Bab 16

Kini tiba hari yang di tunggu-tunggu Shela. Setelah nya ia akan terbebas dari segala yang berkaitan dengan pernikahan.

Suara ketuk palu terdengar sangat jelas yang menanda kan Shela resmi bercerai dengan Bara.

" Alhamdulillah ". Shela bersujud syukur atas semua kelancaran nya dari awal sidang hingga ketuk palu.

Setelah resmi perceraian nya, ia akan memulai kembali misteri dalang di balik teror yang sering di dapat nya.

Seperti malam ini, ia kembali tidak bisa tidur setelah suara lemparan batu pada keca jendela rumah nya.

Sebuah batu yang di lapisi kertas. Shela mengambil lalu membuka nya "Hati-hati dengan orang terdekatmu".

Sebuah pesan yang di tulis. Sejauh ia mengganti nomor ponsel nya memang tidak ada yang sering menelpon nya namun sebuah paket misterius yang kerap kali ia dapat kan.

***

Hari menjelang pagi, Shela sedikit kesiangan karena ia kembali tidur dengan tenang setelah solat subuh. Ia terburu-buru berangkat ke kantor. Tak banyak yang tau tentang Shela saat ini. Karena Shela menutup diri dari orang-orang sekitar nya. Ia harus hati-hati sekarang. Karena bisa saja orang yang sudah baik dengan kita itu lah orang yang sebenar nya musuh sebenar nya.

Sudah hampir seminggu Shela tidak mendengar kabar dari teman dekat nya Ira.

Sebuah berkas yang harus di serah kan pada atasan nya, namun stempel untuk menanda tangani berkas itu ada di meja Ira.

Shela berjalan ke meja Ira untuk mengambil stempel itu. Tak sengaja ada sebuah Foto terjatuh dari tumpukan kertas di meja Ira. Shela ingin menaruh nya kembali, namun ia melihat sebuah keanehan pada foto tersebut.

Secepat nya Shela mengambil foto itu lalu di simpan ke dalam tas milik nya. Ia akan memastikan nya lagi nanti setelah pulang kerja.

Jam istirahat, Shela mencoba menghubungi Ira karena sudah hampir seminggu ini tidak masuk kerja. Ada rasa khawatir pada Ira, karena biasa nya setiap hari mereka selalu bertukar kabar.

Nomor yang di hubungi Shela ternyata tidak aktif. Beberapa kali mencoba kembali tetap sama tidak bisa tersambung.

Jam pulang kerja Shela pergi ke sebuah tempat untuk memperjelas foto yang ia ambil di meja Ira. Tak butuh waktu lama foto yang di perjelas gambar nya itu sudah selesai. Shela membayar lalu kembali pulang. Benar-benar hampir setengah bulan ini Shela apa-apa melakukan nya sendiri. Tidak seperti biasa nya selalu bersama Ira.

" Foto ini seperti pernah aku lihat, tapi di mana ya " Gumam nya

Ia mencoba mengingat-ingat tentang foto yang mirip dengan gambar itu.

" Ini seperti di gudang belakang rumah yang aku tempati dulu waktu masih menikah dengan Mas Bara. Kok Ira punya foto yang serupa. Tapi foto yang di miliki Ira lebih usang dari foto keluarga Mas Bara dulu. " Rasa penasaran Shela tak bisa di bendung lagi.

Ia mencoba ke rumah Ira diam-diam. Ia ingin mengetahui sesuatu tanpa harus bertanya pada Ira. Karna sudah di pasti kan Ira tidak akan jujur.

Setelah makan malam, Shela tak lagi menunda ke rumah Ira. Tiba di depan rumah Ira, suasana rumah nampak sepih.

Hap !

Tiba-tiba mulut Shela di bekap dari belakang oleh seseorang yang membawa nya jauh dari rumah itu. Tenaga Shela tak sebanding dengan orang yang membawa nya ke dalam mobil. Percuma melawan jika tak mampu mengalah kan.

" Turun kan aku. Mau bawa kemana Aku " Shela memberontak di dalam mobil. Dengan keadaan tangan yang di ikat Shela hanya pasrah. Ia terus memanjat doa-doa yang ia hapal agar bisa selamat dari orang yang ingin berbuat jahat pada nya.