Keesokan paginya, Lianhua bangun lalu turun karna dipanggil Bibi Li untuk makan, walau hanya sebuah roti kering, Lianhua tetap memakannya, menurutnya semua baik baik saja selama dia kenyang.
"Bibi Li, apa kah Hua'er bisu?" Akhirnya Lianhua punya kesempatan untuk mengutarakan apa yang menjadi pertanyaanya selama ini, dia penasaran dan bertanya seperti ini karena Lianhua tidak pernah mendengar Hua'er berbicara.
"Ahaha, sepertinya Lianhua juga tertipu, Hua'er tidak bisu, hanya saja dia tidak suka berbicara, jadi untuk mendengar satu kata saja darinya itu sangat sulit" ucap Bibi Li sambil sedikit terkekeh, memang sudah banyak yang bertanya semacam ini padanya saat melihat Hua'er nya ini.
"Lianhua kecil, kau harus terbiasa mulai sekarang"
'Sepertinya Bibi Li sedang senang' Lianhua bisa mengerti itu, Bibi Li hanya punya Hua'er yang menemaninya dan sekarang Lianhua ikut tinggal bersamanya, hal ini tentu membuat Bibi Li senang karna bisa menghabiskan masa masa tuanya ini dengan dua anak perempuan menemani.
Setelah selesai makan dan berbasa basi sejenak, Lianhua pergi ke kamarnya, dia tidak sabar untuk memulai jalan kultivasinya.
Seperti yang Guru Mo bilang, Lianhua bisa pergi ke sana sesuka hatinya, setelah masuk ke sana, Lianhua ternyata tidak menemukan siapa pun.
'Dimana Guru Mo?'
Sesaat kemudian terdengar langkah kaki dari belakangnya, Lkanhua segera berbalik dan menemukan gurunya yang sedang berjalan kearahnya.
"Guru" Lianhua memberi hormat nya pada Guru Mo.
"Lianhua, sepertinya kau sudah tidak sabar untuk memulai kultovasi mu, heh?" Guru Mo terkekeh melihat muridnya yang tiba lebih cepat dari perkiraannya.
"Baiklah, Lianhua, ikuti petunjuk gurumu ini..." Ucap Guru Mo lagi setelah beberapa saat.
Lianhua duduk dengan posisi lotus dengan arahan Guru Mo lalu menutup matanya.
"Fokus kan pikiranmu, rasakan qi disekitarmu"
Dengan petunjuk Guru Mo lebih lanjut akhirnya Lianhua berhasil menyerap qi disekitarnya dalam waktu singkat.
"Bagus, bagus ternyata kau lebih baik dari perkiraanku" Guru Mo terlihat mengangguk dengan puas.
Ternyata proses latihan nya cukup cepat, Lianhua berhasil mengisi hampir setengah dantiannya dalam waktu hanya setengah hari.
"Lianhua, berhenti, sepertinya ada yang memanggilmu" Ucap Guru Mo setelah mendengar beberapa suara.
Lianhua membuka matanya, dia juga bisa merasakan bahwa Bibi Li memanggil nya untuk makan malam.
"Guru, aku akan melanjutkan latihanku saat sebelum tidur nanti!" Lianhua begitu bersemangat melihat hasil latihannya, dia belum berlatih satu hari dan sudah mengisi hampir setengah dari dantiannya, sepertinya dia akan punya hobi baru dan menjadi maniak latihan jika begini.
Lianhua akhirnya keluar dari dimensinya, dia bisa mendengar suara ketukan di pintunya. Saat membuka pintunya, dia bisa melihat Hua'er yang sudah menunggunya disana.
***
Hari hari berlalu dengan cepat, tanpa disadari 1 tahun telah berlalu.
"Bibi Li! Lihat apa yang kubawa, aku mendapatkan banyak ikan hari ini!"
Seorang anak perempuan yang cantik nan manis terlihat berlari kearah seorang perempuan tua yang dipanggil Bibi Li.
"Lianhua kecil memang pintar" Bibi Li mengelus kepala Lianhua yang sudah menginjak usia 8 tahun tersebut.
Beberapa minggu sejak Lianhua tinggal di rumah bobrok itu, Lianhua sudah menginjak tingkat Membangun Fondasi. Tingkat ini memang tidak mudah, dia harus melakukan latihan fisik setiap hari untuk di tingkat pertamanya.
Lianhua saat itu terpikirkan untuk pergi menebang kayu menambang batu bahkan mencari cacing untung membuat pancingan, dengan begini, mereka bisa memancing setiap hari di sungai yang ada di sekitar Kota Daun, setelah membuat pancingan Lianhua akan pergi menebang pohon setiap hari. Selain untuk meningkatkan fisiknya, kayu ini juga bisa digunakan untuk membuat rumah baru yang bisa menjadi tempat tinggal Lianhua, Bibi Li dan Hua'er.
Akhirnya setelah 2 bulan melakukan ini Lianhua berhasil memasuki tahap kedua Membagun Fondasi setelah 1 minggu rumah mereka selesai dibuat.
Saat ini, Lianhua sedang berada di tahap terakhir Membangun Fondasi, yaitu Hati.
Lianhua tidak mengerti apa yang harus dilakukannya untuk menembus tingkat ini sedangkan gurunya menyuruh ia untuk memikirkan 'makna'nya sendiri.
Saat malam tiba, selesai makan malam seperti biasa Lianhua langsung pergi ke kamarnya, kali ini dia tidak langsung ke dimensinya. Lianhua merenungkan dan memikirkan makna dari tahap terakhir Membangun Fondasi nya ini.
Tanpa lianhua sadari, saat dia sedang memikirkan makna nya ia malah larut dalam masa lalunya.
***
Lianhua lahir tepat saat salju pertama turun dan teratai biru dirumah mereka mekar,hal ini lah yang membuat orang tuanya menamaninya Lianhua.
Orang tua Lianhua merupakan keluarga yang berkecukupan, suatu hari saat Lianhua berusia tepat 7 tahun, orang tuanya mengambil cuti dan berniat berlibur bersama Lianhua.
"Ibu, ibu, kita akan ke pantai kan, saat disana ayo buat istana pasir! Aku sering mendengar saat teman temanku ke pantai mereka akan membuat istana pasir disana bersama orang tua mereka!" Lianhua kecil berteriak riang sambil memeluk ibunya.
"Haha, iya sayang, kita akan membuat istana pasir yang paling besar disana!" Ibu Lianhua saat itu tertawa kecil melihat tingkah anaknya begitu pula dengan ayahnya yang sedang menyetir.
Saat Lianhua dan ibu nya sedang bergurau, Hp ayahnya tiba tiba berdering.
"Sayang, angkat saja dulu, mana tau penting" Ucap ibu Lianhua sambil mengelus kepala Lianhua disampingnya.
"Hmm? Sepertinya dari kantor, halo? ada apa?"
Setelah beberapa saat, ekspresi ayah Lianhua menjadi pucat pasi, "Apa?! perusaan telah bangkrut?!"
Ibu Lianhua yang mendengarnya pun ikut terkejut, sedangkan Lianhua hanya menatap bingung ayah dan ibunya karna tidak mengerti.
Akibat tidak fokus, ayah Lianhua tidak menyadari sebuah mobil lainnya merlaju cepat kearahnya saat melintas di perempatan.
Akibatnya terjadi kecelakaan dan kedua pihak mendapat korban. Termasuk kedua orang tua Lianhua, dan menyisakan Lianhua seorang diri.
"Ayah, ibu bangun! Ibu bangun! bukankah ibu bilang kita akan membuat istana pasir yang besar saat tiba di pantai nanti?" Lianhua menangis terisak isak saat melihat kedua orang tuanya dimakamkan.
Sejak saat itu, Lianhua dirawat oleh satu satu nya pelayan yang tetap bekerja di rumahnya, sayangnya pelayan tersebut juga meninggal saat usia Lianhua menginjak 15 tahun, saat itu lah Lianhua mulai bekerja banting tulang seorang diri, menghidupi mulai dari biaya sekolahnya hingga makanan sehari harinya. Lianhua hidup sederhana, ia tidak pernah membeli baju baru sama sekali, uangnya hanya untuk sekolah, makan, dan kadang sedikit berbagi. Hingga akhirnya mendapat kerjaan tetap pada usia 16 tahun.
***
Lianhua yang mengingat semua kenangannya itu kini bersaha menahan tangisnya yang bisa pecah kapan saja.
Saat itu, Lianhua menyadari bahwa nasib Lianhua di dunia ini memiliki kemiripan dengan nasib nya di dunia lain.
Lianhua merenungkan banyak hal,hingga akhirnya dia mendapatkan sesuatu, sesuatu yang tak bisa dimiliki semua orang, Keteguhan Hati!
***
Lianhua kecil
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 207 Episodes
Comments
Raimon
Kok Fisualnya seperti di Anime...ceritanya Kultifator dizaman antah barantah....
2023-03-13
0
IrynaaChan
oyy siapa yg naruh bawang?
2021-09-24
1
Alan
Lanjuttttttt Thor....
2021-07-03
2