Di sebuah kedai di kota yang cukup besar, terlihat seorang anak muda berambut biru dengan mata keemasan, dia terlihat seperti pengelana biasa, tidak ada yang spesial.
Orang tersebut adalah Zhang shan, yang sudah 3 bulan kabur dari rumahnya.
"Haih" Zhang shan menghela nafas panjang, dia sudah mengelilingi seluruh kota maupun desa di sekitar ibukota dalam waktu 3 bulan ini, berharap Xiao hei akan kembali ke ibukota lewat salah satu desa dan kota kota disekitar sini. Tidak jarang dia melihat beberapa orang maupun prajurit yang mencari dirinya kemana mana, bahkan dia sempat dikejar salah satu pelindung keluarganya saat berada di sebuah kota.
'Tidak, aku tidak boleh menyerah begitu saja' Zhang shan menggelengkan kepalanya. Beberapa saat kemudian terlihat seorang pelayan mengantarkan beberapa makanan dan minuman untuknya.
'Xiao hei, apakah kau masih ingat janjimu?'
***
Xiao hei dan Lianhua sudah berjalan beberapa hari, melewati jalan yang amat panjang dengan hutan disekitarnya. Beruntung tidak ada binatang buas yang menyerang mereka selama beberapa hari ini.
"Xiao hei, apa kota atau desa terdekat dari sini?" Lianhua bertanya pada Xiao hei. Lianhua baru pertama kali berkelana seperti ini sedangkan Xiao hei sudah berkelana 2 tahun lamanya, seharusnya dia lebih tau darinya.
"Kalau tidak salah ada kota yang cukup besar disekitar sini" Xiao hei menjawab pertanyaan Lianhua dengan cukup singkat.
Mendengar hal tersebut, lianhua kembali mengalihkan pandangannya kedepan. Setelah berjalan selama sekitar 10 menit, Lianhua kembali berseru, "Oh, aku bisa melihatnya, kota yang besar dan indah" Lianhua berkata dengan semangat, ini pertama kali ia menjumpai kota yang lebih besar dari Kota Daun.
Seharusnya butuh sekitar lebih dari 1 jam lagi untuk sampai disana, memang saat menaikkan tingkatnya, selain kekuatannya, jarak pandangan Lianhua kembali meningkat dengan tajam.
Setelah 1 jam lebih berjalan, Xiao hei dan Lianhua akhirnya sampai di gerbang kota. Terlihat sebuah gerbang besar dengan bertuliskan 'Kota Hijau' Diatasnya dan antrian panjang menanti.
Memang kota ini disebut Kota Hijau karna daerahnya yang tidak pernah tersentuh salju sejak ribuan bahkan jutaan tahun yang lalu, merupakan kota paling hijau dan permai sepanjang sejarah Benua Salju Utara.
"Antrian yang panjang, sepertinya butuh waktu cukup lama untuk sampai dikota" Lianhua mulai menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Tidak perlu, ayo, ikut aku" Xiao hei menarik tangan Lianhua menuju tempat prajurit yang sedang menjaga gerbang dan menagih pembayaran masuk.
"Hei! Anak kecil! Apa kau tidak tau antri?! Kembali kesana!" Penjaga gerbang tersebut meneriaki Xiao hei dan Lianhua, tapi tidak ada diantara keduanya yang terlihat peduli.
Saat penjaga gerbang tersebut ingin kembali meneriaki mereka, Xiao hei memunculkan 1 koin emas ditangannya dan melemparkannya ke tangan prajurit tersebut.
"Ah, tuan muda, kenapa kau tidak bilang dari tadi, silahkan masuk, silahkan masuk" Penjaga tersebut langsung merubah sikapnya dengan drastis. Jika hanya 1 Koin Emas mungkin masih banyak yang memberinya, tapi melihat seorang anak kecil seperti Xiao hei yang memberikannya tentu bukanlah hal biasa, apalagi terlihat dia memakai sebuah cincin dimensi!
Xiao hei terlihat tidak peduli dan langsung masuk ke kota begitu saja bersama Lianhua disampingnya.
"Xiao hei, apakah kita harus menanyakan tentang dimana letak penginapan dari warga sekitar?" Lianhua bertanya pada Xiao hei. Walaupun dia memiliki jiwa seorang wanita dewasa, di dunia ini semua pengetahuan tersebut seolah tidak berguna.
"Tidak, biasanya penginapan di kota besar ini mudah ditemukan" Xiao hei menggeleng pelan sebelum kembali melanjutkan, "Sebaiknya kita mengisi perbekalan, kau makan begitu banyak beberapa hari ini" Setelah berkata hal itu Xiao hei langsung berjalan meninggalkan Lianhua begitu saja.
"Apa apaan sikap nya itu!" Lianhua menggerutu beberapa saat sebelum pergi mengejar Xiao hei.
Setelah beberapa saat berjalan, Xiao hei dan Lianhua pun tiba disebuah kedai yang cukup besar.
Xiao hei masuk dan berjalan ke arah salah satu meja di pojokan, dia memang suka duduk di pojok jika ada di kedai yang cukup ramai seperti ini.
Beberapa saat setelah mereka duduk, terlihat seorang pria dewasa yang merupakan pelayan disana menghampiri mereka.
"Ada sesuatu yang bisa kami bantu?" Pria tersebut tersenyum dengan cukup ramah ke arah mereka sambil melontarkan pertanyaan.
"Kami ingin memesan makanan yang cukup untuk perbekalan" Xiao hei mengeluarkan 1 Koin Emas dari cincin dimensinya dan melemparkannya ke arah pelayan pria yang segera menangkap koin emas tersebut.
"Apa itu cukup?" Xiao hei bertanya kearah pelayan pria.
"Cukup, cukup. Kami akan mengeluarkan seluruh makanan terbaik kami" Pelayan tersebut mengangguk dengan cepat. Untuk kedai seperti ini, jelas 1 Koin Emas merupakan jumlah uang yang banyak.
Dengan segera pelayan pria tersebut langsung kembali untuk menyiapkan berbagai makanan terbaik mereka.
"Kenapa kita harus memberikan 1 Koin Emas pada mereka? Beberapa Koin Perak cukup untuk persediaan makanan yang banyak bukan?" Lianhua bertanya dengan heran.
"Masalahnya aku tidak punya Koin Perak dan Perunggu yang tersisa" Xiao hei menggaruk kepalanya. Semua Koin Perak dan Perunggu miliknya sudah habis untuk membeli begitu banyak persediaan makanan saat di Desa Kabut, sekarang yang tersisa hanyalah Koin Emas yang mereka temukan di tempat tinggal Dewa Binatang Buas dulu.
Sebelum bereaksi lebih jauh, terlihat beberapa pelayan termasuk pelayan pria tadi datang dan membawa beberapa makanan ke meja mereka.
"Kami akan mengantarkan makanan yang lain segera" Pelayan pria yang tadi mengatakannya sambil menaruh makanan makanan yang dibawa nya kemeja Xiao hei dan Lianhua.
"Terima kasih" Jawab Xiao hei singkat.
Setelah para pelayan pergi, Xiao hei langsung mengayunkan tangannya, memasukkan semua makanan tersebut kedalam cincin dimensi.
Aksinya tersebut membuat semua orang yang melihatnya menahan nafas sejenak, siapa yang tau anak semuda Xiao hei bisa memiliki cincin dimensi?
Setelah melakukan aksi tersebut beberapa kali, akhirnya seluruh makanan yang dipesan sudah masuk ke dalam cincin dimensinya dan mereka segera pergi meninggalkan kedai tersebut.
Xiao hei dan Lianhua berjalan ke arah penginapan di kota ini, penginapan tersebut sangat mencolok karena merupakan bangunan terbesar di kota ini.
Setelah berjalan beberapa saat, Lianhua dapat merasakan ada yang mengikuti mereka.
"Sepertinya ada yang mengikuti kita. Tadi aku dapat merasan beberapa tatapan serakah mengarah ke arah kita saat kau memasukkan makanan makanan itu ke dalam cincin dimensi, mungkin dia salah satu yang menatap kita dengan serakah itu" Lianhua berbisik sangat pelan, namun masih bisa di dengar oleh Xiao hei.
Xiao hei tentu juga merasakan hal tersebut, dengan cepat dia menarik Lianhua ke dekat gang kecil di sekitar mereka.
Ternyata orang tersebut memang mengikuti mereka dan ikut masuk ke dalam gang kecil itu, dengan cepat Xiao hei berbalik dan melemparkan Api Hitam nya ke arah orang tersebut namun berhasil dihindarinya
"Siapa kau?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 207 Episodes
Comments
Alan
lanjut
2021-07-03
1
Ratmoko Ari
josssssssss
2021-01-29
2
Enny Pertama
TAHU... MENGUBAH
2020-12-23
2