"Siapa kau" Xiao hei berbicara dengan Api Hitam yang sudah berkobar ditangan kirinya dan tangan kanan yang menunjuk ke arah orang yang mengikuti mereka.
Orang tersebut tidak mengatakan apapun, dia membuka krudungnya, menampilkan sesosok remaja tampan dengan rambut biru dan mata kuningnya.
Xiao hei terperanga, orang didepannya, merupakan salah satu alasan mengapa dia bisa bertahan selama beberapa tahun di rumah Bangsawan Zhang, Zhang shan!
"K-kau..." Xiao hei tidak bisa berkata kata, mengingat bagaimana orang ini selalu melindunginya.
Yang tidak Xiao hei maupun Zhang shan ketahui, Lianhua ikut terperanga saat melihat Zhang shan.
Lianhua membuka mulutnya tapi tidak ada kata kata yang keluar dari sana, 'San san...' Lianhua mengalihkan pandangannya dengan ekspresi yang bisa dibilang rumit.
***
"Jadi kau sudah mencariku sejak beberapa bulan yang lalu?" Xiao hei bertanya pada Zhang shan didepannya.
Saat ini mereka sedang berada di kedai makan terdekat, kedai disini bisa dibilang sepi jika dibandingkan kedai lainnya.
Setelah bertemu tadi, Xiao hei mengajak Zhang shan untuk pergi ke kedai terdekat yang sekarang mereka tempati untuk mendiskusikan masalah ini lebih jauh.
"Ya, kira kira begitu" Zhang shan berkata dengan semangat. Dia senang bisa bertemu kembali dengan orang yang di anggap seperti saudara kandungnya ini, hanya saja ada satu masalah yang menganggunya.
Sejak bertemu dengan Zhang shan, Lianhua terus memandang kebawah dan tidak berbicara sedikitpun atau bahkan sekedar tersenyum ke arah Zhang shan.
"Xiao hei, bisa kau kenalkan teman disampingmu itu?" Zhang shan mengalihkan pandangan ke Lianhua yang masih menunduk kebawah.
"Ah, ini Lianhua, dia berhutang nyawa denganku, aku membawanya ke ibukota berharap ada hal yang bisa dia bantu" Xiao hei menggaruk kepalanya, Lianhua terlihat cukup aneh baginya.
Lianhua yang mendengar percakapan mereka terlihat tersadar dari sesuatu, dengan cepat dia mengangkat kepalanya dan melihat ke arah Zhang shan.
"Perkanalkan, aku Lianhua,teman seperjalanan Xiao hei" Lianhua tersenyum dan mengulurkan tangannya.
"Namaku Zhang shan, kau bisa menganggapku sebagai saudara Xiao hei" Zhang shan menyambut tangan Lianhua. Walau lianhua terlihat ramah, entah kenapa dia bisa merasakan tatapan Lianhua yang saat ini dipenuhi amarah. Dia tidak terlalu memedulikannya, dia pikir itu hanya perasaannya, lagipula ini pertama kali mereka bertemu bukan?
Akhirnya setelah berbasa basi sejenak, mereka memutuskan pergi ke penginapan dan melanjutkan perjalanan bersama besok.
***
Saat ini Lianhua sedang menghadap ke jendela kamar pesanannya, melihat jalan yang masih terang dan ramai walau sudah malam.
Lianhua memikirkan banyak hal, perasaannya benar benar campur aduk saat ini, entah kenapa tiba tiba dia bingung apa yang harus dilakukannya.
'San san, itu kah engkau...' Lianhua berbalik dan duduk sambil menundukkan kepalanya, tiba tiba teringat dengan sosok yang dikenalnya.
"Aku ini kenapa sih? Tidak biasanya aku begini!" Lianhua menampar pipinya sendiri dengan kedua tangannya beberapa kali, menyadarkan dirinya dari berbagai ingatan masa lalu.
"Sudahlah, aku mau tidur saja" Lianhua berdiri dan berjalan ketempat tidurnya. Saat ia mencoba untuk tidur, ternyata ia malah kembali mengingat hal yang tadi.
"Agghhh!! Sudahlah, aku mau latihan saja!"
***
Keesokan harinya Lianhua turun ke lantai bawah penginapan, tempat mereka akan makan hari ini. Xiao hei memang menyarankan agar tidak memakan perbekalan mereka dulu, saat mereka berada di kota seperti ini sebaiknya mereka memakan makanan yang ada untuk menghemat perbekalan.
Saat turun ke lantai bawah, dia memang melihat Xiao hei dan Zhang shan, tapi tempat ini begitu berantakan!
"Apa yang terjadi?" Lianhua mendekati Xiao hei dan Zhang shan yang dikelilingi beberapa orang yang sudah pingsan, ada yang karna luka bakar ada pula yang karna tergores benda tajam.
"Tidak, hanya beberapa serangga tidak tau tempat" Xiao hei mengatakan nya sambil menepuk nepuk bajunya, seolah bajunya kotor dan penuh debu.
"Kau ini, jelaskan yang jelas, jangan membuat orang lain penasaran! Kau benar benar tidak berubah" Zhang shan menepuk pundak Xiao hei.
"Tadi ada beberapa penjahat yang masuk dan membuat kekacauan, lalu kami membereskannya" Xiao hei kembali menjelaskan dengan singkat.
"Oh baiklah" Lianhua terlihat berpikir beberapa saat sebelum melontarkan sebuah pertanyaan, "Zhang shan, apa kau menggunakan pedang sebagai senjatamu?" Lianhua mengalihkan pandangan ke Zhang shan, memang terlihat sebuah benda panjang tersarung di pinggangnya.
"Ah, ya aku memang menyukai permainan pedang sejak kecil, jadi aku terus mempelajarinya seiring berjalannya waktu" Zhang shan tersenyum sambil mengelus pedang di pinggangnya.
Akhirnya mereka kembali melanjutkan perjalanan, beruntung pihak penginapan tidak menyalahkan Xiao hei dan Zhang shan atas kerusakan disana jadi mereka tidak perlu membayar apapun.
"Apa kita harus melewati kota atau desa lagi untuk sampai di ibukota?" Lianhua bertanya ke arah Xiao hei dan Zhang shan disampingnya.
"Tidak, kita akan melewati hutan" Sebelum Zhang shan bisa mengatakan sesuatu, Xiao hei langsung menjawab pertanyaan Lianhua tanpa memandang sedikitpun ke arahnya.
"Oh, baiklah" Lianhua menjawab singkat.
Berjalan melewati hutan memang tidak mudah, untungnya ada Zhang shan yang cukup hafal daerah sekitar sini, kalau tidak mereka sudah tersesat puluhan kali. Tidak jarang pula mereka akan diserang beberapa binatang buas, untungnya mereka hanya binatang buas biasa tanpa qi sedikitpun di permatanya, tidak ada yang berharga dari mereka.
Setelah berjalan di hutan dan beristirahat beberapa kali, tanpa terasa 2 hari berlalu, saat mereka hampir sampai di depan hutan, salju langsung turun dengan perlahan.
Saat mereka keluar hutan, terlihat sebuah jalan mengarahkan mereka ke sebuah tembok yang begitu besar dan kokoh.
"Kita sudah sampai. Kota Salju Hangat, aku kembali" Zhang shan berkata dengan senyuman penuh semangat, entah apa yang membuatnya begitu bersemangat.
"Walau salju turun dengan lebat disini, cuaca di sini normal dan begitu hangat jika dibandingkan kota bersalju lainnya" Zhang shan menjelaskan kondisi cuaca yang cukup normal disini walau salju turun begitu lebat.
Zhang shan segera menutup kepalanya dengan jubah miliknya begitu pula dengan Xiao hei sebelum berjalan menuju gerbang Kota Salju hangat.
Memasuki ibukota ternyata tidak sulit, mereka hanya perlu membayar uang masuk saja.
Setelah tiba di dalam ibukota, mereka mencari restoran di sekitar mereka untuk mendiskusikan rencana berikutnya.
Saat tiba di restoran dan duduk di sebuah meja, Lianhua segera bertanya "Jadi siapa bangsawan ini?"
"Keluarga Bangsawan Zhang" Xiao hei menjawab singkat.
"Baiklah, Kau pernah menjelaskan bahwa setiap bangsawan memiliki pelindung rahasia nya masing masing, kurasa yang paling tau hanya Zhang shan, bisakah kau jelaskan ada berapa pelindung disana dan apa saja kekuatan khusus mereka? ini akan sangat membantu nantinya"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 207 Episodes
Comments
Alan
Lanjuttttttt
2021-07-03
1
Enny Pertama
MEMPEDULIKANNYA
2020-12-23
2
🎯Pak Guru📝📶
LIKE karyamu Feedback ya
PENDEKAR TAK PERNAH KALAH✋👆👍
2020-09-22
2