Part 19

"Bacot doang sih gampang, coba loe cari cewek yang lagi hamil yang mau kerja sama bersandiwara sama kita." Damian meminum bir nya juga.

"Gampang itu mah, cari di bar-bar pasti banyak t cewek hamil yang butuh duit." David lagi-lagi berkata dengan santai.

"Kalau cewek gak bener rasa gue orang tua nya juga paling ngasih segepok duit, suruh gugurin.. bego juga loe ya.."

"Jadi?? mau nyari cewek macam Luna sir?? yang culun gitu dengan kondisi hamil? mampus lah pasti kayak nyari jarum dalam jerami."David baru sadar maksud boss nya ini.

"Gak perlu sampai samaan dengan Luna sih, cari cewek baik-baik aja yang mungkin hamil karena keblabasan aja."

"Ohh kalau gitu coba gue cari deh besok, ada sih pasti nya yang gituan. korban perkaos juga gak masalah kan, sir??" David bertanya kali ini.

"Boleh juga, biar lebih natural nanti cerita nya Rendy yg perkosa itu cewek."Damian meneguk habis bir nya lalu melangkah masuk ke kamar untuk tidur.

......................

Rendy Pov

"Brother gak lama lagi loe ulang tahun kan?? Loe mau minta apa? kasih tau gue ya nanti"Sambil mengigau Rendy masih dengan mata terpejam.

Di mimpi nya Dia sedang berbincang dengan kakak satu-satu nya Felix Xhine Alendra. Felix hanya tersenyum sambil menyetir sekarang.

Sedangkan Rendy duduk di kursi penumpang di samping nya, menatap kakak nya ynag sangat dia rindukan.

"Gue gak butuh apa-apa lagi Ren, yang gue butuhin sekarang cuma loe harus jadi lebih dewasa aja. Apa yang loe perbuat harus loe tanggung jawab." Felix berkata dengan tenang.

"Okey.. akan gue coba untuk penuhin keinginan loe, apa lagi brother?? kita sudah sangat jarang bisa berjumpa begini ya."Rendy Sendu.

"Itu aja Ren, yang penting jangan ngikut kayak gue ya.. yang sudah brengsek, tidak bersikap dewasa lalu lari dari tanggung jawab." Raut wajah Felix terlihat sedih.

Rendy menatap nya dalam diam, lalu dia terbangun oleh alarm jam di samping tempat tidur nya. Setidak nya diri nya bisa berjumpa dengan kakak nya di mimpi sekarang.

Rendy bersiap akan pergi kerja sekarang, lalu hp nya berbunyi. ibu nya menelepon tumben pagi-pagi gini.

"Morning mom.. ada apa? tumben nelpon pagi-pagi gini."

"Cuma mau ngingetin aja 2 hari lagi kakak loe kan ulang tahun, loe gak lupa kan?"Ibu nya berkata di telepon

"Inget kok mom, mungkin ntar malam Rendy tidur di rumah aja sampai ulang tahun Felix sampai."

"Okey kalau gitu, nanti kamar kamu mommy suruh Bu siti bereskan."Mommy nya berujar akan menyuruh pembantu membereskan kamar Rendy nanti.

Rendy tidak tinggal serumah dengan orang tua nya sudah cukup lama, mungkin ada kira-kira 5 tahun lama nya.

Telepon di tutup, sebelum berangkat dia sudah menyiapkan koper berisi keperluan nya selama nanti di rumah.

"Apa gue coba sekalian ajakin Luna ya ke rumah gue, tapi mau alasan apa ya..."Rendy berkata sendiri sambil sudah duduk di kursi kemudi siap menuju kantor.

Sambil menuju kantor diri nya terbesit ide kalau akan ada meeting dengan ayah dan juga kakek, jadi Luna di wajibkan ikut karena sebagai sekretaris pribadi.

Saat sesampai nya di kantor langsung di suruh nya Luna ke ruangan nya. dan Luna pun saat ini ada berdiri di depan nya.

"Nanti siang loe boleh pulang ke apartment untuk mempersiapkan pakaian 2 hari karena nanti gue mau pulung ke rumah orang tua gue."Rendy berusaha tampak serius agar tidak ada penolakan.

"Kalau boleh tau, kenapa gue harus ikut loe ke rumah loe coba??"Luna bersikap seperti biasa nya kalau hanya ada mereka berdua jadi panggil loe gue saja.

"Gue ada meeting penting nanti dengan ayah dan kakek, sekaligus gue mau pergi ke tempat kakak gue soal nya dia ultah 2 hari lagi."

"Gue wajib ikut gitu??"Luna menimpali kembali sedikit enggan untuk ikut.

"Jelas dong.. kan loe sekretaris gue, nanti ada hal penting yang perlu di catat gimana??"Rendy kembali berkata dengan cukup menyakinkan.

"Baiklah kalau begitu, apa boleh buat... apa ada lagi yang perlu di sampaikan??" Luna perlu mengepak barang-barang nya nanti.

"Tidak ada itu saja, silahkan kembali bekerja."

......................

Luna Pov

"Mbak.. mau tanya apa betul kadang boss suka meeting di rumah dengan orang tua dan kakek nya ya??"Luna bertanya dengan sekretaris lama Rendy yang masih bekerja kira-kira seminggu lagi.

"Kalau meeting dengan keluarga nya memang terkadang ada, dan yahh memang kita sebagai sekretaris nya harus ikut sih"

"Jadi mbak juga nginap di rumah nya ya??"Luna kembali bertanya.

"Selama ini enggak sih, biasa nya di hotel, ataupun di meeting room kantor aja. kenapa kamu bertanya gitu??"

"Habis nya ini saya di suruh mengemas pakaian untuk 2 hari nanti nginap di rumah keluarga nya, ada meeting sekalian temani boss ke ultah kakak nya."

"Yahh kita karyawan ngikut aja kata boss, selama masih di batas kerjaan, ya turuti saja ya."Sekretaris nya tiba-tiba berwajah sendu entah kenapa pikir nya.

Luna pun akhir nya pulang mengemas pakaian nya ketika sudah siang menjelang, karena Rendy berkata sehabis pulang kerja mereka langsung pulang ke kediaman nya.

Dan mengisi darah nya ke dalam botol kosong dan di tempelkan nya stiker "jus tomat asli 100% murni".

Itu adalah ide Riska agar selanjutnya meminum darah dengan cara begitu saja, jadi tidak ada yang curiga kalau dia meminum merah darah.

Sebelum sampai ke apartment dia pergi ke tempat percetakan meminta di buatkan stiker tersebut express terlebih dahulu.

Sewaktu sudah di dalam kamar mereka masih ada bercerita dan saat itu lah Riska memberikan saran kepada nya.

Riska juga bilang kalau next time nginap di rumah orang lain tidak perlu was-was lagi, sisa bilang aja itu jus tomat yang di buat oleh keluarga sendiri.

Setelah selesai mengemas pakaian di dalam koper nya, dia kembali lagi ke kantor dengan koper yang di bawa nya.

"Mau pindahan ya?? sini gue bantu bawain deh koper nya" Suara Damian tiba-tiba sudah ada di samping nya berjalan.

Luna memberikan saja koper nya untuk di bawakan, karena capek juga membawa koper dengan memakai sepatu heels.

"Enggak, ini mau ikut boss dinas di rumah nya. ada meeting yang wajib gue ikutin sebagai pendamping nya kata nya." Luna menyampaikan.

Damian hanya menggangguk tanpa berkata apa-apa lagi, lalu pergi setelah membantu bawakan koper nya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!