Bab 6

Tiba di vila, Shela langsung memperlihat kan sebuah pesan dan rekaman yang di kirim oleh nomor misterius itu.

"Aku coba hubungi teman ku yang bisa melacak nomor itu dulu." Shela mengangguk kan kepala nya. Setelah beberapa saat Ira memberi tau kan tentang nomor itu.

"Nomor nya sudah di lacak, posisi yang pakai nomor itu dekat dari tempat kerja kita." Ucap Ira, Shela mengernyit

"Terus menurut kamu aku terima bantuan dia apa gimana ?"

"Emmm kamu coba abai kan aja dulu kalo ada pesan dan telpon dari nomor itu." Usul Ira. Shela nampak sedikit tenang. Kedua nya pun bercandaan seperti biasa nya.

Namun, terkadang Ira banyak diam seperti memikirkan sesuatu.

"Aku pikir tadi kamu di paksa pulang sama Bara, gak tau nya karna nomor gak jelas gitu."

Shela terkekeh, "Ya habis nya aku parno duluan, takut nya aku di jebak sama seseorang seperti dulu." Jawab nya dengan kembali mengingat hal itu

Yang di mana sebelum hari pernikahan nya dengan Radit, ia di ajak pergi ke hotel untuk mengadakan reunian hingga akhir nya di jebak untuk di leceh kan agar pernikahan itu tidak terjadi. Beruntung Ira mengetahui bahwa Shela sedang tidak keadaan yang baik jadi ia selamat dari jebakan itu.

***

Beberapa minggu kepergian Shela dari rumah, Bara telah resmi menikahi Ratu secara agama.

Setelah Bara menikah dengan Ratu, kehidupan Siska berubah drastis. Biasa selalu memakai baju mahal, pergi arisan bahkan tiap bulan pergi ke salon kini sudah tidak di lakukan nya.

Ia sengaja seperti itu agar bisa memanfaat kan Ratu juga seperti ia memanfaat kan Shela. Namun sudah hampir empat bulan pernikahan itu belum ada tanda-tanda Ratu lakukan seperti Shela dulu.

"Aku harus bisa cari cara agar uang Ratu bisa aku nikmati juga. Enak saja dia tinggal di sini kalo tidak pernah memberiku uang. " Batin nya. Ia hendak menuju kamar nya, Siska mendengar suara dari kamar Bara ia pun mendekatkan kuping nya ke pintu kamar

" Ini gaji Mas bulan ini tujuh juta, yang dua juta jangan lupa kasih ke mamah ya seperti biasa nya. " Ucap Bara kemudian mengecup kening Ratu

Siska yang mendengar itu merasa kesal dengan Ratu. Kini ia harus menahan amarah nya. Ternyata setiap bulan jatah nya dari anak nya dua juta namun tidak pernah sampai pada nya.

"Tunggu kamu Ratu, belang mu perlahan akan keliatan juga. Aku tidak akan membiarkan kamu tenang di sini jika serakah mu itu tidak hilang. Nyesal rasa nya sudah merestui kamu jadi mantu ku. " Gumam nya dalam hati

Terbesit sebuah rencana jelek dalam pikiran Siska. Ia pun mengembangkan senyuman nya sembari duduk di kursi ruang tamu menyilangkan kaki nya di atas paha kaki satu nya dan ke dua tangan nya di lipat.

"Hayoo .. lagi mikirin apa Mah ?" Tegur Bara dari samping Siska kemudian duduk di kursi sebelah. Sedikit terkejut saat ia mendengar Bara yang tiba-tiba datang.

" Hehe Mamah lagi menghayal kalo Ratu itu mengandung anak kembar jadi kalo sudah lahir itu rumah ini terasa rame." Jawab nya bohong. Mendengar penuturan Siska Bara terkekeh