"Lun, loe tadi di lift gimana?? d intimidasi kagak??" Riska sudah langsung berdiri dari kursi nya menghampiri Luna, saat di lihat nya Luna keluar dari lift.
"Ya persis seperti bayangan di isi kepala loe sekarang Ris, but it'okay.."
Luna bodo amat, selama apa yang di lakukan nya bertentangan dengan gosip murahan tentang diri nya.
"Luna bisa ke ruangan ku sebentar" Pak Morgan yang hanya biasa melalui telepon, sekarang menghampiri diri nya di ruangan Luna.
Luna sedikit kaget, ada apa lagi sekarang. tidak biasa nya Pak Morgan datang kemari pikir nya.
Dengan sigap Luna mengekori Pak Morgan menuju ruangan nya.
"Duduklah, mungkin kamu sudah tau arah pembicaraan kita ini terkait rumor di kantor saat ini." Pak Morgan mempersilahkan Luna duduk.
"Iya pak, gosip mengenai kedekatan saya dengan Pak Rendy. Tapi kami tidak ada hubungan apa-apa Pak, percayalah" Luna berkata serius.
"Saya tau, namun rumor tidak bisa langsung berlalu begitu saja. dan ini juga bisa mempengaruhi kinerja kamu nanti nya"
"Maka dari itu, saya berpikir sebaik nya kamu pindah ke cabang kita yang ada di Indonesia, bagaimana??"
"Apakah harus begitu Pak?? kalau saya pindah bukan nya mereka semakin yakin bahwa saya memang ada apa-apa?"Luna sedikit enggan, karena dia akan di pindahkan jauh sekali.
"Tapi itu juga keputusan yang sudah saya pikirkan matang-matang.. mungkin juga Riska akan saya suruh untuk menemani dirimu di sana." Pak Morgan tau isi pikiran Luna, karena dia bukan orang yang senang bergaul dengan orang lain.
"Baiklah pak kalau memang sudah keharusan, saya siap di pindahkan ke anak cabang kita di Indonesia." Luna akhir nya mengalah.
Seperti nya dia juga jadi merasa sedikit kejam, karena Riska jadi nya juga terkena deportasi ke anak cabang.
disini lah Luna dan Riska sekarang, sedang merapikan pakaian Riska di rumah nya. setelah pembicaraan dengan pak Morgan.
Riska juga di panggil akhir nya, tapi dia malah kegirangan. karena dia sangat ingin ke indonesia, di samping kabar bahwa indonesia kaya akan Wisata dan budaya.
Juga tergila-gila dengan Bali, pikir nya indonesia itu adalah Bali saja. Orang awam luar negeri seperti nya semua juga tau nya hanya Bali.
"Coba dari dulu aja gosip ginian.. hahahaha.. akhir nya ke Indonesia kita bestie."Riska sambil memilih baju mana yang akan di bawa nya.
"Senang di atas penderitaan orang lain.. tega loe ya.. ini di pindahin karena gue di gosipin yang enggak-enggak tau"Luna mendengus.
"iye iye.. maaf deh, tapi kan di sana kita sudah di fasilitasi rumah tinggal, dan kata nya di sana makanan nya murah lalu juga enak." Riska sudah meriset jauh jauh hari.
Luna baru sadar, nanti nya dia tinggal dengan Riska. bagaimana nanti nya ketika dia ingin meminum darah segar.
"Ehh.. gimana kalau kita pisah tempat tinggal nya saja nanti di Indonesia ya"Luna berucap hati-hati berharap Riska mau dengan ide itu.
"Kenapa?? loe takut gue ngorok ya? apa takut privasi loe ke ganggu??" Riska menyipitkan mata nya dengan alis terangkat.
"Bukan gitu sih, yahh tapi jujur gue lebih senang sendiri sih. karena loe lihat aja sendiri, sekarang aka gue nyaman tinggal sendirian."
"Okey lah.. tapi hanya pisah kamar apartment ya, jangan loe bilang mau pisah beda apartment juga.. gue takut juga keles.. tinggal sendirian d negeri orang."
Luna tersenyum sambil mengangguk tanda setuju, yang penting tidak sekamar aparment saja bagi dia.
...****************...
Sekarang di sini lah mereka berada, di airport menanti supir jemputan dari perusahaan, sambil mencari sekeliling dengan papan nama bertuliskan nama nya dengan Riska.
Di tampak nya ada seorang bapak dengan usia sudah tua kira-kira berumur 60 tahun. di dekati nya bapak tersebut sambil memperkenalkan diri dengan bahasa inggris.
Bapak itu mengangguk, dan membawa koper mereka sambil menunjukkan jalan ke arah mobil di parkiran.
"Pak Harun, biar saya bantu bawakan koper mereka." Ada suara yang seperti nya samar-samar dia kenali.
Pria dengan pakaian casual santai dan kacamata hitam bertengger di hidung nya. ya..betul siapa lagi kalau bukan Rendy.
"Lah.. kok bisa ada di sini?? loe stalker kita ber-2 ya." Luna menunjuk Rendy dengan ekspresi kaget, bercampur sedikit tidak suka.
"Lah Pak Morgan gak cerita?? yang di pindahkan bukan cuma loe sama Riska. Gue juga ngikut. hehe...."Rendy malah seperti Riska kesenangan.
"Mulai lagi tom jerry berantem.. dah gue duluan deh nyusul Pak Harun" Riska mencoba lari dari pertengkaran Luna dan Rendy.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments