Bab 5

Sepulang dari bekerja, Shela tidak langsung pulang seperti biasa nya. melain kan ia singgah ke cafe bersama Ira.

"Shel aku masih gak nyangka deh sama suami kamu itu. Mendengar cerita mu saja aku nyesek " Kata Ira sedikit prihatin

Setelah di bujuk-bujuk Ira untuk bercerita agar bangkit nya rasa kepoh nya itu terbayar, Ira sengaja memancing-mancing Shela agar Shela bercerita.

Karena merasa Ira tak ada henti nya memancing prihal rumah tangga nya terpaksa Shela bercerita pada Ira dengan syarat tidak boleh memberi tau pada siapa pun sampai tiba waktu nya untuk datang memberi kejutan pada Bara dan Ratu.

Mendengar ide yang di rencana kan Shela itu Ira siap membantu untuk memberi kan pelajaran juga penghianatan itu.

"Aku udah biasa Ra dengan prilaku Bara dua tahun belakangan ini. Ternyata ia berubah bukan soal aku keguguran melainkan ada nya orang ketiga. "

Mereka pun sampai di cafe Cinta, kedua nya memesan menu yang berbeda. Tanpa mereka sadari, ternyata ada sepasang mata yang sedang memantau kedua nya.

" Ra di tempat kamu ada kos-kosan gak yang agak murah ? Lebih baik aku pergi aja dari pada harus bertahan. " Ucap Shela jujur

" Emmm,,, kalo yang kosong udah gak ada Shel, tapi kalo kamu mau kita sama-sama aja nanti kita patungan. " Jawab Ira

. Shela mengangguk kan kepala yang tanda nya iya setuju. Sengaja Shela tidak membawa pakaian dari rumah Bara karna ingin bermain sedikit.

" Orang yang kamu anggap lemah ini suatu hari nanti akan membuatmu mengemis Bara." Batin Shela

Ira menemani Shela berbelanja keperluan nya dari ujung rambut sampai ujung kaki. Biasa setiap gajian Shela selalu memberikan uang pada Siska, namun setelah mengetahui bahwa Siska mendukung perselingkuhan anak nya Shela mendadak tega dengan mertua nya.

***

Sudah sebulan Shela pergi dari kediaman Bara. Ia merasa hidup nya jauh lebih tenang dan bahagia setelah pergi.

[ Jika kamu ingin membalas kan rasa sakit hatimu pada suami dan istri baru nya aku siap membantu kamu dari belakang. ]

Shela membuka sebuah pesan di ponsel nya. Ia nampak bingung dengan orang yang baru mengirimi nya pesan itu, Seolah orang tersebut sangat kenal dengan Bara atau Ratu.

Namun sayang nya pesan itu di abaikan Shela.

[ Jika kamu ragu sama aku coba kamu lihat ini. ] Sebuah pesan masuk lagi dengan nomor yang sama. Sebuah vidio yang sangat jelas wajah nya. Shela tak menyangka akan hal itu.

Shela tak membalas pesan itu namun langsung menelpon nomor tersebut.

Tidak ada jawaban dari panggilan Shela hingga nomor itu tidak bisa di hubungi kembali.

" Aku harus ketemu sama Ira, aku harus bicara sama dia tentang ini. Aku takut ada yang ingin menjebakku. " Gumam nya pelan. Ia mendadak tak berselera sarapan di pagi ini.

" Halo Ra, kamu masih berapa hari lagi di Bali ? Lama gak kalo lama aku nyusul kamu sekarang! " Setelah panggilan tersambung, Shela langsung mebondong sebuah pertanyaan pada Ira.