Bab 8

"Hai ! nama nya siapa? " Sapa Shela pada bocah tersebut dengan lembut.

Melihat Shela bocah tersebut merasa tenang seakan ia menemukan ibu nya yang telah lama pergi dari nya. Shela mengambil anak itu kemudian di gendong hingga tak lama anak tersebut tidur di gendongan Shela.

"Maaf kalo saya menyinggung perasaan ibu nya, saya cuman kasian sama adek nya yang menangis terus sampai bengkak gini mata nya." Kata Shela iba

Lama diam tak menjawab, tiba-tiba saja wanita paruh baya itu menangis terseduh-seduh. Entah masalah apa yang telah ia hadapi. Shela pun membiarkan wanita paruh baya itu menangis mengeluarkan semua unek-unek nya hingga merasa tenang.

"Sebenar nya anak itu bukan anak saya. " Wanita itu mulai bercerita, Shela hanya diam mendengar kan

" Anak itu di titip kan ke saya oleh wanita muda. Alasan nya dia mau merantau ke kota Z untuk membiayai anak itu. Saya di janji kan tiap bulan di beri uang karna sudah merawat anak nya. Dua bulan pertama saya memang di beri uang sebesar lima ratus ribu. Kata nya gaji nya di sana gak besar jadi hanya bisa memberikan segitu saja. Saya terima saja karna saya juga butuh buat berobat saya mbak. Tapi setelah itu wanita itu tidak memberi kan lagi uang, saya bingung mau mencari kemana lagi wanita itu. Maka nya setiap hari saya ke sini membawa anak itu berharap bisa bertemu dengan wanita itu dan mengembalikan anak ini sama ibu nya. Saya sudah tidak sanggup lagi mbak, apa lagi saya sakit-sakitan seperti ini. Kasihan anak ini jika suatu waktu saya gak ada. " Terang nya panjang kali lebar

Shela kasihan dengan wanita itu,

" Yang sabar ya mbak, kalo mbak nya gak keberatan mbak bisa ikut saya dan kita cari wanita itu sama-sama. " Pungkas nya

" Oh ia nama mbak nya siapa, saya Shela "

" Saya Fitri mbak. "

Kedua nya pun pergi meninggal kan taman itu dengan hati senang. Shela mengajak Fitri untuk makan malam bersama, kemudian mengambil semua barang milik Fitri di gubuk rumah tua.

Tak pernah terbesit dalam pikiran Shela tentang kehidupan yang alami Fitri. Setelah melihat kondisi rumah yang di tempati Fitri, Shela menangis dalam hati.

Ia sangat bersyukur atas apa yang ia dapat selama ini. Masih ada orang susah dari dia. Masalah nya kemaren menjadi kan ia wanita yang kuat.

Tak sengaja Shela mengkap satu pemandangan di rumah Fitri. Ia berjalan mendekat ke arah meja yang sudah usang di makan waktu. Ada sebuah bingkai foto yang seperti ia kenal.

" Siapa wanita ini, apa dia sodara mu. " Tunjuk Shela yang penasaran.

" Wanita itu adalah ibu kandung dari anak yang mbak gendong. "

Deg !

Jika itu benar, suatu keberuntungan buat Shela. Tapi ia harus memastikan lagi tentang wanita itu.

"Lalu, bagaimana bisa foto itu ada di kamu?"

Fitri menerawang ke belakang, ia kembali mengingat saat diri nya menemukan foto itu.

"Dulu waktu saya kerumah nona itu, saya tidak menemukan apa-apa di saat saya ingin mengembalikan anak ini. Saya bertanya dengan tetangga nya, kata nya nona itu sudah lama tidak kembali. Saya merasa telah di tipu oleh nona itu. Saya nekat untuk masuk ke dalam rumah itu. Kuncian pintu nya saya rusak. Niat saya ingin tinggal di rumah itu sampai nona itu datang kembali baru lah saya serah kan anak nya kemudian pergi. Dua minggu saya menunggu tidak ada tanda-tanda kepulangan nona itu. Saya mencari sesuatu yang bisa di jadi kan uang. Tapi hasil nya nihil. Saya hanya menemukan foto itu saja. Sebenar nya foto itu pun nempel dengan foto seseorang, tapi saya robek. Saya juga berencana ingin menyebar foto itu agar nona itu cepat di temukan. Tapi entah lah saya takut kalo di amuk." Jelas nya

Mendengar penjelasan Fitri, Shela semakin semangat untuk menjatuhkan Ratu. Fitri belum mengetahui jika itu adalah Ratu istri nya Bara.

" Aku harus bicara kan ini dengan Ira. " batin nya

Tak ingin berlama-lama di rumah itu, Fitri pun secepat mungkin mengumpul kan barang yang bawa. Tak lupa ia juga membawa semua fas foto yang ada.

" Ayo. pintu nya tinggal di buka aja. " ucap Shela membantu membawa kan sebagian barang Fitri

Shela pun memacu kendaraan roda empat nya dengan kecepatan sedang. Tak ada pembicaraan di antara ke dua nya. Masing-masing sibuk dengan pikiran nya

Terpopuler

Comments

Rona Risa

Rona Risa

aduuh penisiriiin 😳

2024-04-06

0

Kikan Dwi

Kikan Dwi

jangan bilang anaknya Ratu. ogah bgt kalau nanti anknya shela yg rawat

2024-04-04

0

Me Wawa

Me Wawa

siapaaa niii kira²🤔

2024-04-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!