Bab 2

Pagi hari nya, Shela bangun subuh untuk menjalankan kewajiban umat muslim.

Usai menunaikan solat subuh, Shela ke dapur untuk membuatkan sarapan.

 

Wangi nya aroma bumbu masakan di dapur, ternyata tidak membangunkan penghuni di rumah tersebut.

Tidak butuh waktu lama membuat nya, karena hanya nasi goreng sosis sedit di campur sayuran dan telor ceplok yang di buat nya.

 

Meski kerap kali Shela mendapatkan perlakuan kurang baik dari suami dan juga mertuanya, tapi Shela tak sedikit pun mengeluh. Bahkan ia tetap menjalani tugas nya sebagai istri dan seorang menantu.

 

"Naaahhh gitu kek, sekali-kali sarapan nya nasi. Jangan cuman roti doang tiap pagi. " cletuk Siska ibu mertua Shela

 

"Mumpung masih banyak nasi di magic com tersisa, jadi di buat nasi goreng aja. Kan sayang kalo di buang, Mubazir jadi nya. "

 

Siska tak perduli, ia terus menyantap makanan yang ada di meja makan dengan lahap. Bangun tidur bukan nya cuci muka dulu, ini malah langsung ke meja makan.

 

Nampak terlihat jelas sekali masih ada tanda putih-putih di pinggir mulut nya.

Shela yang niat untuk sarapan sebelum berangkat ke kantor, namun ia menjadi tak berselera makan melihat tingkah mertuanya itu.

 

Shela hanya bergeleng-geleng, ia pun pergi kembali ke kamar Bara untuk membangunkan nya.

" Mas.. bangun !! "

 

Shela menyibakkan gorden hingga terbuka sempurna, kemudian ia membuka pintu jendela.

matahari yang mulai meninggi berhasil membangunkan Bara.

"Hmmmm..." Bara merentangkan kedua tangan nya, melihat sang istri hendak membuka jendela satu nya buat Bara tak suka.

 

"Ngapain di buka sih ? Silau tau ... Aku ini masih ngantuk tau.. Jadi istri gak pengertian banget." Kata Bara tak yang suka. Kemudian ia menarik lagi selimut yang menutupi ujung kaki nya sehingga dapat menutupi seluruh tubuh nya hingga atas kepalanya.

 

****

 

Tiba di kantor nya, Shela bertemu sahabat nya Ira yang juga bekerja di perusahaan yang sama dengan Shela.

 

" Istirahat nanti kamu mau makan bareng aku gak Shel ?? " ajak Ira

 

" Hmmm ... gimana yaa ?!! " Ia berpikir sambil memain-mainkan pulpen yang di pegangnya

 

" Daahh ayoo lah ikut aja, jangan kelamaan mikir nya. Kan sesekali makan di luar gak jadi masalah, jangan terlalu ngirit duit. Perut juga butuh makanan enak " .

 

Mau tak mau Shela pun mengiya kan ajakan Ira, hingga tiba waktu nya istirahat.

 

Ira pun mengajak Shela makan di sebuah cafe yang tak jauh dari tempatnya bekerja.

 

Sebelum memasuki cafe itu, Shela melihat kendaraan roda empat milik suaminya itu.

 

Ia berpikir jika suaminya sedang meeting bersama klien nya di cafe itu.

Shella pun berniat untuk bergabung dengan suaminya setelah urusan suaminya selesai.

Ira yang orang nya suka ceplas ceplos pun langsung mengajak Shela melihat pemandangan yang buat sesak.

 

Shela tidak mengerti dengan arah pembicaraan Ira, karna ia terlalu mengharap kan keinginan itu, itung-itung kesempatan nya untuk merayakan Anniversary mereka.

"Maksud kamu apaan sih Raa ? Aku gak ngerti." Ucap Shela jujur

 

"Itu bukan nya Bara suami kamu kan ?" Tunjuk Ira langsung to the point karna ia tidak suka basa basi.

Shela mengikuti arah yang di tunjuk oleh Ira,

"Iya benar, itu Mas Bara. " Shela mencoba biasa saja, meskipun rasa sesak di dada nya melihat wanita semalam yang mengantar suami nya itu bermesraan dengan Bara di tempat umum.

 

" Ayo kita samperin. " ajak Ira pada Shela

 

Shela tau Ira pasti penasaran dengan perempuan yang mencoba menggoda Bara.

Dengan jiwa kepo nya yang tinggi, Ira tak sabaran langsung menarik tangan Shela tanpa basa basi keduanya langsung menuju meja Bara...

 

" Hai Bara " sapa Ira

 

Seketika tubuh Bara menegang ketika melihat Ira datang bersama istrinya.

 

"Jangan sok akrab kamu dengan Bara. " Cecar Ratu tak suka

 

" Siapa juga yang sok akrab, saya hanya menyapa suami sahabat ini. " Sahut Ira dengan senyum mengejek.

 

" Kamu di sini Mas ? Aku boleh gabung kan, sekalian kita merayakan Anniversary kii... "

Shela tidak melanjutkan kalimatnya setelah mendapatkan tatapan tajam dari suaminya.

 

" Waah selamat yaa Shel, semoga kalian langgeng sampe kakek nenek tanpa adanya pelakor dalam rumah tangga kalian. " Celetuk Ira namun matanya menatap tajam pada sosok perempuan di sebelah Bara

 

Shela menarik ujung bibirnya sedikit,

" Waahh sepertinya ada yang mengajak perang deh di sini." Ratu berkata dengan sindiran

 

Shela menyadari, bahwa Ira pasti tidak tinggal diam jika ada yang menantang seperti itu. Ia harus segera cepat-cepat mengajak Ira pergi dari tempat itu.

Belum berkata pun, Shela mengurungkan ucapan nya karena mendengar perkataan Ratu.

 

" Mas sebaik nya kamu jelasin deh semuanya, mumpung istri kamu ada di sini, " Ujar Ratu pada Bara yang hanya diam sejak kedatangan istrinya dengan sahabatnya.

 

" Mas kalo kamu tidak mau jelasin biar aku yang jelasin. " Ancam nya

 

" Wah seru juga yak kalo seandainya pelakor ngebet pen di kawini sama laki orang." sindir Ira dengan satu bibir terangkat sedikit.

 

Terlihat Bara bingung harus bertindak gimana.

 

" Mau jelasin apa mbak ? " tanya Shela dengan wajah polosnya

"Hmmmm bukan apa-apa kok. Nanti biar di rumah saja aku jelasin sama kamu. Sekarang aku pamit mau ke kantor lagi sama Ratu." Ucap Bara yang tidak ingin memperkeruh keadaan.

Bara pun lekas beranjak dari tempat duduk nya pergi keluar dan di susul oleh Ratu.

 

Terpopuler

Comments

Kikan Dwi

Kikan Dwi

itu si pelakor gak tau malu bgt. si Bara juga pngen ku tampol

2024-04-04

0

Rona Risa

Rona Risa

to the point ya ra 😅

2024-03-28

1

Rona Risa

Rona Risa

shela perempuan baik... ujiannya dari suami dan keluarga yang jahat

2024-03-28

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!