jelas Rain.
“Semua wanita tak pernah masuk menjadi tipe idealmu, benar kata Titan, apa kau sudah mengambil jalan berbelok?" kali ini Hera ikut menyahut.
Sedangkan Galaksi sudah tertawa terpingkal-pingkal.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Sunny sedang makan siang saat ini setelah ia tertidur dengan lelap dan bangun saat jam istirahat tiba, ia segera melangkahkan kakinya yang jenjang menuju kantin.
Ditemani sekretarisnya, ia menumpahkan keluh kesahnya.
“Aku ingin semua ini cepat selesai," keluh Sunny.
“Sabar, ini semua akan menjadi tanggung jawabmu kelak," ujar sang sekretaris.
“Kau tahu aku sangat ingin menjadi desainer, atau seorang chef, bukan bekerja di kantor seperti ini."
“Nasibmu menjadi anak tunggal, Sunny sudah terima saja."
“Aku juga ingin menjadi penyanyi dan penari."
“Untuk apa?"
“Agar aku bisa bertemu dengan Oppa idolakulah, kau tidak lupakan Donghae Super Junior, Siwon Super Junior, T.O.P, Taecyeon 2PM, mereka semua adalah kekasihku, jika aku tak menyusul mereka untuk menjadi idol, pasti mereka akan sedih," ujar Sunny.
Sekretarisnya hanya memutar bola matanya dengan malas. Sunny dan khayalan dengan Oppa Korea yang sudah kronis memang sangat meresahkan.
“Kurasa perkataan orang perut kosong membuat kinerja otak tidak baik itu benar adanya, terbukti akibat perutmu yang terlalu kosong, membuat otakmu hanya diisi dengan hal-hal yang tak penting pula," ucap sang sekretaris.
“Ya, apa salahnya membicarakan impian?!" protes Sunny.
“Sayangku, itu bukanlah impian tapi hanya sekedar halusinasimu saja," jelas si sekretaris lagi, membuat Sunny cemberut.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Saat ini Rain sedang mengunjungi rumah sakit, bukan untuk berobat melainkan untuk menemui Triton.
“Apa pekerjaanmu belum selesai?" tanya Rain.
“Sebentar lagi, jadi bersabarlah," jawab Triton.
Saat pekerjaan Triton sudah selesai...
“Kau ingin membicarakan sesuatu?"
“Hanya soal nanti malam."
“Kita akan membawanya ke mana?"
“Markas."
“Aku sudah mengirimkan kejutan untuk Mr. Lee melalui orang-orangmu."
“Mereka adalah orang-orangmu juga, dan mereka pasti senang kau kembali."
“Mereka suka padaku karena aku supel, tak seperti dirimu, yang haus akan rasa hormat orang lain."
“Mulutmu terlalu tajam kelinci, sangat tidak pantas laki-laki cantik sepertimu mempunyai mulut setajam pisau."
“Kau ingin aku merobek mulutmu, apa kau tidak sadar jika mulutmu juga setajam pedang?"
Rain terkekeh, dia sangat tidak bisa marah dengan sahabatnya yang satu ini, setidaknya dia masih sayang nyawa.
“Kalian tinggal membawanya ke markas, biar kejutannya aku yang urus, Presdir menyebalkan," ujar Triton.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Malam harinya sesuai dengan rencana mereka, Beberapa anak buah Rain membawa Mr. Lee ke markas Red Stars.
“Halo Mr. Lee, lama tidak berjumpa, bagaimana dengan jalan-jalanmu, menyenangkan?" tanya Rain basa-basi dengan gaya angkuh.
“T-tuan," gagap Mr. Lee.
“Ya ini aku, kau jahat sekali Mr. Lee, aku sedang lembur bekerja, tapi kau malah berlibur dan tidak mengajakku," ujar Rain sambil memasang mimik memelas pura-puranya.
Jupiter dan Galaksi hanya mampu menahan mual merasa ingin muntah, sungguh bos mereka tidak pantas berekspresi seperti itu, bukannya lucu malah terlihat menakutkan.
“Omong-omong rupanya kau memiliki banyak uang, ya, hingga bisa berlibur?" tanya Rain.
“I- itu uang pribadi saya, Tuan," jawab Mr. Lee lagi.
“Wow, kalau begitu kau tidak lupa bukan, kau pernah mengunjungiku?!"
Mr. Lee diam nampak sekali raut ketakutan di wajahnya.
“Ah, jika kau tak ingat, aku dengan senang hati mengingatkan, kau datang padaku meminjam uang sebesar 2 miliar yang kala itu untuk biaya produksi peluncuran merk makanan pabrikmu?"
“— akan tetapi ini sudah jatuh tempo Mr. Lee, apa selama liburan keluarga kau mendadak amnesia?" tanya Rain lagi.
“Nanti akan saya kembalikan, Tuan," jawab Mr. Lee lagi.
“Nanti?" beo Rain. Mr. Lee hanya mengangguk ragu.
“Wah, Anda tidak tahu diri sekali, ya Mr. Lee. Apa waktu yang kuberikan itu kurang?!" tanya Rain dengan nada tajam.
Mr. Lee masih enggan bersuara, takut-takut ia salah bicara malah nyawa yang jadi korbannya.
“Segera lunasi utang Anda beserta bunganya atau—," ucapan Rain terpotong karena Rain menghidupkan layar LCD ukuran besar yang menampilkan keluarganya sedang disekap, tak lupa beberapa bom terpasang di sekitar rumah.
“— kau lihat keluargamu di sana? Ah pasti tangannya terasa sangat sakit, kakinya juga," ujar Rain.
Mata Mr. Lee terbelalak melihat istri dan anaknya disekap dalam rumah mereka sendiri dengan tangan dan kaki yang terikat serta mulut tertutup lakban.
“T-tuan saya mohon lepaskan anak dan istri saya, mereka semua tidak ada hubungannya dengan ini," ujar Mr. Lee.
“Bagaimana kau bisa bilang jika mereka tidak ada hubungannya? Tentu saja ada karena mereka juga ikut menikmati uang yang jelas bukan milik ayah mereka, tapi tak apa keselamatan nyawa mereka ada di tangan Anda Mr. Lee," jelas Rain.
“Saya mohon kasihanilah saya, dan anak istri saya, Tuan," ujar Mr. Lee memohon.
“Kalau begitu aku mau uangku," ujar Rain.
“Akan tetapi saya tidak memiliki nominal sebesar itu beserta dengan bunganya," jawab Mr. Lee.
Rain hanya menghela nafas panjang, jarinya mengetuk-ngetuk pinggiran kursi.
“Kau tahu Mr. Lee, aku paling benci dengan seseorang yang tak dapat menepati perkataannya, tak dapat menepati janjinya, dan tak dapat menjaga kepercayaan yang telah diberikan, anehnya semua itu ada pada dirimu, dan kebetulan aku juga membenci dirimu—," ujar Rain.
“— jadi maafkan aku." ujar Rain sambil menghubungi seseorang.
“Ya?" jawab seseorang di seberang telepon kala telepon tersambung.
“Sekarang Hero!" jawab Rain.
“Oh, tentu," jawab seseorang yang dipanggil Hero.
Tak lama kemudian di tayangan layar muncul ledakan dan membuat rumah hancur berkeping-keping.
“Tidak!" teriak Mr. Lee.
Hancur sudah hati Mr. Lee melihat anak istrinya menjadi korban ledakan bom.
“Turut berduka cita atas meninggalnya anak dan istrimu Mr. Lee, kau seorang ayah yang tak bisa diharapkan," ujar Rain pergi dari hadapan Mr. Lee.
Sementara Mr. Lee sudah seperti raga tanpa jiwa, air matanya mengalir deras.
TBC
Visualisasi topeng yang digunakan anggota Red Stars
Topeng Shadow
Topeng Max
Topeng Mickey
Topeng Hero
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Sky
aksi yang keren, visual topeng nya juga keren" 🌝
2023-10-05
2
Sky
adu mulut seimbang 😂 sama" bermulut tajam
2023-10-05
1
Sky
hadiah yang fantastis
siapa juga yang kan menolaknya 😌
2023-10-05
1