"Dimana ini? Bukankah aku sudah mati?"
Gumam Lianhua pelan. Badannya terasa lemas dan perutnya begitu lapar. Lianhua menyeret badannya ke dinding dan duduk bersandar disana.
"Ugh, aku sangat lapar, sebenarnya apa yang terjadi sih" Ucap Lianhua menggerutu, seharusnya dia sudah mati dan pergi dengan tenang, namun semua yang terjadi sangat berbeda.
Akhirnya Lianhua memutuskan berdiri dan pergi mencari makanan, dia tidak peduli lagi, sekarang yang terpenting adalah dia sangat sangat lapar disini.
Namun sebelum sempat berdiri tiba tiba kepalanya terasa sakit dan serangkaian cerita masuk ke kepalanya.
Mulai dari 'Lianhua' lahir, bagaimana orang tua dan perawat nya mati, dan semua yang pernah diceritakan perawatnya, tentang benua benua didunia ini sampai sistem dan beberapa tingkat kultivasi di dunia ini.
Lianhua butuh beberapa saat sebelum akhirnya dapat memproses semua serangkaian cerita tersebut. Setelah serangkaian cerita tersebut sudah dapat diproses dengan sempurna barulah Lianhua sadar bahwa dirinya berada ditubuh anak 7 tahun.
"Apakah cerita tadi itu merupakan cerita dari anak 7 tahun bernama 'Lianhua' ini?"
Akhirnya Lianhua mengambil kesimpulan bahwa saat mati tadi rohnya berpindah ke dunia ini dan masuk ke tubuh Lianhua kecil, walau sulit dipercaya,dia hanya bisa tetap percaya karna semua yang terjadi ini memang nyata.
"Sudahlah, lagipula semuanya sudah terjadi, sebaiknya aku keluar dari lorong gelap ini dan pergi mencari makanan keluar" Lianhua terlalu lapar untuk berpikir lebih jauh, akhirnya setelah menepuk nepuk pakaiannya untuk membersihkan debu, dia berdiri dan berjalan keluar.
Saat sampai diluar, Lianhua terperanga, bangunan bangunan disini sangat berbeda dari dunianya. Semua bangunan disini rata rata terbuat dari batu dan kayu dan berbentuk seperti rumah rumah abad pertengahan.
'Sepertinya aku benar benar berpindah dunia' Pikir Lianhua yang terlihat berpikir selama beberapa saat.
'Aku harus mencari makanan, tapi aku benar benar tidak punya uang sepeserpun, apa aku harus mengambil dari tempat sampah? Tidak mungkin kan aku pergi mencuri?' Lianhua benar benar bingung apa yang harus dilakukannya. Sebelum berpikir lebih jauh, terlihat seorang anak gadis seumurannya berlari kearahnya sambil dikejar kejar satu orang dewasa.
"Dasar pencuri! Berhenti disana!"
Setelah orang dewasa itu berteriak, anak yang dikejarnya tanpa sengaja tersandung batu dan akhirnya terjatuh beberapa meter dari tempat Lianhua berdiri.
"Hemp! Beraninya mencuri rotiku, pantas saja beberapa hari ini rotiku sering hilang, ternyata kau mencurinya! Kurang ajar sekali!" Ucap orang tersebut setelah merebut roti ditangan sang anak.
Lianhua yang menyaksikannya terlihat bingung dengan apa yang harus dilakukannya, dia tidak bisa membayar roti yang anak itu curi untuk menolongnya, disisi lain di juga tidak bisa membelanya,setelah membelanya terus apa? Menjadi pencuri bersama?
Akhirnya setelah orang dewasa itu pergi dia mendekati anak yang masih terlihat duduk di jalan itu.
"Hei, apa kau akan duduk disana selamanya?Apa kau baik baik saja?"
Anak tersebut lalu melihat ke arah Lianhua dengan bingung sebelum akhirnya berdiri dan menarik tangan Lianhua.
"Eh eh?"
Lianhua yang ditarik terlihat bingung, apa anak ini ingin mengajaknya ke suatu tempat?
Setelah berjalan beberapa saat mereka sampai didepan rumah yang terlihat hampir bobrok, anak tersebut lalu menarik Lianhua kesana, sedangkan yang ditarik hanya bisa menurutinya, dia bingung sekaligus penasaran untuk apa anak ini menariknya kesini.
Setelah berjalan beberapa saat lagi, mereka bertemu seorang perempuan yang terlihat cukup tua, bisa dibilang seperti ibu ibu.
"Ah, Hua'er, akhirnya kau kembali, siapa yang kau bawa kali ini?"
"Bibi, perkenalkan namaku Lianhua,tadi aku bertemu Hua ini lalu dia menarikku kesini" Lianhua tidak merasa Hua apapun ini akan menjawab, jadi dia pun segera memperkenalkan dirinya.
"Baiklah, Lianhua kau bisa memanggilku Bibi Li, maafkan Hua'er, dia memang sering begitu"
"Mmm tidak apa apa" Ucap Lianhua mengangguk angguk pelan, "Bibi Li, Ini ada dimana ya?"
"Ah, ya. Disini awalnya merupakan panti asuhan, tapi banyak yang pindah karna suatu alasan, akhirnya tinggal aku dan Hua'er disini, biasanya saat Hua'er melihat anak seusianya dia akan mengajaknya kesini, tapi mereka selalu pergi lagi" Bibi Li terlihat menghela nafas setelah mengucapkannya.
Setelah beberapa saat Bibi Li kembali berkata, "Jika kau ingin pergi bibi tidak akan memaksakannya" Tatapan Bibi Li terlihat lebih serius setelah mengucapkannya.
"Apa aku bisa mendapatkan makanan disini?"
Lianhua mengucapkannya tanpa sadar karna sudah begitu kelaparan, sejak datang di dunia ini perutnya sudah terasa sangat kosong minta diisi, mungkin karna kondisi 'Lianhua' kecil yang mati kelaparan.
Mendengarnya, Bibi Li tersenyum canggung sebelum berkata "Kami jarang mendapat makanan, Hua'er bahkan kadang pergi mencuri roti ke toko toko terdekat, tapi kami punya sedikit simpanan makanan, kau bisa memakannya"
Mendengar tersebut anak yang dipanggil Hua'er hanya bisa menunduk malu sedangkan Lianhua terlihat bersemangat.
Bibi Li lalu pergi untuk mengambil makanan, setelah beberapa saat, dia kembali dengan membawa mangkuk kecil dengan beberapa roti kering, walau begitu, Lianhua tetap menikmatinya. Memang, makanan apapun akan terasa enak jika sedang benar benar lapar, untunglah walau sedikit tetapi perutnya sudah terasa lebih kenyang. Saat makan itulah Bibi Li mengatakan bahwa Lianhua juga bisa memanggil anak perempuan yang sedang makan disampingnya itu Hua'er.
"Walau pun tempat ini kusam dan hampir bobrok kami masih mempunyai kamar yang layak ditinggali, walaupun kotor setidaknya kau bisa tidur dengan cukup nyenyak disana, Hua'er akan mengantarmu kesana nanti" Ucap Bibi Li sambil memberi lianhua secangkir minuman.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 207 Episodes
Comments
Dewi Miranti Carya
cari tempat tidur dulu
2022-01-12
2
Alan
Lanjuttttttt..
2021-07-03
2
Tya_love
saya mampir thor
2021-03-15
2