Tiga bulan sudah Ardana mencari Hana tanpa sepengetahuan Alina dan ternyata hasilnya tetap sama Hana belum juga di temukan dan Ardana pun kini sudah menghentikan pencariannya
Tapi saat dia sudah tidak berharap bisa bertemu lagi dengan Hana tiba-tiba takdir berkata lain
Ya takdir ternyata mempertemukan mereka lagi saat Ardana menghadiri sebuah acara di salah satu sekolah yang mengundangnya dalam acara pemberian beasiswa kepada para siswa yang berprestasi
Ardana di undang karena dia yang mendanai beasiswa tersebut dan saat dia memberikan sambutan Ardana tidak sengaja melihat sosok Hana yang selama ini dia cari dan Hana yang dia lihat sedang berjalan kesana kemari membawa nampan
Ardana yang telah selesai memberikan sambutan langsung mencari keberadaan Hana tapi sayang dia tidak menemukan Hana
"Apa aku tadi berhalusinasi" ucap Ardana yang berpikir jika tadi dia hanya berhalusinasi namun saat berbalik dia justru melihat sosok yang sedang dia cari, Ardana tersrnyum penuh arti dan tanpa ragu Ardana menghampiri Hana dengan langkah lebar dan langsung menabrakan dirinya pada Hana
Hana kaget karena tiba-tiba ada orang yang menabraknya dan membuat bubur yang sedang dia bawa tumpah dan mengotori jas orang yang menabraknya
Hana memundurkan langkahnya sambil menunduk dan meminta maaf karena telah mengitori jas orang tersebut
Ardana tersenyum karena sifat Hana tetap sama "Kau semakin mirip wanita saja" ucap Ardana yang ingin jika Hana berpikir jika dirinya masih menganggap Hana sebagai laki-laki
Sementara ucapan Ardana barusan membuat Hana langsung m3nghentakkan jantungnya "Tidak, tidak mungkin dia di sini tapi suaranya sama" ucap Hana dalam hati dan untuk memastikan jika yang ada dalam pikirannya salah Hanapun mengangkat kepalanya sambil berharap jika yang menabraknya bukan Ardana
Hana sudah mengangkat kepalanya namun matanya masih belum dia buka dan karena hal Itu Ardana berkata "Ini aku mantan bos mu, apa kamu berharap jika aku ini bukan bos mu"
Hana langsung membika mata setelah kembali mendengar suara Ardana dan kini tatapan mereka saling beradu dan setelah lama saling menatap melepas rasa rindu setelah beberapa bulan tak bertemu akhirnya Hana bersuara
"Bapak kenapa ada di sini" Hana langsung mempertanyakan alasan kenapa Ardana berada di tempat yang jauh dari pusat kota Bandung
"Bapak aku ini bukan bapak mu Farhan" ucap Ardana dan itu membuat Hana langsung menginjak kaki Ardana
"Hei kenapa kau menginjak kakiku" ucap Ardana yang tudak tetima jika kakinya diinjak oleh Hana
"Pak Ardana yang terhormat tolong jangan panggil saya dengan nama itu lagi karena sekarang saya sudah tidak memakai nama itu lagi" ucap Hana pelan namun penuh penekanan
"Ya terus saya harus memangik kamu apa?".
"Hana" ucap Hana Dan Ardana yang ingin menggoda Hana lagi berkata "Aku pikir kau akan menyuruhku memanggil mu Sayang" ucap Ardana dengan mengeraskan suaranya dan hal itu berhasil membuat banyak orang melihat kearah mereka
Hana yang mendengar ucapan Ardana langsung menatap mata Ardana dengan tajam lalu Hana berkata "was aku mau lewat" karena bisa panjang urusannya jika dia terus berada di dekat Ardana
"Sayang kamu mau kemana" ucap Ardana dengan keras setelah Hana sedikit menjauh darinya
"Dasar gila, bisa-bisanya dia memanggil ku sayang padahal dia masih berpikir jika aku ini adalah Farhan". gerutu Hana sambil berjalan dengan kaki yang dihentakkan menuju kantin
Ardana tersenyum melihat Hana yang berjalan sambil menghentakkan kakinya "Kebiasaannya dari dulu tidak berubah dan kenapa aku baru sadar jika hal seperti itu biasanya di lakukan oleh seorang wanita bukan seorang laki-laki".
"Aku tidak akan melepaskan mu" ucap Ardana sebelum menghubungi supirnya untuk mengawasi Hana karena dia tidak bisa mengikuti hana untuk sekarang
Ardana langsung menaiki panggung setelqh namanya berulang kali di panggil dan dia naik keatas panggung dengan jas yang terlihat basah dan itu dilihat semua orang termasuk bu Sry dan saat Ardana duduk kembali di kursinya Bu Sry langsung bertanya kenapa jasnya bisa basah
Ardana berkata jika jasnya basah karena tadi dia sengaja menabrak wanita yang yang membawa bubur kacang
Bu Sry yang takut salah dengar berkata "Kamu sengaja menabraknya".
"Iya mah aku sengaja menabraknya karena aku kesal padanya". ucap Ardana yang tidak tau jika bu Sry mengenal Hana
"Memang apa yang dia lakukan sampai membuat kamu kesal dan nekat berbuat seperti ini" ucap Bu Sry yang tidak bisa menebak apa yang telah di lakukan Hana pada anak sulungnya
"Dia itu sudah membuat aku dan Alina kehabisan banyak uang mah". ucap Ardana dan ucapan Ardana di sakah artian bu Sry yang berpikir jika Hana sudah mengambil uang Ardana dan Alina karena dia ingat uang tabungan Hana yang nilainya sangat besar
"Maksud mu dia mencuri uang mu dan Alina?" tanya bu Sry yang mengeluarkan isi pemikirannya
"Eh bukan mencuri seperti itu mah, dia membuat kami kehabisan banyak uang untuk mencari keberadaannya".
"Oh mamah Kira Hana mencuri uang kalian" ucap Bu Sry merasa lega namun di detik berikutnya bu Sry berkata lagi "Tunggu kamu mengenal gadis yang membawa bubur kacang hijau".
"Iya aku mengenalnya Alina juga sangat mengenalnya" ucap Ardana jujur
"kita bahas nanti di rumah" ucap Bu Sry karena tidak mungkin membahas Hana lebih jauh saat ini
Acara sudah selesai dan semua orang sudah membubarkan diri sementara Ardana yang di beri tahu jika Hana masih ada di kantin langsung menghampiri Hana
"Sayang ternyata kamu bersembunyi di sini" ucap Ardana yang sudah berada didekat Hana
Hana yaang mendengar ucapan Ardana bersikap seolah-olah tidak mendengar ucapan Ardana
"Pantas saja aku tidak berhasil menemukan mu" dan ucapan Ardana kali ini berhasil mendapat perhatian dari Hana karena Hana langsung merespon dengan berkata "Untuk apa Bapak mencari saya".
"Di suruh Alina" ucap Ardana yang tidak berterus terang dan itu membuat Hana berkata " Oh".
"Kenapa cuman Oh apa kamu pikir aku akan mencarimu atas keinginanku". ucap Ardana lagi namun Hana tidak lagi mau menjawab ucapan Ardana
Hana yang sudah selesai beres-beres langsung pamit pada pak dadang dan pergi tanpa memperdulikan Ardana
Setelah kepergian Hana mang Dadang menghampiri Ardana dan bertanya "Den? apa neng Hana pacarnya aden?".
"Menurut mang Dandang gimana?" ucap Ardana yang malah bertanya balik pada mang Dadang yang sudah dia kenal sejak lama
"Ya sepertinya kalian memang seperti sepasang kekasih yang sedang bertengkar".
"Jika seperti itu ya anggap saja seperti itu. oh iya apa memang tau alamat rumahnya?" tanya Ardana karena sepertinya mang Dadang dekat dengan Hana jadi pasti mang Dadang tau alamat rumah Hana dan tebakan Ardana tepat karena mang Dadang memang tau alamat rumah Hana
"Mang doakan saya agar bisa mendapatkan hati Penjual bubur cantik itu" ucap Ardana dan ucapan Ardana barusan seolah memberitahu mang Dadang jika dia sedang mengejar cinta Hana dan menjelaskan jika mereka bukan sepasang kekasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments